Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU

DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI

Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah
ditetapkan bagi satuan pendidikan yang belum memenuhi standar yang telah
ditetapkan, sedangkan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi standar mutu,
peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar baru, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah dalam rangka pemuasan stakeholders.
Adapun pelanggan/ stakeholders yang dimaksud adalah :

1. Pelanggan internal meliputi dosen serta karyawan


2. Pelanggan eksternal meliputi mahasiswa, dunia industri/pengguna lulusan, orang
tua & masyarakat yang berhubungan dengan STKIP Panca Sakti.
Menurut Juran, peningkatan mutu harus dilakukan secara terencana, yang berfokus
pada pemenuhuan kebutuhan pelanggan.
1. Munyusun perencanaan strategis dalam penyusunan visi, misi, tujuan, dan
sasaran Perguruan Tinggi (PT)
Dalam upaya peningkatan mutu PT (Perguruan Tinggi), STKIP Panca Sakti telah
melakukan rencana strategis. Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan
strategis pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam bentuk
program dan kegiatan serta anggaran yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke
depan. Adapun dalam membuat Visi, Misi, Tujuan, dan sasaran Perguruan Tinggi.
- Pengertian Visi
Visi adalah pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang
diharapkan oleh perguruan tinggi (BAN PT).
- Pengertian Misi
Misi adalah deskripsi mengenai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan rencana
tindakan yang dirumuskan sesuai dengan visi perguruan tinggi yang harus
digunakan untuk pengembangan Tridarma (BAN PT).
- Pengertian Tujuan
Tujuan adalah rumusan tentang hasil khusus Perguruan Tinggi dalam bentuk profil
kompetensi yang diharapkan dari lulusan sesuai dengan kebutuhan dan standar

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 1


yang dituntut oleh stakeholders internal dan eksternal, termasuk tuntutan pasar
kerja (BAN PT).
- Pengertian Sasaran Perguruan Tinggi
Sasaran Perguruan Tinggi adalah target yang terukur, sebagai indikator tingkat
keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan Perguruan Tinggi.
Dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran STKIP Panca Sakti berfokus
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan hal ini terlihat dari dilibatkannya semua
stakeholder (Ketua, Ketua Program Studi, Dosen Prodi, Alumni, Asosiasi Profesi
Program Studi, Pengguna Lulusan Program Studi dan unsur terkait) dalam
perumusan rencana startegis, visi, misi, tujuan dan sasaran STKIP Panca Sakti.
Dengan dilibatkannya semua unsur dalam penyusunan renstra maka dapat
mewakili kebutuhan pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.

2. KEPEMIMPINAN BERMUTU
Kepemimpinan yang bermutu harus memiliki lima ciri pokok kepemimpinan :
visioner, pemersatu, pemberdaya, pengendali dan integritas.
PERSYARATAN Minimal untuk diangkat jadi pimpinan STKIP Panca Sakti :
a. Minimal berijazah Doktor (S3)
b. Minimal telah 4 (empat) tahun menjadi dosen di perguruan tinggi;
c. Mendapat penilaian layak menjadi pimpinan PTS melalui pertimbangan senat
perguruan tinggi.
Melihat syarat- syarat di atas pimpinan lembaga saat ini sudah sesuai dengan yang
telah disyaratkan secara administratif, namun melihat kepemimpinan berdasarkan
standar mutu yang terlihat menurut kacamata saya pemilihan pemimpin lembaga
masih berdasarkan unsur kedekatan, unsur like and dislike menurut keinginan
yayasan. Jadi sebaiknya agar mendapatkan pemimpin yang bermutu senat dan
yayasan melakukan fit and proper tes sehingga pimpinan yang dipilih memiliki visi
dan misi yang mendukung peningkatan mutu lembaga.

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 2


3. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
- Sistem Manajemen Mutu didefinisikan sebagai sistem manajemen untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
- Kebijakan Mutu didefinisikan sebagai maksud dan arahan secara menyeluruh
sebuah organisasi yang terkait dengan mutu yang dinyatakan secara formal oleh
Top Manajemen (Pimpinan Puncak).
- Sasaran Mutu didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai, atau dituju
berkaitan dengan mutu.
- Kepuasan Pelanggan didefinisikan sebagai persepsi pelanggan tentang derajat
telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.
- Perencanaan Mutu didefinisikan sebagai bagian dari manajemen mutu yang
difokuskan ke penetapan sasaran mutu dan merincikan proses operasional dan
sumber daya terkait yang diperlukan untuk memenuhi sasaran mutu.
Standar operasinal yang tertuang dalam implentasi kerja tim SPMI adalah Tim
pelaksana menyusun Kompetensi Lulusan, Spesifikasi Program Studi, Prosedur
dan Instruksi Kerja tingkat program studi mengacu pada dokumen SPMI. Tim
pelaksana membantu Ketua Program Studi melakukan pemantauan pelaksanaan
SPMI di Program Studi khusus dalam bentuk Laporan Evaluasi Kinerja Program
Studi tiap semester. Ketua Program Studi melaporkan keberhasilan, kegagalan dan
analisis program peningkatan kinerja dalam bentuk Laporan Evaluasi Kinerja
Program Studi, rencana tindak lanjut untuk peningkatan mutu kegiatan akademik
(tridharma PT) serta melaporkannya tiap semester kepada Ketua STKIP. Ketua
STKIP mempelajari Laporan Evaluasi Kinerja dan rencana tindak lanjut untuk
peningkatan mutu kegiatan akademik kedalam Laporan EPSBED (Evaluasi
Program Studi Berbasis Evaluasi Diri), Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan.
SPMI membantu Ketua Prodi melaporkan keberhasilan, kegagalan dan analisis
kinerja dalam bentuk Laporan Evaluasi Diri (ED) tiap semester kepada Ketua
STKIP. Ketua menugaskan Auditor melakukan Audit Mutu Akademik Internal
(AMAI) Hasil audit di laporkan Ketua Tim Audit kepada Ketua STKIP melalui Ketua
SPMI. Ketua menyampaikan Permintaan Perbaikan Kinerja (PPK) kepada Ketua
SPMI terkait hasil audit yang dilakukan. Ketua SPMI dan Ketua Program Studi

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 3


melaksanakan peningkatan mutu tri dharma PT secara berkelanjutan. SPMI
membantu Ketua untuk menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Institusi dan rencana
tindak lanjut untuk peningkatan mutu kegiatan akademik untuk menjadi
pertimbangan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT).
Penanggungjawab bagian melakukan tindak lanjut meningkatkan mutu. SPMI
melakukan penyempurnaan SPM di lingkungan Institusi.
Realita yang terjadi SPMI di STKIP Panca Sakti tidak setiap semester melakukan
audit, tim ini melakukan audit secara menyeluruh biasanya pada saat akan adanya
monitoring dan evaluasi Eksternal dan saat akan menghadapi akreditasi, dengan
demikian Tim SPMI yang dibentuk tidak berjalan secara efektif dan tidak bekerja
secara berkesinambungan dalam penjaminan mutu STKIP panca sakti baik di
tingkat institusi maupun di tingkat Prodi.
SPMI juga melakukan Pengukuran kepuasan mahasiswa adalah peninjauan
secara tertulis untuk mengetahui besarnya kepuasan mahasiswa terhadap layanan
akademik, administratif, dan kemahasiswaan. Alat yang digunakan adalah
kuesioner. Bidang yang dinilai Bidang Aset, Fasilitas, Teknologi, Informasi, dan
Komunikasi yang berkaitan dengan masalah administratif dan penyediaan fasilitas.
Survei kepuasan dilakukan 1 kali setiap semester yaitu pada saat menjelang atau
saat pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) dan hasilnya dibahas dalam rapat
tinjauan manajemen. SPMI menyebarkan kuesioner pengukuran kepuasan
Mahasiswa. Mahasiswa mengisi kuesioner yang didistribusikan oleh bagian
kemahasiswaan dan menyerahkan kembali ke SPMI. Penanggung jawab survei
kepuasan mahasiswa adalah Bidang Kemahasiswaan.
- Pelaksana teknis survei adalah Bidang Kemahasiswaan.
- Survei kepuasan mahasiswa menggunakan alat survei berupa kuesioner.
- Isi kuesioner meliputi :
Bidang Administrasi Akademik & Kemahasiswaan yang berkaitan dengan
pelayanan administrasi akademik dan kegiatan kemahasiswaan
Realita yang terjadi adalah survei pengukuran kepuasan mahasiswa hanya
dilakukan satu kali dalam satu tahun, dan tindak lanjut dari hasil survei belum
terlihat secara nyata, namun demikian saat ini sudah mulai menyediakan sistem

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 4


pelayanan akademik berbasis teknologi yaitu adanya SIM (Sistem Informasi
Mahasiswa) yang memfasilitasi mahasiwa dalam melakukan pengisian KRS dan
mengetahui KHS dan informasi lain yang dibutuhkan. Fasilitas lain yang ada di
program studi masih ada beberapa kekurangan misalnya laboratorium bahasa dan
laboratorium komputer yang membutuhkan pembaharuan, tidak adanya
laboratorium kewirausahaan, agar dapat memuaskan pelanggan eksternal yaitu
mahasiswa.
Pengukuran Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan terhadap Kinerja
penyelenggaraan manajemen di STKIP Panca Sakti. Pengukuran Kepuasan
Dosen dan Tenaga Kependidikan terhadap Kinerja Manajemen dibuat untuk
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen, serta memperoleh
informasi tingkat kepuasan dosen dan tenaga kependidikan terhadap
penyelenggaraan manajemen di STKIP Panca Sakti. Pengukuran Kepuasan
Dosen dan tenaga kependidikan terhadap Kinerja Manajemen berlaku mulai dari
penyerahan kuesioner kepada dosen, pengisian kuesioner, hingga tabulasi data
hasil kuesioner. Materi kuesioner meliputi layanan umum dan layanan teknis terkait
manajemen STKIP Panca Sakti. Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan adalah peninjauan secara tertulis untuk mengetahui besarnya
kepuasan Dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan Manajemen
Lembaga. Penanggung jawab survei kepuasan Dosen dan tenaga kependidikan
adalah Biro Kepegawaian. Survei kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
menggunakan alat survei berupa kuesioner.
Selama saya menjadi dosen tetap Pengukuran Kepuasan Dosen dan Tenaga
Kependidikan terhadap Kinerja penyelenggaraan manajemen di STKIP Panca
Sakti, belum pernah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan hanya rapat antara
yayasan, lembaga, dan dosen itu pun tidak membahas terkait kinerja manajemen
lebih kepada rapat kerja yang biasanya dilakukan di awal semester. Padahal
evaluasi dan masukan dari para dosen dan tenaga kependidikan dalam
peningkatan mutu manajemen lembaga sangatlah diperlukan dan harus dilakukan
secara berkesinambungan.

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 5


4. PELAYANAN AKADEMIK
Pelayanan akademik yang bertanggung jawab adalah wakil ketua satu yaitu bagian
akademik yang membawahi bagian akademik. Dalam pelayanan akademik telah di
buat standar pelayanan akademik misalnya: Buku panduan akademik adalah buku
yang berfungsi sebagai panduan bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
akademis, Kalender akademik adalah rancangan waktu untuk mengatur
perkuliahan sehingga terlaksana secara efektif dan efisien, kalender akademik
disusun sebagai pedoman baku dalam mengatur waktu perkuliahan sehingga
perkuliahan terlaksana secara efektif dan efisien, Jadwal Kuliah adalah jadwal
yang disusun untuk mengatur perkuliahan sehingga terlaksana secara efektif dan
efisien, Jadwal kuliah diinformasikan kepada mahasiswa melalui website STKIP
Panca Sakti dan papan pengumuman. Dalam mempermudah pelayanaan akademik
mahasiswa dan dosen diberikan akun yang bisa mengakses semua informasi yang
berkaitan akademik di website resmi STKIP Panca Sakti (http://panca-sakti.ac.id/).
Bahkan kedepan akan membuat system akademik berbasis Android atau aplikasi
mobile. Karena system berbasis online ini baru dilaksanakan tahun 2017
pertengahan dan sosialisasi yang kurang kepada mahasiswa sehingga masih
banyak mahasiswa yang belum tahu terkait sitem akademik berbasis online.
Jika dikaitkan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan terkait
pelayanan akademik, STKIP Panca Sakti telah berusaha semaksimal.

