Anda di halaman 1dari 2

Penguat Kelas A

Karakteristik :

 Efisiensi= 25%, 75% panas. Sehingga pada penguat kelas A perlu ditambahkan pembuang panas seperti heatsink
atau dengan menambahkan resistor di kaki emitter.
 Cocok digunakan untuk modulasi amplitude :AM, ASK, QAM.
 Lineritas paling bagus.
 Terjadi perbedaan fasa 180 derajat.
 Nilai penguatannya >0,7 dengan catatan gelombang keluaran tidak boleh cacat.
 Ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik.
 Sinyal keluarannya bekerja aktif
 Fidelitas yang tinggi.
 Bentuk sinyal keluarannya sama persis dengan input.
 Efisiensi yang rendah (25%-50%).
 Transistor selalu ON sehingga sebagian besar sumber caru daya terbuang menjadi panas.
 Transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan pendingin ekstra (misalnya heatsink yang lebih besar).
 Cocok digunakan pada penguatan berdaya kecil.
Fungsi :
Penguat kelas A cocok digunakan pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yangkecil. Pecinta audio
percaya bahwa penguat audio Kelas A memberikan mutu suara yang tinggi karena bekerja pada kawasan linier dan lebih dan
lebih menyukai menggunakan tabung elektron ketimbang transistor.

2. Penguat Kelas B
Karakteristik :

 Efisiensi lebih tinggi (50 - 70)%.


 Ada pemotongan sinyal maka penguat B dibuat B dibuat "push pull"
 Phush pull/transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
 Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
 Adanya cacat silang (cros over).
 Tegangan power supply +, - dan ground.
 Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor.
 Batasan tegangan 0,6V.
Fungsi :
Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja pada level tegangan yang relatif tinggi
(diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat kelas B menggunakan sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua
transistor. Penguat Kelas B tunggal jarang dipergunakan dalam praktik, meskipun dapat dimanfaatkan sebagai penguat daya
frekuensi radio (RF) yang tidak terlalu memperhatikan cacat yang timbul.

3. Penguat Kelas AB
Karakteristik :

 Efisiensi (sekitar 50% - 75%) dengan memperhatikan fidelitas sinyal keluaran.


 Terjadi pelebaran sinyal pada kedua transistornya aktif ketika saat transisi (gumming).
 Titik kerja sedikit di atas daerah cut off.
 Phus pull/Transistor bekerja bergantian antara Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).
 Panas yang dihasilkan tidak terlalu besar.
 Tidak terjadi cacat (cross over)
 Fidelitas tinggi.
 Tegangan Power supply +, - dan Ground.
Fungsi :
Penguat kelas AB merupakan kompromi antar efisiensi dan fidelitas penguat. Dalam aplikasinya penguat kelas AB banyak
menjadi pilihan sebagai penguat audio.

4. Penguat Kelas C
Karakteristik :

 Efisiensi = 85%, 15% panas.


 Linieritas paling jelek.
 Ada pemotongan sinyal >180 derajat.
 Hanya memerlukan satu Transistor.
 Bekerja aktif hanya pada fasa positif.
 Fidelitas lebih rendah dari kelas AB.
 Sering dipakai dalam rangkaian osilator pemancar.
 Bekerja di daerah aktif / linier.
Fungsi :
Penggunaan umum untuk penguat Kelas C ini adalah dalam pemancar RF di situ cacat yang terjadi dapat sangat
dikurangi dengan menggunakan beban yang ditala pada frekuensi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai