Anda di halaman 1dari 7

16

Obyek dalam penelitian ini yaitu maslah utama yang terdapat dalam penelitian

ini, adalah masalah dampak adanya pengembangan wisata air terjun nglirip terhadap

perekonomian masyarakat desa mulyoagung. Wisata air terjun nglirip terletak di desa

Mulyoagung Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.

Lokasi penelitian akan dilakukan pada 1 lokasi wisata, yaitu wisata air terjun nglirip

yang terletak di Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Alasan

pemilihan lokasi tersebut adalah untuk mengetahui perekonomian masyarakat sekitar

air terjun nglirip setelah adanya pengembangan, karena perekonomian masyarakat

sekitar tergolong sederhana yang berarti bahwa perekonomian masyarakat desa

mulyoagung mayoritas menengah kebawah.

3.3 Penentuan Informan

Dalam metode Kualitatif, yang akan dijadikan informan dalam penelitian diperoleh

dari pengambilan beberapa sempel dari berbagai sumber. Penentuan informan

dilakukan untuk pengumpulan data. Informan yang dimaksudkan adalah para

stakeholder yang berkaitan dengan wisata air terjun nglirip yang terletak di Desa

Mulyoagung Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban t ersebut. Penentuan informan

pada penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Key Informan sebagai

informan yang utama dan lebih memahami situasi pada fokus penelitian dan

Secondary Informan sebagai informan yang memberikan informasi tambahan.

Dari teknik yang dipilih untuk menentukan informan diatas, maka dapat

ditentukan beberapa informan yang sesuai dengan tujuan dan permasalahan

peneletian, yaitu sebagai berikut:


17

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Informan Keterangan Informan Status Informan


1. Ketua Pokdarwis Karena sumber informasi Secondary Informan

tentang pengembangan

pariwisata berada pada

ketua pokdarwis.
2. Penduduk Desa Sebagai informan Key Informan

setempat serapan tenaga kerja

dan adanya pergeseran

struktur ekonomi
3. Pedagang Sebagai sektor usaha Key Informan

yang terlibat dalam

dampak penerima

pendapatan.
4. Pengunjung Pariwisata Karena pengunjung Key Informan

merupakan sumber dari

pendapatan pedagang

diwisata tersebut
5. Anggota Pokdarwis Karena beberapa Secondary Informan

informasi terdapat pada

anggota pokdarwis.

3.4 Sumber dan Jenis Data


Sumber dan jenis data untuk penelitian ini yaitu :
3.4.1 Data Primer
18

Sumber data primer merupakan sumber data yang didapatkan secara langsung

dari beberapa sumber aslinya (Sugiyono,2011). Data primer dari penelitian ini yaitu

inforfasi yang telah didapat dari hasil wawancara dengan beberapa informan yakni

dengan beberapa stakeholder yang berkaitan dengan wisata air terjun nglirip yang

berada di Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.

3.5 Analisis Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu :

3.5.1.1 Observasi Umum

Observasi merupakan suatu pengumpulan data dengan melalui suatu

pengamatan serta pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa

yang diselidiki pada suatu obyek penelitian yang telah memiliki sifat tidak ada

hunungan antara obyek yang diamati dengan adanya pengumpulan atau pengamatan

data.

3.5.1.2 Observasi Terfokus

Observasi merupaakan suatu pengamatan langsung terhadap suatu objek

penelitian yang tanpa adanya interaksi dengan suatu objek penelitian. Observasi

terfokus ini adalah suatu pengamatan secara langsung dengan adanya objek

penelitian yang memfokuskan pada suatu tujuan dari penelitian ini. Observasi terfokus

ini dilakukan dengan mengamati adanya dampak dari pengembangan wisata air terjun

nglirip terhadap perekonomian masyarakat sekitar desa mulyoagung

3.5.1.3 Wawancara
19

Wawancara adalah suatu proses untuk memperoleh keterangan dengan suatu

tujuan untuk dapat memperoleh informasi dengan cara tanya jawab, yang dapat

melalui tatap muka langsung. Wawancara yang akan dilakukan yakni tanya jawab

ataupun interview dengan para responden. Wawancara tersebut juga menggunakan

kuisoner yang memuat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penelitu kemudian

dijawab oleh para responden.

3.5.2 Teknis Analisis Data

Teknis analisis data kualitatif dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis

deskriptif, adapun definisis dari analisis deskriptif itu sendiri yaitu suatu prosedur

penelitian yang dapat menggunalan data deskriptif berupa suatu kalimat tertulis atau

lisan yang berasal dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Suatu pendekatan

kualitatif yaitu suatu prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau

lisan dan perilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri. Penggunaan analisis

deskriptif ini dilakukan untuk menyajikan gambaran mengenai dampak adanya

pariwisata air terjun nglirip terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

3.6 Uji Keabsahan Hasil Penelitian

Menurut (Moeleong,2010) menyatakan bahwa salah satu untuk mendapatkan

objektivitas dan keabsahan suatu data dan informasi peneliti yaitu diperlukannya

validitas data dan informasi. Bukti atas validitas akan ditentukan dengan cara melalui

kredibilitas temuan serta kredibilitas interpretasinya, dengan tujuan agar temuan,

penafsiran atas makna dengan keadaan nyata dapat diterima serta disetujui oleh

informan.

Dalam pengujian keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber

yaitu teknik menguji keabsahan data dengan cara mengecek dan peneliti juga dapat
20

membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang

berkaitan. Peneliti juga melakukan pengechekan data yang diberikan oleh informan

untuk mengetahui seberapa jauh data yang diberikan dan kesesuaian data yang

diperoleh dari informan. Serta apa yang dikatakan orang-orang didepan umum dan

juga yang dikatakan secara pribadi. Peneliti juga dapat membandingkan apa yang

telah dikatakan orang-orang tentang keadaan dilapangan serta situasi penelitian

dengan apa yang telah dikatakannya sepanjang waktu

DAFTAR PUSTAKA

achadiat dritasto, IR., MT, annisa ayu anggraeni. (2013). ANALISIS DAMPAK
21

EKONOMI WISATA BAHARI. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, xx(x), 1–8.

Febrina, S. (2017). DAMPAK PENGEMBANGAN OBJEK WISATA NDAYUNG

RAFTING TERHADAP SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT ( Studi

pada Masyarakat Desa Gubugklakah Kec . Poncokusumo Kab . Malang ). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)|, 45(1), 179–187.

Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan desa wisata nglanggeran terhadap

ekonomi masyarakat lokal. Pariwisata, III(2), 1–13.

Kurniawan, W. (2015). Dampak sosial ekonomi pembangunan pariwisata umbul

sidomukti kecamatan bandungan kabupaten semarang.

Mill, R. C. (2009). Tourism , the International Business Tourism , the International

Business.

Paramitasari, I. D. (2010). KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL Studi Kasus : Kawasan

Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo.

Rismiyanto, E. (2015). Dampak Wisata Kuliner Oleh-oleh Khas Yogyakarta Terhadap

Perkonomian Masyarakat. Jurnal MAKSIPRENEUR, V(1), 46–64.

Rusdin. (2016). DAMPAK PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PANTAI TORONIPA

TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TORONIPA

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE.

Moleong, L. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
22

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG

KEPARIWISATAAN

Anda mungkin juga menyukai