Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dunia yang semakin maju yang dapat kita lihat sekarang ini, kebutuhan akan
tenaga listrik semakin meningkat baik itu didaerah perkotaan bahkan sampai
dipelosok-pelosok pedesaan. Keadaan ini mengharuskan adanya pendistribusian
energi listrik ke daerah tersebut dan tentu hal ini membutuhkan penghantar listrik
yang sangat panjang untuk memenuhi permintaan kelistrikan pada suatu daerah
tersebut. Maka dalam kasus diatas, perlu dipelajari kasus-kasus yang dapat terjadi
pada suatu penghantar listrik atau jaringan distribusi pada pendistribusiannya.

Semakin panjang suatu penghantar listrik atau jaringan distribusi, maka semakin
besar sifat induktansi (L) dari penghantar tersebut. Tentu hal ini tidak sama sekali
berdampak baik pada kita. Maka dengan itu penempatan suatu kapasitor pada
penghantar tersebut cukup membantu untuk menyeimbangi induktasi pada
penghantar tersebut.

Di Negara kita terdapat banyak daerah yang berkembang pesat namun penyediaan
fasilitas energi listriknya tidak seimbang, sehingga fasilitas energi listrik yang ada
tidak memadai dari segi kuantitas maupun kualitas. Profil tegangan berada pada
batas minimal dari standar yang diijinkan dialami di daerah tersebut sehingga
sangat mengganggu dan merugikan konsumen.

Bila suatu jaringan tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah sekitar beban,
maka akan mengalir arus reaktif pada jaringan, yang berakibat pada penurunan
faktor daya, peningkatan rugi-rugi jaringan, penurunan tegangan khususnya pada
ujung saluran, dan regulasi tegangan yang memburuk. Hal ini akan menimbulkan
kerugian baik pada produsen dalam hal ini adalah PLN sebagai penyedia listrik
maupun konsumen (pemakai listrik). Alternatif untuk mengurangi akibat dari
meningkatnya arus reaktif ini adalah dengan melakukan kompensasi daya reaktif,
yang bertujuan untuk transportasi daya reaktif pada jaringan tenaga listrik dan
menjaga agar profil tegangan selalu berada pada batas-batas yang diijinkan.
Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memasang kapasitor shunt.
Kapasitor shunt berguna sebagai sumber daya reaktif tambahan untuk
mengkompensasi daya induktif akibat pembebanan tersebut. Pemasangan
kapasitor shunt ini diharapkan akan dapat menurunkan rugi-rugi yang berarti
penghematan energi listrik, peningkatan kualitas tegangan dan kualitas daya

1
(power quality), serta penurunan arus listrik yang mengalir pada beban sehingga
dapat menambah beban tanpa perlu menambah atau membangun saluran yang
baru.

Salah satu jenis kapasitor dari beberapa jenis kapasitor yakni kapasitor daya
frekuensi 50 atau 60 Hz, ini merupakan jenis kapasitor yang kembali terdiri dari
tiga jenis, yakni kapasitor shunt, seri, dan penyadap. Kapasitor shunt digunakan
untuk kompensasi beban induktif dan untuk pengaturan tegangan ujung transmisi.
Kapasitor seri digunakan transmisi daya yang sangat panjang untuk
mengkompensasi reaktansi induktif transmisi. Kapasitor penyadap digunakan
untuk menyadap daya dari jarinngan tegangan tinggi untuk keperluan daya yang
tidak begitu besar.

Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki
tegangan dan faktor daya, karenanya menambah kapasitor sistem akan
mengurangi kerugian. Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan kuadrat
arus beban, sedang pada kapasitor paralel sebanding dengan kuadrat
tegangan. Pemasangan peralatan kapasitor seri dan parallel pada jaringan
distribusi mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat
dikurangi sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan
sehingga kapasitas sistem bertambah.

1.2 Rumusan Masalah

Pada masalah ini yang dibahas adalah penggunaan kapasitor untuk perbaikan

tegangan jaringan distribusi.

1.3 Tujuan

Mengetahui penggunaan kapasitor untuk perbaikan tegangan jaringan

distribusi. Makalah ini juga dibuat dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir

percobaan Kompensasi Kapasitor Mata Kuliah Transmisi Daya Elektrik.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Macam - macam Kapasitor

A. Kapasitor Seri

Kapasitor seri tidak digunakan secara luas dalam saluran distribusi, karena adanya
berbagai permasalahan (resonansi distribusi, resonansi fero dalam transformator
dan resonansi subsinkron selama starting motor) dan sistem yang lebih komplek.

