KELOMPOK V :
SAMBAS PRASETYA
STEVANUS SAGALA
SAMSI SUARDI
SONY DWY SEPTIANTO
TORANG RIDHO S
YOPPI SUTRISNA
YUDHA SYAFEI AGUSTIAN
YERICO PUTRA
YOSA AHMAD TANTOWI
EDWIRYAWAN
MARJO
SYAEHUL AKBAR
WAWAN MARDIYANTO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2008
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 8
2.5.3 MG-50..................................................................................................................... 22
3.7 Inspection................................................................................................................... 49
BAB IV .................................................................................................................................... 55
Tabel 3.7. Safety factor untuk material dengan beberapa kondisi kerja ..................................37
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui pemilihan material yang sesuai untuk excavator arm.
b. Mengetahui proses manufaktur excavator arm.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
yang telah dilakukan.
BAB II
DASAR TEORI
4. Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah karena memiliki
bucket yang datar dan lebar. Biasa digunakan untuk meratakan jalan, kanal, sisi
lereng, sisi sungai, dll.
6. Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali terutama
yang memiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut akar atau batang
pohon.
7. Three shank ripper merupakan alat yang efisien untuk menggali batu pada lereng,
menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar atau
batang pohon.
9. Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untuk
menangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.
10. Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lereng
bendungan, dll.
12. Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan yang
terbuat dari logam.
2. Arm
b. Arm cylinder
c. Bucket cylinder
2) Upper structure
3) Operator cab
Gambar 2.22. Operator cab
4) Center frame
6) Others
Cutting adalah proses pemotongan material sesuai dengan dimensi yang diinginkan
menggunakan mesin pemotong atau dengan menggunakan blander las potong. Mesin
pemotong digunakan untuk memotong bentuk yang sederhana seperti pemotongan pipa,
beam, stiffener, channel, dll. Sedangkan untuk bentuk-bentuk yang rumit biasanya dengan
menggunakan gas cutting.
Gambar 2.26. Las oksi asitelin
2.4.2 Machining
Mesin yang digunakan sebenarnya sama saja perbedaannya hanya terletak pada
fungsinya saja. Mesin yang digunakan pada pengerjaan material di dalam pabrik biasanya
yang menggunakan sistem magnet sebagai pondasi dari mesin tersebut.
3) Turning (bubut) adalah proses pengerjaan material yang berbentuk silindris. Mesin
bubut dapat melakukan pengerjaan seperti pembuatan fillet, chamfer, lubang, ulir,
konis dan lain-lain.
4) Milling (frais) adalah proses perataan permukaan dengan menggunakan cutter yang
berputar.
GMAW adalah salah satu jenis proses pengelasan yang menggunakan busur api listrik
sebagai sumber panas untuk mencairkan, yang menggunakan gas sebagai pelindung dan
elektrodanya sebagai bahan pengisi atau umpan. Karakteristik GMAW :
• Busur listrik dikenakan antara kawat electrode dengan benda kerja
• Pemakanan kawat electrode berjalan secara kontinu dengan kecepatan yang konstan
• Perlindungan terhadap nyala busur dan hasil las dilakukan dengan selubung gas
Welding Diameter
Position 2.6mm 3.2mm 4.0mm 5.0mm 6.0mm
F, HF, H 55-85A 90-130A 130-180A 180-240A 210-310A
VU, OH 50-80A 80-120A 110-170A 150-200A -
Tabel diatas menunjukkan parameter pengelasan yang dianjurkan sesuai dengan diameter
elektroda dan posisi pengelasan yang dilakukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.19.
Keterangan :
F : Flat
HF : Horizontal Fillet
H : Horizontal
OH : Over Head
VU : Vertical Up
Gambar 2.32. Welding Position
2.5.3 MG-50
Memiliki kode ASME A.5.18 dan AWS ER70S-G yang merupakan jenis kawat las
untuk baja karbon sedang. Kawat las ini digunakan pada pengelasan GMAW dengan CO2
sebagai shielding gas dan sangat cocok untuk flat, horizontal dan fillet welding. Pemakaian
arus yang tinggi sangat dianjurkan jika menggunakan kawat las ini.
Elements (%)
C Si Mn P S Cu Al Ti+Zr
Example 0.04 0.73 1.64 0.010 0.010 0.23 0.01 0.22
Quaranty ≤ 0.15 0.55- 1.40- ≤ 0.030 ≤ 0.030 ≤ 0.50 ≤ 0.10 ≤ 0.30
1.10 1.90
Mechanical Properties
Optimum Tensile Elongation Impack
Stress Stress (%) Value
(MPa) (MPa) (J)
Example 490 570 30 -18oC : 100
420 530 34 -18oC : 110
Quaranty ≥ 400 ≥ 480 ≥ 22 -18oC ≥ 27
Optimum stress merupakan batas optimal yang dapat dicapai suatu material untuk
dapat kembali kebentuk semula ketika dilakukan uji tarik. Tensile strees merupakan batas
atas dari fasa elastis dari suatu material. Elongation merupakan pertambahan panjang dari
suatu material yang dapat dicapai dan sudah memasuki fasa plastis. Sedangkan impack
value merupakan harga impack suatu material pada kondisi temperatur material dibawah
0oC.
Tabel 2.4. Recommended welding parameters
Welding Diameter
Position 1.0mm 1.2mm 1.4mm 1.6mm
F 50-220A 100-350A 150-450A 200-550A
H 50-220A 100-300A 150-350A 200-400A
a. Wider working range kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan long arm, long boom
dan small capacity bucket.
b. Larger production kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan short boom, short arm
dan large capacity bucket.
d. Heavy duty work kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan strengthened boom
strengthened arm dan heavy duty bucket.
Jadi kombinasi dari boom dan arm pada berbagai posisi sangat berpengaruh pada
kapasitas dari bucket.
BAB III
a. Dimensi
Dimensi dari excavator komatsu tipe PC200LC-7 terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Dimensi excavator komatsu PC200LC-7
4. Cost
Harga biasanya menjadi faktor penting dalam evaluasi material karena tidak
sedikit aplikasi yang mempunyai batasan budget. Penentuan harga biasanya
dibandingkan dengan aplikasi yang akan di gunakan.
Gambar 3.4. Cost
Excavator arm terdiri dari beberapa part yang di rakit menjadi satu kesatuan. Masing
masing part mempunyai peranan yang berbeda-beda. Oleh karena itu maka material yang
digunakan untuk setiap bagian part akan berbeda-beda pula.
Hydraulic Cylinder
Bracket Arm
Bushing slider
Hydraulic Cylinder
Bracket Bucket
Back hydraulic
Cylinder Pivot
Front hydraulic
Cylinder Pivot
Steel x x x x x 5
Stainless
x x x 3
steel
Aluminum
x x 2
alloy
Copper /
copper x x 2
alloy
Titanium x x 2
Nickel x x 2
Magnesium
x x 2
alloy
Plastic x 1
Composite x x x 3
Ceramic x x 2
Berdasarkan hasil tabel di atas maka material yang sesuai dengan spesifikasi yang
diperlukan adalah baja. Baja mempunyai sifat tahan kejut yang baik, mudah untuk
ditreatment tahan karat, mudah untuk diproses, harga relative murah, mempunyai sifat wear
resistant yang baik dan mempunyai weldability yang baik.
