Anda di halaman 1dari 27

CONTOH INDIKATOR MUTU RS BALADSHIKA HUSADA

IAK 1 : ASESMEN PASIEN


KECEPATAN PENGISIAN ASESMEN KEPERAWATAN DALAM RAWAT INAP TIDAK BOLEH LEBIH DARI 24 JAM

NAMA PASIEN JAMRAWAT


PASIEN MASUK
NO TANGGAL INAP

1
2
3
4
5
6

IAK 2: LAYANAN LABORATORIUM


WAKTU TUNGGU HASIL PELAYANAN LABORATORIUM ≤ 140 ME

NO TANGGAL NAMA PASIEN JENIS PEMERIKSAAN

1 2 3 4
1
2
3
4
5

IAK 3 : PELAYANAN RADIOLOGI


WAKTU TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN THORAX FOTO ≤ 180 MENIT

NO TANGGAL NAMA PASIEN JENIS PEMERIKSAAN

1 2 3 4
1
2
3
4
5
IAK 4 : PROSEDUR PEMBEDAHAN
WAKTU TUNGGU OPERASI ELEKTIF

NO TANGGAL NAMA PASIEN DIAGNOSA MEDIS

1 2 3 4
1
2
3
4
5

IAK 5 : PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DAN PENGOBATAN LAINNYA


WAKTU TUNGGU RESEP OBAT JADI / RACIKAN

JAM PENERIMAAN
RESEP JADI/RACIKAN
NO TANGGAL NAMA PASIEN DARI PASIEN (Pk._._
WIB)

1 2 3 4
1

4
5

IAK 6 :
KESALAHAN OBAT DAN KEJADIAN NYARIS CIDERA

RESEP
NO KELENGKAPAN RESEP
1 2
1 NAMA LENGKAP
2 TANGGAL/UMUR
3 NAMA DOKTER
4 TANGGAL RESEP
5 UNIT ASAL OBAT
6 SEDIAAN
7 KEKUATAN
8 JUMLAH NOMERO
9 SIGNAL ATURAN PAKAI
10 PARAF PADA SETIAP RESEP
11 BERAT BADAN
12 NO RM
ALADSHIKA HUSADA

AWAT INAP TIDAK BOLEH LEBIH DARI 24 JAM

JAM PASIEN SELESAI


DILAKUKAN ASESMEN INTERVENSI WAKTU
PENCAPAIAN
KEPERAWATAN

FORMULA :
JUMLAH PASIEN BARU YANG DILAKUKAN
JUMLAH SELURUH P

NB : PENCATATAN DILAKSAN
KEPALA INSTALASI RAWAT INA

GU HASIL PELAYANAN LABORATORIUM ≤ 140 MENIT

JAM SAMPEL DIAMBIL JAM HASIL DITERIMA RENTANG WAKTU KET


(Pk. _._ WIB) (Pk. _._ WIB) KOLOM 5 & 6 (MENIT)

5 6 7 8

JAM SAMPEL DIAMBIL JAM HASIL DITERIMA RENTANG WAKTU KET


(Pk. _._ WIB) (Pk. _._ WIB) KOLOM 5 & 6 (MENIT)

5 6 7 8
JAM SAMPEL DIAMBIL JAM HASIL DITERIMA RENTANG WAKTU KET
(Pk. _._ WIB) (Pk. _._ WIB) KOLOM 5 & 6 (MENIT)

5 6 7 8

JAM PASEIN MENERIMA RENTANG WAKTU


OBAT JADI/RACIKAN (Pk. KET
(JAM)
_._ WIB)

5 6 7

RESEP

3 4 dst
AH PASIEN BARU YANG DILAKUKAN PENULISAN ASESMEN < 24 JAM
X 100% = ____ %
JUMLAH SELURUH PASIEN BARU

NB : PENCATATAN DILAKSANAKAN SETIAP HARI, DILAKUKAN OLEH


KEPALA INSTALASI RAWAT INAP SETELAH PASIEN MASUK DALAM 24 JAM

FORMULA :
JUMLAH KUMULATIF WAKTU PEMERIKSAAN LABORAT PATOLOGI KLINIK DENGAN WAKTU TUNGGU
JUMLAH WAKTU KUMULATIF SELURUH PEMERIKSAAN LABORAT PATOLOGI KLINIK DALAM
NB : PENCATATAN DILAKSANAKAN SETIAP BULAN, DILAKUKAN OLEH
PETUGAS LABORATORIUM KLINIK

FORMULA :
JUMLAH WAKTU KUMULATIF PASIEN YANG DIKERJAKAN THORAX FOTO DENGAN WAKTU ≤
JUMLAH KUMULATIOF WAKTU SELURUH PASIEN YANG DILAKUKAN THORAX FOTO SELAM
NB : PENCATATAN DILAKSANAKAN SETIAP BULAN, DILAKUKAN OLEH
PETUGAS RADIOLOGI
FORMULA :
JUMLAH KUMULATIF WAKTU OPERASI YANG TERENCANA DARI PASIEN YANG DIOPERASI DENGAN WAKTU ≤ 2 H
JUMLAH PASIEN YANG DIOPERASI DALAM SATU BULAN
NB : PENCATATAN DILAKSANAKAN SETIAP BULAN, DILAKUKAN OLEH
PETUGAS RADIOLOGI

FORMULA :

JUMLAH KUMULATIF WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI/RACIKAN PASIEN YANG DISURVEY DAL
WAKTU < 30 MENIT UNTUK OBAT JADI DAN < 60 MENIT UNTUK OBAT RACIKAN

JUMLAH KUMULATIF WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT /RACIKAN YANG DISURVEY DALA
NB : PENCATATAN DILAKSANAKAN SETIAP BULAN, DILAKUKAN OLEH
STAF INSTALASI FARMASI

FORMULA :
FORMULA :

Jumlah resep obat yang di survey dan tidak lengkap dalam satu bulan
JUMLAHresep yang dsurveyi dalam 1 bulan x 100% = ___%
NIK DENGAN WAKTU TUNGGU HASIL ≤ 140 MENIT
ORAT PATOLOGI KLINIK DALAM 1 BULAN
ULAN, DILAKUKAN OLEH
KLINIK

ORAX FOTO DENGAN WAKTU ≤ 180 MENIT


KUKAN THORAX FOTO SELAMA 1 BULAN
ULAN, DILAKUKAN OLEH
GI
PERASI DENGAN WAKTU ≤ 2 HARI/ < 48 JAM DALAM 1 BULAN
LAM SATU BULAN
ULAN, DILAKUKAN OLEH
GI

N PASIEN YANG DISURVEY DALAM 1 BULAN DENGAN


MENIT UNTUK OBAT RACIKAN

ACIKAN YANG DISURVEY DALAM 1 BULAN


ULAN, DILAKUKAN OLEH
ASI
engkap dalam satu bulan
ulan x 100% = ___%
CONTOH PENETAPAN INDIKATOR MUTU RS KARTIKA PULMONAS
NO INDIKATOR AREA KLINIS
1 Asesmen pasien:
Visite pre anestesi
2 Pelayanan laboratorium :
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
3 Pelayanan Radiologi diagnostic imaging :
Waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax
4 Prosedur bedah:
Kepatuhan melakukan “surgicel check list”
5 Penggunaan antibiotika dan obat lainnya:
Penggunaan aspirin pada pasien dengan serangan ACS
6 Kesalahan medikasi dan KNC :
Kesalahan penulisan resep
7 Penggunaan anestesi dan sedasi :
Kelengkapan laporan anestesi
8 Penggunaan darah dan produk darah:
Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap transfusi darah
9 Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan
10 Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di RS

No indikator di Area manajemen yaitu;


1 Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan
Obat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien :
Ketersediaan obat di RS
2 Pelaporan aktivitas yang diwajibkan peraturan UU
Ketepatan waktu laporan kematian ibu dan bayi
3. Manajemen resiko:
Kesalahan penulisan resep
4. Manajemen penggunaan sumber daya:
Utilisasi ruang VIP
5. Harapan kepuasan pasien dan keluarga ;
Tingkat kepuasan pasien
6. Harapan dan kepuasan stafn :
Tingkat kepuasan karyawan
7. Demografi pasien dan diagnosa klinis ;
Populasi pasien berhubungan dengan
wilayah
8. Manajemen keuangan :
Cost recovery rate
9. Pencegahan dan pengendalian dari
kejadian yang dapat menimbulkan
kasalah bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf :
Tersedianya alat pelindung diri (APD)

Ada 6 indikator Sasaran Keselamatan Pasien;


1. Ketepatan Identifikasi pasien :
Kepatuhan memasang gelang identitas
2. Peningkatan komunikasi yang efektif :
Ketepatan melakukan Tulis lengkap
Baca ulang dan Konfirmasi saat
menerima intruksi lisan melalui telpon
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai :
Kepatuhan penyimpanan elektrolit pekat
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien operasi ;
Kepatuhan site marking oleh DPJP
5. Pengurangan resiko infeksi terkait
Pelayanan kesehatan :
Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene)
6. Pengurangan resiko pasien jatuh :
Angka pasien jatuh di ruang rawat inap

]
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2001
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2001

I. Indikator Pelayanan Non-Bedah, terdiri dari


1. Angka Pasien Dengan Dekubitus
2. Angka Kejadian Infeksi dengan jarum infuse
3. Angka Kejadian penyulit/infeksi dengan transfusi darah
4. Angka Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medik
5. Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat
II. Indikator Pelayanan Bedah, yang terdiri dari
1. Angka Infeksi Luka Operasi
2. Angka Komplikasi Pasca Bedah
3. Waktu Tunggu Sebelum Operasi Elektif
4. Angka Appendiks Normal
III. Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi, terdiri dari
1. Angka Kematian Ibu karena Eklampsia
2. Angka Kematian Ibu karena Perdarahan
3. Angka Kematian Ibu karena Sepsis
4. Angka Perpanjangan Waktu Rawat Inap Ibu Melahirkan
5. Angka Kematian Bayi dengan BB lahir ≤ 2000 gr
6. Angka Seksio Sesarea
IV. Indikator Tambahan
Dibagi dalam Kasus Rujukan atau Bukan Rujukan
1. Angka Kematian Ibu karena Eklampsia
2. Angka Kematian Ibu karena Perdarahan
3. Angka Kematian Ibu karena Sepsis
4. Angka Perpanjangan Waktu Rawat Inap Ibu Melahirkan
5. Angka Kematian Bayi dengan BB lahir ≤ 2000 gr
6. Angka Seksio Sesarea

Formulasi dari indikator-indikator tersebut di atas adalah sebagai berikut :


I. Kelompok Pelayanan Non-Bedah
Angka Pasien dengan Dekubitus

Angka Infeksi karena Jarum Infus

Angka Kejadian Penyulit/Infeksi karena Transfusi Darah


Angka Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medis

Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat

II. Kelompok Pelayanan Bedah

Angka Infeksi Luka Operasi

Angka Komplikasi Pasca Bedah

Angka Masa Tunggu Sebelum Operasi Elektif

Angka Appendik Normal

III. Kelompok Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi Neonatal


Angka Kematian Ibu Karena Eklampsia
Angka Kematian Ibu Karena Perdarahan

Angka Kematian Ibu karena Sepsis

Perpanjangan Masa Rawat Ibu Melahirkan

Angka Kematian Bayi dengan BB ≤ 2000 gr

Angka Seksio Sesarea

Untuk Indikator Tambahan sama dengan di atas hanya dibagi dalam 2 kelompok yaitu rujukan dan bukan ruj
Pengumpulan data yang diperlukan untuk penghitungan angka-angka tersebut di atas
menggunakan formulir yang terdiri dari :
1. Formulir sensus harian (kode SH) yang disebut sebagai Formulir A diisi oleh masing
masing unit terkait. Penanggung jawab sensus ini adalah kepala ruang
2. Formulir Laporan Bulanan (kode LB) yang disebut sebagai Formulir B merupakan
kompilasi dari Formulir A selama 1 bulan
3. Formulir C yang merupakan hasil analisa seluruh Formulir B
yaitu rujukan dan bukan rujukan
Contoh Indikator Mutu RSU Tabanan

PMKP 3. Manajemen 1:
Pengadaan suplai serta obat-obatan penting bagi pasien
yang dibutuhkan secara rutin
PMKP 3. Manajemen 2:
Pelaporan kegiatan, seperti diatur oleh undang-undang dan
peraturan
PMKP 3. Manajemen 3 :
Manajemen risiko
PMKP 3. Manajemen 4 :
Manajemen penggunaan Alat;
PMKP 3. Manajemen 5 :
Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga pasien
PMKP 3. Manajemen 6 :
Harapan dan kepuasan staf
PMKP 3. Manajemen 7 :
Demografi dan diagnosis klinis pasien
PMKP 3. Manajemen 8 :
Keuangan
PMKP 3. Manajemen 9 :
Pencegahan dan pengendalian peristiwa yang
membahayakan keselamatan pasien, keluarga pasien dan
staf.
Kejadian kekosongan stok obat esensial

Ketepatan Waktu Pengiriman Laporan Bulanan Ke Kementerian Kesehatan RI

Pelaksanaan Standar Penanganan Tertusuk Jarum

Pengulangan penggunaan alat radiologi (pengambilan foto ulang) dalam satu permintaan foto yang disebabkan karen

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pegawai (menggunakan Two FactorTeory ”Hygiene” dan ”Motivasi”)

Trend 10 besar diagnose dan data demografi yang bersangkutan

Total Asset Turn Over (TATO)

Peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu dengan ketentuan kalibrasi sesuai BPFK
Contoh Indikator Mutu RSU Sunan kalijaga

INDIKATOR MUTU UTAMA


INDIKATOR AREA KLINIS
NO AREA INDIKATOR
1 Asesmen pasien

2 Pelayanan Laboratorium

3 Pelayanan radiologi dan


pencitraan diagnostik
4 Prosedur bedah
5 Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
6 Kesalahan medikasi (Medication
error) dan KNC
7 Anestesi dan penggunaan sedasi
8 penggunaan darah dan produk darah

9 Ketersediaan, isi, dan penggunaan catatan


medis
10 Pencegahan, pengendalian infeksi,
surveylance dan pelaporan
11 Riset klinis

6 Indikator International library

II. INDIKATOR MUTU AREA MANAJEMEN


No AREA INDIKATOR
1 Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat
penting untuk memenuhi kebutuhan pasien.

2 Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh


peraturan perundang-undangan
3 Manajemen resiko
4 Manajemen penggunaan sumberdaya

5 Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga

6 Harapan dan kepuasan staf


7 Demografi pasien dan diagnosisklinis
8 Manajemen keuangan

9 Pencegahan dan pengendalian dari kejadian


yang dapat menimbulkan masalah bagi
keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.

III. INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN


1 Ketepatan identifikasi pasien
2 Peningkatan komunikasi yangefektif

3 Peningkatan keamanan obat


4 Kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi
5 Pengurangan resiko infeksi terkaitpelayaan
kesehatan
6 Pengurangan resiko jatuh

INDIKATOR MUTU UNIT

1 Gawat Darurat

2 Rawat Jalan
3 Rawat Inap
4 Bedah Sentral

5 Persalinan dan Perinatalogi

6 Intensif

7 Radiologi
8 Laboratorium Patologi Klinik

9 Rehabilitasi Medik

10 Farmasi

11 Gizi
11 Gizi

12 Tranfusi Darah

13 Pelayanan GAKIN

14 Rekam Medik

15 Pengelolaan limbah

16 Administrasi dan Management

17 Ambulance / kereta jenazah

18 Pemulasaraan Jenazah

19 Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit

20 Pelayanan Laundry

21 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )


IKATOR MUTU UTAMA
IKATOR AREA KLINIS
JUDUL INDIKATOR
Asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien
Rawat Inap
Waktu tunggu interpretasi hasil laboratorim darah
rutin(DR)
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto.

Kejadian Kematian di meja operasi


Penulisan resep sesuai formularium
Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat

Kejadian Reaksi anestesi


Kejadian reaksi tranfusi

Kelengkapan pengisian rekam medik 1 x 24 jam


setelah selesai pelayanan
Angka Kejadian Pasien Plebitis Pada Pemasangan
Infus
Penggunaan Inform Concent Pada Setiap Pasien
Yang Dilakukan Penelitian Di Rumah Sakit

1. Angka pemberian aspirin saat Kedatangan


sampai di rumah sakit pada pasien AMI
2. Angka Pemberian Relievers (pelega) pada
pasien ashma anak selama dirawat
3. Angka ulcus dicubitus pasien tirah baring
stadium dua atau lebih selama perawatan di
rumah sakit.
4. Angka pasien jatuh di pelayanan rumah sakit.

5. Angka pasien Jatuh dengan cidera

OR MUTU AREA MANAJEMEN


JUDUL INDIKATOR MUTU
Ketersediaan obat & alkes emergensi di ruang
Resusitasi IGD

Kelengkapan laporan HIV

Dilakukan FMEA setahun sekali


Utilitasi ruang VIP A

Tingkat kepuasan pasien Rawat Jalan

Tingkat Kepuasan Karyawan


Laporan 10 besar penyakit
Respon Time Pelayanan Pemberian Rincian Biaya
Pasien Rawat Inap di kasir
Edukasi hand hygiene bagi semua karyawan Rumah
Sakit

EA SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Pasien terpasang gelang identitas
Kelengkapan Pengisian Form konsultasi melalui
telepon dengan TBK
Ketepatan penyimpanan obat high alert
Tidak adanya kejadian salah tindakan saat
operasi.
Kepatuhan terhadap Hand Hygiene

Tidak adanya pasien jatuh di rawat inap

DIKATOR MUTU UNIT

Kepuasan Pelanggan Pada Instalasi Gawat Darurat

Waktu tunggu di rawat jalan


Jam Visite Dokter Spesialis
Kejadian Kematian di meja operasi

Kejadian kematian ibu karena persalinan yang


diakibatkan preeklamsi/eklamsia
Rata-Rata Pasien Yang Kembali Ke Perawatan
Intensif Dengan Kasus Yang Sama< 72 Jam
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Waktu tunggu interpretasi hasil laboratorim
darah rutin(DR)
Kepuasan pelanggan.

Waktu tunggu pelayanan Obat Racikan

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada


pasien
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien
Kejadian reaksi tranfusi

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang


datang ke RS pada setiap unit pelayanan
Kelengkapan pengisian rekam medik 2 x 24
jam setelah selesai pelayanan
Baku mutu limbah cair

Ketepatan waktu penyusunan laporan


keuangan
Kecepatan memberikan pelayanan
ambulance/kereta jenazah di rumah sakit
Waktu tanggap (response time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

Tidak adanya Kejadian Linen Yang Hilang

Adanya anggota Tim PPI yang terlatih

Anda mungkin juga menyukai