5. KEMAHASISWAAN dan ALUMNI


Pembentukan organisasi kemahasiswan, pembentukan organisasi mahasiswa
dalam rangka mendukung kreativitas dan keaktifan mahasiswa baik dibidang
akademik maupun diluar bidang akademik di STKIP Panca Sakti, Penghargaan
adalah pemberian sesuatu oleh STKIP Panca Sakti kepada mahasiswa sebagai
bentuk perhatian atas prestasi yang dicapai oleh mahasiswa. Sesuatu disini dapat
berupa piagam penghargaan, piala, atau bentuk lain yang ditentukan oleh Ketua.
Beasiswa adalah bantuan dana kepada mahasiswa yang memiliki kriteria yang
telah ditetapkan oleh pemberi beasiswa baik dari pihak swasta maupun pemerintah,
Bimbingan dan Konseling, bimbingan akademik adalah proses perencanaan,

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 6


pengarahan dan pengendalian aktivitas mahasiswa setiap semester yang dilakukan
oleh dosen penasehat akademik. konseling dilaksanakan oleh Dosen PA guna
memberikan saran dan arahan kepada mahasiswa yang memiliki masalah akademik
atau pun non akademik, Minat dan bakat (ekstra kurikuler) yaitu dalam bidang olah
raga dan seni, Kegiatan softskill adalah kegiatan yang membekali mahasiswa
dengan kemampuan praktis sebagai bekal tambahan setelah lulus. Pembinaan soft
skill berbentuk public speaking, ESQ, kepemimpinan, komunikasi, pengembangan
diri, enteurprenership, pembinaan nilai-nilai Agama Islam, dan pembinaan
keterampilan berorganisasi terintegrasi dalam kurikulum pendidikan yang kemudian
dijadikan orientasi pembinaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada mata
kuliah relevan, Layanan Kesehatan kepada mahasiswa adalah bantuan dana
untuk mahasiswa berupa bantuan biaya berobat ke rumah sakit atau puskesmas.
Dana Sosial bagi Mahasiswa yang Meninggal Dunia adalah bantuan dana yang
berupa uang duka. Dana Sosial bagi Orang Tua Mahasiswa yang Meninggal Dunia
adalah bantuan dana yang berupa uang duka. Tracer study adalah penelusuran
yang dilakukan terhadap lulusan STKIP Panca Sakti. Sumbangan Alumni, berupa
buku-buku penunjang koleksi perpustakaan dan sebagai motivator dan pembicara
dalam berbagai kegiatan STKIP Panca Sakti. Seleksi penerimaan mahasiswa
baru.
Dari beberapa layanan yang tersedia kepada mahasiswa ada beberapa point yang
masih tidak berjalan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, diantranya
bimbingan akademik dan konseling tidak berjalan sesuai dengan SOP, dosen tidak
diberikan tugas menjadi pembimbing akademik, sehingga mahasiswa melakukan
pengisian KRS langsung menanyakan kepada Kaprodi atau menanyakan langsung
kebagaian akademik. Penghargaan kepada mahasiswa berprestasi belum berjalan,
ini terlihat dari belum adanya seleksi mahasiswa berprestasi sehingga jika dikaitkan
dengan peningkatan mutu harus adanya penghargaan demi peningkatan mutu
belum terlihat. Terkait tracer study, alumni STKIP Panca Sakti 95 % sudah terserap
di dunia kerja, dan persentasi terbesar dalah lulusannya berprofesi sebagai guru,
lalu dunia industry dan terakhir sebagai wirausaha. Belum adanya penilaian dari
pengguna lulusan secara komprehensif, sehingga menyulitkan untuk mengevaluasi

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 7


kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran. Seleksi penerimaan mahasiswa
baru yaitu input masih belum disesuikan dengan standar mutu dikarenakan masih
kekurangan mahasiswa baru.

6. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Penelitian atau pengabdian kepada masyarakat Dosen dan atau Mahasiswa, baik
yang didanai oleh STKIP Panca Sakti, pendanaan mandiri, maupun yang akan
diikutsertakan pada Program Hibah yang diselenggarakan oleh Dikti, kurang
berjalan dengan baik karena karena kurangnya sosialisasi sehingga jarang sekali
dosen ataupun mahasiswa yang mengajukan proposal penelitian. Padahal
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah wajib bagi dosen, karena
kurangnya sosialisasi dan rangsangan kampus dalam memfasilitasi pendanan.
Walaupun disisi lain pihak lembaga telah mengakomodir dosen dengan
diadakannya kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan
pengabdian masyarakat di lingkungan STKIP Panca Sakti. Adapun Kegiatan
pelatihan internal adalah perlakuan yang diberikan kepada dosen, mahasiswa, atau
civitas akademika lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian
dan pengabdian masyarakat, yang difasilitasi dan diselenggarakan sepenuhnya oleh
Sumber daya yang ada di STKIP Panca Sakti. Kegiatan pelatihan bekerjasama
dengan pihak eksternal biasanya dilakukan satu tahun sekali menjelang tahun
ajaran baru, berupa work shop dan seminar pelatihan penulisan karya tulis ilmiah
terbit jurnal nasional.
Demi tercapainya peningkatan mutu dibidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, pihak lembaga selain melakukan pelatihan sebaiknya merangsang para
dosen dan mahasiswa dengan diberikan apresiasi berupa penghargaan kepada
mereka yang jurnalnya bisa terbit baik nasional maupun internasional. Demi
peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan
penelitian sebaiknya dilakukan minimal 2 kali pertahun, Penerbitan Jurnal (min 2 kali
per tahun), Pelaksnaan Pengabdian pada Masyarakat (min 2 kali per tahun).

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 8


7. KETENAGAAN DAN DOSEN
Peningkatan mutu bagi dosen dan tenaga pendidik, Pelatihan bagi Dosen dan
Tendik di lingkungan STKIP Panca Sakti sebagai media peningkatan dan
pengembangan kompetensi perlu dilakukan. Peningkatan kompetensi Dosen dan
Tenaga Kependidikan disesuaikan kebutuhan masing-masing lembaga.
Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dilakukan melalui
pendidikan/pelatihan di luar lingkungan STKIP Panca Sakti maupun in-house
training. Kenyataan di STKIP Panca Sakti pelatihan terhadap kompetensi dosen
belum dijalankan secara maksimal. Berkaitan dengan disiplin ilmu dan jumlah dosen
yang mengajar, secara disiplin ilmu dosen di STKIP Panca Sakti sudah linear antara
mata kuliah yang diampu, jurusan dan disiplin ilmunya, namun secara rasio antara
dosen dan mahasiswa masih belum memenuhi standar yang diwajibkan Dikti, hal ini
bisa terlihat dalam Forlap Dikti yang tersaji dalam table berikut :
DATA RASIO DOSEN
NO PRODI RASIO DOSEN
1 PENDIDIKAN B. INGGRIS 1:43
2 PENDIDIKAN EKONOMI 1:39
3 PENDIDIKAN PAUD 1:55
Sumber : forlap.ristekdikti.go.id.
Melihat rasio dosen dan mahasiwa di atas menandakan bahwa standar pelayanan
dosen kepada mahasiwa masih kurang, sehingga perlu diadakannya rekruitmen
dosen memiliki disiplin ilmu linear dengan kebutuhan program studi agar rasio
dosen terpenuhi sebesar 1: 35, sehingga pelayanan mahasiswa oleh dosen dapat
terpenuhi, misalnya dalam bimbingan akademik dan lain sebagainya. Terkait
kesejahteraan dosen, salah satu peningkatan mutu adalah meningkatkan
kesejahteraan namun lembaga belum memperhatikan kesejahteraan dosen
sehingga komitmen dan keterlibatan dosen dalam peningkatan mutu kampus
masih setengah hati.
Rekomendasi demi peningkatan mutu sebaiknya Peningkatan Kompetensi Dosen
(min setahun 2 orang mengikuti Pelatihan), Peningkatan Mutu Karyawan (min

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 9


setahun 2 orang mengikuti Pelatihan), selain itu kesejahteraan dosen dan karyawan
lebih diperhatikan demi meningkatkan komitmen dan loyalitas mereka.

