Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Banyak tanaman di Indonesia yang sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat,
namun belum dibudidayakan secara khusus. Salah satu diantaranya adalah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi). Belimbing wuluh merupakan tumbuhan berjenis pepohonan yang hidup di
ketinggian dari lima sampai 500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini mudah sekali tumbuh
dan berkembang biak melalui cangkok atau persemaian bijinya.
Jika ditanam lewat biji, pada usia 3-4 tahun, ia sudah mulai berbuah, yang setahunnya
bisa mencapai 1.500 buah perpohon. Buahnya lonjong, warna buahnya hijau muda bila masih
muda, jika sudah matang berwarna kekuningan kusam, mengandung banyak air dan rasanya
asam segar.
Setiap musim belimbing, tanaman belimbing wuluh banyak menghasilkan buah,
dikarenakan buahnya bergerombol.. Ia terhitung jarang ditanam apalagi sampai dikebunkan
seperti belimbing manis. Sebab, kata kebanyakan penggemar tanaman buah, tanamannya saja
tidak dapat diandalkan untuk ditanam di pekarangan sebagai sumber keteduhan. Padahal
tanaman ini mudah ditanam dan diperbanyak. (Lin, 1994).

1.2. Perumusan masalah


Bagaiamana cara pembuatan herbarium belimbing wuluh yang sesuai standar

1.3. Tujuan
 Mengetahui apa yang dimaksud herbarium dan cara pembuatannya.
 Mengetahui langkah-langkah pembuatan herbarium dan dapat membuat herbarium dari
tanaman belimbing wuluh.
 Mengetahui kegunaan herbarium tanaman belimbing wuluh

~1~
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam adalah sejenis pohon kecil yang
diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku, dan dikembangbiakkan serta tumbuh bebas
di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Tumbuhan ini biasa ditanam
di pekarangan untuk diambil buahnya. Buahnya yang memiliki rasa asam sering digunakan
sebagaibumbu masakan dan campuran ramuan jamu.
Belimbing adalah pohon buah yang tingginya mencapai 15 m.[1] Batangnya tak begitu
besar, bergaris tengah 30 cm. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan
condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda.
[2]
Daunnya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk telur, dan jumlahnya 21-
45 cm. Daunnya termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil. [3] Anak daunnya bertangkai pendek,
berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata.
Ukuran daunnya adalah: 2-10 cm × 1-3 cm. Ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya
berwarna hijau muda.[2] Perbungaannya majemuk, dan tersusun dalam malai (panjangnya 5-20
cm[3]). Berkelompok, keluar dari percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan
berwarna ungu kemerahan[2]/merah saja.[1] Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong
bersegi, panjangnya 4-6,5 cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masajm dan
rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng.[2]

2.1. Klasifikasi Belimbing Wuluh


Adapun susunan taksonomi belimbing wuluh adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi

~2~
Tanaman belimbing dibagi menjadi 2 jenis, yaitu belimbing manis (Averrhoa corambola)
dan belimbing asam (Averhrhoa blimbi) atau sering diebut belimbing wuluh.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dikenal dengan berbagai daerah dengan nama yang
berbeda, seperti: limeng, selimeng (Aceh), Selemeng (Gayo), asom belimbing, balimbingan
(Batak), malimbi (Nias), balimbieng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu), balimbing
(Lampung), belimbing wuluh (jawa), calincing wulet (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura).

Bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dapat digunakan sebagai obat sariawan dan
batuk. Sedangkan daunnya dapat mengobati perut sakit, gondong (parotitis), tekanan darah
tinggi, dan rematik. Buah belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk batuk rejan,
gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan,
gangguan pencernaan, dan radang rektum.
Sayangnya saya bukan ahli di bidang obat-obatan sehingga khasiat belimbing wuluh
sebagai obat tradisional tidak dapat saya uraikan secara detail. Yang saya ketahui, tumbuhan
dengan nama latinAverrhoa bilimbi ini, yang konon merupakan tumbuhan asli Indonesia,
ternyata tidak dapat dianggap sepele.