Kapasitor Seri

Biaya pemasangan kapasitor seri jauh lebih mahal daripada kapasitor paralel, dan
biasanya kapasitor seri dirancang dengan kapasitas yang lebih besar dengan tujuan
untuk mengantisipasi perkembangan beban untuk masa-masa yang akan datang.
Hal-hal tersebut menjadi alasan utama sehingga dalam sistem distribusi yang
dibahas banya kapasitor paralel. Manfaat penggunaan kapasitor paralel:

 mengurangi kerugian
 memperbaiki kondisi tegangan
 mempertinggi kapasitas pembebanan jaringan

B. Kapasitor paralel

Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif dan beban membangkitkan


daya reaktif positif jadi pengaruh dari kapasitor adalah untuk mengurangi aliran
daya reaktif di dalam jarigan sehingga daya reaktif yang berasal dari sistem
menjadi

Q2 (total) = Q1 (beban) – Qc.


Qc adalah daya reaktif yang dibangkitkan oleh kapasitor paralel.

4
Kapasitor Paralel

C. Kapasitor Shunt

Pengaruh Kapasitor shunt pada jaringan listrik yakni kapasitor ini terhubung
paralel pada jaringan maupun langsung pada beban, dengan tujuan untuk
perbaikan faktor daya, sebagai pengatur tegangan maupun untuk mengurangi
kerugian daya dan tegangan pada jaringan (Deshpande, 1990). Dengan anggapan
tegangan sisi beban dipertahankan konstan, maka terlihat bahwa dengan
menggunakan kapasitor shunt, maka arus reaktif yang mengalir pada saluran akan
berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya penurunan tegangan pada saluran,
sehingga diperlukan tegangan sumber yang tidak berbeda jauh dengan tegangan
terima. Berkurangnya arus reaktif yang mengalir pada saluran akan memberikan
penurunan rugi-rugi daya dan rugi-rugi energi

Kapasitor Shunt

Kapasitor shunt mensuplai daya reaktif atau arus untuk menetralkan komponen
keluaran antar phasa dari arus yang diperlukan oleh beban induktif. Pembangkitan
daya reaktif pada perencanaan daya dan pensuplaiannya ke beban-beban yang
berlokasi pada jarak yang jauh adalah tidak ekonomis, tetapi dapat dengan mudah
disediakan oleh kapasitor yang ditempatkan pada pusat beban. penurunan hasil

5
daya reaktif dalam penurunan arus total, yang disebabkan oleh turunnya
penyusutan daya. Sehingga koreksi faktor daya menghasilkan penghematan
ekonomi dalam pengeluaran yang besar dan pengeluaran bahan bakar melalui
pengurangan kapasitas kilovoltampere dan penurunan rugi daya dalam semua
perlengkapan diantara titik yang dipasang kapasitor dan rencana sumber daya,
termasuk saluran distribusi, trafo di gardu induk dan saluran transmisi.
Peningkatan faktor daya adalah titik dimana keuntungan ekonomis dari
pemasangan kapasitor shunt sama dengan harga dari kapasitor tersebut.

2. Kapasitor Pada Sistem Tenaga Listrik

Berikut adalah beberapa Jenis Kapasitor Pada Sistem Tenaga Listrik yang sering
digunakan

a. Kapasitor daya
Terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu kapasitor shunt, seri dan penyadap.
 Kapasitor shunt
digunakan untuk kompensasi beban induktif dan untuk pengaturan tegangan
ujung transmisi. Aplikasi kapasitor shunt akan memperbaiki faktor daya
jaringan, mengurangi rugi-rugi (losses) jaringan, menetralkan/meniadakan
jatuh tegangan dan memperbaiki stabilitas tegangan sehingga dengan kata lain
suatu kapasitor shunt akan menaikkan angka efisiensi pada jaringan dengan
memperbaiki faktor daya.

 Kapasitor seri digunakan pada transmisi daya yang sangat panjang untuk
mengkompensasi reaktansi induktif transmisi.
 Kapasitor penyadap digunakan untuk menyadap daya dari jaringan
tegangan tinggi untuk keperluan daya yang tidak begitu besar.

6
b. Kapasitor gandeng
yaitu kapasitor yang digunakan untuk pembawa sinyal komunikasi antar gardu
induk atau antar pusat pembangkit.

c. Kapasitor pembagi tegangan


yaitu kapasitor yang digunakan untuk pengukuran tegangan transmisi dan rel
daya.

d. Kapasitor filter

kapasitor yang digunakan untuk konverter, terutama pada sistem transmisi arus
searah. Selain itu juga dapat digunakan sebagai filter harmonik yang akan
mengurangi kandungan harmonik jaringan, memperbaiki faktor daya dan
mengurangi rugi-rugi jaringan. Filter harmonik yang dipasang untuk mengurangi
distorsi harmonik pada suatu jaringan memiliki kemampuan sebaik menyediakan
daya reaktif yang dibutuhkan untuk kompensasi jaringan.

e. Kapasitor perata

yaitu kapasitor yang digunakan untuk meratakan distribusi tegangan pada


peralatan tegangan tinggi seperti pada pemutus daya (circuit breaker).

7
Kapasitor berfungsi untuk memperbaiki faktor daya jaringan, mengurangi rugi-
rugi (losses) jaringan, menetralkan/meniadakan jatuh tegangan dan memperbaiki
stabilitas tegangan.

3. Kapasitor Berdasarkan Fuse

Unit kapasitor dikelompokkan berdasarkan letak fuse sebagai proteksi unit


kapasitor. Letak fuse ini mempengaruhi desain dari rangkaian kapasitor dan juga
disain dari proteksi yang diterapkan.

8
a. Fuse eksternal

Konstruksi kapasitor dengan eksternal fuse dapat dilihat pada gambar-5 yaitu
bahwa setiap unit kapasitor diproteksi oleh fuse pasangan luar. Kerusakan pada
elemen kapasitor (hubung singkat) menyebabkan elemen-elemen pada group yang
sama yang terhubung paralel dengan elemen yang rusak tersebut terhubung
singkat. Group kapasitor lainnya yang terhubung seri akan memiliki tegangan
yang lebih tinggi dan arus yang lebih besar sehingga dapat menyebabkan
kerusakan pada grup kapasitor seri lainnya. Hal ini berlangsung terus sampai fuse
eksternal bekerja.

b. Fuse internal

Setiap elemen kapasitor dilengkapi fuse seperti gambar-6, apabila terjadi


kegagalan elemen kapasitor maka fuse yang berfungsi sebagai pembatas arus akan
memutuskan secara efektif suatu elemen saat terjadi gangguan.Hanya sebagian
kecil dari kapasitas total kapasitor yang hilang dan sisanya masih dapat beroperasi
sehingga elemen tersebut terisolir dari elemen lainnya yang terhubung paralel
dalam group. Umumnya bank kapasitor dengan fuse internal memiliki lebih
sedikit unit kapasitor yang terhubung paralel dan lebih banyak group kapasitor
yang terhubung seri dibandingkan dengan unit kapasitor yang memiliki fuse
eksternal. Unit kapasitor dengan fuse internal umumnya memiliki ukuran yang
besar karena diharapkan kerusakan seluruh elemen pada unit kapasitor bisa lebih
lama.

c. Tanpa fuse (fuseless)

Unit kapasitor tanpa fuse identik dengan unit kapasitor dengan fuse eksternal yang
dijelaskan sebelumnya. Bank kapasitor tanpa fuse dihubungkan secara seri

9
diantara fasa dan netral seperti pada Gambar di Bawah. Proteksi berdasarkan
elemen dari kapasitor, apabila terjadi kerusakan pada elemen maka group elemen
tersebut akan terhubung singkat sedangkan unit kapasitor tetap beroperasi dengan
distribusi tegangan pada group seri akan meningkat. Misal 6 unit kapasitor
dihubung seri dan setiap unit kapasitor memiliki 8 elemen group seri sehingga
total elemen group yang terhubung seri menjadi 48 elemen group. Apabila terjadi
kerusakan pada satu elemen kapasitor maka satu elemen group seri terhubung
singkat , akhirnya distribusi tegangan pada elemen group seri menjadi 48/47 atau
terjadi kenaikan tegangan sekitar 2%.

Kapasitor unit tanpa fuse biasanya tidak digunakan untuk tegangan sistem lebih
kecil dari 35 kV atau minimal diperlukan 10 elemen seri agar bank kapasitor
masih tetap dapat dioperasikan. Hal ini karena tegangan pada bank kapasitor
menjadi 10/9 atau terjadi kenaikan tegangan sekitar 11%. Pada konfigurasi ini,
discharge energi kecil karena unit kapasitor tidak ada yang dihubungkan paralel,
selain itu proteksi unbalance tidak perlu di delay untuk koordinasi dengan
fuse. Kapasitor jenis ini digunakan untuk filter harmonik dengan daya yang relatif
rendah pada suatu level tegangan tinggi tertentu

4. Capasitor Banks

10
Bank kapasitor (capacitor banks) adalah peralatan yang digunakan untuk
memperbaiki kualitas pasokan energi listrik antara lain memperbaiki mutu
tegangan di sisi beban, memperbaiki faktor daya (cos φ) dan mengurangi rugi-rugi
transmisi. Kekurangan dari pemakaian bank kapasitor adalah menimbulkan
harmonisa pada proses switching dan memerlukan desain khusus PMT atau
switching controller.

Penjelasan seputar istilah-istilah terkait bagian-bagian kapasitor dapat dijelaskan


pada gambar diatas sebagai berikut :
a. Elemen kapasitor
Elemen kapasitor merupakan bagian terkecil dari kapasitor yang berupa belitan
aluminium foil dan plastic film.
b. Unit kapasitor
Sebuah unit kapasitor terdiri dari elemen-elemen kapasitor yang dihubungkan
dalam suatu matriks secara seri dan parallel. Unit kapasitor rata-rata terdiri dari 40
elemen-elemen. Elemen-elemen kapasitor dihubungkan secara seri untuk
membangun tegangan dan dihubungkan secara paralel untuk membangun daya
(VAR) pada unit kapasitor. Unit kapasitor dilengkapi dengan resistor yang
berfungsi sebagai elemen pelepasan muatan kapasitor (discharge device). Rating
tegangan unit kapasitor bervariasi dari 240 V sampai 25 kV dan rating kapasitas
dari 2,5 kVAR sampai 1 MVAR.
c. Bank kapasitor
Unit-unit kapasitor terpasang dalam rak baja galvanis untuk membentuk suatu
bank kapasitor dari unit-unit kapasitor fasa tunggal. Jumlah unit-unit kapasitor
pada sebuah bank ditentukan oleh tegangan dan daya yang dibutuhkan. Untuk
daya dan tegangan yang lebih tinggi, unit-unit kapasitor dihubungkan secara seri
maupun paralel.

11
5. Switching Kapasitor Bank Tegangan Tinggi

Switching kapasitor bank tegangan tinggi dapat menghasilkan arus transient yang
signifikan. Metode switching kapasitor yang dikenal saat ini adalah reaktor, pre-
insertion resistor, pre-insertion induktor dan pengaturan switching (controlled
switching).

Pada saat pemasukan kapasitor dapat terjadi keadaan hubung singkat apabila
kondisi kapasitor kosong muatan yang akan menghasilkan arus yang sangat besar
(arus inrush) dan kedip tegangan yang cukup dalam di sistem. Persyaratan
pemasukan PMT kapasitor adalah pada saat pemasukan, tegangan sesaat pada
kontak PMT sama dengan nol. Dengan mengatur saat penutupan PMT maka akan
mengurangi arus inrush pada bank kapasitor. Pengaturan pemasukan PMT pada
bank kapasitor tergantung pada sistem pentanahan netral bank kapasitor.

a. Switching pada bank kapasitor yang ditanahkan


Jika kapasitor bank ditanahkan maka setiap fasa berdiri sendiri dan pemasukan
setiap fasa berbeda 1/6 cycle atau 30 derajat listrik (3,3 ms untuk sistem 50 Hz).

12
Capacitor Transient Current
b. Switching pada bank kapasitor yang tidak ditanahkan
Jika kapasitor bank tidak ditanahkan maka 2 (dua) fasa pertama harus masuk pada
saat perbedaan tegangan diantara kedua fasa tersebut sama dengan nol sedangkan
fasa ketiga dimasukkan ¼ cycle atau 45 derajat listrik (5ms untuk sistem 50Hz)
setelah kedua fasa lainnya masuk.

