Anda di halaman 1dari 10

A.

ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA DAN FUNGSI MASING-


MASING ORGAN

Secara garis besar ada 2 kelompok dalam pembagian alat reproduksi wanita yaitu alat
reproduksi (genetalia) luar (dapat dilihat karena di permukaan tubuh) dan Alat reproduksi
(genetalia) dalam(yang tidak terlihat karena letaknya di rongga panggul).Tentunya ketahui juga
bagaimana cara perawatan organ reproduksi wanita agar terlepas dari gangguan kesehatan
reproduksi yang sering sekali menyerang pada wanita. Seperti kanker serviks, kista maupun
miom. Dimana begitu pentingnya pemahaman tentang kesehatan organ dalam reproduksi wanita
untuk diketahui. Di sini anda bisa menemukan informasi tentang alat reproduksi wanita bagian
dalam maupun luar beserta fungsinya secara lengkap. Anatomi sistem reproduksi wanita sangat
penting sekali untuk anda pahami dan ketahui, supaya anda mengetahui apabila terdapat
kelainan alat reproduksi wanita pada khususnya. Untuk itu betapa pentingnya merawat alat
reproduksi wanita dengan menjaga kebersihannya agar terhindar dari berbagai macam jenis
penyakit yangmenyerang organ reproduksi kewanitaan.

1. ALAT REPRODUKSI WANITA BAGIAN LUAR

a). Mons Veneris

Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya terdapat jaringan
lemak menutupi tulang kemAluan simphisis .Bagian yang sedikit menonjol dan bagian
yang menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis) adalah mons veneris. Jaringan lemak
dengan sedikiti jaringan ikata adalah penyusun bagian ini. Sering dikenal dengan
naman gunung venus dari nama lain Mons Veneris. Bagian mons veneris akan ditutupi
oleh rambut rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik disaat
sudah dewasa. Fungsi Mons veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan-
benturandari Iuar dan dapat menghindari infeksi dari Iuar

b). Labia Mayora (bibir besar kemaluan)

Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di bagian
bawah .Seperti dengan namanya.,seperti bibir bentuk dari bagian ini. Bagian lanjutan
dari mons veneris adalah labeia mayora ini yang berbentuk lonjok dan menuju ke
bawah bersatu membentuk perineum. Disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat di
bagian luar dari labia mayora ini. Biasanya kalau sudah dewasa rambut rambut
kemaluan akan menutupinya yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan
selaput lemat yang tidak berambut, banyak ujung -ujung saraf dimiliki sehingga saat
melakukan hubungan hubungan badan maka sangat sensitif.

c). Labia Minora (bibir kecil kemaluan)

Bentuk dari organ Labia minora ini adalah berbentuk lipatan yang terdapat didalam
labia mayora. Rambut tidak dimiliki oleh alat ini, jaringan lemak sebagai penyusunnya
dan pembuluh darah banyak dimiliknya sehingga saat bergairah berhubungan badan
dapat bertambah besar. Orifsium vagina (lubang kemaluan) akan dikelilingi bibir kecil
kemaluan ini. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada pria.

d). Klitoris
Klitoris merupakan suatu bangunan yang terdiri dari glans klitoris,korpus klitoris dan
krura klitoris.Organ klitoris ini mempunyai sifat erektil yang sangat sensitif terhadap
rangsangan saat berhubungan hubungan badan. Pembuluh darah banyak dimiliki oleh
klitoris ini dan banyak terdapat ujung saraf di organ ini. Merupakan bagian yang erektil,
seperti penis pada pria,maka dari itu sangat sensitif dan erektil sifat dari organ ini.

e). Vestibulum
Rongga pada kem@luan merupakan vestubulum yang pembatasnya adalah labia minora
pada sisi kiri dan kanan. Pada bagian atas dibatasi oleh klitoris dan pada bagian
belakang (bawah)nya dibatasi oleh pertemuan dua labia minora.
Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :

 Uretra (salurankencing)
 Muara vagina (liangSenggama)

Cairan seperti lendir akan keluar dari masing masing kelenjar ini 2 lubang saluran
kelenjar bartholini dan Skene pada saat berhubungan berhubungan badan agar
masuknya penis mudah.
f). Himen (selaput dara)
Selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina adalah himen. Sangat mudah
robek pada organ himen ini sehingga keperawaan dinilai dari salah satu aspek ini.
Himen ini normalnya memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti
lingkaran. Cairan atau darah saat mentruasi keluar pada tempati ini yaitu himen.
Atresia Himena/is (Hymen lnferforata) yaitu kondisi Pada perempuan yang tidak
mempunyai introitus himenalis, akibatnya darah mens tidak bisa keiuar .Biasanya akan
robek dan mengeluarkan darah pada saat melakukan hubungan sek pertama kalinya.
Sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula mirtifomis) akan
tertinggal setelah melahirkan.

2. ALAT REPRODUKSI WANITA BAGIAN DALAM

a). vagina
Muskulomembranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar
adalah vagina. Panjang dari vagina ini sekitar 8-10 cm. Antara kandung kemih dan
rektum letak dari vagina. Dinding yang berlipat – lipat dimilikinya. Selaput lendir
adalah lapisan terluarnya. Jalan lahir fungsi dari vagina ini dan juga sarana dalam
hubungan hubungan badan serta saluran agar darah dan lendir saat menstruasi dapat
mengalir

Asal dari otot pada vagina dari sphingter ani dan levator ani (otot usus/dubur) sehingga
dapat mengendalikan dan melatih otot ini. Kelenjar yang dapat menghasilkan cairan
tidak dimiliki oleh vagina. Tetapi selalu dibasahi oleh cairan yang berasal dari kelenjar
yang terdapat pada rahim.
vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi penting:

 sebagai jalan lahir bagian lunak,


 sebagai sarana hubungan hubungan badan,

 saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.

b). Rahim (Uterus)


Organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram dan
tersusun atas lapisan – lapisan otot disebut dengan Uterus. Bentuk dari ruang pada
rahim (uterus) adalah segitiga dengan bagian atas yang lebih lebar. Fungsi rahim
menerima ovum yang dibuahi ditanamkan ke endometrium dan mendapatkan makanan
dari pembuluh darah.Dan ovum dibuahi lalu berkembang menjadi embrio dan
kemudian menjadi janin
dan terus berkembang sampai lahir setelah usia sembilan bulan.Dimana secara singkat
rahim sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin adalah. Sifat dari otot pada
uterus adalah elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika selama 9
bulan kehamilannya.

Endometrium (dinding rahim) terdapat pada bagian uterus yang terdiri dari sel sel epitel
dan membatasi uterus. Pada saat ovulasi maka lapisan endometrium akan menebal dan
pada saat menstruasi maka akan meluruh. Agar posisinya bisa bertahan maka akan
disangga oleh logamentum dan jaringan ikat.

Fungsi rahim:

 Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi


 Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi

 Tempat pembuatan hormon misal HCG

Bagian bagian dari rahim (uterus):

 Korpus uteri adalah bagian yang bentuknya segitiga pada bagian atas
 Serviks uteri adalah bagian yang bentuknya seperti silinder

 Fundus Uteri adalah bagian korpus yang letaknya diatas kedua pangkal tuba fallopi

Beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium menyangga posisi uterus, agar
tetap bertahan posisinya . Faktor usia wanita dan paritas mempengaruhi ukuran uterus.
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.Dimana ukuran uterus anak-anak 2-3 cm,
nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil.
Secara histoiogis uterus dibagi menjadi tiga bagian:

1. Endometrium, yaitu lapisan uterus yang paling dalam dimana setiap bulan akan
keluar sebagai darah menstruasi
2. Miometrum, adalah lapisan tengah dimana terdiri dari otot polos

3. Perimetrium, merupakan iapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :

a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar, yang menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.
Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.

b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah vena dan arteri. Membentuk
angka delapan lengkungan serabut otot ini, sehingga terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan deminkian pendarahan dapat terhenti. Semakin ke arah
serviks maka otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah.

Isthmus merupakan bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum
anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan
osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri
menjadi selaput lendir serviks). Saat persalinan Isthmus uteri ini akan menjadi
segmen bawah rahim dan meregang

c) Endometrium
Terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium.
perubahan hormonal dalam siklus menstruasi menentukan variasi tebal, tipisnya,
dan fase pengeluaran lendir endometrium. akan mengalami perubahan menjadi
desidua pada saat konsepsi endometrium, sehingga memungkinkan terjadi
implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Tonus otot rahim, tonus ligamentum yang menyangga dipengaruhi kedudukan
uterus dalam tulang panggul.

Uterus di dalam perut terapung-apung tetapi terfiksasi oleh jaringan-jaringan ikat &
Iigamentum. Ligamentum-ligamentum yang mengfiksir uterus:
1. Ligamentum cardinaie sinistra & dextra (Mackenrodt)
Ligamen ini berfungsi:
o Mencegah supaya uterus tidak turun

o Di dalamnya terdapat pembuluh darah arteria & vena uterina Ligamen ini
berjaian dari servix uteri dan puncak vagina ke arah lateral dinding panggul.

Penyebab uterus turun:

o Sering melahirkan
o Perempuan yang sering melahirkan sering dipijat

o Orang yang sudah tua

2. Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextra


Fungsi: menahan uterus supaya tidak dapat bergerak. BerjaIan dari servik bagian
beiakang kiri kanan ke Os sacrum.

3. Ligamentum Rotundum sinistra & dextlra


Ligamen ini berjalan dari daerah Fundus uteri ke dinding panggul. Pada perempuan
hamil sering mengalami nyeri pada daerah kaki bawah dikarenakan Iigamen
rotundum tegang.

4. Ligamentum Latum sinistra & dextra


Merupakan suatu jaringan Iapis tipis yang menutupi tuba uterina dan uterus di
sebelah belakang ligamentum iatum terdapat

5. Ligamentum infundibulum pelvikum sinistra & dextra


Di dalam Iigamen ini terdapat urat—urat syaraf kelenjar Iimfa serta arteria dan
vena ovarika untuk darah yang memberikan ke ovarium dan uterus.

6. Ligamentum ovarii propriumB


Berjalan dari ovarium menuju ke bagian belakang fundus uteri. Secara embriologi
ligamentum ini berasal dari Gubernaculum seperti juga ligamentum rotundum

Disaat persalinan, rahim adalah jalan lahir yang penting karena janin dapat
terdorong keluar dengan kemampuan otot tersebut. Serta pembuluh darah akan
tertutup otor uterus agar pendarahan pasca persalinan bisa dicegah. Rahim akan
kembali ke bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu setelah proses persalinan.

c). Tuba Fallopi (Oviduk)


Organ yang menghubungkan uterus (rahim) dengan indung telus (ovarium) disebut
dengan tuba fallopi. Tuba fallopi (oviduk) juga sering disebut saluran telur karena
bentuknya seperti saluran. Jumlah organin adalah 2 buah dengan panjang 8 – 20 cm.

Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum Iatum berjalan ke arah lateral, 12 cm
adalah panjang kisaran tuba fallopi ini. Bukan merupakan saluran lurus tuba fallopi ini,
tetapi merupakan bagian yang lebar, dan dibedakan menjadi 4 bagian. Mempunyai
fimbriare dan ujungnya terbuka, sehingga dapat menagkap ovum(telur) saat terjadi
ovulasi / pelepasan telur. Dimana saluran telur nii akan menyalurkan hasil pembuahan
menuju ke rahim. Tuba fallopi merupakan bagian yang paling sensitive, dan sering
menjadi penyebab utama terjadinya kemandulan (infertilitas).

Fungsi dari tuba fallopi adalah

 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum


 Penangkap ovum

 tempat terjadinya pembuahan (fertilitas)

 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampumasuk ke dalam


uterus (rahim)

4 bagian dari tuba fallopi adalah:

1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)

3. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

4. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit

d). Ovarium (IndungTelur)


Kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel
telur) dan penghasil hormon berhubungan badan utama disebut dengan Ovarium.
Bentuk dari ovarium adalah oval dan 2,5 – 4 cm panjang dari ovarium. Terletak di
kanan dan kiri terdapat sepasang ovarium dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba
fallopi. Pada wanita umumnya setiap ovarium mempunyai 300.000-an dan mengalami
kegagalan pematangan atau mati pada sebagian besar sel telur sehingga terjadilah
menopause disaat benih telur habis. Hormon estrogen dan progesteron dihasilkan oleh
ovarium juga yang berperan dalam proses menstruasi.
Produksi telur pada wanita sesuai dengan usianya adalah sebagai berikut:

 Saat Iahir/bayi :mempunyai sel telur 750.000


 Umur 6-15 tahun :mempunyai sel telur 439.000

 Umur 6-25 tahun :mempunyai sel telur 159.000

 Umur 26-35 tahun :mempunyai sel telur 59.000

 Umur 35-45 tahun :mempunyai sel telur 34.000

 Masa menopause :semua telur menghilang

Fungsi ovarium:

 Sebagai penghasil sel teiur/ovum


 Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron)

e). Parametrium (Penyangga Rahim)


Tempat yang menghubungkan rahim dengan tulang panggul yang merupakan lipatan
peritoneum dengan berbagai penebalan. Tuba fallopi adalah lipatan atasnya dan ikut
menyangga indung telur. Sering mengganggu fungsinya karena pada bagian ini
sensitive terhadap infeksi. Pada rongga panggul hampir terdapat keseluruhan alat
reproduksi wanita. Pada umumnya setiap wanita mempunyai rongga panggul /pelvis
yang berbeda satu dengan yang lain. Pada proses persalinan bentuk ini sangat
menentukan mudah dan tidaknya proses persalinan tersebut. Untuk mengukur usia
kehamilan seorang wanita biasa dilihat dari perubahan ukuran panggul ini. Untuk
mengetahui kematangan alat reprodukasi wanita bisa dilihat ketika mendapatkan haid
pertama kali yang disebut menarche. Biasanya wanita aakil balig adalah sebutan bagi
yang sudah mengalami proses mens ini, yang dimulai sekitar usia 8 – 12 tahun. Apabila
wanita sudah mengalami menarche, artinya dalam tubuhnya sudah menghasilkan sel
telur yang dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh tubuh laki laki, sehingga
dapat menyebabkan kehamilan.

