LP Ibs Phacoemulsifikasi
LP Ibs Phacoemulsifikasi
TINDAKAN PHACOEMULSIFIKASI
1. Definisi
Phacoemulsifikasi berasal dari 2 kata, yaitu phaco (lensa) dan emulsification
(menghancurkan menjadi bentuk yang lebih lunak). Phacoemulsifikasi adalah
teknik operasi pembedahan katarak dengan menggunakan peralatan ultrasonic
yang akan bergetar dan menghancurkan lensa mata yang mengeruh, kemudian
lensa yang telah hancur berkeping-keping akan dikeluarkan dengan
menggunakan alat fako, diikuti dengan insersi lensa buatan intraocular pada
posisi yang sama dengan posisi lensa mata sebelumnya.
2. Tujuan
Mengembalikan fungsi penglihatan.
3. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi teknik fakoemulsifikasi :
Gambar 3. Hidrodiseksi
5. Pemeriksaan penunjang
5.1 USG untuk menyingkirkan adanya kelainan lain pada mata selain
katarak
5.2 Biometri untuk mengukur power IOL jika pasien akan dioperasi
katarak
5.3 Pemeriksaan darah lengkap mencakup Hb, leukosit, eritrosit, hitung
jenis, leukosit, golongan darah, Hmt, trombosit, BUN, gula darah 2 jam
PP
5.4 Retinometri untuk mengetahui prognosis tajam penglihatan setelah
operasi
6. Pathway
Phacoemulsifkasi
Dilakukan hidrodiseksi
Resiko Infeksi
7. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
7.1 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
7.2 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Intra Operasi
7.3 Resiko Infeksi berhubungan dengan tindakan insisi
Post Operasi
7.4 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (bekas insisi)
7.5 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri (program pengobatan)
8. Intervensi
8.1 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
Intervensi Rasional
1. Bina hubungan saling percaya antara perawat- 1. hubungan saling percaya adalah dasar
pasien hubungan terpadu yang mendukung klien dalam
2. Pahami rasa takut/ ansietas pasien. mengatasi perasaan cemas.
3. Kaji tingkat ansietas yang dialami oleh 2. perasaan adalah nyata dan membantu pasien
pasien untuk terbuka sehingga dapat mendiskusikan
4. Temani atau atur supaya ada seseorang dan menghadapinya
bersama pasien sesuai indikasi. 3. mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan
5. Berikan penjelasan pada pasien tentang yang dirasakan oleh pasien
penyakitnya. 4. dukungan yang terus menerus mungkin
membantu pasien mengurangi ansietas/ rasa
takut ke tingkat yang dapat diatasi.
5. dapat mengurangi rasa cemas pasien akan
penyakitnya.
8.4 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (bekas insisi)
Intervensi Rasional
1. Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0- 1. Membantu mengevaluasi tempat dan kemajuan
10) dan penyebaran. Perhatikan tanda gerakan kalkulus. Nyeri panggul sering menyebar
non verbal, contoh peninggian TD dan ke punggung , lipat paha, genitelia, sehubungan
nadi, gelisah, merintih, menggelepar. dengan proksimitas saraf pleksus dan pembuluh
2. Observasi TTV darah yang mencetuskan ketakutan, gelisah,
ansietas berat.
3. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya 2. Mengetahui perkembangan lebih lanjut
melaporkan ke perawat terhadap 3. Memberikan kesempatan untuk pemberian
perubahan kejadian/ karakteristik nyeri. analgesic sesuai waktu (membantu dalam
4. Berikan tindakan nyaman peningkatan kemampuan koping pasien dan dapat
5. Bantu atau dorong penggunaan menurunkan ansietas) dan mewaspadakan perawat
distraksi dan relaksasi akan kemungkinan terjadi komplikasi.
6. Kolaborasi dalam pemberian analgesic 4. Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot,
dan meningkatkan koping.
5. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu
dalam relaksasi otot.
6. Untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman.
9. Daftar Pustaka
Choirunisa,L & Anggita. (2017). Referat Fakoemulsifikasi. Fakultas
Kedokteran Universitas Jember (scrib.com)
Vaughan D.G. Asbury T. dan Riordan E. (2008). Oftalmologi Umum. Edisi 14.
Jakarta: Widya Medika
Preseptor klinik,