Report
Similarity Found: 29%
Cara-cara tersebut saling terikat satu sama lain sehingga penggunaannya harus
dilakukan secara bersamaan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut
diperlukan model pengajaran yang tepat, termasuk pembelajaran fisika yang
merupakan cabang ilmu pengetahuan alam. Dalam pembelajaran fisika, masalah
yang seringkali di temui berkaitan dengan penyajian materi pelajaran fisika
yakninya mampu mengakomodasi pesatnya perkembangan yang terjadi pada
tataran riset, tetapi masih mudah dipahami.
Selain itu, pelajaran fisika harus disajikan secara utuh sehingga selain mampu
memahami fakta ilmiah, dan juga peserta didik diharapkan mampu memahami
dan menghayati nilai-nilai ilmiah yang pada gilirannya terwujud dalam sikap dan
perilaku ilmiah. Untuk itu diperlukan keterlibatan aktif dalam proses-proses
ilmiah. Kita mengetahui bahwa penididikan nasional berfungsi mengembangkan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartaabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Simulasi Phet adalah sebuah media pembelajaran fisika dalam bentuk virtual
laboratorium yang memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun
pengetahuannya sendiri. Simulasi Phet didapatkan secara gratis dengan
mengunduh di website resminya. Namun yang menjadi kekuranngannya disini
simulasi Phet tidak dilengkapi dengan Lembar Kerja yang akan mengarahkan
siswa untuk lebih aktif dalam melaksanakan percobaan.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan idetifikasi masalah yang telah
diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: : Bagaimanakah mengembangkan LKPD berbasis Inquiry berbantu
simulasi Phet pada materi gelombang cahaya? Apakah LKPD berbasis Inquiry
berbantu simulasi Phet dapat meningkatkan pemahaman konsep XI MIPA di SMA
N 2 Kota Bengkulu? Tujuan Penelitian Berdasrkan rumusan permasalahan diatas,
maka dapat diuraikan tujuan dari penelitian sebagai berikut : Mengembangkan
LKPD berbasis Inquiry Berbantu Simulasi Phet pada materi Gelombang cahaya.
Bagi Guru Penelitian dapat menjadi sumbangan bagi guru fisika dan dapat
dijadikan sebagai bahan alternatif pembelajaran fisika. Bagi Sekolah SMA N 2
Kota Bengkulu dapat menjadikan hasil penelitian ini sebaagai bahan
pertimbangan dalam menambah khasanah pengetahuan tentang alternatif untuk
mengatasi kesulitan pembelajaran fisika siswa.
Jadi lembar kerja peserta didik (LKPD) bisa diartikan sebagai bahan pembelajaran
cetak yang berupa lembaran-lembaran dengan komponen sederhana dan
tersusun runtut untuk pedoman bagi siswa dalam melakukan pembelajaran
sehingga mampu dijadikan penunjang aktvitas siswa dalam proses pembelajaran
untuk mengoptimalkan pemahaman konsep siswa.
Berdasarkan strukturnya, LKPD memuat : Judul, mata pelajaran, semester
Petunjuk belajar Kompetensi yang akan dicapai Indikator Informasi pendukung
Tugas dan langkah kerja dan, Penilaian (Suyitno, 2011) Tujuan Lembar Kerja
Peserta Didik Membantu siswa untuk aktif dalam proses kegiatan pembelajaran
Meningkatkan kemampuan pengembangan konsep siswa Membantu siswa
menemukan dan mengembangkan keterampilan proses Panduan bagi guru dan
siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
Salah satu contoh gambaran dari simulasi PhET dapat terlihat pada gambar
dibawah ini. / gambar 2. 1 Percobaan pembiasaan cahaya dengan simulasi PhET /
gambar 2. 2 Tampilan Percobaan Pembiasan cahaya Simulasi Phet karya
Universitas Colorado adalah suatu media dengan simulasi interaktiv yang
menyanangkan dan berbasis research based yang berupa software hasil ciptaan
dari komunitas sains Phet Project di University of Colorado , USA
(phet.colorado.edu).
Kita menyimpulkan bahwa suatu konsep telah dipelajari bila yang diajar dapan
menampilkan perilaku-perilaku tertentu (Dahar, 2011, hal. 64). Dahar menyatakan
belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep merupakan batu
pembangun berpikir. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih
tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi.
166) menyatakan bahwa strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran
inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan
belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematisn pada tujuan
pembelajaran; (3) mengembangkan sikap percaya diri pada diri siswa tentang apa
yang ditemukan di proses inkuiri. Joyce dan Weil (2011, p.
Prinsip menanya, yaitu memberi kesempatan peserta didik untuk bertaya selain
peserta didik menjawab setiap pertanyaa yang pada dasarnya merupakan bagian
dari proses berpikir. Prinsip belajar berpikir, yakninya bagian dari proses
mengembangkan potensi seluruh otak dengan memanfaatkan dan
menggunakan otak secara maksimal. Prinsip keterbukaan, menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembnangkan
hipotesis dan membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
O adalah tes atau observasi untuk mengukur pemahaman konsep siswa setelah
perlakuan.
Tahap Penelitian (Research) Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian
untuk menguji keefektifan LKPD adalah di SMA N 2 Kota Bengkulu. Penelitian ini
akan dilaksanakan pada bulan Maret - April 2018, penelitian ini dimulai dari
pengumpulan data, melakukan pengembangan LKPD, dan pengujian validasi
LKPD pada ahli dan siswa sebagai pengguna. Sampel Data Penelitian Sampel data
penelitian pada tahap ini yakni siswa kelas XI MIPA di SMA N 2 Kota Bengkulu.
Teknik Pengumpulan Data Lembar angket Angket digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada responden. Lembar ini diperlukan untuk mendapat informasi dan
mengetahui tentang ketepatan komponen LKPD. Lembar tes Tes yang digunakan
pada penelitian ini yakni berupa tes uraian untuk mengukur tingkat pemahaman
konsep gelombang cahaya.
Instrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan pada tahap ini adalah
instrument berupa tes dan non tes. Tes Instrumen tes yang digunakan pada
penelitian ini berupa tes pemahaman konsep siswa yang akan dilaksanakan di
akhir pembelajaran mengenai bab gelombang cahaya. Bentuk tes pemahaman
konsep siswa yang digunakan adalah soal uraian untuk butir soal padaranah
kognitif C1, C2, dan C3 sesuai dengan Taksonomi Bloom.
Tes ini digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep cahaya siswa yag
ketercapaiannya berdasarkan indikator yang disusun pada setiap proses
pembelajaran. Non tes Instrumen non tes yang digunakan yakni berupa lembar
angket penilaian dari ahli dan respon siswa terhadap LKPD. Teknik Analisis Data
Analisis untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan LKPD yang telah
dikembangkan, peneliti menggunakan analisis deskriptif persentase.
Jika persentase skor total yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan LKPD
maka LKPD layak dijadikan sebagai tambahan bahan ajar. Validasi oleh ahli
Validasi LKPD dilakukan oleh pakar atau ahli dalam bidang tersebut yakni dosen
pendidikan fisika, FKIP Universitas Bengkulu melalui 2 tahap penilaian. Kelayakan
LKPD dianalisis dengan menggunakan instrumen validasi tahap I dan tahap II.
Masing-masing skor pada setiap butir penilaian telah diberikan rubric untuk
dapat memilih skor antara 1 sampai dengan 4 menghitung nilai keseluruhan
dengan rumus (Retnaningsih, 2009) : ??= ?? ?? ????????% Keterangan: P :
Presentase kelayakan n : jumlah skor rata-rata aspek penilaian N : jumlah skor
maksimal aspek penialian Kriteria penialian skor rata-rata dan presentase
menurut Ridwan (2011) dalam Putri dan Mirelis sebagai berikut Persentase (%)
Kriteria 0 – 20 21 - 40 41 – 60 61 - 80 81 – 100 Sangat Kurang Kurang Cukup
Layak Sangat Layak Tabel 3.
Kriteria skor untuk setiap butir penilaian adalah: Skor 0 untuk jawaban “tidak”
Skor 1 untuk jawaban “ya” Menghitung persentase dengan rumus sebagai berikut
: ??= ?? ?? ×100% Keteragan : P = presentasi f = banyaknya jawaban ya dari
semua opsi n = banyak nya opsi pada angket Hasil dari presentase tersebut
diinterpretasikan dengan ketentuan kriteria interpretasi, berikut ini adalah tabel
interpretasi respon siswa : Tabel 3.
3 Kriteria Interpretasi Angket Respon Siswa Skor Rata-rata (%) Kriteria Respon 0-
20 Sangat tidak baik 21-40 Tidak baik 41-60 Cukup baik 61-80 Baik 81-100
Sangat baik Sumber : Diadaptasi dari Ridwan (2013) Perhitungan tingkat
pemahaman konsep siswa Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep
peserta didik dilakukan dengan melakukan tes pemahaman konsep.
Data hasil berupa hasil tes pemahaman konsep inilah yang akan diolah untuk
mengetahui tingkat pemahaman konsep peserta didik pada penelitian ini.
