Anda di halaman 1dari 5

8

KINETIKA REAKSI

Kompetensi

Setelah mengikuti praktikum ini:

1. Mahasiswa dapat mensintesis Kalsium asetat dari kalsit dan asam asetat.
2. Mahasiswa memahami mekanisme reaksi sintesis kalsium asetat dari kalsit dan
asam asetat
3. Mahasiswa dapat memperoleh data kinetika reaksi kalsit dan asam asetat
4. Mahasiswa dapat mengolah data kinetika reaksi yang diperoleh dan dapat
menentukan:
4.1. Persamaan kinetika yang sesuai
4.2. Konstanta kecepatan reaksi kimia
4.3. Energi aktivasi reaksi pada persamaan Arrhenius

8.1 DASAR TEORI

Kalsium asetat adalah garam kalsium dari asam asetat, rumus kimia dari kalsium
asetat adalah Ca(C₂H₃OO)₂, nama lain dari kalsium asetat adalah kalsium
etanoat (IUPAC) (Perry, 2016). Kalsium asetat banyak digunakan dalam industri
farmasi, bisa digunakan sebagai bahan koagulan industri tahu (Lu et al., 1980).
Kalsium asetat juga bisa membentuk gel jika dicampur dengan etanol, sehingga
bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat untuk kompor yang bersih, ringan
dan mudah digunakan.

Sifat dan kararkteristik kalsium asetat adalah sebagai berikut:


Rumus C4H6O4Ca
Massa molar 158,17 g/mol
Titik lebur 160°C
Rumus kimia C4H6CaO4
Kelarutan dalam air 37,4 g/100 mL (0 °C);
34,7 g/100 mL (20 °C);
29,7 g/100 mL (100 °C)
Kelarutan larut dalam metanol; tak-larut dalam aseton,
etanol, dan benzena (Perry, 2011)
KINETIKA REAKSI 2

Asam asetat termasuk ke dalam golongan asam karboksilat sederhana,


dapat dikategorikan ke dalam asam lemah. Hal ini disebabkan karena hanya
sebagian larutan asam asetat dalam air terdisosiasi menjadi H+ dan CH3COO–.
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting
terutama untuk industri polimer dan serat seperti seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai
macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat, dengan kode aditif
makanan E260, digunakan sebagai pengatur keasaman.
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur
kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai
sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan
transparan. Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam
sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain.
Sifat fisika dari kalsit adalah Spgr 2,71 dan kekerasan 3 (skala Mohs). Kalsit
banyak digunakan di berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan
kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri kimia,
makanan, logam dan lainnya.
Reaksi antara kalsit (CaCO3) dengan asam asetat (CH3COOH) adalah
sebagai berikut:

CaCO3(s) + 2CH3COOH(aq) → Ca(CH3COO)2(aq) + H2O(l) + CO2(g) (1)

Jika CH3COOH (A) dan CaCO3 (B) maka persamaan kecepatan reaksi bisa
dituliskan:

𝑑𝐶𝐴
− 𝑑𝑡
= 𝑘𝐶𝐴𝑎 𝐶𝐵𝑏 (2)

Karena CaCO3 kelarutan dalam air kecil, bisa dianggap konsentrasi CB


tetap.
𝑘𝐶𝐵𝑏 = 𝑘1 (3)

Jika dianggap orde reaksi terhadap asam asetat =1 sehingga a=1, maka
persamaan 2 bisa dituliskan
𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘1 𝐶𝐴
𝑑𝑡

𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘1 𝑑𝑡
𝐶𝐴

𝐶𝐴 𝑡
𝑑𝐶𝐴
∫ = ∫ −𝑘1 𝑑𝑡
𝐶𝐴0 𝐶𝐴 0

ln 𝐶𝐴 − 𝑙𝑛𝐶𝐴0 = −𝑘1 𝑡
KINETIKA REAKSI 3

ln 𝐶𝐴 = 𝑙𝑛𝐶𝐴0 − 𝑘1 𝑡 (4)

Persamaan 4 adalah persamaan garis lurus, jadi jika diperoleh data CA


untuk setiap waktu, maka dapat dibuat grafik antara ln(CA) sebagai sumbu y dan
waktu (t) sebagai sumbu x akan diperoleh garis lurus dengan gradien garis
lurusnya adalah k1.
Jika dianggap orde reaksi terhadap asam asetat =2; sehingga a = 2, maka
persamaan 2 dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘1 𝐶𝐴 2
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
− 2 = 𝑘1 𝑑𝑡
𝐶𝐴

