PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
perekonomian Indonesia. Dalam konteks global, potensi pasar ritel Indonesia tergolong
cukup besar. Industri ritel dapat dikategorikan menjadi industri yang merupakan hajat hidup
orang banyak karena sekitar 10% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya
dengan berdagang. Dengan karakteristik industri ritel yang tidak membutuhkan keahlian
khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama
yang tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini.
System informasi pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting,
teknologi informasi telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas
dengan akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Perkembangan teknologi system informasi yang
berkembang semakin cepat mempengaruhi kegiatan usaha manusia dalam bidang bisnis.
Akan tetapi jika penggunaan teknologi system informasi tidak komperhensif dengan
Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik untuk menghindari kegagalan dari
Ahwarumi, 3)
Perencanaan strategis system informasi adalah sebuah proses yang dilakukan secara
terus menerus (Rumapea 2007). Perencanaan strategi diperlukan oleh seluruh organisasi,
termasuk organisasi bisnis yaitu koperasi, dalam hal ini khusus pada Koperasi Warung JK
yang bergerak dalam bidang usaha ritel. Karena persaingan dalam industri ritel saat ini sangat
ketat, maka Koperasi Warung JK perlu memiliki perencanaan strategis yang baik, dimana
dalam perencanaan strategis tersebut terdapat perencanaan strategis system informasi agar
Oleh karena itu, makalah ini ingin menghasilkan sebuah dokumen tentang informasi
apa yang harus dilakukan terhadap system informasi Koperasi Warung JK dalam rangka
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
1. Apa yang membuat Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan sulit berkompetisi dengan
yakni apa yang membuat koperasi tersebut sulit berkompetisi dengan perusahaan ritel
berpengalaman di Indonesia, baik itu perusahaan nasional maupun perusahaan asing ialah
karena Koperasi Warung Jembatan Keselamatan belum terlalu berpengalaman, dalam artian
bahwa koperasi ini belum lama dibentuk, sehingga koperasi ini belum memiliki perencanaan
strategis yang baik dalam hal menjalankan koperasi. Hal itu membuat koperasi ini
memerlukan perencanaan strategis yang baik agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis
yang telah berpengalaman. Di samping itu, koperasi ini juga masih baru dalam bidang ritel
sehingga perlu strategi manajemen yang baik, baik itu dalam bidang sumber daya manusia,
keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke depannya koperasi ini dapat bersaing dengan
Selain hal yang telah dicantumkan di atas, hal lain yang membuat Koperasi Warung
Jembatan Kesejahteraan kurang berkompetitif ialah karena penerapan system informasi yang
tidak efektif terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan koperasimaupun peningkatan daya
saing koperasi dalam industry ritel. Hal tersebut terjadi akibat penerapan system informasi
Kesejahteraan, maka dapat ditarik beberapa alternatif dalam rangka memecahkan masalah
yang timbul. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan antara lain ialah membuat
suatu perencanaan strategis yang baik dalam pengelolaan manajemen koperasi tersebut, baik
itu dalam bidang sumber daya manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke
kesuksesankoperasi maupun peningkatan daya saing koperasi dalam industry ritel, dimana
awalnya hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk
mendapatkan manfaat strategis dari penerapan system informasi dan teknologi informasi
adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis melalui analisis masalah bisnis saat ini
solusi (Earl, 1992). Kurang bermanfaatnya system informasi dan teknologi informasibagi
Namun terkadang didalam penerapan system informasi dan teknologi informasi sudah
diimplementasikan secara baik, namun dari sisi lain seperti halnya keamanan, sumber daya
produktifnya system informasi dan teknologi informasi yang telah diterapkan. Oleh karena
itu, penerapan system informasi dan teknologi informasi harus dibarengi dengan hal-hal lain
yang dapat mempengaruhi produktivitas system informasi dan teknologi informasi yang telah
diterapkan.
system informasi dan teknologi informasi, mencakup analisis SWOT, analisisFive Forces
1. Rumusan masalah
1. Apa yang membuat Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan sulit berkompetisidengan
2. Tujuan
Penyusun menyusun laporan ini dengan tujuan mendapatka pengetahuan tentang perencanaan
strategis dan studi kasus perencanaan strategis guna menambahh wawasan penyusun dan
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Perencanaan
manajemen (Koontz dan Weihrich, 1988) di samping fungsi manajemen lainnya, yaitu
sekumpulan pekerjaan yang dapat dibedakan secara nyata dengan kumpulan pekerjaan
lainnya. Sebagai contoh bila kita mengaikan pengertian fungsi dengan pembagian kerja yang
dilakukan dalam sebuah organisasi, maka kita akan memperoleh fungsi-fungsi organisasi
seperti manajemen pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan operasi di mana masing-
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling
terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan
apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual
diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan
akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada
awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak
perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan
yang cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam
pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan
pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat
kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-
negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan
stratejik berasal dari bidang militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen
perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu,
maka tulisan ini diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
2. Strategi
Kata strategis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “strategos”, yang berasal dari kata
“stratos” yang artinya militer dan “ag” yang artinya pemimpin. Kita sering mendengar
strategi dalam perang atau pun pertandingan olahraga. Berdasarkan konteks awalnya, kata
strategis diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang di kerjakan oleh para jendral dalam
membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang. (Purnomo dan
Zulkieflimansyah, 2007).
Secara sederhana pengertian strategi adalah apa yang seharusnya kita kerjakan. Segangkan
Marrus sebagaimana dikutip oleh Umar (2001) strategi adalah suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dicapai.
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam
buku karya mereka masing-masing. Bryson (1988;163) dalam bukunya Perencanaan Strategis
untuk Organisasi Publik dan Nirlaba, menjelaskan tentang strategi sebagai berikut:
program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menunjukkan jati
diri suatu organisasi, hal-hal yang dilakukannya, dan alasan melakukan hal-
Strategi umumnya dibuat untuk menanggapi isu strategis, yaitu merupakan garis besar
pendekatan visi yang dipakai, maka strategi dikembangkan untuk mencapai visi
tersebut).”
yang diantaranya disampaikan oleh Andrew dan Chandler (Salusu :95) mengatakan :
“Srategi suatu organisasi adalah konseptualisasi yang diekspresikan
organisasi ; (2) kebijaksanaan dan kendala, baik yang dicetuskan oleh pemimpin itu
maupun yang diperintahkan oleh atasannya yang justru merintangi kegiatan organisasi ; dan
(3) seperangkat rencana yang sedang berjalan mengenai tujuan jangka pendek yang
Di sini peranan pemimpin sebagai pembuat keputusan adalah penting karena hanya
merekalah sesungguhnya yang akhirnya menetapkan sasaran organisasi, baik jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang. Berkaitan dengan pembuatan strategi itu, pada
umumnya para ahli manajemen stratejik sependapat bahwa strategi dibuat oleh pejabat
tingkat tertinggi dalam organisasi. Mereka melihat strategi itu sebagai seperangkat
keputusan yang sistematis, yang dibuat pada tingkat tertinggi dari suatu organisasi.
Strategi yang dimaksud ialah tujuan jangka panjang mana yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Strategi dapat berupa tindakan yang diputuskan oleh pimpinan dengan
menggunakna banyak sumber daya perusahaan. Strategi ini yang nantinya akan memberikan
b. Perumusan Strategi
dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan
keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan
menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan misinya.
d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan
e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
c. Pembuatan strategi
Pembuat strategi adalah orang yang sangat penting dalam perusahaan. Dia menjadi orang
yang bertanggung jawab dalam keberhasilan atau pun kegagalan sebuah perusahaan. Pembuat
strategi memang dapat memiliki berbagai jenis jabatan seperti CEO, pemilik perusahaan,
Seorang pemimpin saat ini harus bisa dijadikan panutan. Ada baiknya pemimpin juga
adalah seorang yang dapat membuat strategi untuk perusahaannya. Dia bertugas untuk
d. Kebijakan
Kebijakan atau policies berkaitan dengan tujuan tahunan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Kebijakan mencakup panduan, aturan dan juga prosedur yang digunakan dalam
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam
a. Konsep Strategi
Strategi dirumuskan dalam dua perspektif berbeda : Perspektif pertama strategi adalah
program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan
misinya. Pengertian ini lebih mengarahkan pada peranan aktif organisasi untuk melaksanakan
program sebagai strategi organisasi menghadapi perubahan lingkungan. Strategi ini dikenal
sebagai perencanaan strategi. Perspektif kedua strategi adalah pola tanggapan organisasi yang
dilakukan terhadap lingkungan sepanjang waktu. Pengertian ini lebih mengarahkan organisasi
untuk bersikap pasif, yang artinya para manajer akan menganggapi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan hanya jika mereka merasa perlu untuk melakukannya. Strategi ini dikenal
sebagai strategi adaptif. Pembahasan padamateri ini akan lebih di tekankan pada peranan
aktif manajer yang dikenal sebagai perencanaan strategis yang fokusnya luas dan berjangka
panjang. Disamping ke dua perspektif tersebut dikenal strategi entrepreneur yaitu strategi
yang dirancang pemimpin usaha berdasarkan inisiatif untuk pertumbuhan yang konstan
dengan mencari peluang baru secara aktif. Pengertian ini juga mengarahkan peranan aktif
usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik
jangka panjang. Manajemen strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai
berikut :
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?” dan
terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada
misi awalnya.
c. Analisis Lingkungan
apabila organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses
penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa
perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan baru yang
lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak
g. Pelaksanaan Strategi, Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
h. Evaluasi dan Pengendalian Strategis, Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan
rencana strategis.
1. Misi. Sebuah misi perusahaan adalah alasan keberadaan. Misi sering diungkapkan dalam
pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra
perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan
sebuah target pertumbuhan pendapatan. Tujuan harus menantang tapi dapat dicap.
baru dan cara-cara baru untuk mencapai tujuan. Scan lingkungan dilakukan untuk
kemampuan dan keterbatasn untuk memilih peluang yang mengejar dengan probabilitas
keberhasilan yang lebih tinggi. Lingkungan eksternal memiliki dua aspek: lingkungan makro
perusahaan dalam industri tertentu. Makro meliputi analisis lingkungan politik, ekonomi,
sosial, dan faktor-faktor teknologi yang kadang-kadang disebut sebagai ANALISIS PEST.
Sebuah aspek penting dari analisis lingkungan mikro adalah industri dimana perusahaan
situasi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti : budaya perusahaan, citra perusahaan, struktur
organisasi, staf kunci, akses ke sumber daya alam, posisi pada kurva pengalaman, efisiensi,
kapasitas operasional, merek, pasar , sumber keuangan, eksklusif kontrak, paten dan rahasia
dagang.
4. Penyusunan Strategi. Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya
yang ada ditangan, alternatif strategis tertentu dapat dikembangkan. Sementara perusahaan
yang berbeda memiliki alternatif yang berbeda tergantung pada situasi mereka, ada juga
mengidentifikasi kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus sebagai tiga strategi generik
5. Pelaksanaan, Kemungkinan strategi akan dinyatakan dalam tingkat tinggi istilah konseptual
dan prioritas. Implementasi yang efektif, perlu diterjemahkan ke dalam kebijakan yang lebih
rinci dapat dipahami di tingkat fungsional organisasi. Ekspresi strategi dalam hal kebijakan
fungsional juga berfungsi untuk menyoroti isu-isu praktis yang mungkin tidak terlihat pada
tingkat yang lebih tinggi. Strategi ini harus diterjemahkan ke dalam kebijakankabijakan
tahap pelaksanaan melibatkan identifikasi sumber daya yang diperlukan dan meletakkan ke
6. Control, Setelah diimplementasikan, hasil dari strategi perlu diukur dan dievaluasi, dengan
perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol
harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk memfasilitasi pemantauan ini. Standar kinerja
yang ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk
memastikan keberhasilan.
7. Dinamis dan proses berkelanjutan, Suatu perubahan dalam satu komponen dapat
memerlukan perubahan dalam seluruh strategi. Dengan demikian, proses proses harus diulang
penyesuaian.
8. Kerugian proses ini, Dalam masa-masa perubahan, beberapa strategi yang lebih sukses
muncul secara informal dari tingkat yang lebih rendah dari organisasi, dimana manajer yang
lebih dekat dengan pelanggan dari hari ke hari. Menurut Boseman dan Phatak (1989), proses
manajemen atau perencanaan stratejik mencakup tujuh bagian yang saling berkaitan, sebagai
berikut:
6 Penilaian terhadap organisasi, dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
sifat-sifat perencanaan strategis. Berikut ini saya berikan sifat-sifat perencanaan strategis
1. Menyangkut persoalan dasar. Memberikan jawaban atas pertanyaan: “Di bidang apa kita
bergerak, dan di bidang apa seharusnya kita bergerak?” “Siapa pembeli kita dan siapa
seharusnya mereka?”
2. Memberikan kerangka untuk perencanaan yang lebih terperinci dan untuk pengambilan
dapat bertanya, “Mana dari kemungkinan-kemungkinan ini yang paling sesuai dengan
strategi kita?”
Merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti manajemen puncak harus secara aktif
dengan yang tidak menggunakan perencanaan strategis. Selain fungsi keuntungan finansial,
perencanaan strategis juga memiliki funsi lainnya. Greenley menyatakan bahwa perencanaan
4. Menyediakan kerja sama, integrasi, dan keinginan untuk menyelesaikan masalah dan juga
menangkap peluang.
6. Mengalokasikan waktu dan sumber daya lebih efektif untuk mengidentifikasi peluang
sebuah permasalahan. Perencanaan strategi dibuat berdasarkan banyak hal, salah satunya
2. Anggota organisasi yang terlibat dalam perencanaan strategi dapat meningkatkan wawasan
3. Kesenjangan dalam tugas-tugas anggota dapat dikurangi. Strategi perusahaan juga akan
tugasnya.
perubahan yang dilakukan serta dapat membuat anggota tersebut menjadi mengerti tentang
strategi yang akan diterapkan dalam perusahaan sehingga akan menguntungkan pula para
3. Tingkat-tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985)
Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar
organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada
pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan
kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan
masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan
berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
4. Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut
Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa
yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak
semata- mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi
pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi
yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat
jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu
seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru
dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam
dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak
didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu
c) Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di
pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh
hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan
· Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan
yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J.
Salusu, p 101, 1996).Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi
isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh
dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan
soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).
bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di
perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika
divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang
berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif,
c. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai
strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan
konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih
terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak
terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambahproduk
e. Strategi Defensif Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga
dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya,
terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset
untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut
sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk
perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para
pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian
dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan
digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian
dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang
tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan
aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan
secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan
dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun,
barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah
besar.
f. Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya
menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk
konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan
membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan
kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti
membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil
konsumen.
perencanaan lainnya.
c. Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan
organisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai penjelasan di atas mengenai Koperasi
Warung Jembatan Kesejahteraan ialah bahwa dibutuhkan perencanaan strategis yang baik
dalam pengelolaan manajemen koperasi tersebut, baik itu dalam bidang sumber daya
manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran, agar ke depannya koperasi ini dapat
bersaing dengan perusahaan ritel lain. Selain itu, bila kita mengharapkan agar penerapan
teknologi informasi optimal, dibutuhkan suatu strategi system informasi dan teknologi
informasi yang selaras dengan strategi bisnis koperasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang
dikeluarkan untuk teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang
diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran koperasi, serta peningkatan kinerja dan
kesuksesan koperasi maupun peningkatan daya saing koperasi dalam industry ritel.
dimulai terlebih dahulu dari lingkungan koperasi yang memuat visi, misi, dan tujuan
koperasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal koperasi.
Saran yang dapat diberikan kepada Koperasi Warung Jembatan Kesejahteraan dan
koperasi-koperasi lain yang belum lama didirikan ialah agar membuat suatu
perencanaan strategis yang baik, yang di dalamnya terdapat perencanaan strategis system
informasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan koperasi agar ke depannya koperasi dapat
melakukan kegiatan perkoperasiannya dengan baik pula, serta dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Terry, George R. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen. Terjemahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Nilasari Senja. 2014. Manajemen Strategi itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas
http://Gunadarma.ac.id
Pinterest
http://nurulkhaifa.blogspot.co.id/2015/12/makalah-perencanaan-strategis.html