Anda di halaman 1dari 2

Inovasi finger print utk data pasien

Pasien yang datang tak perlu menunjukkan aneka kartu, tetapi cukup dengan menempelkan jem
polnya di scanner lalu .....

Otonomi.co.id - Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengembangkan layanan kesehatan berbasis


IT di puskesmas yang berada di wilayahnya. Segala urusan administrasi dilakukan tanpa kertas at
au berbasis online. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan adanya inovasi ini men
guntungkan bagi pasien dan juga pelayan kesehatan di puskesmas.

"Sebelumnya, kami sering kesulitan karena banyak warga Probolinggo yang mempunyai dua nam
a atau kadang lebih. Seringkali, nama yang diucapkan pun tak sesuai dengan indentitas (KTP), se
hingga menghambat pelayanan kesehatan," kata Puput seperti dikutip merdeka.com Kamis 23 Fe
bruari 2017.

Berkat pelayanan tersebut, kini Puskesmas Sumber Asih pun banyak menerima kunjungan studi b
anding dari berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua. Bahkan, ada juga kunjungan studi
banding dari Myanmar dan Belanda.

Secara prinsip, cara kerja sistem ini mirip dengan absensi dengan finger print. Pasien yang datan
g tak perlu menunjukkan aneka kartu, tetapi cukup dengan menempelkan jempolnya di scanner
yang disediakan. Begitu jempol tertempel di scanner, nomor antrean pun akan keluar, dan tingg
al menunggu panggilan untuk diperiksa dokter, dan selanjutnya mengambil obat.

Salah satu puskesmas yang telah menerapkan sistem ini adalah Puskesmas Sumber Asih. Wahyun
ingsih selaku ketua Puskesmas tersebut mengatakan sistem yang berbasis online ini sangat simpe
l. Hanya dengan meletakkan jempol pada finger scan, pasien telah melewati enam proses pelaya
nan sekaligus, dan semuanya dilakukan tanpa melibatkan selembar kertas pun.

"Jadi, loketnya tanpa kertas, status (rekam medik) juga tanpa kertas, tidak ada kertas resep, dan
pengelolaan obat tanpa kertas," kata Wahyuningsih.
Dia menjelaskan, alat yang diperlukan untuk menjalankan layanan ini adalah fingerscan. Hasil pe
mindaian dari scanner itu kemudian diolah dengan software "Simpustronik".

Software simpustronik ini berperan merekam daftar antrean, catatan medik yang pernah dilakuka
n, mulai dari riwayat kunjungan, data penyakit, jenis obat dan lain-lain.

Semua data itu tersimpan dengan aman. Semua sistem dilakukan tanpa menggunakan kertas be
gitu pula saat pengambilan obat, pasien cukup datang ke loket apotek saja dan menunggu pan
ggilan.

Hingga saat ini tercatat sebanyak 20 puskesmas yang menggunakan sistem berbasis IT dari juml
ah total 33 puskesmas yang ada di Probolinggo.

Anda mungkin juga menyukai