Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Klamidiasis genital adalah infeksi yang di sebabkanoleh
bakteri chlamydia trachomatis,berukuran 0,2 – 1,5 mikron,
berbentuk sferis, tidak bergerak, dan merupakan pararasit
intrasel obligat . Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi
jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
kesuburan.

Klamidia disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di


selaput lendir dari alat kelamin. Hal ini dapat menyebabkan
peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim. Ketika
infeksi terjadi pada anus, Anda biasanya tidak merasakan
gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman. Kadang-kadang ada
lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Infeksi Klamidia di
tenggorokan juga mungkin tidak memberikan gejala apapun. Jika
mata Anda terinfeksi, bakteri dapat menyebabkan iritasi dan
keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata Anda
(konjunktivitis)

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang di maksud dengan penyakit klamidiasis?

2. bagaimanakah dampak penyakit klamidiasis?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahua apa yag di maksud dengan penyakit
klamidiasis.

2. Untuk mengetahui dampak pnyakit klamidiasis.


BAB II
PEMBAHASAN
Klamidia adalah infeksi PMS (penyakit menular seksual)
yang sangat umum. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi
jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
kesuburan. Klamidia disebabkan oleh bakteri yang berkembang
biak di selaput lendir dari alat kelamin. Hal ini dapat
menyebabkan peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim.
Ketika infeksi terjadi pada anus, Anda biasanya tidak
merasakan gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman. Kadang-
kadang ada lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Infeksi Klamidia
di tenggorokan juga mungkin tidak memberikan gejala apapun.
Jika mata Anda terinfeksi, bakteri dapat menyebabkan iritasi
dan keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata Anda
(konjunktivitis).

Terdapat 3 spesies yang patogen terhadap manusia yaitu

a. C.pneumoniae
b. C.psittaci
c. C.trachomatis

C.trachomatis sendiri mempunyai 15 macam serovar,serovar


A,B,Ba,dan Cmerupakan penyebab trachoma endemik,serovar
B,D,E,F,G,H,I,J, dan k,dan M merupakan penyebab infeksi
traktus genitourinarius serta pneumonia pada neonatus.
Sementara itu, serovar L1,L2,dan L3 menyebabkan penyakit
limfogranuloma verereum. Yang asar pembagian berbagai serovar
CT adalah ekspresi major outer membrane protein (MOMP).

Masa inkubasi berkisar antara 1-3 minggu. Menifestasi


klinik infeksi CT merupakan efek gabungan berbagai
faktor,yaitu kerusakan jaringan akibat replikasi CT, respons
inflamasi terhadap CT,dan bahan nekrotik dari sel pejamu yang
rusak. Sebagian besar infeksi CT asimptomatik dan tidak
menunjukan gejala klinik spesifik. Endoseviks merupakan organ
pada perempuan yang pling sering terinfeksi CT. Walaupun
umumnya infeksi CT asimptomatik, 37 % perempuan memberi
gambaran klinik duh mukopurelen dan 19 % ektopi hipertrofik.
Servisitis dapat di tegakan bila di temukan duh serviks yang
mokupuleren, ektopi serviks, edema, dan perdarahan serviks
baik spontan maupun dengan hapusan ringan lidi kapas. Infeksi
pada serviks dapat menyebar melalui rongga endometrium hingga
mencapai tuba falloppii.

2.2 TANDA DAN GEJALA


Secara klinis dapat membri gejala.

Sebanyak 10 % CT pada serviks akan menyebar secara


asendens dan menyebabkan penyakit radang panggul (RPR).
Infeksi CT yang kronis dan/atau rekuren menyebabkan jaringan
parut pada tuba. Komplikasi jangka panjang yang sering adalah
kehamilan ektopik dan infertilitas akibat obstruksi.
Komplikasi lain dapat pula terjadi seperti artritis reaktif
dan perihepatitis (sindroma fitz-hugh-curtis)

Perempuan hamil yang terinfeksi dengan C.trachomatis


menunjukan gejala keluarnya sekret vagina, perdarahan,disuria,
dan nyeri panggul. Namun, sebagian besar perempuan hamil tidak
menunjukan gejala. Pemeriksaan panggul dapat membantu
menunjukan adanya servisitis. Perdarahan endoserviks juga
dapat mengarah pada infeksi serviks pada kehamilan.

Dampak infeksi CT pada kehamilan dapat mengakibatkan


abortus spontan,kelahiran prematur,dan kematian perinatal. Di
samping itu, bisa juga mengakibatkan konjungtitivitas pada
neonatus dan pneumonia infantil. Oleh karna itu, untuk
perempuan hamil dengan resiko tinggi juga di anjurkan untuk di
lakukan skrining terhadap infeksi CT pada saat datang untuk
pertama kali antenatal dan juga pada trimester ketiga
kehamilan. Kebanyakan klamidia tidak menimbulkan gejala atau
gejalanya hanya samar-samar. Kondisi tanpa gejala in dapat
berlangsung lama (bisa bertahun-tahun). Sementara itu, Anda
tanpa menyadari dapat menularkan penyakit itu. Gejala yang
mungkin mengindikasikan klamidia adalah:

 Debit cairan lebih dari biasanya


 Nyeri saat buang air kecil
 Perdarahan abnormal di antara dua periode menstruasi atau
setelah berhubungan seks
 Nyeri saat berhubungan seks
 Nyeri perut.
Kemungkinan konsekuensi bagi perempuan
Klamidia dapat naik ke saluran tuba sehingga menyebabkan
penyakit radang panggul, yang dapat menyebar ke rongga perut.
Penyakit radang panggul dapat menimbulkan demam dan sakit
perut. Dengan pengobatan antibiotik yang cepat dan tepat serta
istirahat di tempat tidur, kebanyakan radang panggul dapat
benar-benar sembuh. Jika terlambat atau tidak diobati, radang
panggul dapat menyebabkan luka di saluran tuba. Hal ini dapat
menyumbat tuba falopi dan menyebabkan kemandulan atau
kehamilan ektopik.

Gejala pada laki-laki

Pria yang terinfeksi klamidia seringkali mengeluarkan cairan


seperti susu dari uretra. Jumlahnya tidak selalu banyak,
biasanya setelah bangun pagi. Gejala lain adalah buang air
kecil yang menyakitkan. Sekitar 1/4 pria yang terinfeksi tidak
memiliki gejala infeksi klamidia. Sementara itu, dia dapat
menularkan infeksi ke pasangannya tanpa disadari.

Kemungkinan konsekuensi bagi pria

Infeksi klamidia pada pria juga dapat naik, meskipun kurang


umum daripada pada wanita. Bakteri dapat mencapai vas deferens
ke prostat dan epididimis. Hal ini dapat mengakibatkan
epididimitis yang menyebabkan rasa sakit parah di skrotum,
kadang-kadang menjalar ke pangkal paha. Anda merasakan
pembengkakan di skrotum. Kadang-kadang, buah zakar (testis)
juga ikut membengkak dan nyeri. Peradangan ini bisa disertai
dengan demam dan dapat memengaruhi kesuburan.

Klamidia pada pria juga dapat menyebabkan peradangan sendi,


yang dikenal sebagai artritis reaktif atau sindrom Reiter.
Komplikasi ini jarang terjadi pada wanita

Diagnosis dapat di tegakan dengan mendeteksi CT yang dapat di


lakukan melalui beberapa metode yaitu

 Kultur
 Deteksi antigen secara: Direct Fluorescent Antibody
(DFA),enzyme immuno assay / enzyme linked immunosorbent
assay (EIA/ELISA) dan rapid atau point of care test
 Deteksi asam nukleat : Hibridisasi probe deoxyribonucleic
acid (DNA), uji amplikasi asam nukleat seperti plymerase
Chain Reaction (PCR), dan ligase Chain Reaction (LCR)
 Pemeriksaan serologi
Penyebab

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.


