Anda di halaman 1dari 35

Struktur Baja 2

KOMPONEN STRUKTUR LENTUR

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang Elemen Lentur
Struktur Baja

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang Baja untuk Balok

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perilaku Balok Lentur

 Batas kekuatan
lentur
 Kapasitas momen
elastis
 Kapasitas momen
plastis

 Batas kekuatan
geser

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perilaku Balok Lentur - Momen

 Balok mengalami momen lentur M, yang bekerja pada


sumbu z, dimana z adalah sumbu utama ( y juga
sumbu utama).
 Tidak ada gaya aksial, P = 0.
 Efek geser pada deformasi balok dan kriteria leleh
diabaikan.
 Penampang balok awalnya tidak mempunyai tegangan
(stress-free) atau tidak ada tegangan residual.
 Penampang balok adalah homogen (E, Fy sama), yaitu
seluruh penampang terbuat dari material yang sama.
 Tidak terjadi ketidakstabilan/tekuk pada balok.
Bagus Eratodi Struktur baja 2
Perilaku Elastik - Momen

Leleh pertama (first yield) terjadi jika  max  Fy

Ambil My = yield momen


My  SFy

Kondisi pada saat M = My :  My   ydA


A

 max   y  max  Fy

My
  y 
EI

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang Persegi Empat Homogen
1. Perilaku Elastis - Momen

Dari persamaan sebelumnya, M  EI


1 3 d I bd 2
I bd c S 
12 2 c 6
2
bd
Momen leleh : My  S  Fy  ( Fy )
6
My 2 Fy
Curvature leleh : y  
EI Ed
d d
( )( )   y E  Fy
2 2
1 d d Ed 2b
( )(b ) E 
2 2 2 8

Ed 2b
8

Bagus Eratodi   y   E Struktur baja 2


Penampang Persegi Empat Homogen
1. Perilaku Elastis - Momen

Ed 3b Ed 3b
P   dA   Pi    0 (asumsi NA benar)
A 8 8
Ed 2 b d Ed 2b d
M   ydA   yi Pi  ( ) ( )
A 8 3 8 3
bd 3
E   EI
12
M  EI Untuk daerah elastis
d
Pada saat leleh pertama :  max  E  Fy
2
2 Fy
 y 
Ed
1d  d
My   (b)( Fy )[ ]  2
2 
 2  3
jarak
gaya

bd 2
My  Fy
Bagus Eratodi
6
Struktur baja 2
Penampang Persegi Empat Homogen
2. Perilaku Plastis - Momen

b
Fy
d/2

b(d/2)Fy

d/4
NA PNA
(asumsi)

d/4
d/2

b(d/2)Fy

Fy

bd d
P   Pi   Fy  b Fy  0
2 2
 
 bd d   bd 2 
Mp   yi Pi  2  Fy     Fy
2  4 4 
 
gaya jatrak 
Bagus Eratodi Struktur baja 2
Perencanaan untuk lentur

Suatu komponen struktur yang memikul


lentur terhadap sumbu kuat (sumbu-x),
dan dianalisis dengan metode elastis
sesuai Butir 7.4, harus memenuhi,

M ux   M n
Keterangan:
Mux adalah momen lentur terfaktor terhadap sumbu-x yang dihitung menurut Butir 7.4, N-mm
 adalah faktor reduksi = 0,9
Mn adalah kuat nominal dari momen lentur penampang Mn diambil nilai yang lebih kecil dari kuat
nominal penampang untuk momen lentur terhadap sumbu-x yang ditentukan oleh Butir 8.2, atau kuat
nominal komponen struktur untuk momen lentur terhadap sumbu-x yang ditentukan oleh Butir 8.3
pada balok biasa, atau Butir 8.4 khusus untuk balok pelat berdinding penuh, N-mm

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Momen lentur terhadap sumbu lemah

Suatu komponen struktur yang memikul


momen lentur pada sumbu lemahnya (sumbu-
y), dan dianalisis dengan metode elastis
sesuai Butir 7.4 harus memenuhi,

