Anda di halaman 1dari 3

Noviasky Aulia

155020301111008
Sistem Informasi Manajemen / CB

Apakah Rekaman Medis secara Elektronis Merupakan Jawaban untuk Bidang Perawatan
Kesehatan?
STUDI KASUS

Electronic Medical Record atau biasa disebut dengan EMR adalah kegiatan
mengkomputerisasi isi rekam medis dan beberapa kegiatan yang berhubungan dengannya.
EMR berisi seluruh data medis penting milik pasien, seperti informasi pribadi, keseluruhan
riwayat medis, hasil tes, diagnosis, perawatan, resep berbagai pengobatan, hingga efek-efek
yang ditimbulkan dari perawatan. Terciptanya sistem perekaman medis elektronik atau EMR
karena untuk meningkatkan sistem penyimpanan rekaman medis dalam menekan biaya dan
meningkatkan kualitas perawatan kesehatan, karena kebanyakan pencatatan rekaman medis
masih menggunakan kertas dan hal ini menyebabkan rekaman medis tersebut sulit untuk
diakses dan didistribusikan. Pengimplementasian EMR juga mensyaratkan perubahan cara
kerja dokter dan perawatan kesehatan lainnya, seperti menjawab telepon pasien, memeriksa
pasien, dan menulis resep.
Veteran Affairs ( VA ) ialah rumah sakit dan dokter yang sudah menerapkan rekam
medis elektronik dan salah satu contoh terbaik. Veteran Affairs beralih ke teknologi rekaman
digital dan sudah jauh melampaui sektor swasta dalam kualitas layanan pencegahan dan
perawatan penyakit kronis. Rumah sakit ini menggunakan VistA, dimana VistA ini merekam
seluruh masalah kesehatan para pasien seperti berat badan, tekanan darah, hasil rontgen, dan
berbagai tes laboratorium. Tidak hanya itu, banyak sekali fitur yang bisa didapat dari VistA ini
antara lain perawat memeriksa catatan pasien dan bagaimana riwayat pengobatannya, lalu
untuk memastikan apakah dosis yang diberikan sudah tepat atau belum, dan lain sebagainya.
Dikaitkan dengan segi Teknologi Informasi, sistem ini akan mengurangi kekeliruan dalam
dunia medis, yang merupakan salah satu hal yang paling sering terjadi dan tentunya memakan
biaya yang tidak sedikit dan sistem ini dapat mempercepat proses perawatan pasien.
EMR menimbulkan beberapa kelebihan maupun kekurangan dalam
pengimplementasiannya. Kelebihannya sudah pasti lebih mudah dalam mengakses informasi
yang dibutuhkan dengan cepat tanpa harus mencari satu-persatu dari tumpukan kertas, hal ini
membuat lebih efektif. Dengan adanya EMR, banyak ahli percaya bahwa EMR dapat
mengurangi berbagai kekeliruan di dalam dunia medis, tidak hanya itu EMR dinilai dapat
meningkatkan layanan kesehatan, penghematan kertas dengan penggunaan kertas dalam
bekerja lebih sedikit, menyediakan layanan yang cepat dan semua hal ini akan merujuk pada
penghematan biaya di masa yang akan datang. Pengimplementasian EMR juga mensyaratkan
kepada berbagai perubahan bagaimana cara kerja dokter dan perawat kesehatan lainnya, seperti
menjawab telepon pasien, memeriksa pasien, dan menulis resep, semua hal tersebut dapat
diakses menggunakan rekaman medis elektronis. Kekurangan dalam pengimplementasian dari
EMR adalah banyaknya layanan medis yang berskala kecil menemukan kesulitan dalam untuk
mengeluarkan biaya dan memenuhi batas waktu yang ditentukan untuk memperbarui sistem
penyimpanan data medisnya, selain itu mengenai data medis, walaupun data medis cenderung
dapat didistribusikan secara mudah, ada berbagai hambatan bagi dokter dan perawat kesehatan
dalam menemukan informasi, sistem EMR yang tidak memiliki kemampuan mencari data yang