𝐶𝐴 𝑡
𝑑𝐶𝐴
∫ = ∫ −𝑘1 𝑑𝑡
𝐶𝐴0 𝐶𝐴 2 0

1 1
− = 𝑘1 𝑡
𝐶𝐴 𝐶𝐴0

1 1
= + 𝑘1 𝑡 (5)
𝐶𝐴 𝐶𝐴0

Persamaan 5 adalah persamaan garis lurus, jadi jika diperoleh data CA


untuk setiap waktu, maka dapat dibuat grafik antara 1/CA sebagai sumbu y dan
waktu (t) sebagai sumbu x akan diperoleh garis lurus dengan gradien garis
lurusnya adalah k1
Pendekatan lain bisa digunakan jika bisa dicari persamaan pendekatan dari
data CA sebagai fungsi t. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan MS-Excel, data
yang diperoleh bisa dicari pendekatannya misalkan dengan fungsi polinomial.
Maka dipilih fungsi yang memberikan R2 paling mendekati 1. Maka laju reaksi
pada suatu waktu bisa dicari dengan mendeferensiasi CA = f (t) yang diperoleh.
𝑑𝐶𝐴
Sehingga bisa diperoleh nilai − 𝑑𝑡
, disetiap waktu.

𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘1 𝐶𝐴 𝑎
𝑑𝑡

𝑑𝐶𝐴
− ln = ln 𝑘1 𝐶𝐴 𝑎
𝑑𝑡

𝑑𝐶𝐴
− ln = ln 𝑘1 + 𝑎 ln 𝐶𝐴 (6)
𝑑𝑡

𝑑𝐶𝐴
Persamaan 6 adalah persamaan garis lurus, dibuat grafik antara −𝑙𝑛
𝑑𝑡
pada sumbu y dan ln CA pada sumbu x, nilai a dan k1 bisa dicari.
KINETIKA REAKSI 4

Konsentrasi asam asetat data dan yang dihitung dari ketiga model tersebut
dibandingkan dan bisa ditentukan model yang terbaik yang bisa mewakili data
kinetika yang diperoleh pada percobaan. Selanjutnya dari model yang paling
sesuai, harga k1 untuk berbagai suhu dicari energi aktivasinya dengan
menggunakan persamaan Arrhenius.

8.2 METODE
8.2.1 Bahan dan Alat
1. Bahan
 Kalsit
 Asam asetat 0,5 N
 NaOH 0,1 N
 Indikator PP
 Akuades
2. Alat
 Magnetic Stirrer Hot Plate
 Beaker glass 800 cm3
 Neraca digital
 Termometer
 1 set peralatan titrasi
 Stopwatch
 Gelas ukur
 Erlenmeyer 100 cm3

8.2.2 Percobaan
a. Masukkan 500 ml asam asetat 0,5 M ke dalam gelas beaker dan letakkan
di hot plate. Nyalakan pemanas dan pengaduk, set kecepatan pengaduk
400 RPM pengatur suhu sedemikian sehingga suhu 30 oC tercapai dan
dapat dipertahankan paling tidak 15 menit.
b. Setelah suhu stabil masukkan kalsit, anggap kalsit 100 % CaCO3.
Gunakan kalsit berlebih 25% dari kebutuhan stoikiometrisnya.
c. Sampel sebanyak 5 cm3 diambil dan sesegera mungkin diencerkan sampai
dengan 50 cm3. Lakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N pada 20 ml sampel
yang telah diencerkan. Titrasi dilakukan 2 x untuk setiap sampel. Hitung
konsentrasi asam asetat, pakailah nilai rata-ratanya.
d. Sampel diambil pada menit ke 5, 10, 15, 25, 35, 45, 60
e. Buat tabel konsentrasi asam asetat di reaktor untuk setiap waktu yang
bersesuaian
f. Lakukan untuk suhu 35oC dan 40oC
KINETIKA REAKSI 5

Vol NaOH (cm3) pada titrasi


Waktu
NO 30oC 35oC 40oC
(menit)
1 2 1 2 1 2
1 5
2 10
3 15
4 25
5 40
6 60

DAFTAR PUSTAKA
Lu, J. Y., Carter, E., & Chung, R. A(1980). Use of calcium salts for soybean curd
preparation. Journal of Food Science, 45(1), 32-34.
Perry, D. L. (2016). Handbook of inorganic compounds. CRC press.
Wagner, Frank S. (1978) "Acetic acid." In: Grayson, Martin (Ed.) Kirk-Othmer
Encyclopedia of Chemical Technology, 3rd edition, New York: John Wiley
& Sons.
Scott, H. F. (2016). Elements of chemical reaction engineering. Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai