Anda di halaman 1dari 135

LAPORAN PROYEK AKHIR

PROSES PEMBUATAIT RANGKA UTAMA


PADA MESIN PEMOTONG ADONAi\ KRUPUK RAMBAK
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Guna Meme=nuhi Sala-h Satu Syarat Memperoleh Gelar
Ahli Madya

Oleh
AKIIMAD MUZANI
r\rM. 07508134064

PROGRAM STUDI TEKIYIK MESIN FAI(JLTAS TEKI{IK


TN'IVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
20tl
s,\

IIALAMAN PERSETUJUAN

PROYEKAKHIR

PROSES PEMBUATAII RANGKA UTAMA


PADA MESIN PEMOTONG ADONAN KRUPUK RAMBAK

Yogyakarta, maret 2011


Menyetujui,
DosenPembimbing

Febrigtto Apri Ristadi. ST


NrP.1970227 2A0X21 003

r'- J
LEMBAR PENGESAHAII

PROYEK AKIIIR
PROSES PEMBUATAN RANGKA UTAMA
PADA MESIN PEMOTONG ADONAI{ KRUPUK RAMBAK

Dipersiapkan Dan Disusun oleh:

AFTT,MAD,MUZANT
07508134064

Telah dipertahankan Didepan Dewan Penguji Tugas Akhir


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri yogyakarta

Pada Tanggal : lfMaret 2}fi


Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Guna Mernperoleh
Gelar Ahli Madya Program Studi Teknik Mesin

SUSUNAN DEWAh{ PENGUJI

Penguji Nama TandaTangan Tanggal


*4" /**
1. Ketua Penguji Febrianto Amri Ristadi, ST

2. Sekretaris Jarwo Puspito, M.P ^/a hoa


3. Penguji Utama Arif Marwanto, M.Pd.
o,lqlit

,llMey 2011

{t;
fi f f,j:\'
Itas teknik

ri'ft;r
\-h 10 197803 l 001

llI
SURAT PERII'YATAAN

Yang bertanda tanda tan gan dibawah ini :

Nama Akhmad Muzani

Nim 07508134064

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Judul Laporan Proses Pembuatan Rangka Utama

Pada mesin promoting Adonan Krupuk Rambak

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat

karya serupa yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya atau

gelar yang lain di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakart4 April 2011

Yang menyatakan,

t "-?.
'r4
t.--_ \

Akmad Muzani
NrM.07508t34464

lv
HALAMAN MOTTO

Ayayun yang terjaffi tetapfah menjaffi ffiri senffiri,

wafauyun itu har:us m.efewatiyroses hefajar yang garlang

ofefr Earena itu ciytakartjoton 6agi firi senffiri" wafauyurt

itu frarus jatuh 6agun-

Se sung gufuny a S fro fat Eu, I 6 adafr ftu" 3{itruy Fu, fan Svlat itu,

hartya 6agi Attah sem.ata lufian seTu sefain a{arn-

fegaQ.Eart sikay jujur, ffisiyfin, herani danyantartg


menyerah datam menjafarti kehi"duyan fi dlmia inL

Seorartg yemenang mclmyu menguba"h fr.esufitan menjaffi

yefuang, sebab setiay Eesufrtan membawa Ser6ah yang

seya{an atau 6ah6.an tebifl 6esar.


PERSEMBAHAN

Karya ini Kupersembahkan Untuk :

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Tiada kata yang dapat terucap untuk mengungkapkan betapa besar arti kalian berdua dalam
hidupku. Terlalu banyak kasih sayang, pengorbanan, petuah, dan semangat yang kalian
berikan. Semoga Allah memberiakan Firdaus-Nya untukmu, ayah dan ibundaku.

Teman-teman Sepeduanean Dalam llrovek Akhir

Semua penderitaan dan pengorbanan telah kita lewati. Walau kalian seperti apapun, kalian

tetap yang terbaik bagiku.

Saudara-saudaraku di kebumen

Trimakasih selalu mengingatkan dan memberi ssmangat untuk belajar.

Almamaterku Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yoryakarta


Semoga menjadi yang terbaik yang dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk

kemajuan bangsa Indonesia. Maju terus Teknik Mesin FT UNY

VI
ABSTRAK

PROSES PEMBUATAII RANGKA UTAMA


PAI}A MESIN PEMOTONG ADONAII KRUPUK RAMBAK

Oleh:
AKHMAD MUZANI
NIM. 07508t 34064

Tujuan dari pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan krupuk


rambak adalah: I) mengidentififuisi bahan yang digunakan untuk pembuatan
rangka utama, 2) mengetahui alat-alat dan mesin-mesin yang digunaktn dalam
proses pembuatan rangkn utama, 3) mengetahui proses pembuatan rangka utama,
dcn 4) mengetahui bagaimanakah kine$a dari rangka utama pada mesin
motong adonan krupuk ramb ak.
pe
Dalam pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan lrrupuk rambsk
menggunakan bahan plat baja siku dengan prortl "L" ukuran 40 x 40 tebal 3
mm. AIat yang digunolmn meliputi: rnesirc las, mesin bor, mesin gergaii, mesin
gerindo potong, mistar gulung, mistar baja, penitik, penyiku dan penggores.
Adapun langknh kerja pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan krupuk
rambak adalah sebagai berikut: 1) Persiapan gambar ke$a, 2) Perencanaan
pemotongan bahan, 3) Proses pemotongan, 4) Proses perakitan, 5) Proses
pengelasan dan di lanjutkan dengan proses pelapisan.
Hasil dari proyek akhir ini adalah sebuah mesin pemotong adonan lvupuk
rambak. Rangka utama memiliki tiang dengan panjang 4AA mm, lebar depan 400
mm dan lebar samping 5A0 mm. Kirnrja setelah dibuat dan diuii fungsi antara
lain: rangka mampu menopang beban yang diberiknn oleh kamponen lain, dan
dapat menehan getaran mesin dengan baik.

Kata Kunci : Rangka, Pembuatan

vll
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat AILAH SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat

serta kasih sayang-Nya, sehingga penlusunan laporan Proyek Akhir yang berjudul
..PROSES PEMBUATAN RANGKA UTAMA PADA MESIN PEMOTONG

ADONAI\ KRUPUK RAMBAK" dapat terselesaikan. Penyusunan laporan

proyek akhir ini berfujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Ahli Madya D3 Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta.

Penyusun menyadari bahwa keberhasilan laporan ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun

mengucapkan terimakasih kepada :

L Bapak Wardan Suyanto, Ed. D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Bambang Setyo H.P, M.Pd., selaku Ketua Jurusan dan Penasehat

Akademik Pendidikan Teknik Mesin FT Lj}lry.

3. Bapak Jarwo Puspito, M.P., selaku Kaprodi D3 Teknik Mesin.

4. Bapak Febrianto amri R, ST., selaku Pembimbing Proyek Akhir.

5. Bapak-bapak Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY yang telah

ikhlas menularkan ilmunya dari semester awal hingga akhir studi.

6. Seluruh staf dan karyawan bengkel fabrikasi, pemesinan, dan lab. bahan

yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam pembuatan Proyek

Akhir.

vlll
7. Kedua orang tua serta kakaku tercinta yang telah memberikan do'4

semangat dan kasih sayang yang tak terhingga demi tercapainya tujuan

dan cita-cita.

8. Teman - teman mahasiswa Jurusan Teknik Mesin angkatan 2007 yang

selalu membersamai dalam semangat persahabatan.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pen)'usunan laporan

Proyek Akhir ini.

Penyusunan laporan Proyek Akhir ini diakui masih tedapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya

membangun sangatlah dibutuhkan oleh penulis demi kesempurnaan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis

pada khususnya.

Yogyakarta, April 2011


,,1 \. t'

YW;
f'-'=^\, nr L/ \

Penyusun

IX
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN ruDUL i
HALAMAN PERSETUruAN....... ii
HALAMAN PENGESAHAN........ iii
HALAMAN PERNYATAAN iv
I{ALAtvLt{ MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN...... vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR........... viii
DAFTAR ISI............ x
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL Xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang I
B. Identifikasi Masalah ............ 2

C. Batasan Masalah.... J
a
D. Rumusan Masalah J

E. Tujuan. J

F. Manfaat 4

G. Keaslian f
BAB II. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Gambar keqa 6

1. Kanstruksi ............. 6

2. Bahhan dan Ukuran 8

B. Mesin dan Alat yang Digunakan ............ 10

1. Mesin Las........... 10

2. Mesin Bor ......... t7


3. Mesin Gerinda tangan dan gerinda potong... 25

4. Alat Layout 27
5. Kompresor udara.. 30

6. Spray Gun ......... 31

C. Gambaran Produk yang Dibuat 32

BAB III KONSEP PEMBUATAN


A. Konsep Umum Pembuatan Produk 34

1. Pengurangan Volume Bahan..... 34

2. Proses Mengubah Bentuk Bahan 34

3. Penyambungan 35

4. Penyelesaian Permukaan 36
B. Konsep Pembuatan Rangka Utama 36

1. Proses Melukis dan Menandai............ 36

2. Pengurangan Volume Bahan 36


a4
3. Proses Pengeboran JT

4. Proses penyambungan .......... <I

5. Proses Perakitan 38

6. Proses Pelapisan.. 48

XI
BAB IV PROSES PEMBUATAN. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Diagram Alir Proses Pembuatan Rangka Utama 39
B. Visualisasi Proses Pembuatan Rangka Utama...... 40

1. Identifikasi Gambar Keria 40


2. Bahan 4l
3. Perencanaan Pemotongarr (Cutting Plan)... 4l
4. Keselamatan Kerja 42

5. Langkah Kerja Proses Pembuatan Rangka 43

C. Perhitungan Waktu Teoritis Proses Pembuatan Rangka


Utama 58

1. Waktu proses Pengerjaan 58

2. Total Waktu Pembuatan Ranska 6l


D. Uji Fungsional Rangka .............. 62

E. Uji Kinerja Mesin....... 62

F. Pembahasan 63

1. Kelebiahan 64

2. Kelemahan 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .......... 65

B. Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN 68

xll
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar I Bentuk Konstruksi Rangka 7

Gambar 2 Pandangan Rangka 8

Gambar 3 Besi Siku.......... 10

Gambar 4 Mesin Las SMAW 1l


Gambar 5 Kacamata Las........... 11

Gambar 6 Sikat Baja T2

Gambar 7 Palu Terak 13

Gambar 8 Clamp 13

Gambar 9 Mesin Bor Tangan T4

Gambar 10 Mesin Bor Meia.. l4


Gambar ll MataBor ......... 15

Gambar l2 Ragum Mesin Bor ......... 15

Gambar 13 Penitik Garis......... 23

Gambar 14 Penitik Pusat 23

Gambar 15 Palu Lunak 24

Gambar 16 Palu Keras 24

Gambar 17 Mesin Gerinda Tangan 26

Gambar 18 Mesin Gerenda Potone 26

Gambar 19 Penggores............... 27

Gambar 20 Penyiku 28

Gambar 21 Penggaris Baja 28

Gambar 22 Busur Derajat 29

Gambar 23 Jangka Sorong 29

Gambar 24 Mistar Gulung 30

Gambar 25 Kompresor Udara 3l


Gambar 26 Spray Gun ......... 31

xll1
Gantbar 27 Mesin Pemotong Adonan l(rupuk Rambak 32

Gambar 28 Diagram alir proses pembuatan rangka 39


Gambar 29 Pandangan Rangka Utama 40

x1v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kebutuhan bahan plat siku 42

Tabel2 Langkah kerja proses pembuatan rangka 43

Tabel 3 Prosespengeboran 48

Tabel4 Prosespenyambunganrangka.. 51

Tabel 5 Prosespengelasanrangka 53

Tabel6 Prosesy'nlshing ......... .. 57

TabelT Spesifikasi perhitungan waktu pemotongan bahan........ 58

Tabel 8 Perhitungan waktu menentukan titik pengeboran........ 59

Tabel 9 Spesifikasi perhitungan waktu pengeboran 60

Tabel 10 Spesifikasi perhitungan waktu pengelasan 60

Tabel 11 Spesifikasi perhitungan waklttfinishing.......... 6l

XV
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Gambar 3 Dimensi Rangka Mesin Pencacah Kertas 68

Lampiran 2.Uji Kinerja Mesin Pemotong Adonan Krupuk Rambak 69

Lampiran 3. Kecepatan potong untuk mata borjenis HSS 70


Lampiran 4. Klasifikasi Elek1roda............. 7T

Lampiran 5. Tipe Elelk troda dan Arus Yang Digunakan 72

Lampiran 6. Klasifikasi Baja Karbon 73

Lampiran 7. Tabel Baja Kontruksi Umum Menurut DIN 17100 74

Lampiran 8. Tabel ukuran besi siku 75

Lampiran 9. Kartu Bimbingan Proyek Akhir 76

Lampiran 10. Langkah kerja Pembuatan Rangka Utama 77

Lampiran 11. Daftar Hadir Praktik Pengerjaan Proyek Akhir 90

Lampiran 12. Gambar Asembly 3D ........... 9l


Lampiran 13. Gambar Explode 3D ........... 92

Lampiran 14. Gambar kerja rangka Utama 93

Lampiran 15. Gambar kerja 2D 94

xvl
BAB I
PEI\DAHULUAI{

A. Latar Belakang

Dalam usaha pembuatan krupuk rambak dari bahan baku tepung pati

ada dua jenis alat atau mesin pemotong. Berdasarkan sumber energi yang

digunakan, yaitu secara manual atau digerakan oleh tenaga manusi4 dan

secara otomatis yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak pisau

potongnya. Alat atau mesin pemotong dengan penggerak manual memiliki

harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan mesin yang digerakan

secara otomatis. Namun kelemahan dari mesin ini adalah kapasitas

produksiny a y ang relatif rendah. Berbeda dengan mesin yang di gerakan secara

otomatis mempunyai kapasitas produksi yang tinggi namun disertai dengan

mahalnya harga mesin serta biaya perawatannya.

Mesin pemotong krupuk rambak ini merupakan modifikasi dari mesin

pemotong krupuk rambak manual. Pada mesin pemotong krupuk rambak yang

akan kami buat menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak serta

modifikasi pada sistem pemotong. Dibandingkan dengan kapasitas mesin yang

sekarang hanya dapat memproduksi sebesar 150 kglhari. Sedangkan

permintaan konsumen lebih besar dari produksi yang sudah ada. Dengan

mesin yang akan kami buat ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan
konsumen yaitu diperkirakan dapat memproduksi + 450 kg/hari.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diketahui beberapa permasalahan yang

timbul dalam membuat mesin pemotong adanan krupuk rambak. Dengan poin-

poin berikut ini :

1. Bahan jenis apa yang digunakan dalam membuat roda gigi.


2. Proses pembuat roda gigi pada mesin pemotong adonan krupuk rambak.

3. Proses pembuatan pisau pada mesin pemotong adonan kerupuk rambak.

4. Setting pisau pada mesin pemotong adonan kerupuk rambak agat dapat
bekerja dengan stabil.
5. Desain rangka atas.

6. Proses pembuatan rangka atas dan alat untuk membuat mesin pemotong

adonan krupuk rambak.

7. Uji kinerja rangka atas.

8. Urutan pengerjaan dari pembuatan rangka.

9. Jenis elektoda yang digunakan berkaitan pembuatan rangka pada mesin

pemotong adonan krupuk rambak

10. Alat untuk memenuhi keselamatan kerja berkaitan dengan pembuatan rangka.

11. Memaksimalkan kerja mesin pemotong adonan kerupuk rambak dalam waktu

yang singkat dapat menghasilkan potongan adonan dalam jumlah banyak dan
rapi.
C. Batasan Masalah
Dengan memperhatikan beberapa permasalahan di atas dan
berdasarkan pengamatan terhadap alat yang akan dibuat' maka masalah

dibatasi pada proses pembuatan rangka utama pada mesin pemotong adonan

krupuk rambak agar rangka tersebut kuat dan dapat beroperasi secara

maksimal.

D. Rumusan Masalah
Mengacu pada batasan masalah di atas maka yang dapat dikemukakan

dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah mengindentifikasi gambar kerja dalam proses pembuatan

rangka utama?

2. Bahan apa yang digunakan dalam proses pembutan rangka utama mesin

pemotong adonan krupuk rambak?

3. Mesin Dan alat apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan rangka

utama mesin pemotong adonan krupuk rambak?

4. Bagaimana proses pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan

krupuk rambak?

5. Bagaimana hasil uji konerja rangka utama?

E. Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan proses pembuatan mesin pemotong adonan

krupuk rambak adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengidentifikasi gambar kerja dalam proses pembuatan rangka

utama.
2. Dapat memilih bahan yang sesuai untuk membuat rangka utama mesin

pemotong adonan krupuk rambak.

3. Dapat menggunakan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses

pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan krupuk rambak.

4. Dapat menentukan proses urutan langkah kerja pembuatan rangka utama

pada mesin pemotong adonan krupuk rambak.

5. Mengetahui hasil kinerja rangka mesin pemotong adonan krupuk rambak.

tr'. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (D3) Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

b. Merupakan proses belajar secara nyata dalam mengembangkan,

memodifikasi dan menciptakan suatu alat yang bermanfaat untuk diri

sendiri maupun orang lain.

c. Sarana dalam menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah untuk

mengembangkan IPTEK.

d. Membangkitkan minat dalam mengamati, mempelajari,

mengembangkan alat tersebut serta melatih untuk bekerja dalam

sebuah tim (team worlu).


2. Bagi Masyarakat

a. Mendorong masyarakat umum agar berfikir ilmiah, dinamis dan

berperan aktif dalam dunia teknologi yang semakin berkembang pesat.

b. Membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi

krupuk rambak untuk industri kecil.

c. Merupakan inovasi yang dapat dikembangkan kembali di kemudian

hari.

3. Bagi dunia pendidikan

a. Memberikan masukan yang positif terhadap pengembangan dan

pemberdayaan teknologi tepat guna bagi masyarakat.

b. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan teknologi yang lebih

maju dan berdaya guna.

G. Keaslian

Mesin Pemotong Krupuk Rambak ini adalah pengembangan dari

mesin yang telah ada. Mesin ini menggunakan motor listrik lHP yang

kecepatanya diturunkan dengan speed reduser sebagai transmisi untuk

memutar pisau potong. Dan kelebihan dari mesin pemotong adonan krupuk

rambak yang kami buat adalah pisau potongnya dapat dibongkar pasang,

harganya murah, dan memperbaikinya sangat mudah.

Oleh karena itu, dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas dan daya tarik dari mesin itu sendiri dengan

tidak mengurangi dari fungsi dan tujuan pembuatan alat ini.


BAB tr

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAII

A. Identifikasi Gambar Kerja


Gambar kerja merupakan suatu acuan dalam pembuatan suatu produk.

Dengan adarrya gambar kerja, seorang pekerja akan dapat mengidentifikasi

dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan produk yang akan

dibuat. Hal-hal tersebut antara lain :

l. Mengetahui konstruksi yang akan dibuat.

2. Mengetahui bahan yang digunakan dan ukuran yang diinginkan.

3. Mengetahuitatacara dan urutan pengerjaan.

4. Mengetahui peralatan yang digunakan.

5. Mengetahui peralatan keselamatan kerja yang dibutuhkan

1. Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu struktur disain atau model dari apa yang

akan dibuat. Untuk itulah suatu konstruksi didesain sedemikian rupa, guna

memenuhi tuntutan yang ditujukan pada produk itu sendiri. Pada mesin
pemotong adonan krupuk rambak ini, rangka dituntut memiliki konstruksi

yang kuat dengan tujuan bisa menahan beban dan menopang bagian-bagian

mesin lainnya.

Berikut adalah gambar dari konstruksi rangka yang akan dibuat :


Gambar 1. Bentuk konstnrksi rangka yang akan dibuat

Keterangan:

1. DudukanRangkaAtas
2. fungka Bagian Atas

3. Rangka Bagian Bawah

a. RangkaTegak

5. Dudukan reducer
a

ss

Gambar 2. Gambar pandangan rangka

2. Bahan dan Ukuran

Pada pembuatan rangka ada beberapa bentuk bahan yang dapat

digunakan yaitu besi siku, kanal (c, segi 4), dan besi pipa. Pada pembuatan

rangka mesin pemotong adonan krupuk rambak ini memilih besi siku dengan

dimensi (40 x 40 mm) tebal 3 mm. Bahan tersebut digunakan dengan alasan

sebasai berikut :
l) Mudah diperoleh

2) Ringan

3) Kuat

Bahan-bahan tersebut dapat dikenali dengan mudah dan banyak di

jumpai di pasaran. Besi siku memiliki cirri - ciri fisik dengan bentuknya yang

menyerupai siku.

Gambar 3. Besi siku


1"0

B. Mesin dan Alat Yang Digunakan


Dalam pembuatan suatu rangka utam4 dibutuhkan berbagai macam

peralatan yang digunakan, yaitu sebagai berikut :

1. Mesin Las

Proses penyambungan pada bahan dilakukan salah satunya yaitu

dengan cara pengelasan. Proses pengelasan ialah proses penyatuan logam

melalui pencairan bahan dasar dengan tujuan agar kedua bahan tersebut

dapat menyatu. Untuk menghasilkan penyambungan diperlukan beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi yakni:

a. Bahwa benda padat tersebut harus dapat cair / lebur oleh panas.

b. Bahwa antara benda-benda padat yang disambung tersebut terdapat

kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau mengagalkan

sambungan tersebut.

c. Bahwa cara-cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan

tuj uan penyambungannya.

Untuk menghasilkan sambungan las yang kuat, maka benda kerja

minimal harus mempunyai sifat-sifat sepert di atas.


1l

SMAIry @hielded metal arc welding)

tas busur nyala listik terlindung, adalah pengelasan dengan

mompergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair

logam. Untuk keselamatan kerj4 maka tegangan yang dipakai hanya

23-45 volt saja, sedangkan untuk pencairan pengelasan dipakai arus

listrik hingga 500 Ampere. Secara umum berkisar arfiara 80-200

Ampere.

Gambar 4. Mesin las SMAW

b. Pemilihan Elektroda

Elektroda yang digunakan dalam proses pembuatan rangka

mesin pemotong adonan krupuk rambak adalah elektroda AWS F,6013

@ 2,6 mm dan arus yang digunakan adalah 90-150 Ampere. Posisi

pengelasan yang digunakan dalam proses pembuatan rangka adalah

posisi bawah tangan (down han$.


72

Pengetahuan pemilihan elektroda merupakan suatu persyaratan

mutlak yang harus dimiliki oleh setiap ahli las dan merupakan suatu

hal yang sangat dianjurkan bagijuru las yang baik dan berkualitas.

Menurut klasifikasi yang dibuat oleh AWS ( American Welding

Society ), semua elektroda terbungkus pada proses pengelasan SMAW

untuk baja" baja paduan rendah, baja tahan karat, dan baja lainnya

ditandai dengan huruf " E " yang artinya elektroda.

a. Elek Troda Terbungkus Untuk Baja Lunak Dan Baja Paduan

Rendah

Contoh : E 60 13 X

1. "8" artinya elek troda terbungkus

2. Angka 60 menunjukan tegangan tarik minimum sebesar 6000

psi.

Contoh : E 50XX : 60.000 psi (tegangan tarik minimum).

3. Angka ketiga atau keempat menunjukan posisi mengelas.

Contoh : E XX1X: semua posisi.


E XX2X: hanya posisi datar dan horizontal.

E XX3X: hanya posisi datar.

E XX4X : posisi datar, atas kepala, horizontal,

vertical turun.

4. Angka keempat atau angka kelima menunjukan jenis lapisan

pembungkus dan arus listrik juga sumber tenaga arus bolak -


13

balik (AC) atau arus searah negative (DCEN) maupun arus

searahpositrve @CEP).

5. Angka terakhir menunjukan chemical komposisi alloy pada

logam gas yang dihasilkan oleh elektroda dengan pengelasan

SMAW.

Tambahan alloy --A- Carbon / Molybdenum

B - Chromium / Molybdenum

C -Nickel
NMY - Nickel / Molybdenum

D - Manganese / Molybdenum

G - Non- specified

Compositions

M- Military similar
Compositions

W - Baja tahan cuaca

b. Elektroda terbungkus untuk Stainless Steel

Contoh: EXXX(X)ZIY
1. "8" artinyaelek troda terbungkus.
2. Tiga atau keempat angka menunjukan komposisi specific dari

stainlees steel.

3. Huruf yang menunjukan modifikasi komposisi kimia yang lebih

spesifit seperti :

L ---+ Low carbon


74

Mo ---+ Molibdenum

MoL ---+ Low Carbon danmolibfunum

Cb --, Columbium

4. Angka terakhir ini menunjukan bahwa kemampuan posisi

pengelasan dan polaritas.

15---+ DCEP

l6 ---+ DCEP atau AC

17 ---+ DCEP atau AC

Hal - hal yang menjadi pertimbangan pemilihan elektroda :

1) Sifat kekuatan logam dasar.

2) Komposisi logam dasar.

3) Posisi pengelasan.

4) Arus listrik las.

5) Bentuk dan macam sambungan.

6) Ketebalan dan bentuk logam dasar.

7) Keadaan di sekitar pekerjaan.

8) Efisiensi produksi syarat - syarat pekerjaan.

c. Alat Bantu Pengelasan

1. Kacamata Las
Adalah suatu alat yang digunakan untuk pelindung muka dan

mata pada waktu mengelaso di bengkel fabrikasi terdapat dua macam alat

yaitu kacamata las yang cara pemakaiannya di pegang tangan kiri dan
L5

kacamata las yang cara pemakaiannya di kenakan langsung di kepala

seperti helm, kaca mata las sangat penting digunakan pada waktu

mengelas selain untuk melindungi mata dari sinar/cahaya las dapat juga

sebagai pelindung muka dari bahaya panas ataupun asapnya.