6. Perbaikan Faktor Daya

Keuntungan lain dari pemasangan kapasitor adalah perbaikan faktor daya dan
pengurangan kVA yang mengalir pada jaringan. Dengan pemasangan kapasitor
akan mengurangi daya reaktif yang mengalir pada jaringan, sehingga dengan daya
nyata yang sama, maka faktor daya akan lebih besar dan kVA akan berkurang.
Dengan adanya perbaikan faktor daya, akan timbul pengurangan kVA yang
mengalir pada jaringan. Sehingga pada jaringan tersebut dapat ditambahkan
sejumlah kVA sebesar pengurangan kVA yang terjadi. Tambahan kVA ini
merupakan selisih antara kVA sebelum dipasang kapasitor dengan kVA setelah
dipasang kapasitor.

13
Dengan adanya kVA tambahan pada suatu jaringan, akan menambah jumlah beban
yang dapat ditanggung oleh jaringan tersebut. Hal ini merupakan suatu
keuntungan, karena apabila ada tambahan beban pada daerah dimana jaringan itu
berada, daya listriknya dapat dikirim melalui jaringan tersebut tanpa perlu
membangun jaringan yang baru.

Power Factor Graph

Aplikasi dari kapasitor shunt pada jaringan distribusi primer radial memberikan
keuntungan secara ekonomis baik dari segi kegunaan maupun pelayanan. Secara
umum salah satu keuntungan dari pemasangan kapasitor adalah penurunan kVA
pada gardu induk.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dari makalah ini :

1. Yang menyebabkan penempatan kapasitor pada jaringan distribusi begitu


penting yaitu bila suatu jaringan tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah
sekitar beban, maka akan mengalir arus reaktif pada jaringan, yang berakibat
pada penurunan faktor daya, peningkatan rugi-rugi jaringan, penurunan
tegangan khususnya pada ujung saluran, dan regulasi tegangan yang
memburuk. Hal ini akan menimbulkan kerugian baik pada produsen dalam hal
ini adalah PLN sebagai penyedia listrik maupun konsumen (pemakai listrik).
2. Pengaruh penempatan kapasitor pada jaringan distribusi Kapasitor ini
terhubung paralel pada jaringan maupun langsung pada beban, dengan tujuan
untuk perbaikan faktor daya, sebagai pengatur tegangan maupun untuk
mengurangi kerugian daya dan tegangan pada jaringan. Dengan anggapan
tegangan sisi beban dipertahankan konstan, maka dapat terlihat bahwa dengan
menggunakan kapasitor shunt, maka arus reaktif yang mengalir pada saluran
akan berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya penurunan tegangan pada
saluran, sehingga diperlukan tegangan sumber yang tidak berbeda jauh dengan
tegangan terima. Berkurangnya arus reaktif yang mengalir pada saluran akan
memberikan penurunan rugi-rugi daya dan rugi-rugi energi. Kapasitor shunt
mensuplai daya reaktif atau arus untuk menetralkan komponen keluaran antar
phasa dari arus yang diperlukan oleh beban induktif.
3. Macam kapasitor yang dapat digunakan untuk perbaikan profil tegangan pada
jaringan distribusi yaitu kapasitor daya frekuensi 50 atau 60 Hz, ini merupakan
jenis kapasitor yang kembali terdiri dari tiga jenis, yakni kapasitor shunt, seri,
dan penyadap. Kapasitor shunt digunakan untuk kompensasi beban induktif
dan untuk pengaturan tegangan ujung transmisi. Kapasitor seri digunakan
transmisi daya yang sangat panjang untuk mengkompensasi reaktansi induktif
transmisi. Kapasitor penyadap digunakan untuk menyadap daya dari jarinngan
tegangan tinggi untuk keperluan daya yang tidak begitu besar.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://powersystemsimulation.com/analisis-kompensasi-kapasitor-seri-terhadap-
kestabilan-steady-state-pada-transmisi-tegangan-tinggi/

http://ilmulistrik.com/penggunaan-kapasitor-untuk-perbaikan-tegangan-jaringan-
distribusi.

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15569-2207201011-Conclusion.pdf

Pemasangan Capacitor Bank Pada Sistem Kelistrikan Perusahaan Jawatan RSUP Sanglah
Denpasar. Denpasar : Tugas Akhir Universitas Udayana.

2004. Studi Pengembangan Sistem Distribusi Bali. PT. PLN (Persero) Jasa
Enjiniring. Jakarta : Laporan Akhir.

1987. Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) Dan


Jaringan Tegangan Rendah (JTR). SPLN 72. Jakarta : PT. PLN (persero).

16
17

Anda mungkin juga menyukai