2.2. Kandungan Belimbing Wuluh


Kandungan Gizi belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam per 100 g bagian yang
bisa dimakan :
* Kelembaban : 94,2-94,7 g
* Protein : 0,61 g
* Ash : 0,31-0,40 g
* Fiber : 0.6g
* Fosfor : 11.1 mg
* Kalsium : 3.4 mg
* Besi : 1,01 mg
* Thiamine : 0,010 mg
* Riboflavin : 0,026 mg
* Karoten : 0,035 mg
* Ascorbic Acid : 15,5 mg
* Niacin : 0,302 mg

~3~
2.3. Pembuatan herbarium belimbing wuluh
Prinsip Dasar Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus, artinya kebun
botani yang dikeringkan. Dengan kata lain, herbarium juga dapat diartikan dengan kumpulan
tumbuhan yang dikeringkan dan diawetkan dengan cara-cara khusus, ditempelkan pada
lembaran kertas dan dilengkapi label dan data yang terinci. Pembuatan awetan spesimen
diperlukan untuk tujuan pengamatan praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru terutama
untuk spesimen yang sulit ditemukan di alam. Secara umum ada dua jenis awetan, yaitu awetan
kering dan awetan basah.

Kegunaan dari herbarium itu sendiri antara lain :


a. Material penelitian
b. Alat pembantu dalam mengidentifikasi tanaman dan mengetahui kegunaan dari tanaman
tersebut
c. Sebagai bukti keanekaragaman
d. Sebagai salah satu sarana dokumentasi

Alat dan Bahan


a. Alat
 Gunting atau pisau
 Etiket gantung
 Kertas koran
 Sasak kayu/pengepres
 Tali pengikat
 Kertas manila (35x55cm)
 Plastik
 Figura

b. Bahan
 Tanaman belimbing wuluh
 Alkohol

Prosedur pembuatan
Berikut cara membuat herbarium belimbing wuluh:

~4~
Kumpulkan bahan tanaman yang akan dibuat Herbarium

Bersihkan tanah yang menempel pada akar tanaman

~5~
Siapkan koran dan tempelkan bahan tanaman di atas koran

Pengumpulan tanaman yang sudah ditempel pada kertas koran

~6~
Penindihan tanaman dengan benda berat dan rata

Herbarium Siap Dipindahkan dan Dilengkapi dengan Data Pendukung


2.4. Waktu pembuatan herbarium
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan herbarium adalah lebih kurang selama 2
minggu pada suhu kamar. Hal ini sesuai dengan pendapat Meyuyeng( 2010) yang menyatakan
bahwa pembuatan herbarium biasanya membutuhkan waktu lebih kurang 2 minggu dan suhu
yang digunakan pada pembuatan herbarium adalah suhu kamar berkisar 30-35 derajat celcius.

2.5. Ciri-ciri herbarium yang baik


Hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal ini berarti peruses
pengeringan berjalan dengan baik. Herbarium yang sudah jadi tersebut kemudian diberi label
atau deskripsi singkat yang menggunakan ciri-ciri setiap spesies tumbuhan yang ada. Herbarium
biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan , baik data
toksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat
waktu dan nama pengoleksi.
Herbarium yang baik memiliki data yang lengkap dengan bagian-bagiannya. Bagian ini
berupa akar, batang, daun, bunga dan buah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik
adalah yang memuat bagian –bagian tumbuhan representative yaitu organ-organ yang penting
untuk identifikasi.

~7~
BAB III
KESIMPULAN

1. Herbarium merupakan suatu Spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan melalui metode tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan
tersebut.
2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat refrensi , sebagai dokumentasi,
dan sebagai pusat penyimpanan data
3. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan kekurangan
herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat.
4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal selama 2 minggu ,
agar mendapatkan hasil yang baik
5. Factor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium ,
tempat penyimpanan dan factor lingkungan seperti suhu

~8~
DAFTAR PUSAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing_sayur
http://www.anneahira.com/tanaman-obat/belimbing-wuluh.htm
http://alamendah.wordpress.com/2010/08/15/belimbing-wuluh-averrhoa-bilimbi-kaya-khasiat/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/bioengineering-and-biotechnology/2163331-belimbing-
wuluh/
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Averrhoa_bilimbi_ripe.JPG
http://www.plantamor.com/index.php?plant=164
http://www.coecoes.com/kesehatan/manfaat-dan-khasiat-belimbing-wuluh

~9~

Anda mungkin juga menyukai