8. Sasaran Mutu Sarana dan Prasarana


Dalam peningkatan mutu sarana dan prasarana lembaga belum bisa memfasilitasi
seluruhnya misalnya koleksi buku yang masih kurang diperpustakaan, ruang dosen
yang belum memenuhu standar karena masih dalam proses pembangunan gedung,
ruang laboratorium (komputer, bahasa dan kewirausahaan) yang kurang terpelihara
dengan baik, ruang parkir yang sempit. Sehingga hal-hal yang perlu diperhatikan
demi peningkatan mutu adalah
1. Penambahan Buku Perpustakaan (min 5% per tahun)
2. Pengadaan Barang (min 70% terealisasi)
3. Kebersihan Ruang Kelas (min 1 kali per hari)
4. Pengantian perangkat komputer yang rusak pada Lab Komputer (100%),
pemeliharaan lab. Bahasa dan lab kewirausahaan.

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 10


KESIMPULAN

Untuk meningkatkan mutu STKIP Panca Sakti langkah-langkah yang perlu


dilakukan adalah

1. Kesejahteraan semua unsur penyelenggara dan pengelola PT (Dosen dan


Karyawan) ditingkatkan sehingga pikiran, perasaan, tenaga dan wakunya dapat
dicurahkan sepenuhnya pada tugas-tugas demi kemajuan PT. Disiplin kerja
ditegakkan dengan ketat dan adil.
2. Pentingnya mensosialisasikan paradigm baru tentang manajemen mutu kepada
seluruh unsur pengelola STKIP Panca Sakti baik pemilik Yayasan, pimpinan,
karyawan, para dosen maupun seluruh mahasiswa.
3. Rapat senat STKIP Panca Sakti menetapkan komitmen bersama untuk
melaksanakan peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan dibuatnya tim
penjaminan mutu yaitu SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang
ditugaskan untuk monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk evaluasi
diri, Inti dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas PT secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan mutu system perencanaan dengan menerapkan prinsip
perencanaan mutu strategis dan perencanaan mutu teknis, dengan selalu
didasarkan pada data kebutuhan para pelanggan objektif dan dengan
pendekatan top-down dan bottom-up serta berdasarkan prinsip keterbukaan.
5. Peningkatan mutu dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil, seperti administrasi
perkulihan yang terencana dan teratur, kebersihan ruang kelas, kebersihan dan
keindahan kampus, intinya adalah kesadaran semua pihak untuk membiasakan
diri akan pentinya mutu dalam bersikap, berprilaku dan bertindak.
6. Diadakan dan dikembangkan kerjasama dengan pihak luar baik dalam negeri
maupun luar negeri sehingga memudahkan informasi didapat baik informasi
tentang dunia kerja maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang nantinya berguna untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Sehingga
informasi-informasi dari luar ini harus dimasukan dalam perencanaan strategis
dan perencanaan teknis bahkan dimodifikasikan dalam kurikulum pembelajaran.

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 11


7. Perlu diadakannya hari mutu di dalam STKIP Panca Sakti agar tertanam
kesadaran mutu bagi semua pihak. Kegiatan hari mutu bisa diisi dengan cara
misalnya:
a. Memberikan penghargaan kepada orang yang berkinerja paling bermutu
bisa berupa uang atau penghargaan lainnya
b. Melaksanakan kinerja bermutu tertentu yang diprakarsai oleh komisi mutu
di STKIP Panca Sakti misalnya kegiatan memperindah kampus secara
bersama-sama. Gerakan seperti ini memprakarsai timbulnya budaya mutu
dalam kampus.
8. Perlu adanya pelatihan baik bagi dosen maupun karyawan agar tidak terjadi gap
kompetensi. Pelatihan dilakukan secara periodik guna meningkatkan kompetensi
dan propesionalitas dosen dan karyawan.

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 12


DAFTAR PUSTAKA

Bounds, Greg dkk. Total Quality Management in Educationt. New York : McGraw-Hill
International Edition, 2011.
forlap.ristekdikti.go.id/prodi/search (diakses 10 Desember 2017)
Salis, Edward. Total Quality Management in Educationt. Yogjakarta : IRCiSoD, 2012.
Tampubolon, Dalut. P. Perguruan Tinggi Bermutu. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2001.
Tjiptono, Fandy and Anastasia Diana. Total Quality Management. Yogjakarta : Andi
Offset, 1996

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DI STKIP PANCA SAKTI BEKASI 13

Anda mungkin juga menyukai