spesifik, sehingga hal ini memaksa dokter dan perawat kesehatan untuk mencari data pada
penyimpanan yang berkapasitas besar sedangkan yang mereka butuhkan adalah sebagian data
saja. Selain itu, banyak pasien yang khawatir mengenai pengamanan rekaman data medis
elektronis, serta khawatir dengan beberapa risiko kerusakan komputer dan terputusnya jaringan
listrik yang menyebabkan dokter dan perawat kesehatan tidak dapat mengakses data medis
tersebut.
Dinilai dari aspek teknologi informasi, EMR sudah pasti membantu dalam pengaksesan
informasi medis agar lebih efektif dan efisien. Merujuk kepada Studi Dewan Riset Nasional,
perancangan sistem EMR yang buruk memerlukan 8 kali klik mouse untuk memindahkan
rekaman data medis elektonis, dimana seharusnya hal tersebut dapat lebih mudah jika
dilakukan secara manual. Selain perancangan EMR yang buruk, terdapat hambatan berupa
tidak adanya perangkat lunak untuk melakukan standarisasi secara nasional dalam
mengorganisasikan dan berbagai informasi medis yang disimpan di dalam suatu tempat. Untuk
mengatasi hambatan ini, sebaiknya menciptakan suatu perangkat lunak dan bisa di standarisasi
dalam skala yang besar yaitu nasional, agar mudah dalam pencarian berbagai informasi medis.
Selain itu, terdapat banyak kekhawatiran oleh pasien mengenai privasi dan keamanan data,
maka dari itu harus dilakukan protect terhadap data-data medis pasien agar data pribadi pasien
bisa aman dan pasien tersebut dapat mengakses kapan saja dan dimana saja.
Dari aspek sosial, EMR mempengaruhi alur kerja dokter dan perawat kesehatan,
mereka masih banyak yang enggan menggunakan sistem EMR ini karena menambah beban
pekerjaan yang bisa membuat mereka frustasi. Selain itu pelatihan akan memakan waktu jam
kerja dokter selama 20 jam, itu berdampak pada padatnya jam kerja dokter. Bagaimanapun
juga untuk membangun serta menjalankan sistem tersebut, dokter dan perawat kesehatan harus
memasukan berbagai data-data yang berarti dapat mengurangi atau membuang waktu, padahal
waktu tersebut bisa digunakan untuk memeriksa dan melayani pasien. Dalam menanggapi hal
seperti ini, sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai sistem EMR ini untuk dokter, perawat
kesehatan dan juga pasiennya, agar sistem ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin,
disamping itu tidak berdampak besar pada padatnya jam kerja dokter.
Dari aspek ekonomi bisnis, EMR mengarah pada penghematan biaya secara dramatis
di masa depan, sekitar $80 Milyar per tahun. Selain penghematan biaya, bagi penyedia layanan
kesehatan yang gagal memenuhi standar penyimpanan rekaman medis elektronis, maka akan
dikenankan denda. Hal ini membuka peluang besar perusahaan berbasis teknologi informasi
dalam pengembangan sistem EMR untuk penyedia layanan kesehatan, tidak hanya
menawarkan database tetapi banyak fitur-fitur lain pula untuk meningkatkan kualitas
perawatan, ini dapat membuat permintaan terhadap produk sistem EMR melonjak.
Banyak rumah sakit yang gagal dalam menjalankan sistem EMR ini, karena beberapa
hambatan yang terjadi. Namun, jika sistem EMR dapat dirancang dengan baik, dan dijalankan
dengan baik pula oleh penyedia pelayanan kesehatan, sesuai dengan kriteria dan fungsi yang
ditentukan serta memiliki jaringan penyimpanan rekaman medis yang operasinya dalam skala
nasional, maka tidak menutup kemungkinan bahwa sistem EMR ini dapat berhasil dan sangat
membantu bagi perekaman data medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai