berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang unta
temuan :
حتى يجدها ربها، وتأكل الشجر، ترد الماء،مالك ولها ؟! معها سقاؤها وحذاؤها
“Apa urusanmu dengan unta itu? Dia memiliki simpanan air dan memiliki sepatu. Dia
juga bisa mendatangi air dan memakan tanaman sampai ditemukan oleh pemiliknya.”
(Muttafaqun ‘alaih dari Zaid bin Khalid Al Juhani).
Umar bin Al Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata :
من أخذ الضالة؛ فهو ضال
“Barangsiapa yang mengambil hewan temuan, maka dia adalah ‘dhal’ .”
Makna lafadz ‘dhal’ ( ) ضالdi sini adalah ( مخطئorang yang melakukan
kesalahan). Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menghukumi
bahwa unta temuan tidak boleh diambil, bahkan hendaknya dibiarkan untuk
mendatangi air dan memakan tanaman sampai ditemukan oleh pemiliknya.
Digolongkan ke dalam hewan-hewan dengan jenis di atas; perkakas- perkakas yang
besar seperti periuk besar, kayu, besi, juga sesuatu yang bisa menjaga diri sendiri dan
hampir-hampir tidak akan hilang serta berpindah dari tempatnya. Barang-barang
seperti itu haram untuk diambil, sama seperti hewan-hewan temuan di atas. Bahkan
barang-barang tersebut lebih layak untuk tidak diambil daripada hewan-hewan tadi.