Pengampu :
Disusun Oleh :
KELAS :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2015
I. BIOGRAFI
Biografi Benjamin S. Bloom Peletak Taksonomi Bloom -
Benjamin S. Bloom lahir pada 21 februari 1913 di Lansford
Pennsylvania, dan meninggal pada tanggal 13 September 1999. Dia
menerima gelar sarjana dan gelar master dari Pennsylvania State
University pada tahun 1935 dan Ph.D. Pendidikan dari University of
Chicago Maret 1942. Ia menjadi anggota staff Board of Examinations
di University of Chicago pada tahun 1940 dan bertugas sampai 1959.
Ia juga adalah seorang guru, penasihat pendidikan dan psikologi
pendidikan Penunjukan awalnya sebagai instruktur di Departemen
Pendidikan University of Chicago dimulai tahun 1944 dan akhirnya ia
ditunjuk Charles H. Swift Distinguished Service sebagai Profesor pada
tahun 1970. Ia menjabat sebagai penasihat pendidikan pemerintah
Israel, India dan banyak negara lain. Pada tahun 2001 Lorin W.
Anderson mantan siswa Bloom bekerja sama dengan salah satu mitra
Bloom yaitu David Krathwohl menulis A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives). Mereka adalah orang-orang yang ahli di
bidang psikologi kognitif, kurikulum dan pengajaran, dan pendidikan
pengujian, pengukuran, dan penilaian.
TAKSONOMI BLOOM'S
No Taksonomi Bloom 1956 Revisi Taksonomi Blooms 2000
1 Pengetahuan (Mengingat atau Mengingat (Mengambil, mengingat, atau
mengambil bahan belajar mengenali pengetahuan dari memori.
sebelumnya) Mengingat adalah ketika memori
digunakan untuk menghasilkan definisi,
fakta, atau daftar, atau membaca atau
mengambil materi)
2 Pemahaman (Kemampuan untuk Memahami (Membangun makna dari
memahami atau membangun berbagai jenis fungsi akan mereka
makna dari bahan) tertulis atau pesan grafis kegiatan seperti
menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasi, meringkas,
menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan)
3 Aplikasi (Kemampuan untuk Menerapkan (Melaksanakan atau
menggunakan bahan belajar, atau menggunakan prosedur melalui
untuk mengimplementasikan pelaksana, atau pelaksanaan.
materi yang baru dan situasi Menerapkan terkait dan mengacu pada
konkret) situasi di mana bahan belajar yang
digunakan melalui produk seperti model,
presentasi, wawancara atau simulasi)
4 Analisis (Kemampuan untuk Menganalisis (Breaking materi atau
memecah atau membedakan konsep menjadi bagian-bagian,
bagian-bagian dari materi ke menentukan bagaimana berhubungan
dalam komponen sehingga atau bagian-bagian saling berhubungan
struktur organisasi mungkin satu sama lain atau struktur keseluruhan
lebih baik dipahami) atau tujuan. Tindakan mental termasuk
dalamfungsi ini membedakan,
pengorganisasian, dan menghubungkan,
serta mampu membedakan antara
komponen atau bagian. Ketika seseorang
menganalisis ia dapat menggambarkan
fungsi dengan membuat, bagan, atau
diagram, atau grafik representasi)
5 Sintesis (Kemampuan untuk Mengevaluasi (Membuat keputusan
membuat bagian-bagian berdasarkan criteria dan standar melalui
bersama-sama untuk membentuk pemeriksaan dan mengkritisi. Kritik,
koheren atau keseluruhan baru rekomendasi, dan laporan adalah
yang unik) beberapa produk yang dapat dibuat untuk
menunjukkan proses evaluasi. Dalam
evaluasi penggolongan atau taksonomi
yang lebih baru datang sebelum
membuat seperti itu seringkali
merupakan bagian penting dari perilaku
yg terjadi lebih dahulu sebelum
menciptakan sesuatu)
6 Evaluasi (Kemampuan untuk Menciptakan (Menempatkan elemen
menilai, memeriksa, dan bahkan bersama-sama untuk membentuk suatu
kritik nilai bahan untuk tujuan keseluruhan koheren atau fungsional;
tertentu) reorganisasi unsur ke dalam pola atau
struktur baru melalui menghasilkan,
perencanaan, atau menghasilkan.
Menciptakan mengharuskan pengguna
untuk menempatkan bagian-bagian
bersama-sama dengan cara yang baru
atau mensintesis bagian menjadi sesuatu
yang baru dan berbeda bentuk baru atau
produk. Proses ini adalah fungsi mental
paling sulit dalam taksonomi baru)
2. Pemahaman (Comprehension)
3. Penerapan (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari
proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga
menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk
pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi
daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari
jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan
tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh
islam.
6. Penilaian (Evaluation)
Afifah , N. (n.d.). Retrieved Oktober 20, 2015, from Biografi Benjamin S. Bloom
Peletak Taksonomi Bloom: http://membumikan-
pendidikan.blogspot.com/2015/02/biografi-benjamin-s-bloom-
peletak.html