Analisis data tes pemahaman konsep peserta didik ini meliputi: Memberi skor
pada tiap indikator pada soal pemahaman konsep peserta didik. Menghitung
jumlah skor semua indikator pada masing-masing peserta didik. Menghitung
jumlah skor pada setiap indikator untuk semua peserta didik.
Tahap Design Pada tahap design yakni pembuatan rancangan awal tampilan dari
LKPD baik berupa format, komponen isi, daya tarik dan substansi LKPD. Bentuk
instrumen pada tahap ini adalah berupa lembar validasi LKPD yang memuat
kategori penilaian dan masukan dari para ahli. Berdasar atas masukan para ahli
maka produk dikembangkan untuk hal perbaikan.
(D. Nurdin, Ed.) Bandung: PT Refika Aditama. Nurdin, S., & Adriantoni. (2016).
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Prastowo, A. (2013). Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Prastowo, A. (2013).
Pengembangan Bahan Ajar Tematik (Vol. 1). (P. E. N, Ed.) Jogjakarta: DIVA Pers.
Prihatiningtyas, S., T, P., & Jatmiko. (2013).
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Materi Pokok Proses Pembelajaran penilaian
Alokasi waktu Sumber Belajar 3.10Menerapkan konsep dan prinsip gelombang
bunyi dan cahaya dalam teknologi 4.10Melakukan percobaan tentang
gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya
misalnya sonometer, dan kisi difraksi Gelombang Bunyi: Karakteristik gelombang
bunyi Cepat rambat gelombang bunyi Azas Doppler Fenomena dawai dan pipa
organa Intensitas dan taraf intensitas Gelombang Cahaya: Spektrum cahaya
Difraksi Interferensi Polarisasi Penerapan dalam teknologi Mengamati
foto/video/animasi tentang pemeriksaan janin dengan USG, penggunaan
gelombang sonar di laut, bunyi dan permasalahannya, spektrum cahaya,
karakteristik cahaya, difraksi, interferensi, refraksi, polarisasi dan penerapan dalam
teknologi.
Sumber Belajar Rosyid, Muhamad Farchani, dkk. 2016. Kajian Konsep Fisika Untuk
SMA Kelas XI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Pujianto, dkk. 2014. Fisika
Untuk SMA/ MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara LKS e-dukasi.net LANGKAH-
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahap Pembelajaran Fase Inkuiri Aktifitas
Guru Alokasi Waktu Pendahuluan Guru mengucapkan salam.
Guru meminta ketua kelas memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa, ke-
bersihan dan kerapian kelas. Guru memotivasi siswa dengan kata-kata motivasi
yang akan memancing siswa untuk bersemangat belajar. Guru memberikan
apersepsi berupa video yang berkaitan dengan spektrum cahaya dan dispersi.
Sumber Belajar XI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Pujianto, dkk. 2014. Fisika
Untuk SMA/ MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara LKS Rosyid, Muhamad Farchani,
dkk. 2016. Kajian Konsep Fisika Untuk SMA Kelas e-dukasi.net LANGKAH-
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahap Pembelajaran Fase Inkuiri Aktifitas
Guru Alokasi Waktu Pendahuluan Guru mengucapkan salam.
Guru meminta ketua kelas memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas. Guru memotivasi siswa dengan kata-kata motivasi
yang akan memancing siswa untuk bersemangat belajar. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran tentang interferensi dan difraksi.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Pujianto, dkk. 2014. Fisika Untuk SMA/ MA
Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara LKS e-dukasi.net LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN Tahap Pembelajaran Fase Inkuiri Aktifitas Guru Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam. Guru meminta ketua kelas memimpin
doa. Guru memeriksa kehadiran siswa, ke-bersihan dan kerapian kelas.
Guru memotivasi siswa dengan kata-kata motivasi yang akan memancing siswa
untuk bersemangat belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
polarisasi dan penerapan gelombang cahaya dalam teknologi. 10 menit Inti
Penutup Tahap 1: mengamati Tahap 2: Mengajukan permasalahan Tahap 3:
Merumuskan hipotesis Tahap 4: Mengumpulkan data Tahap 5: Membuat
kesimpulan Mengamati: Guru menayangkan video fenomena polarisasi.