Bakteri ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain
selama hubungan seks. Klamidia juga dapat ditularkan dari ibu
yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran vagina. Bayi
yang tertulari akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau
mata (konjunktivitis).

2.3 Diagnosis

Selain meminta sampel urin, dokter dapat menggunakan swab


(batang dengan kapas bulat kecil seperti pembersih telinga)
untuk mengambil sampel jaringan dari vagina (untuk perempuan)
atau ujung penis (untuk pria). Bila Anda merasa malu, dokter
mungkin dapat memercayakan penggunaan swab oleh Anda sendiri.
Sampel urin dan jaringan dari swab tersebut akan dikirim ke
laboratorium untuk pengujian.

2.4 Pengobatan

Klamidia dapat diobati dengan antibiotik yang harus diminum


dalam beberapa hari. Sangat penting untuk mengambil dosis
penuh antibiotik, bahkan meskipun gejala klamidia sudah
hilang. Menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya
akan membuat bakteri resisten. Selama pengobatan, Anda harus
berpantang seks atau menggunakan pelindung (kondom) sampai
Anda maupun pasangan Anda menyelesaikan pengobatan.

Jika Anda memiliki klamidia ketika Anda sedang hamil atau


menyusui, Anda perlu memberitahu dokter agar Anda diresepkan
antibiotik yang aman untuk bayi Anda. Untuk pengabatan, obat
yang di berikan terutama yang dapat mempengaruhi sintesis
protein CT, misalnya golongan tetrasiklin dan eritromisin.
Obat yang di anjurkan adalah doksisiklin 100 mg per oral, 2
kali sehari selama 7 hari atau azitromisin 1 g per oral, dosis
tunggal, atau tetrasiklin 500 mg, per oral, 4 kali per hari
selama 7 hari, atau eritromisin 500 mg, per oral, 4 kali
sehari selama 7 hari, atau ofloksasin 200 mg, 2 kali sehari
selama 9 hari. Untuk kehamilan obat golongan kuinolon dan
tetrasiklin tidak di anjurkan pemakaiannya

Untuk pengobatan konjungtivitis pada neonatus atau pneumonia


infantil di anjurkan pemberian sirop eritromisin, 50 mg per kg
BB per oral, per hari di bagi dalam 4

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Klamidia adalah infeksi PMS (penyakit menular seksual)
yang sangat umum. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi
jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
kesuburan. Klamidia disebabkan oleh bakteri yang berkembang
biak di selaput lendir dari alat kelamin. Hal ini dapat
menyebabkan peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim.
Ketika infeksi terjadi pada anus, Anda biasanya tidak
merasakan gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman. Kadang-
kadang ada lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Infeksi Klamidia
di tenggorokan juga mungkin tidak memberikan gejala apapun.
Jika mata Anda terinfeksi, bakteri dapat menyebabkan iritasi
dan keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata Anda
(konjunktivitis).

3.2 SARAN
Jika Anda memiliki klamidia ketika Anda sedang hamil atau
menyusui, Anda perlu memberitahu dokter agar Anda diresepkan
antibiotik yang aman untuk bayi Anda
DAFTAR PUSTAKA

 P.T. BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO JAKARTA,2008


 http://majalahkesehatan.com/klamidia-pms-paling-umum/

Tugas Mikrobiologi

INFEKSI MENULAR SEKSUAL

“PENYAKIT KLAMIDIASIS”
Nama : MAININGRUM

Kelas : 2 C

Sekolah Tinggi Kesehatan MH. Thamrin

Jakarta

2010/2011

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INFEKSI MENULAR
SEKSUAL “PENYAKIT KLAMIDIASIS”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mampu menerapkan


Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diagnosa medis
melalui penyakit klamidiasis pendekatan proses perawatan .
Penulis menyadari dengan segala keterbatasan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, namun dengan segala
dukungan, bimbingan, bantuan serta arahan dari berbagai pihak
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan
ini penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan yang akan
datang. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umunya dan bagi penulis
khususnya.

Jakarta,
september
2011

Penulis

Anda mungkin juga menyukai