Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
2. Gambar instalasi
Gambar instalasi meliputi:
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya.
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta
pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
3. Gambar diagram garis tunggal
Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumiannya.
1. Dasar perencanaan
Perencanaan instalasi gedung bertingkat, akan didasarkan kepada:
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000;
Standar Nasional Indonesia (SNI);
Standar Perusahaan Umum Listrik Negara (PT. PLN Persero);
International Electrotechnical Commision (IEC),
dan lain-lain
2. Macam instalasi pada gedung bertingkat.
Pada gedung bertingkat sederhana, pada umumnya tidak menggunakan:
Instalasi Building Automation System (BAS),
Sistem antena parabola,
Instalasi sistem panggilan/informasi, tata suara panggilan kendaraan,
4. Simbol
Simbol yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Sehingga jika antara yang merencakanan dan melaksanakan berbeda tidak menjadi
masalah tersendiri, demikian juga pada saat melaksanakan perawatan dan atau perbaikan.
5. Sumber tenaga listrik
Sumber tenaga listrik berkaitan dengan daya yang tersedia dan besar tegangan serta
system sumber 1 phasa atau 3 phasa dan besar frekuensi sumber tenaga. Hal tersebut
berkaitan dengan daya beban, besar tegangan beban, sistem pada beban (1 phasa atau 3
phasa) dan besar frekuensi beban yang akan dipasang atau sudah terpasang.
6. Jumlah tingkat gedung
Gedung bertingkat yang ada jumlah tingkatnya bermacam-macam, ada yang bertingkat 2
dan seterusnya. Instalasi gedung bertingkat di bahas pada contoh.
Pada instalasi gedung bertingkat, distribusi tenaga merupakan hal penting yang harus
diperhatikan. Distribusi tenaga dimaksudkan agar beban masing-masing kelompok
mendekati sama atau seimbang, demikian juga jika instalasinya menggunakan sumber 3
phasa maka beban pada ke tiga phasa harus seimbang atau mendekati sama.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jika memungkinkan pada suatu ruangan
menggunakan sumber dengan phasa yang berbeda dengan tujuan jika terjadi gangguan
pada salah satu phasa maka pemadaman tidak menjadi satu sehingga gelap.
Pada instalasi sebaiknya juga disiapkan kelompok atau group cadangan untuk memenuhi
pengembangan kebutuhan instalanya atau listrik pada gedung atau rumah, khususnya pada
gedung atau rumah bertingkat
Untuk menentukan penampang kabel, caranya sama dengan cara instalasi pada pembahasan
sebelumnya. Untuk penampang kabel pengaman dapat dibuat dengan dari jenis bahan dan
ukuran yang sama dengan kabel phasa dengan tetap memperhatikan Kemampuan Hantar
Arus (KHA).
Bangunan rumah seperti tampak pada Gambar diatas rencanakan intalasi listrik penerangan
dari rumah tersebut.
Penyelesaian:
a) Pertama, perlu ditentukan jumlah dan letak lampu pada masing-masing ruang, jumlah dan
letak sakelar yang diperlukan, jumlah dan letak kotak-kotak.
b) Jumlah kelompok yang diperlukan
Instalasi dari rumah ini dijadikan tiga kelompok, masing-masing kelompok dengan beban
sebagai berikut:
Kelompok/group
1 = 7 titik cahaya
2 = 7 titik cahaya
3 = 7 titik cahaya
4 = 7 titik cahaya
5 = Cadangan
6 = Cadangan
Hubungan sakelar, lampu dan kotak-kotak seperti ditunjukkan pada Gambar
a) Gambar rekapitulasi
Gambar rekapitulasi dari instalasi 6 kelompok ditunjukkan pada Gambar 10.3.
b) Jumlah beban (daya) pada masing-masing kelompok :
Kelompok/Group 1:
Jumlah daya lampu = 1@ 25 W = 25 watt
2@ 40 W = 80 watt (TL)
2@ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2@ 200 W = 400 watt
Jumlah daya (P) = 625 watt
Kelompok/Group 2.
Jumlah daya lampu = 3@ 40 W = 120 watt
1@ 40 W = 40 watt
1@ 60 W = 60 watt
Jumlah kotak-kotak= 2@ 200 W = 400 watt
Jumlah daya (P) = 620 watt
Kelompok/Group 3 :
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
2 @ 40 W = 80 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2 @ 200 W= 400 watt
Jumlah daya (P) = 625 watt
Kelompok/Group 4 :
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
1 @ 40 W = 40 watt (P)
1 @ 40 W = 40 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2 @ 200 W= 400 watt
Jumlah daya (P) = 625 watt
Daya (total) = 2.495 watt