M uy   M n

Keterangan:
Muy : adalah momen lentur perlu terhadap sumbu-y yang dihitung menurut Butir 7.4, N-
mm
Mn : adalah kuat lentur nominal penampang terhadap sumbu-y yang ditentukan pada
Butir 8.2, N-mm

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Analisis plastis

Suatu komponen struktur yang dianalisis


dengan metode plastis sesuai Butir 7.5 harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Berpenampang kompak (lihat Tabel 7.5-1);
b) Memenuhi (lihat Tabel 8.3-2);
c) Memenuhi Butir 8.10.6;
d) Memenuhi persyaratan berikut ini.

Mu   Mn

Keterangan:
Mu adalah momen lentur rencana yang dihitung menurut Butir 7.5,
N-mm
Mn adalah kuat lentur nominal penampang yang ditentukan pada
Butir 8.2.1(b) , N-mm

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perbandingan maksimum lebar terhadap tebal untuk elemen tertekan
Tabel 7.5-1

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perbandingan maksimum lebar terhadap tebal untuk elemen tertekan
Tabel 7.5-1

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perbandingan maksimum lebar terhadap tebal untuk elemen tertekan
Tabel 7.5-1

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Tabel 8.3-2

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Kuat nominal lentur penampang
dengan pengaruh tekuk lokal
 Momen leleh adalah momen lentur yang menyebabkan
penampang mulai mengalami tegangan leleh yaitu diambil
sama dengan fyS dan S adalah modulus penampang elastis
yang ditentukan menurut Butir 8.2.1(d);
 Kuat lentur plastis Mpmomen lentur yang menyebabkan
seluruh penampang mengalami tegangan leleh harus
diambil yang lebih kecil dari fyZ atau 1,5My , dan Z adalah
modulus penampang plastis yang ditentukan dalam Butir
8.2.1(d);
 Momen batas tekuk Mr diambil sama dengan S(fy – fr) dan fr
adalah tegangan sisa;
 Perhitungan modulus penampang elastis dan plastis harus
dilakukan secermat mungkin dengan memperhitungkan
adanya lubang-lubang, perbedaan tegangan leleh pada
penampang hibrida, letak pelat tarik dan tekan, dan
arah/sumbu lentur yang ditinjau sedemikian sehingga kuat
momen yang dihasilkan berada dalam batas-batas
ketelitian yang dapat diterima.

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Kelangsingan penampang

Pengertian penampang kompak, tak-


kompak, dan langsing suatu komponen
struktur yang memikul lentur,
ditentukan oleh kelangsingan elemen-
elemen tekannya yang ditentukan pada
Tabel 7.5-1.

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang kompak

Untuk penampang-penampang yang


<pmemenuhi , kuat lentur nominal
penampang adalah,

Mn  M p

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang tak-kompak

Untuk penampang yang memenuhi p< < r,


kuat lentur nominal penampang ditentukan
sebagai berikut:

  p
M n  M p  (M p  M r )
r   p

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Penampang langsing

Untuk pelat sayap yang memenuhi r,


kuat lentur nominal penampang adalah,

2
M n  M r ( r /  )

Untuk pelat badan yang memenuhi r,


kuat lentur nominal penampang
ditentukan pada Butir 8.4.

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Kuat lentur nominal penampang
dengan pengaruh tekuk lateral

Batasan momen
 Untuk pelat badan yang memenuhi r, kuat lentur nominal
penampang ditentukan pada Butir 8.4;
 Batasan My, Mp, dan Mr dianut sesuai dengan Butir 8.2.1;
 Momen kritis Mcr ditentukan dalam Tabel 8.3-1;
 Faktor pengali momen Cb ditentukan oleh persamaan (8.3-1);

12,5M max
Cb   2,3
2,5M max  3M A  4 M B  3M C

dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang


yang ditinjau serta MA, MB, dan MC adalah masing-masing
momen pada 1/4 bentang, tengah bentang, dan 3/4
bentang komponen struktur yang ditinjau.

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Momen kritis untuk tekuk lateral

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Pengekang lateral

Kuat komponen struktur dalam


memikul momen lentur tergantung dari
panjang bentang antara dua pengekang
lateral yang berdekatan, L. Batas-batas
bentang pengekang lateral ditentukan
dalam Tabel 8.3-2

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Bentang pendek

Untuk komponen struktur yang


memenuhi L< Lp kuat nominal
komponen struktur terhadap momen
lentur adalah

Mn  M p

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Bentang untuk pengekangan lateral

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Bentang menengah

Untuk komponen struktur yang


memenuhi Lp < L < Lr, kuat nominal
komponen struktur terhadap momen
lentur adalah

 ( Lr  L) 

M n  Cb  M r  M p  M r Mp
( Lr  L p ) 


Bagus Eratodi Struktur baja 2


Bentang panjang

Untuk komponen struktur yang


memenuhi Lr < L, kuat nominal
komponen struktur terhadap lentur
adalah

M n  M cr  M p

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Kuat lentur nominal balok pelat
berdinding penuh

Batasan momen

Balok pelat berdinding penuh dalam hal ini adalah balok yang
mempunyai ukuran h/tw>r. Kuat lentur nominal komponen struktur
dinyatakan dengan

M n  K g Sf cr

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Balok Kompak llp
Mn = Mp = fyZ

Medium lpllr
  p
Non Kompak M n  M p  (M p  M r )
r   p

Langsing l>lr
2
M n  M r ( r /  )

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Perbandingan lebar & tebal pelat

λ λp λr
Pelat sayap balok I & kanal - b/t
lentur 170 / f y 370 / f y  fr

Pelat sayap dari komponen str


170 / f yf 420
b/t
tersusun – tekan ( f yf  f r ) / k e
Untuk Nu/bNy>0,125
Pelat badan dalam tekan akibat b/t 1 .680 / fy 2 . 550 / fy
lentur
Untuk Nu / b Ny < 0,125

1 . 680  2 , 75 N u  2 .550  0,74 N u 


1   1  
fy  bN y  fy   N
b y 

Pelat badan kombinasi
tekan+lentur Untuk Nu / b Ny > 0,125

h/t 500  Nu  665


 2,33  
Bagus Eratodi fy  b N y  fy Struktur baja 2
Kuat Lentur Nominal Dengan Pengaruh Tekuk Lateral

Mcr

2
Profil-I dan kanal ganda   E 
Cb EI y GJ    I yIw
L  L 
Iw=(Iy h)2/4 ; J = (bt3)/3

Profil kotak pejal atau JA


2Cb E
berongga L / ry
12 ,5 M max
Cb   2 ,3
2 ,5 M max  3M A  4 M B  3M C
Bagus Eratodi Struktur baja 2
Pengekangan Lateral

Profil Lp Lr

Profil-I E X 
1,76ry r y  1  1  1  X 2 f L2
dan kanal fy  fL 
ganda
fL  f y  fr
Iy  EGJA
ry  X1 
S 2
A 2
 S  Iw
Iw adalah konstanta puntir lengkung X 2  4 
J adalah konstanta puntir torsi  GJ  I y

Profil kotak
pejal atau JA JA
0,13Ery 2 Er y
berongga
Bagus Eratodi Mp Mr Struktur baja 2
Bentang Pendek L < Lp  Mn = Mp

Bentang Sedang Lp < L < Lr

 (Lr  L) 
M n  C b M r 
 M p M r   M
( L r  L p ) 
p


Bentang Panjang Lr < L  Mn = Mcr < Mp

Bagus Eratodi Struktur baja 2


Kuat Nominal Balok Pelat Berdinding Penuh
( h/tw > lr )

Batasan Momen
Kuat Lentur Mn  Kg Sfcr
dinyatakan
 ar   h 2 .550 
Kg  1     fcr ( MPa)
1 .200  300 a r   t w f cr 

Bagus Eratodi Struktur baja 2

Anda mungkin juga menyukai