Contoh Kasus Perpajakan
Contoh Kasus Perpajakan
DESKRIPSI KASUS
Terhadap SPT PPh badan tahun pajak 2008 atas nama PT. Bakti Negara telah dilakukan
pemeriksaan serta dikirim SKPKB tertanggal 20 November 2009 dengan rincian sbb :
JML POKOK PAJAK Rp170,000,000
Terhadap SKPKB tersebut, PT. Bakti Negara setuju sebagian yaitu atas kekurangan
pembayaran pokok pajak sebesar Rp 20.000.000,00
PEMBAHASAN
a) PT. Bakti Negara mengajukan keberatan. Sebelum Surat Keberatan disampaikan, maka PT.
Bakti Negara wajib membayar sebesar Rp 20.000.000,00 (setuju sebagian kekurangan
pembayaran pokok pajak)
b) Syarat yang harus dipenuhi agar permohonan keberatan dapat dipertimbangkan :
Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP dan disertai alasan-alasan yang jelas
Satu keberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak
Melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang disetujui WP dalam
SPHP
Diwakili (tanda tangan surat) oleh wakil sesuai pasal 32 KUP
Mengajukan permohonan mengangsur atau menunda
SETUJU hasil
pemeriksaan Rp20,000,000
Mengajukan banding
(tidak ada keharusan membayar sejumlah yang tidak disetujui (ps. 27 (5a)))
Dasar-Dasar Hukum
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ( Pasal 13 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007 )
- SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak,
jumlah kredit pajak, jumlah pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan
jumlah yang masih harus dibayar.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan/keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau kurang
dibayar. Atas pajak yang tidak/kurang dibayar tersebut ditambah sanksi administrasi
bunga sebesar 2% per bulan maksimum 24 bulan (berlaku baik atas PPh, PPN, maupun
PPn BM).
- SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Surat Tegoran. Atas
jumlah pajak yang terutang dikenakakan sanksi kenaikan sbb :
- SKPKB dapat diterbitkan meskipun jangka waktu 10 tahun telah lewat, dalam hal
wajib pajak dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan oleh
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Atas jumlah pajak yang
terutang dikenakan sanksi bunga 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang
dibayar.
Contoh :
PT X mempunyai tahun buku sama dengan tahun takwin memasukkan SPT Tahunan PPh
Badan untuk tahun pajak 2001 tepat pada waktunya yang disertai dengan setoran akhir .
Pada bu1an April 2003 dikeluarkan SKPKB yang menunjukkan kekurangan pajak yang
terutang sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah). Berdasarkan ketentuan di atas maka atas
kekurangan tersebut dikenakan sanksi bunga 2% ( dua persen) per bulan.
Walaupun SKPKB tersebut diterbitkan lebih dari 2 (dua) tahun sejak berakhirnya tahun
pajak, sanksi bunga yang dikenakan atas kekurangan tersebut hanya untuk masa dua tahun
dengan perhitungan sebagai berikut :
- Kekurangan pajak yang terutang Rp 2.000.000,-
- Bunga 2 tahun = 2% x 2 x 12 x Rp 2.000.000,- Rp 960.000,-(+)
Masih harus dibayar Rp 2.960.000,-
Seandainya Surat Ketetapan Pajak tersebut diterbitkan bulan Juni 2002 maka perhitungannya
ada1ah sebagai berikut:
- Kekurangan pajak yang terutang Rp 2.000.000.-
- Bunga 18 bulan = 2% x 18 x Rp 2.000.000.- Rp 720.000.-(+)
Masih harus dibayar Rp 2.720.000.-
Sanksi apa yang termuat dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)?
1. Bunga sebesar 2% sebulan untuk jangka waktu paling lama 24 bulan atas pajak yang kurang
dibayar.
2. Kenaikan:
a. Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan telah
ditegur:
- sebesar 50 % dari PPh Badan/ orang pribadi yang kurang/tidak dibayar
- sebesar 100% dari PPh pemotongan/pemungutan yang kurang atau tidak dibayar
- sebesar 100% dari PPN/PPn.BM yang tidak atau kurang dibayar
b. Sebesar 100% dari PPN/PPnBM yang tidak atau kurang dibayar apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan mengenai PPN/PPnBM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih
lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0% (nol persen)
c Apabila kewajiban Pasal 28 dan 29 KUP tidak dipenuhi sehingga tidak diketahui besarnya
pajak yang terutang :
- sebesar 50 % dari PPh Badan/ orang pribadi yang kurang/tidak dibayar
- sebesar 100% dari PPh pemotongan/pemungutan yang kurang atau tidak dibayar
- sebesar 100% dari PPN/PPn.BM yang tidak atau kurang dibayar
Pasal 13 UU KUP
Apakah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dapat diterbitkan setelah lewat
jangka waktu 10 tahun sesudah saat terutang pajak, berakhirnya Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak ?
Dapat, dalam hal Wajib Pajak dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Dalam hal demikian SKPKB diterbitkan dengan sanksi bunga sebesar 48% dari jumlah pajak
yang kurang atau tidak dibayar.