Q= = 2523.1753 Nm-1
Nilai Q diasumsikan memberikan beban secara merata keseluruh bagian arm
FA FB
Q = 2523.1753 Nm-1
A B
FAC Rc FBC
y =0.813 m x = 2.9 m
Gambar 3.7. Skema pembebanan
(45151.506 x 2.9)= 0
FA = = 173080.59 N
RC = = 225548.98 N
Dengan gaya gaya yang sudah diketahui maka kita dapat menghitung tegangan tarik (tensile
stress) pada beberapa titik pembebanan yaitu :
1. Front hydraulic cylinder pivot
Gambar 3.8. Front hydraulic cylinder pivot
A=pxl
= 127 x 85
= 10795 mm2
σ=
=
= 4.183 MPa
Tabel 3.7. Safety factor untuk material dengan beberapa kondisi kerja
Untuk material steel pada kondisi shock load maka tegangan tarik yang diizinkan adalah :
σ = 4.183 MPa x 14
= 58.557 MPa
2. Bushing slider
σ=
=
= 15.66 MPa
Untuk material steel pada kondisi live load maka tegangan tarik yang diizinkan adalah :
σ = 15.66 MPa x 14
= 219.263 MPa
A = 2 x (p x l)
= 2 x (50 x 70)
= 7000 mm2
σ=
=
= 24.726 MPa
Untuk material steel pada kondisi live load maka tegangan tarik yang diizinkan adalah :
σ = 24.726 MPa x 14
= 346.163 MPa
Penentuan spesifikasi baja harus diatas dari nilai yield point, karena pada fase ini
material belum memasuki fase plastic elongation dimana benda kerja akan kembali ke
bentuk semula. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka baja yang cocok adalah baja yang
mempunyai yield point 185 MPa.
ISI Composition
Uses
designation
Carbon Manganese
C 10 0.15 max 0.3 - 0.5 Case hardening steel untuk pembuatan cam
C20 0.15 - 0.25 0.6 - 0.9 Baja serba guna untuk konstruksi stress
C25 0.20 - 0.30 0.3 - 0.6 rendah, untuk aircraft socket, bracket dng
camshaft dll
C30 0.25 - 0.35 0.6 - 0.9 untuk pembuatan cold formed part seperti
C35 0.3 - 0.4 0.3 - 0.6 di gunakan untuk low stress part dan auto-
mobile tubes dan fastners
C40 0.35 - 0.45 0.6 - 0.9 Chrankshaft, shaft, spindle, pushrods, auto-
C45 0.40 - 0.55 0.60 - 0.90 Spindle mesin produksi, crankshaft, baut,
C50 0.45 - 0.55 0.6 - 0.9 Kunci, crank shaft, cylinder dan part mesin
sedang
C55 0.50 - 0.60 0.50 - 0.65 gear, coil spring, cylinder, cam, kunci,
crankshaft
C70 0.65 - 0.70 0.50 - 0.80 Baffle spring, shock absorber, unhardened
C113 1.05 -1.20 0.5 - 0.80 Leaf and coil spring, harrow disk, kunci,
taps, twist drill
5. Slider bushing
Proses pembuatan slider bushing yaitu dengan menggabungkan ketiga part
dengan di las. Pengelasan yang digunakan yaitu las GMAW dan pastikan tidak ada
spatter yang masuk ke lubang dalam proses pengelasannya.
2. Ultrasonic inspection
Yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan gelombang ultrasonic
untuk mengetahui cacat yang ada didalam material. Pengujian ini memanfaatkan
perbedaan ketinggian gelombang yang dipancarkan, jika terdapat cacat didalam material,
maka kita dapat mengetahuinya dari gelombang yang lebih rendah dibandingkan dengan
gelombang normal.
Gambar 3.21. Ultrasonic inspection
3. Radiography inspection
Yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar X atau sinar γ
yang mampu menembus hampir semua logam kecuali timbal dan material padat lainnya
sehingga dapat digunakan untuk mengetahui struktur material bagian dalam sehingga jika
terjadi cacat dibagian tersebut dapat langsung terlihat. Keuntungan pengujian ini adalah
dapat melakukan pengujian pada permukaan yang tidak rata, tetapi pengujian ini sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Proses pelapisan material dengan tujuan agar melindunginya dari reaksi kimiawi yang
dapat merusak material itu sendiri. Ada beberapa cara pelapisan yang digunakan diantaranya
painting dan plating. Painting memiliki keunggulan dibandingkan dengan plating,
keuntungannya yaitu :
1) Pengertian Painting
Painting atau pengecatan adalah proses pelapisan pada suatu material dengan tujuan
agar terlindung dari korosi, sebagai pemanis dan juga fungsi susunan warna. Dengan
melakukan pengecatan maka objek yang dicat akan terlindung dari reaksi oksidasi yang
dapat menyebabkan karat. Pemilihan warna yang tepat juga dapat mempengaruhi psikis
dari manusia sehingga mendorong effisiensi dan produktivitas yang tinggi.
