ANALISIS LOKASI
& POLA RUANG
Aprido Pratama
Fahri Husaini
Dian Kurnia Sari
Retno Kartika Sari
LANDASAN TEORI
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan
berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan,
2006:77). Dimensi analisis lokasi terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : desriptif
menjelaskan fenomena yang terjadi (apa dan mengapa) dan normatif menjelaskan
bagaimana seharusnya optimal.
Analisis keruangan adalah analisis dengan tujuan mengukur apakah kondisi yang
ada sesuai sesuai dengan struktur keruangan, menganalisa interaksi antar unit
keruangan yaitu hubungan antara ekonomi dan interaksi keruangan dan
aksesibilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah,
STUDI KASUS
1. Ke wilayah Timur
Pergerakan dari wilayah penelitian ke Kecamatan Telaga, Telaga Biru dan ke Kota
Gorontalo sekitarnya dalam lingkup Propinsi Gorontalo. Pergerakan ini pada
umumnya berkaitan dengan jaringan transportasi regional ( jalur trans sulawesi)
yang ada.
2. Ke Wilayah Barat
Pergerakan dari wilayah penelitian ke wilayah barat yakni ke Kecamatan Limboto
Barat, Kecamatan Tibawa (ke Bandara Jalaluddin), ke Kabupaten dalam lingkup
regional dan nasional terkait dengan hubungan wilayah sebagai satu kesatuan
dalam wadah NKRI yang di dukung oleh jaringan transportasi darat, laut dan
udara. Pada umumnya pergerakan tersebut disebabkan oleh hubungan
pemerintahan dan perekonomian
ANALISIS LOKASI & POLA RUANG
Berdasarkan hasil overlay peta wilayah Kecamatan Limboto tahun 1999 dan tahun
2008 dapat diketahui pertumbuhan kawasan perumahan dan permukiman
penduduk baik yang membentuk kawasan baru maupun pertumbuhan pada
kawasan yang telah terbentuk atau berada pada kawasan permukiman yang telah
ada.
Pola tata guna lahan di kota Limboto diamati lebih pada bentuk model zone von
Thunen yakni berupa cincin, dimana terdapat kawasan inti sebagai pusat kegiatan
kemudian diikuti oleh kawasan permukiman/perumahan dan perdagangan serta
kawasan pertanian berada di bagian belakang.
………. lanjutan
Pola Spasial atau Ekspresi spasial kawasan yang ada di Kecamatan Limboto yang
dianalisis melalui morfologi kota lebih pada bentuk menyebar tidak teratur (Sprawl)
bila diamati dari bentuk fisik secara keseluruhan.
Pertumbuhan wilayah Limboto yang paling pesat saat ini berada di sepanjang jalur
jalan utama dan di kawasan perdagangan yakni di kelurahan kayubulan dan
kelurahan Hunggaluwa dimana terdapat sarana dan prasarana kota. Selain
kemudahan akses, pertumbuhan kepadatan bangunan dan aktivitas dipengaruhi
oleh peran jalur jalan. Perkembangan fisik terasa lamban pada kawasan dengan
mengakses jalan-jalan percabangan. Kawasan dengan pencapaian terhadap jalan
yang kurang maksimal, biasanya didominasi oleh aktivitas pertanian, dengan jumlah
lahan terbangun terbatas dan tingkat kepadatan rendah.
TERIMA KASIH