B. HORMON-HORMON YANG BERPERAN DALAM SYSTEM


REPRODUKSI WANITA

1. Estrogen
Pada ovarium menghasilan estrogen.Estrogen yang paling penting untuk reproduksi
adalah estradiol, meskipun banyak dari jenis estrogen ini. Sebagai pembentuk
perkembangan hubungan badan pada wanita adalah fungsi dari hormon estrogen ini.
Yaitu seperti perubahan lekuk tubuh, pembentukan payudara,munculnya rambut pada
kemaual,dll. Pada siklus menstruasi estrogen juga berguna, yaitu membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks serta vagina, sehingga
sesuai dengan penetrasi sperma.

2. Progesteron
Korpus luteum memprosuksi hormon ini. Implantasi zyot dapat diterima karena
progesteron mempertahankan ketebalan endometrium. Terus dipertahankan kadar
progesteron selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.

3. Gonadotropin Releasing Hormone


Hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di otak adalah hormon GNRH. Dimana
hormon ini akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
Estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus apabila kadar estrogen tinggi,
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah dan begitu juga sebaliknya.

4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)


Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormo dan diproduksi oleh hipofsis akibat
rangsangan dari GNRH. Dimana dari folikel akan matang yang disebabkan oleh
hormon FSH. Maka ovum akan keluar dari folikel yang sudah matang. Kemudian
folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh
LH.

5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)


Pada sel sel kromofob hipofisis anterior memproduksi hormon ini. Bersama FSH dan
LH berfungsi memicu perkembangan folikel / sel sel teka dan sel sel granulosa. Dan
juga ovulasi tercetus karena di pertengaan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus,
LH akan mempertahankan dan meningkatkan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron.Secara periodek pelepasannya, dan pada setiap fase siklus
kadar dalam darah bervariasi. Dimana kerja sangat cepat dan singkat dan waktu paruh
eliminasinya pendek sekitar 1 jam.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Sejak usia kehamilan 3 – 4 minggu sudah dimulai produksi hormon ini, oleh jaringan
trofoblas / plasenta. Sampai dengan kehamilan 10 – 12 minggu kadarnya semakin
meningkat, kurang lebih 100.000 mU/ml. Kemudian pada trimester kedua turun
menjadi sekitar 1000 mU/ml. Dan kemudian akan naik kembali pada kahir trimester
ketiga menjadi 10.000 mU/ml. Pada masa kehamilan awal hormon ini berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum, dan produksi hormon
hormon steroid. Dan juga fungsi imunologik juga dimiliki oleh hormon ini. Pada darah
atau urine deteksi HCG dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan.

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


Hormon ini diproduksi pada hipofisis anterior, dimana hormone ini dapat meningkatkan
dan memiliki aktifitas produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Prolaktin
pada ovarium ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi
korpus luteumdan juga pada kehamilan.

C. SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi adalah proses luruhnya darah dari rahim yang keluar melalui vagina. Kondisi ini
terjadi karena tidak ada pembuahan sel telur di rahim sehingga lapisan dinding rahim
(endometrium) menebal lalu luruh menjadi darah. Jika seorang wanita tidak mengalami
kehamilan, maka siklus menstruasi akan terjadi setiap bulannya.
Pada umumnya siklus menstruasi pada wanita yang normal adalah 28-35 hari dan lama haid
adalah 3-7 hari. Siklus menstruasi pada wanita dikatakan tidak normal jika siklus haid
kurang dari 21 hari dan lebih dari 40 hari. Sebab siklus yang lebih pendek (polimenore) atau
panjang (oligomenore) akan mempengaruhi fase menstruasi.

Siklus mnstruasi terbagi menjad 4. jika wanita tidak hamil, maka akan mengeluarkan darah
dari alat kandungannya setiap bulan.

1. Stadium menstruasi (Desquamasi), suatu kondisi dimana endometrium terlepas dari


rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2. Staduim prosmenstruum (regenerasi), kondisi dimana terjadi proses terbentuknya
endometrium secara bertahap selama 4hr

3. Stadium intermenstruum (proliferasi), yaitu terjadinya penebalan endometrium dan


kelenjar tumbuhnya lebih cepat.

4. Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen


guna mempersiapkan endometrium.

Anda mungkin juga menyukai