2) Jenis cat
Jenis cat yang banyak digunakan adalah cat anti karat, cat anti karat adalah cat dasar
pada permukaan besi yang dapat mempertinggi sifat penempelan dengan dengan besi serta
mencegah timbulnya karat. Menjaga besi dari karat adalah memutus hubungan antara besi
dengan udara dan air sehingga reaksi kimia terutama reaksi oksidasi tidak akan terjadi.
3) Campuran cat
Untuk mengatur viskositas atau kekentalan pada cat maka cat biasanya dicampur
dengan thiner. Jika viskositas dari cat kurang tepat maka akan sangat berpengaruh pada
hasil pengecatan. Jika campuran terlalu encer maka lapisan cat terlalu tipis dan akan
menurunkan efisiensi lapisan. Dan jika terlalu kental maka akan menimbulkan cacat
seperti goresan kuas atau can yang menggumpal sehingga diperoleh hasil yang kurang
maksimal.
4) Pengaturan dasar/fondasi
Sebelum melakukan pengecatan maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah
menyiapkan bidang material yang akan dilas. Bidang material harus dibersihkan dari
kotoran, air, dan minyak agar tidak merusak penempelan cat dengan material. Ada dua
cara dalam membersihkan bidang material yang akan di cat, yaitu :
a. Cara fisik
Cara ini digunakan untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak dapat dilakukan
dengan cara kimia. Peralatan yang digunakan yaitu dapat berupa kikir, mesin
gerinda, ampelas dan juga wire brush.
b. Cara kimia
Yaitu proses pembersihan dengan cairan kimia, contohnya dengan garam klorida
yang dilarutkan dengan air untuk menghilangkan karat.
5) Alat pengecatan
Penggunaan alat pengecatan yang tepat sangat mempengaruhi kualitas dari hasil
pengecatan. Ada beberapa macam alat pengecatan, diantaranya :
a. Air spray
b. Air less spray
c. Spray elektrostatis
d. Pencelupan
e. Pelapisan listrik
f. Curtain flow coater
g. Roler coat
Alat pengecatan yang dilakukan pada excavator arm adalah dengan menggunakan
air spray karena memiliki efisiensi pekerjaan yang baik serta dapat menghasilkan
pengecatan yang halus. Prinsip air spray seperti tampak pada gambar.
Jika pada larutan dikenakan aliran udara dengan kecepatan tinggi maka larutan akan
menjadi titik-titik air lalu jatuh. Seperti pada gambar sprayer, jika ditiupkan udara dari
lubang kecil dibagian ujung akan keluar udara yang kuat maka tekanan di dekat O akan
menjadi rendah, air akan naik keatas dan dengan dorongan udara yang kuat maka air akan
menyemprot keluar.
4.1 Kesimpulan
Hal yang harus diperhatikan dalam proses pemilihan material adalah sebagai berikut :
1. Sifat operasi (functional requirement) dari part
Sifat operasi berhubungan langsung dengan karakteristik dari pembebanan yang
diterima part secara langsung. Apakah part itu menerima beban gesek, beban tarik,
beban geser, beban kejut, dll.
4. Cost
Harga biasanya menjadi faktor penting dalam evaluasi material karena tidak
sedikit aplikasi yang mempunyai batasan budget. Penentuan harga biasanya
dibandingkan dengan aplikasi yang akan di gunakan.
Proses manufaktur pada excavator arm pada dasarnya terdiri dari dua proses utama
yaitu metal removal process dan metal joining process.
4.2 Saran
Banyak sekali faktor – faktor yang dapat mempengaruhi proses pembuatan suatu
produk, oleh sebab itu perlu adanya perencanaan yang matang pada aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Design
2. Material selection
3. Process selection
4. Manufacture
5. Evaluation / inspection
Semua hal-hal tersebut diatas harus dipenuhi agar dapat dihasilkan suatu produk yang
berkualias dan dengan harga yang dapat bersaing.
DAFTAR PUSTAKA