Anda di halaman 1dari 1

Pertobatan palsu.

Injil hari ini, Datang dengan kesadaran diri

Pertobatan sejati pasti disertai bukti yang nyata: meninggalkan dosa. Hal Ada dua elemen dasar yang sebaiknya ada dalam doa-doa kita. Yang
yang dulu dilakukan tanpa perasaan bersalah, sekarang menjadi sesuatu pertama, adalah kegigihan,yang tentunya didasarkan pada karakter Allah
yang dijauhi. (Luk. 18:1-8). Yang kedua, adalah rasa penyesalan, yang didasarkan pada
kerendahan hati dan pertobatan (Luk. 18:9-17).
Banyak dan mudah kita menemukan pertobatan palsu kini. Tandanya di
bibir mengaku dosa, tetapi hati tetap menikmati kejahatan; atau bertobat Kedua hal itu perlu ada dalam doa-doa kita karena demikianlah seharusnya
bukan untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan, tetapi hanya demi cara kita mendekat pada Allah. Di satu sisi, kita berdoa dengan gigih agar
terhindar dari konsekuensi dosa. Orang demikian jelas hidup dalam kuasa Allah dan keadilan-Nya dinyatakan. Di sisi lain, kita harus datang
kemunafikan. Dalam nas ini, karena teguran Allah dan harapan-Nya akan dengan kesadaran akan siapa kita di hadapan Allah. Dalam hal ini Yesus
pertobatan Israel (lih. Hos. 5:15), maka umat Israel mengaku dosa dan menyoroti sikap orang Farisi yang begitu yakin akan kebenaran dirinya dan
bertobat. Namun, pertobatan Israel itu palsu. Perhatikan di Hos. 6:1-3 dalam memandang rendah orang lain. Apa yang salah dengan sikap semacam ini?
doa pertobatan Israel tersebut, tidak ada pengakuan dan penyesalan Orang semacam ini lebih percaya pada kemampuan diri sendiri daripada
sungguh-sungguh akan dosa-dosa mereka. Sebaliknya, Israel hanya percaya kepada Allah. Sikap ini jelas berbahaya! Lihat saja, bagaimana ia
menekankan kebesaran kasih Allah tanpa mengungkapkan kenyataan melaporkan kepada Allah mengenai semua kewajiban agama yang telah dia
bahwa Allah membenci dosa. laksanakan dengan begitu baiknya (11-12). Seolah-olah keberadaannya
menjadi berkat bagi Allah, bukan sebaliknya. Sehingga tidak tersirat sedikit
Di mata Tuhan, pengakuan Israel itu bukan pertobatan sejati. Bahkan pun kebutuhannya akan Allah. Tampaknya ia merasa sebagai orang yang
ibadah korban untuk memohon pengampunan pun tidak lebih dari sekadar layak untuk berdiri di hadapan Allah karena semua kebaikan yang telah
perbuatan ibadah lahiriah saja (ayat 4-6). Kenyataannya mereka masih dibuatnya. Berbeda dengan pemungut cukai. Ia menyadari keberadaan
melakukan praktek dosa. Israel masih tidak menghormati isi ikatan dirinya sebagai orang berdosa, yang sesungguhnya tak layak menghadap
perjanjian Sinai (ayat 7). Israel tetap melakukan tindakan kejahatan yang Allah (13). Namun demikian, orang semacam ini, yang dianggap tak layak
lama, yaitu kaum imam bagaikan penjahat yang menghadang darah dan oleh orang-orang disekitarnya, disambut juga di dalam Kerajaan Allah (14).
melakukan perbuatan-perbuatan mesum yang menjijikkan; mereka Sama seperti anak-anak yang disambut dan diberkati oleh Yesus (15-17).
melakukan beragam perbuatan dosa seperti merampok dan menjarah;
bahkan mereka menipu dan menjerumuskan para pemimpin negara untuk Gambaran karakter seperti anak-anak jugalah yang diajarkan Yesus pada
semakin bergelimang dalam dosa. murid-murid-Nya. Sama seperti anak-anak percaya dan bergantung
sepenuhnya pada orang tua mereka, begitulah seharusnya sikap seorang
Jika masih ingin berdosa, berdosalah jangan tanggung-tanggung sampai murid Kristus. Datang pada Allah bukan karena perbuatan baik atau karena
Allah menghajar habis-habisan. Mungkin dengan cara itu, Allah akan segala sesuatu yang dimiliki, tetapi karena kebutuhan akan Allah yang
membuat Anda kapok. Memang Allah berniat mengampuni dosa dan penuh dengan kasih karunia.
menyelamatkan kita dari hukuman. Akan tetapi itu tidak dijanjikan-Nya
kepada para pemain sandiwara rohani. DOA: Tuhan Yesus, terima kasih Engkau mengajar kami untuk selalu
bersikap rendah hati di hadapan hadirat Allah, sehingga dengan demikian
Perbuatan saleh keagamaan bisa dilakukan sebagai topeng di depan kami dibenarkan oleh-Nya. Amin. (Lucas M)
manusia. Akan tetapi, Tuhan tidak tertipu dengan persembahan dan
penampilan saleh kita.

Anda mungkin juga menyukai