Komentar/Saran
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………… Bengkulu, ………………… 2018 Validator
RUBRIK LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) No
Indikator Nilai Kriteria Penilaian Kelengkapan identitas LKPD (Judul, Tujuan) SB
Identitas LKPD sangat lengkap B Identitas LKPD lengkap C Identitas LKPD
Cukup lengkap K Identitas LKPD kurang lengkap SK Identitas LKPD tidak
lengkap Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas dan menggunakan kata
kerja operasional SB Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan sangat jelas dan
menggunakan kata kerja operasional B Tujuan pembelajaran dirumuskan
dengan jelas dan menggunakan kata kerja operasional C Tujuan pembelajaran
dirumuskan dengan jelas namun tidak menggunakan kata kerja operasional K
Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan kurang jelas dan tidak menggunakan
kata kerja operasional SK Tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dengan jelas
dan tidak menggunakan kata kerja operasional Materi yang disajikan sesuai
dengan tujuan dan indikator pembelajaran yang ditentukan SB Materi yang
disajikan sangat sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran yang
ditentukan B Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan dan indikator
pembelajaran yang ditentukan C Materi yang disajikan cukup sesuai dengan
tujuan dan indikator pembelajaran yang ditentukan K Materi yang disajikan
kurang sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran yang ditentukan SK
Materi yang disajikan tidak sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran
yang ditentukan Pemilihan alat dan bahan percobaan sesuai dengan tujuan,
materi, dan karakteristik peserta didik SB Pemilihan alat dan bahan percobaan
sangat sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik B Pemilihan
alat dan bahan percobaan sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta
didik C Pemilihan alat dan bahan percobaan cukup sesuai dengan tujuan,
materi, dan karakteristik peserta didik K Pemilihan alat dan bahan percobaan
kurang sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik SK
Pemilihan alat dan bahan percobaan tidak sesuai dengan tujuan, materi, dan
karakteristik peserta didik Bahasa indonesia yang digunakan sesuai dengan EYD
SB Penggunaan bahasa sangat sesuai dengan EYD B Penggunaan bahasa sesuai
dengan EYD C Penggunaan bahasa cukup sesuai dengan EYD K Penggunaan
bahasa kurang sesuai dengan EYD SK Penggunaan bahasa tidak sesuai dengan
EYD Bahasa yang digunakan sederhana, lugas dan mudah dipahami SB Bahasa
yang digunakan sederhana, lugas dan sangat mudah dipahami B Bahasa yang
digunakan sederhana, lugas dan mudah dipahami C Bahasa yang digunakan
sederhana, lugas, namun sulit dipahami K Bahasa yang digunakan kurang
sederhana, lugas tetapi bisa dipahami SK Bahasa yang digunakan kurang
sederhana, lugas dan sulit dipahami Bahasa yang digunakan dapat membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika dengan baik SB Bahasa yang
digunakan sangat dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
fisika dengan baik B Bahasa yang digunakan dapat membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep fisika dengan baik C Bahasa yang digunakan cukup
dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep fisika dengan baik K
Bahasa yang digunakan kurang dapat membantu siswa dalam memahami
konsep-konsep fisika dengan baik SK Bahasa yang digunakan tidak dapat
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep fisika dengan baik Kegiatan
yang disajikan dalam LKPD dapat merangsang peserta didik untuk
mengembangkan tingkat pemahaman konsep siswa (mengamati, perumusan
masalah dan hipotesis, mengklasifikasikan, mengukur, menghitung,
mengkomunikasikan dan menyimpulkan.
SB Kegiatan yang disajikan dalam LKPD dapat merangsang peserta didik untuk
mengembangkan tingkat pemahaman konsep ketiga indikator Bloom (C1, C2 dan
C3) dengan sangat baik B Kegiatan yang disajikan dalam LKPD dapat
merangsang peserta didik untuk mengembangkan tingkat pemahaman konsep
ketiga indikator Bloom (C1, C2 dan C3) C Kegiatan yang disajikan dalam LKPD
dapat merangsang peserta didik untuk mengembangkan tingkat pemahaman
konsep 2 dari 3 indikator soal K Kegiatan yang disajikan dalam LKPD dapat
merangsang peserta didik untuk mengembangkan tingkat pemahaman konsep 1
dari 3 indikator soal SK Kegiatan yang disajikan dalam LKPD tidak dapat
merangsang peserta didik untuk mengembangkan tingkat pemahaman konsep
ketiga indikator soal.
SB Tata letak tulisan rapi dan sangat menarik. B Tata letak tulisan rapi dan
menarik. C Tata letak tulisan cukup rapi dan menarik. K Tata letak tulisan
kurang rapi dan menarik. SK Tata letak tulisan tidak rapi dan tidak menarik.
ANGKET TANGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN LKPD BERBASIS INQUIRY BERBANTU SIMULASI PHET UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK Nama : Kelas/ no
absen : Berilah tanda centang (v) pada kolom sesuai dengan jawaban anda.