Dahulu kala hiduplah seorang raja. Baginda raja itu memiliki sepasang sandal dari kulit kerbau.
Kedua sandal itu merupakan pasangan suami-istri. Sang suami disebut Papuq Mame (papuk =
kakek, mame = laki-laki ) dan sang istri disebut Papuq Nine (nine = perempuan ). Karena ini
cerita dongeng jadi sepasang sandal ini bisa bicara.
Pada suatu malam, ketika sang raja tengah tidur sandal ini (dalam bahasa Lombok disebut
Lelampak) terlihat khawatir. Pasalnya setiap musim hujan sang Raja sering memakai mereka
karena raja merasa jika lelampak ini enak digunakan ditanah yang basah. Tak heran banyak tikus
yang sering mengintai mereka karena meraka mengeluarkan bau yang digemari tikus.
“ya.”
“jika kita begini terus selalu diintai oleh para tikus itu kita bisa jadi mangsa mereka. Bagaimana
jika kita memohon kepada Tuhan agar dijadikan sepasang tikus?”
“jika begitu kemauan mu aku menurut saja sebagai istri” jawab lelampak betina.
Mereka pun lalu berdoa kepada Tuhan. Atas kuasa-Nya jadilah lelampak itu sepasang tikus yang
gagah.