TP Modul C1
TP Modul C1
TP Modul C1
PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Zwitter-ion adalah senyawa yang memiliki sekaligus gugus bersifat asam dan basa. Pada pH netral
zwitter-ion akan bermuatan positif (kation) maupun bermuatan negatif (anion). Biasanya zwitter-ion
mudah larut dalam air karena bermuatan (air adalah pelarut polar) dan sukar larut dalam pelarut
nonpolar. Karena perilakunya, zwitter-ion merupakan larutan penyangga yang baik. Apabila terdapat
ion hidrogen berlebih (larutan bersifat asam), zwitter-ion akan menangkapnya (berperan sebagai
basa). Sebaliknya,apabila larutan bersifat basa, zwitter-ion akan melepas ion hidrogen ke dalam
larutan. Akibatnya pH tidak mudah berubah. Zat dengan karakteristik ini dikenal sebagai zatamfoter.
Salah satu contoh zwitter ion adalah metil merah.Asam amino adalah contoh zwitterion yang sangat
terkenal. Senyawa ini mengandung mengandung gugus ammonium dan gugus karboksilat, dan dapat
dipandang sebagai yang muncul melalui sejenis reaksi asam-basa antar-molekul: gugus amina
mendeprotonasi asam karboksilat.
Untuk menentukan tetapan pengionan dapat digunakan titrasi potensiometri, konduktometri dan
multiparametric curve fitting dengan program mikrokomputer.
4. Sebutkan 2 persamaan (sebagai fungsi pH) untuk mencari [HMR] dan [MR-] dalam larutan!
[𝐻 + ][𝐻𝑀𝑅]
𝐾𝑎 =
[𝑀𝑅 − ]
[𝐻𝑀𝑅]
[𝑀𝑅 − ] = 𝑝𝐾𝑎 − log
[𝐻 + ]
[𝐻𝑀𝑅]
[𝐻𝑀𝑅] = 𝑝𝐾𝑎 − log
[𝐻 + ]