Anda di halaman 1dari 4

Cara Mengawinkan Indukan Lele Dumbo

secara Alami pada Kolam Terpal


By daunijo |
5 Comments

Beberapa cara dapat ditempuh untuk melakukan proses pembibitan ikan lele. Mulai dari
pemijahan secara alami, pemijahan semi alami ataupun pembenihan buatan dengan model
suntik atau tambahan zat pemicu. Praktek pemijahan lele yang dilakukan ini menggunakan
cara alami dimana dua ekor induk lele jantan betina dipasangkan dalam satu kolam agar
terjadi perkawinan secara alami. Dua induk lele yang digunakan diambil dari sekelompok
indukan lele di kolam yang memiliki bobot rata-rata 2,8 kg dengan panjang lebih dari
setengah meter. Usia induk lebih dari cukup, 2 tahunan.

Pemilihan Induk Lele


Untuk dapat memilih induk lele yang benar-benar matang, kolam indukan dikuras airnya agar
semua calon induk terlihat dengan lebih jelas. Dipilih satu ekor induk betina yang
diperkirakan telah siap betul untuk dikawinkan. Induk lele betina yang telah siap mudah
dilihat dari perutnya yang menggelembung besar. Perut yang besar ini dapat berisi ribuan
atau puluhan ribu telur. Saat di lihat bagian lubang saluran telur induk betina ini warnanya
telah memerah tua.

Dari beberapa induk jantan yang ditangkap untuk dijadikan indukan, memang ada perbedaan
warna pada alat reproduksinya. Ada yang cenderung putih, ada juga yang sedikit kemerahan.
Induk jantan dipilih yang memiliki alat reproduksi berwarna lebih merah dari yang lain
dengan ukuran badan yang seimbang dengan induk betina. Perlu jaring yang cukup besar
untuk dapat menangkap kedua indukan ini. Selain ukurannya yang cukup besar, gerakannya
pun cukup kuat.

Induk lele betina siap memijah, perut super gendut.

Jam 4 Sore

Kolam terpal yang telah disiapkan telah terisi dengan air bersih dan jernih sejak siang hari.
Air diambil dari tandon air yang dinaikkan dari sumur air tanah. Ketinggian air dibuat sekitar
30 cm saja, kontruksi kolam yang masih seadanya dikhawatirkan jebol jika terisi air terlalu
penuh. Sore hari sekitar jam 4 sore kedua induk telah masuk ke dalam kolam.

Kedua induk lele yang berontak kuat saat di tangkap tidak banyak bergerak setelah masuk ke
dalam kolam. Hanya duduk-duduk diam saja di bagian kolam nyaris tanpa gerakan.

Tutup kolam dari kawat strimin dipasang menutup selurah permukaan kolam agar induk
tidak melompat. Satu aliran air dari selang dengan debit kecil, dipasang di tengah kolam pada
satu ketinggian sehingga terdengar suara gemericik dari jatuhnya air. Tujuannya untuk aerasi
dan kenyamanan ikan. Perkiraan proses pemijahan malam atau menjelang pagi hari nanti.

Bertelur Juga

Pagi harinya sekitar jam 6, kolam pemijahan diperiksa. Kedua induk tampak berbaring
berjauhan di sisi kolam yang saling berlawanan. Dengan posisi seperti itu awalnya
diperkirakan tidak terjadi pembuahan. Namun setelah melihat induk betina yang tampak lebih
langsing dengan perut yang menjadi lebih kecil, kemungkinan besar induk betina telah
bertelur.

Setelah diamati dengan seksama, tampak bulatan-bulatan kecil warna kecoklatan banyak
menempel pada paranet. Warnanya mirip dengan pil minyak ikan yang banyak dijual di
apotik. Bulatan juga banyak bertebaran merata di lantai kolam hingga ke batu-bata penahan
kakaban. Sebagian terletak sendiri-sendiri, sebagian saling menyatu bergerombol. Tentunya
inilah telur ikan lele. Posisi paranet hitam yang digunakan untuk kakaban yang tadinya rapi
terlihat acak-acakan tidak keruan. Batu-bata yang digunakan untuk menindih paranet ternyata
tidak cukup kuat menahan gerakan ikan.
Kakaban kurang, telur berserak di lantai dan batu-bata

Setelah positif ikan telah bertelur, kedua induk segera ditangkap untuk dikembalikan ke
kolam indukan. Jika praktek ini berhasil, telur-telur ini akan dapat menetas sendiri tanpa
kehadiran induknya dan juga untuk meminimalkan kemungkinan telur dimakan oleh
induknya. Apalagi kedua indukan ini 12 jam sebelum proses pemijahan dipuasakan, tidak
diberikan pakan agar tidak buang kotoran di kolam pemijahan.

Satu aerator untuk menyediakan udara atau oksigen ke dalam airpun dipasang dengan
maksud memperbesar kemungkinan telur menetas. Jikapun nantinya tidak berhasil menetas,
minimal satu langkah untuk membuat indukan lele bertelur telah dapat dilakukan.

Menetas?

Menjelang siang, pada telur-telur ikan mulai terjadi perkembangan. Sebagian kecil telur
terlihat mencolok dengan perubahan warna menjadi putih seperti warna beras sebagian besar
yang lain tetap berwarna kecoklatan. Telur-telur berwarna putih ini kemungkinan tidak akan
menetas karena tidak terbuahi secara baik.

Kurang dari 24 jam tepatnya jam 8 malam saat dilakukan pengecekan, sebagian telur telah
mulai menetas. Nampak di dasar kolam terpal dan juga di permukan batu-bata gerakan larva
ikan lele atau burayak yang baru menetas dari kumpulan telur yang berwarna kecoklatan.
Geraknya mirip gerakan cacing sutra yang menggeliat ke kiri dan ke kanan, belum mampu
berenang.

Ukurannya, tidak lebih besar dari ukuran jentik-jentik nyamuk dewasa. Jam 6 pagi hari
berikutnya, sebagian larva ikan mulai berenang naik permukaan. Proses pemijahan induk lele
hingga positif menetas telah berhasil dilakukan.

Penyebab Kegagalan

Ribuan larva bibit lele yang sehat dan dapat tumbuh baik ternyata masih jauh dari harapan.
Hanya dalam hitungan beberapa jam saja, jam 2 siang, seluruh larva lele yang tadinya
berwarna kecoklatan dan mulai aktif berenang, tidak bergerak lagi dan mati bertimbun di
dasar kolam. Warnanya menjadi putih serasi dengan warna air kolam yang juga memutih.

Telat membersihkan kolam penetasan

Tentu ada yang salah dalam praktek pemijahan ini. Dugaan sementara, akibat larva lele
dalam jumlah yang sangat banyak ini mengalami kekurangan oksigen atau keracunan.
Efeknya kematian massal larva lele. Aliran air yang masuk ke kolam terlalu kecil tidak
mampu memberikan aerasi dan pertukaran air yang cukup.

Praktek kedua pemijahan lele.

Sisa kotoran yang ada di kolam tidak mengalir keluar dengan baik. Kakaban yang belum
sempat diangkat, juga patut dicurigai. Sisa telur yang tidak menetas banyak berada di
kakaban mulai membusuk sehingga kualitas air tidak bagus lagi buat anak lele ditandai
dengan baunya yang busuk.

Anda mungkin juga menyukai