Anda di halaman 1dari 8

32

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian seseorang dapat menggunakan metode dan

rancangan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif

yakni mengungkapkan masalah yang terjadi pada masa sekarang sebagaimana

adanya berdasarkan fakta, data, dokumen dan gambaran dari yang sebenarnya.

Menurut Arikunto (2010:234) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang

variabel, gejala atau kejadian.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

Adapun alasan penulis mengambil objek wisata ini sebagai lokasi penelitian

karena objek wisata Lembah Harau memiliki daya tarik tersendiri yang indah

untuk dinikmati diantaranya, memiliki keindahan alami dibandingkan tempat

wisata lain yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, memiliki tempat

pemandian yang airnya berasal dari air terjun, tetapi untuk mendukung

potensinya perlu pengembangan dan pembaharuan dari dinas, pengelolaan

maupun masyarakatnya.

32
33

C. Informan Penelitian

Subjek penelitian ditentukan dengan teknik “Purposive Sampling” yaitu

subjek penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa

yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan

peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012:53).

Informan dalam penelitian ini yaitu orang yang terlibat banyak dalam bidang

kepariwisataan seperti : 1) pengelola objek wisata Lembah Harau, sebagai

informan kunci, 2) dinas pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan

Kabupaten Lima Puluh Kota 3) tokoh masyarakat 4) pengunjung (hari kerja

dan hari libur) 5) masyarakat atau pihak lain yang dapat memberikan

informasi. Jumlah informan tidak ditentukan, apabila jawaban sudah terpenuhi

maka tidak ditanya atau dicari lagi informan untuk menjawab pertanyaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan menurut Basrowi dan

Suwandi, yaitunya:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala

atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dilakukan

langsung ke areal wisata Lembah Harau. Metode ini digunakan untuk


34

melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar penelitian

memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.

2. Wawancara

Menurut Nasution dalam (Pabundu, 2005:75) wawancara merupakan

metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan

sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada umumnya dua

orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab dan masing-

masing pihak dapat mengunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar

dan lancar. Dengan adanya wawancara peneliti dapat memperoleh data

secara langsung dengan pihak yang bersangkutan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data berupa foto-foto ketika

dilapangan menggunakan kamera, recorder, dan lain sebagainya. Menurut

Basrowi dan Suwandi (2008:158) metode ini adalah suatu cara

pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data

yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.

E. Sumber Data

Penelitian ini berusaha mengumpulkan data melalui beberapa cara

sebagai berikut :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dengan

informan yang telah ditetapkan.


35

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui buku-buku perpustakaan

dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lima

Puluh Kota .

F. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan pada Moleong

(2002:84) adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini meliputi: a) menyusun rencana penelitian, b) memilih

lapangan/lokasi penelitian, c) mengurus perizinan, d) menjajaki daerah

penelitian, e) memilih dan memanfaatkan informan, f) menyiapkan

perlengkapan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan ini meliputi beberapa tahap antara lain: a)

memahami latar penelitian dan persiapan diri. Seorang peneliti hendaknya

memiliki keyakinan terhadap hal yang akan ditelitinya. Peneliti harus

mampu menguasai lapangan dan mampu mempersiapkan diri ketika akan

mengadakan penelitian, b) memasuki lapangan, ketika peneliti berada di

lapangan maka dituntut sebuah kemandirian dan kemampuan dalam

menjalankan penelitian agar tujuan dalam meneliti lebih terarah dan benar

sesuai dengan prosedur yang ada c) berperan serta sambil mengumpulkan

data agar penelitian lebih terarah, maka sebaiknya seorang peneliti mampu

mempunyai peran dalam penelitian yang dilakukannya. Peneliti harus


36

mampu bertindak sebagai pencari data serta mampu mengkondisikan

dirinya di lapangan.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini yang dilakukan adalah: a) konsep dasar analisis data,

merupakan pekerjaan menganalisis data dalam hal mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikan data, b)

memberikan penafsiran data, merupakan pekerjaan menguraikan serta

menginterpretasikan data, dan c) menemukan pencatatan dan analisis data,

merupakan tahap dengan melakukan pencatatan serta memahami data secara

keseluruhan.

G. Teknik Analisis Data

Metode penelitian ini dengan menggunakan analisis SWOT, komponen

yang dianalisis adalah penawaran (supply), yang meliputi, atraksi/daya

tarik/potensi wisata, amenitas, dan aksesibilitas. Komponen permintaan

(demand) yang dianalisis adalah pemerintah, wisatawan, dan persaingan.

1. Analisis supply faktor internal

Analisis terhadap lingkungan internal bertujuan untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Analisis lingkungan internal

dalam penelitian ini yaitu :

a. Atraksi/Daya Tarik/Potensi

Potensi objek wisata merupakan faktor dasar yang perlu

diperhatikan sebagai daya tarik untuk wisatawan, kehidupan atau adat


37

istiadat masyarakat setempat yang khas juga merupakan hal penting

sebagai daya tarik wisata untuk menarik minat wisatawan untuk

berkunjung.

b. Amenity

Amenity/ fasilitas atau sarana merupakan bagian yang penting

karena dapat mendukung kelancaran aktivitas pariwisata sehingga dapat

memberikan kemudahan bagi wisatawan.

c. Aksesibilitas

Kelancaran, kenyamanan, dan kemudahan untuk mencapai suatu

lokasi wisata merupakan daya tarik tersendiri untuk wisatawan datang

berkunjung ke objek wisata.

2. Analisis demand faktor eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar objek wisata

yang dapat memberikan pengaruh terhadap pengembangan objek wisata.

Lingkungan eksternal sangat luas dan kompleks serta selalu berubah-ubah.

Perubahan yang terjadi sangat cepat baik perubahan yang direncanakan

maupun yang tidak direncanakan. Lingkungan eksternal objek wisata sangat

berpotensi menimbulkan peluang dan ancaman. Analisis lingkungan

eksternal dalam penelitian ini dilakukan melalui :

a. Perhatian pemerintah/pihak-pihak yang terkait

Perhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait baik itu pemerintah

dan pengelola objek wisata merupakan komponen yang penting untuk

melakukan kerjasama karena tanpa adanya kerjasama dengan pihak lain


38

maka tidak akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Perhatian

pemerintah seperti melakukan kegiatan promosi. Keberhasilan proses

pengembangan pariwisata salah satunya ditentukan oleh kegiatan

promosi yang dilakukan oleh pemerintah beserta masyarakat.

b. Wisatawan

1) Minat wisatawan: adanya minat wisatwan yang tinggi untuk

berkunjung ke objek wisata memberikan peluang yang baik untuk

daerah tersebut karena akan dikenal oleh banyak orang.

2) Motivasi wisatawan: adanya motivasi wisatwan yang tinggi untuk

berkunjung ke objek wisata memberikan peluang yang baik untuk

daerah tersebut karena akan dikenal oleh banyak orang.

3) Aktivitas wisatawan: adanya aktivitas wisatawan didukung oleh

sarana wisata yang lengkap sehingga ketika berkunjung banyak

aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan dan membuat mereka betah

berada dalam kawasan objek wisata.

4) Harapan dan persepsi wisatawan: harapan pengunjung meliputi

aksesibilitas, amenity, dan atraksi yang baik, mudah, lancar, dan

menarik menjadi tumpuan harapan wisatawan ketika berwisata.

c. Persaingan

Merupakan salah satu ancaman yang dapat membuat suatu objek

wisata mengalami kemunduran dari eksisitasnya.


39

Setelah melakuakan analisis suplly dan demand, selanjutnya untuk

merumuskan pengembangan pada objek wisata Lembah Harau digunakan

Analisis SWOT.

Pendekatan SWOT digunakan karena memiliki banyak keunggulan

dibandingkan pendekatan yang lain yaitu dengan analisis SWOT maka dapat

diketahui situasi objek wisata dengan mengidentifikasi faktor eksternal dan

faktor internal yang berpengaruh pada objek wisata, yaitu menganalisis

peluang dan kekuatan yang dimiliki untuk menentukan rencana masa depan

dan mengatasi kelemahan dan ancaman dengan cara rencana perbaikan.

Menurut I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi

(2012:150), Analisis SWOT merupakan suatu alat analisis yang padaumumnya

digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai faktor secara

startegis yang berdasarkan intuisi (pemahaman dan pengetahuan) expert

terhadap suatu objek. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara

bersamaan dapat meminimalisir kelemahan (weknesses) dan ancaman (threats)

Anda mungkin juga menyukai