Anda di halaman 1dari 2

Kasus Pemicu

Tutorial Pertemuan ke-5

Anak D, laki-laki berusia 5 tahun, dibawa ke instalasi gawat darurat salah satu rumah sakit
oleh kedua orangtuanya dengan keluhan nyeri di area sekitar luka bakar yang dialaminya. Ibu
mengatakan kalau 2 jam yang lalu, anak D tersiram air panas. Kejadian ini bermula ketika
ibunya akan menuangkan air panas untuk memandikan anak D, tiba-tiba anak D yang sedang
bermain bersama temannya berlari kencang dan menubruk ibunya sampai menyebabkan air
di dalam panci yang sedang ibu bawa tumpah dan mengenai bagian tubuh anak D. Saat
dibawa ke RS anak D menangis, menjerit, dan merintih kesakitan serta tidak mau berpisah
dengan ibu dan ayahnya. Kedua orangtua pun tampak sangat cemas melihat kondisi anaknya
tersebut. Berat badan anak saat ini yaitu 20 Kg. Pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan
tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi napas 45 x/menit, frekuensi nadi 145 x/menit dan
pulsasi lemah, serta suhu tubuh aksila 37,5o C. Pada saat dilakukan pengkajian, air panas
mengenai bagian dada dan perut, lengan atas dan bawah dari bagian depan sampai ke
belakang pada sebelah kanan dan kiri, serta bagian paha depan sebelah kanan dan kiri. Pada
luka bakar ditemukan adanya eritema dan bula berisi cairan bening (beberapa bula sudah
pecah dan berair) serta beberapa bagian kulit mengelupas. Kerusakan kulit mengenai hampir
seluruh bagian dermis. Hasil pengkajian juga menunjukkan nilai CRT 5 detik, akral dingin,
dan anak berkeringat. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10 gr/dL; hematokrit 30%;
leukosit 11.500/ mm3; trombosit 400.000/ /mm3; Na 125 mEq/L; K 6,3 mEq/L; Cl 88 mEq/L;
Ca 7,9 mg/dL, dan albumin 3 gr/dL. Anak D masuk ke ruang perawatan unit luka bakar untuk
menjalani perawatan luka bakar yang dialaminya. Anak D mendapatkan antibiotik topikal
perak-sulfadiazin dan terapi cairan intravena dengan ringer laktat dan dextrose 5%. Selain itu,
An D juga mendapatkan terapi morfin sulfat (0,05–0,1 mg/KgBB, IV setiap 2–4 jam). Saat
ini anak D tidak bebas bergerak, aktivitasnya terbatas hanya di tempat tidur. Ibu tampak
menyesal dengan kejadian ini dan berharap anak D dapat segera sembuh dan beraktivitas
seperti biasanya.

Learning Objective:
1. Mengetahui definisi dan etiologi luka bakar pada anak
2. Menjelaskan derajat luka bakar pada anak
3. Menjelaskan penilaian luas luka bakar pada anak
4. Memahami patofisiologi luka bakar pada anak
5. Menjelaskan patomekanisme dari tanda dan gejala luka bakar pada anak
6. Menjelaskan pemeriksaan penunjang luka bakar pada anak
7. Menjelaskan penatalaksanaan luka bakar pada anak, termasuk manajemen cairan,
manajemen nyeri, pencegahan infeksi dan perawatan luka, manajemen nutrisi
8. Menjelaskan proses penyembuhan luka bakar pada anak
9. Menjelaskan cara-cara pencegahan (anticipatory guidance) luka bakar pada anak
10. Memahami pengkajian fokus pada klien anak dengan luka bakar
11. Membuat asuhan keperawatan menggunakan evidence based practice/ hasil penelitian
terkait kasus diatas (analisa data, diagnosis keperawatan, dan rencana asuhan
keperawatan) pada klien anak dengan luka bakar
12. Memahami peran perawat anak pada asuhan keperawatan dan pendidikan kesehatan pada
keluarga terkait luka bakar pada anak

Anda mungkin juga menyukai