Gambar 5. Kacamata Las

2. Sikat Baja

Sikat baja adalah alat pembersih yang banyak dipergunakan dalam

bengkel fabrikasi. Sikat baja adalah peralatan utama dalam bengkel las,

serabut ujung sikat baja ini terbuat dari kawat karena fungsi alat ini adalah

untuk menyikat benda kerja yang selesai dilas, selain itu juga dapat

digunakan untuk menghilangkan korosi yang menempel pada besi.

Gambar 6. Sikat Baja


L6

3. Palu Terak

Alat ini menyerupai palu biasa tapi bentuknya agak kecil terdapat

dua ujung, ujung yang satu agak lancip dan satunya agak pipih. Palu terak

ini digunakan selesai mengelas yaitu untuk memukuVmenghilangkan terak

yang menempel dirigi*igi las.

Gambar 7. Palu Terak

4. Penjepit (clamp Q
Clamp merupakan alat perkakas tangan yang digunakan untuk

menjepit benda kega agar posisinya tidak berubah. Alat ini mempunyai

bentuk dan ukuran yang berbeda - beda tetapi mempunyai fungsi yang

sama.

Gambar 8. Clamp C
L7

2. Mesin Bor

Mesin bor adalah peralatan mesin perkakas yang secara umum

digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Selain itu juga

berfungsi untuk mereamer (meluaskan), mengetap, dan lain - lain. Hampir

semua mesin bor sama proses kerjanya yaitu poros utama mesin berputar

dengan sendirinya mata bor akan ikut berputar. Mata bor yang berputar

akan dapat melakukan pemotongan terhadap benda kerja yang dijepit pada

ragum mesin. Umumnya jenis mesin bor yang digunakan pada bengkel

kerja bangku maupun kerja mesin adalah mesin bor tangan, mesin bor

meja dan mesin bor lantai. Pemilihan mesin bor tersebut tergantung dari

jenis pekerj aan yang akan dilakukan (Sumantri, I 989 : 250).

a. Mesin Bor Tangan

Mesin bor tangan terutama digunakan untuk pekerjaan-

pekerjaan ringan, seperti pembuatan lubang dengan diameter kecil atau

sedang, kurang dari 13 milimeter, dan benda kerjannya telah terpasang

pada kedudukannya yang tidak mungkin akan dibuka kembali. Mesin

bor yang biasa digunakan dalam bengkel kerja bangku dan kerja mesin

biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu mesin bor tangan yang digerakkan

oleh tangan dan mesin bor listrik yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Mesin bor tangan yang digerakkan oleh tangan sangat terbatas

pengguruulnnya, karena hanya dapat melakukan pengeboran sampai


18

dengan ukuran 8 milimeter. Sedangkan mesin bor tangan yang

digerakkan oleh listrik dapat digunakan untuk membuat lubang sampai

dengan ukuran 13 milimeter (Sumantri, 1989 :250-251).

Kedua mesin bor tangan tersebut diatas yang paling sering

digunakan untuk mengebor adalah mesin bor tangan yang digerakkan

dengan menggunakan tenaga listrik.

Gambar 9. Mesin Bor Tangan

b. Mesin Bor Meja

Dinamakan mesin bor meja, karena mesin bor ini ditempatkan

pada meja kerja. Mesin bor ini dapat dipakai untuk membuat lubang

dengan diameter lebih besar dari lubang yang dibuat oleh mesin bor

tangan. Konstruksinya juga lebih kompleks dibanding dengan mesin

bor tangan. Kapasitas mesin bor meja adalah 13 milimeter, artinya

mesin ini mempunyai chuck yang dapat menjepit mata bor


19

berdiameter 13 milimeter. Mesin bor ini dilengkapi dengan meja

tempat dudukan ragum mesin atau tempat menjepit benda keda yang

akan dibor. Mesin bor ini digerakkan oleh motor listrilq dimana

putaran yang dihasilkan oleh motor listrik tersebut ditransmisikan

melalui beberapa buah puli dan ban yang kemudian akan

menggerakan poros utama mesin bor. Mesin ini dilengkapi dengan

cakra bertingkat, maka putaran yang dihasilkan oleh motor dapat

diperbesar atau diperkecil sesuai dengan kebutuhan (Sumantri, 1989 :

2s3\.

Gambar 10. Mesin Bor Meja

Saat melakukan proses pengeboran hal yang perlu diperhatikan

adalah pemilihan mata bor guna memperoleh diameter lubang yang

diinginkan. Adapun jenis mata bor harus menyesuaikan bahan atau

benda kerja yang akan dibor.Hal tersebut dimaksudkan agar tidak

terjadi kerusakan pada mata bor, benda kerja dan kecelakaan kerja

(Sumantri, 1989 : 254).


20

ffi.r.:
.i?*r'l
:':i1
-i:r'
ffiG
tn
,,ffi
fi;*'"'ffi
ffift'i;tP ,'il

Gambar 11. Mata Bor

Hal- hal lain yang harus diperhatikan dalam proses pengeboftrn yaitu :

l) Kecepatan spindle yang diteruskan pada cak atau sarung bor

harus sesuai dengan kondisi dalam proses pengeboran. Cara

untuk mengatur kecepatan spindle mesin bor dapat dilakukan

dengan menggerakkan klem penyetel ban sehingga dapat

memindahkan v - belt ke cakra tingkat sesuai putaran yang

diinginkan. Rumus yang digunakan untuk menentukan

putaran mesin bor adalah :

Csxl000 -
= (Sumantri, 1989 :263)
" ffi(rpm)

Keterangan:

n : putaran poros utama (rpm)

Cs : kecepatan potong (m/ menit)

d : diameterbor(mm)
21.

2) Bagian permukaan yang akan dibor harus diberi tanda dengan

cara penitikan atau dengan menggunakan bor centre agar

memudahkan jalan pengeboran selanjutnya.

3) Sebelum melakukan proses pengeboran, lakukan pengaturan

posisi

kerataan dari benda kerja menjadi titik acuan karena bila

pemukaan

benda kerja tidak rat4 efek yang ditimbulkan sangat fatal yaitu

lubang menjadi tidak lurus, oleh karena itu kita bisa

menggunakan alat pengukur dial indikator sehingga hasil

pengeborannya benar - benar tegak lurus.

4\ Saat proses pengeboran berlangsung lakukanlah pemberian

cairan

pendingin dan lakukan dengan hati-hati.

5) Saat proses pengeboran diperlukan adanya peralatan


pendukung salah satunya adalah ragum mesin bor. Alat ini

berfungsi mencekam bagian tertentu dari bahan yang akan

dibor sesuai dengan tingkat kesulitan proses pengeboran. Jenis

ragum yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya


22

Gambar 12. Ragum Mesin Bor

c. Penitik

Penitik dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan

fungsinya yaitu penitik garis dan penitik pusat/center. Kedua jenis

penitik tersebut sangat penting artinya dalam pelaksanaan melukis dan

menandai, sebab masing-masing mempunyai sifat tersendiri.

Penitik garis

Penitik garis adalah suatu penitib dimana sudut mata

penitiknya adalah 60 derajat. Dengan sudut yang kecil ini maka

penitik ini dapat menghasilkan suatu tanda yang sangat kecil. Dengan

demikian jenis penitik ini sangat cocok untuk memberikan Ianda-tanda

batas pengerjaan pada benda kerja. Tanda-tanda batas pengerjaan pada

benda kerja akibat penitikan akan dihilangkan pada waktu

finishing/pengerjaan akhir agar supaya tidak menimbulkan bekas

setelah pekerjaan selesai.


23

Gambar 13. Penitik Garis

Penitik pusat memiliki sudut yang lebih besar dibandingkan

dengan penitik garis. Besar sudut penitik pusat adalah 90 deraja!

sehingga penitik ini akan menimbulkan luka atau bekas yang lebar
pada benda kerja. Penitik pusat ini cocok digunakan untuk membuat

tanda terutama untuk tanda pengeboran. Karena sudut penitik ini besar,

maka tanda yang dibuat oleh penitik ini akan dapat mengarahkan mata

bor untuk tetap pada posisi pengeboran. Dengan demikian penitik ini

sangat berguna dalam pelaksanaan pembuatan benda kerja yang

memiliki proses kerja pengeboran. (Sumantri, 1989: 124-146)

,/m.',
l\z'|
"'.11:/
\
Gambar 14. Penitik Pusat
24

d. Palu

Palu merupakan alat tangan yang sudah lama diketemukan orang

dan sudah sejak lama dipergunakan dalam seluruh kegiatan pekerjaan.

Tidak saja pada bengkel-bengkel yang besar, tetapi palu digunakan

hampir pada seluruh aspek kehidupan dari bengkel sampai kehidupan

rumah tangga.

Ukuran palu ditentukan oleh berat dari kepala palu, seperti

misalnya palu 250 gram, 500 gram dan bahkan palu dengan berat 10

kilogram. Oleh sebab itu, pemakaian palu sangat bervariasi sesuai dengan

jenis kegiatan pekerjaan, dari pekerjaan ringan sampai pekerjaan berat.

Jenis palu dapat dibagi menjadi dua, yaitu palu keras dan palu lunak. Palu

keras adalah palu yang kepalanya terbuat dari baja dengan kadar karbon

sekitar 0,60lo. Proses pembuatanya ialah dengan cara ditempa kemudian

dikeraskan pada bagian permukaan agar menjadi keras. Pemakaian palu

keras pada bengkel keda bangku atau bengkel kerja mesin adalah sebagai

pemukul pada kerja memotong dengan pahat, menempa dingin pada

pekerjaan perakitan, membengkokan benda kerja, membuat tanda, dan

pekerjaan permukaan lainnya (Sumantri, 1989 : 148).

Gambar 15. Palu lunak


ffiGambar 16. Palu keras
25

3. Mesin Gerinda Gerenda Tangan dan Mesin Gerinda Potong

Mesin gerinda dalam kerja bangku maupun kerja mesin berfungsi

antara lain sebagai berikut:

1. Membuang bahan yang tidak berguna./berlebih pada benda kerja.

2. Mengasah atau membentuk sudut-sudut mata potong

padaperalatanlperkakas potong, seperti mata bor, pisau frais, pahat

bubut,reamer dan lain sebagainya.

3. Menghasilkan permukaan potong dengan kehalusan tinggi.

4- Memotong benda kerja yang mempunyai kekerasan yang tinggi

dimana mesin-mesin lainnya tidak dapat melakukannya.

Dalam kerja bangku maupun kerja mesin, mesin gerinda dapat

dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:

a. Mesin gerinda tangan

Jenis mesin gerinda tangan ini khusus digunakan untuk

menggerinda bahan-bahan atau benda kerja dengan tujuan

meratakan dan menghaluskan permukaan bahan yang tidak dapat

dilakukan mesin gerinda lainnya karena bahan yang digerinda tidak

dapat dipindah tempatkan. Dengan kata lain mesin ini dapat dibawa

kemana-mana karena bentuknya yang kecil sehingga mesin gerinda

ini dapat melakukan penggerindaan dengan berbagai macam posisi

sesuai dengan tuntutan kerumitan dari bentuk bahan yang digerinda.


25

Gambar 17. Mesin gerinda tansan

Mesin gerinda potong

Fungsi utama mesin ini adalah untuk memotong benda kerja

yang terbuat dari logam, kecuali baja yang dikeraskan. Dengan

mesin ini kita dapat memotong benda kerja dalam jumlah banyalg

baik dipotong secara bertahap maupun dirangkap, dengan demikian

proses pemotongan lebih cepat dan praktis daripada menggunakan

gergaji tangan (PPPGT, 1982:50).

Gambar 18. Mesin gerinda potong


27

4. Alat Layout (melukis benda kerja)

a. Penggores

Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda kerja,

sehingga dihasilkan goresan atau gambar pada benda kerja. Karena tajam

maka penggores dapat menghasilkan goresan yang tipis tapi dalam. Bahan

untuk membuat penggores ini adalah baja perkakas sehingga penggores

cukup keras dan mampu menggores benda kerja. Penggores memiliki

ujung yang sangat runcing dan keras. Penggores dapat dibedakan menjadi

dua macam yaitu pertama, penggores dengan kedua ujungnya tajamtetapi

dung yang satunya lurus dan yang lainnya bengkok. Kedua, penggores

dengan hanya satu ujungnya yang tajam.

Gambar 19. Penggores

b. Penyiku

Penyiku termasuk alat ukur dan juga alat gambar, alat ini terdiri

atas daun dan blok yang terbuat dari baja. Pada dasarnya pengukur siku ini

digunakan untuh memeriksa/ mengukur sudut, menarik garis atau berupa

garis sejajar, dan pemeriksa rata dan tidak ratanya benda kerja (Sumantri,

1989: 114-llT.
28

Gambar 20. Penyiku

c. Penggaris Baja

Penggaris baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat

dimana permukaannya dan bagian sisinya rata dan lurus sehingga dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam penggoresan. Penggaris baja juga

memiliki guratan-guratan ukuran, dimana macam ukurannya ada yang

dalam kesatuan inchi. sentimeter dan milimeter.

ffi
Gambar 21. Mistar Baja

d. Busur Derajat

Busur derajat merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mengukur sudut. Busur derajat ini terbuat dari baja paduan dengan bentuk

setengah lingkaran yang terdapat angka dari 0"-180" sebagai pembaca

ukuran, dan tangkai sebagai pembaca


29

.9-

Gambar 22. Busur Deraiat

e. Jangka Sorong

Adalah suatu alat ukur persisi yang digunakan untuk mengukur

kedalaman, panjang, diameter dalam/luar. Selain itu juga memiliki


ketelitian 0,05 mm sehingga ukuran yang dihasilkan lebih presisi, ukuran

jangka sorong terdapat dua ukuran, bagian bawah dalam milimeter dan

yang atas dalam inci. (Sumantri, 1989: 42-43)

Gambar 23. Jangka Sorong

f. Mistar Gulung

Mistar ukurlmistar gulung adalah alat ukur yang digunakan untuk

mengukur benda kerja yang panjangnya melebihi ukuran dari mistar baj4

atau dapat dikatakan untuk mengukur benda-benda yang besar dan

panjang. Mistar gulung ini tingkat ketelitiannya adalah setengah milimeter


30

sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur benda kerja secara presisi.

Namun dalam pelaksanaan pembuatan rangka digunakan mistar gulung

dengan alasan lebih praktis dari pada mistar baja dan mudah dalam

penggunaannya serta cukup untuk mengukur panjang dari rangka. Panjang

dari mistar gulung ini bervariasi dari 2 meter sampai 30 dan 50 meter,
tetapi dalam bengkel kerja mesin ukuran terpanjang adalah 3 meter.

Cambar 24. Mistar gulung

5. Kompresor Udara

Kompresor udara merupakan suatu alat penyimpan udar4 dimana

udara ditampung dalam sebuah ruangan tertutup dan biasanya ruangan

tersebut berupa tabung. Kompresor tersebut bisa menyimpan dan

mengeluarkan udara melalui selang. Bagian-bagian yang harus ada dalam

kompresor udara ialah motor penggerak, tabung penyimpan udar4 piston,

belt, selang, kran udara, katup pengaman, kran penguras, troli,regulator,

dan manometer.
31

Gambar 25. Kompresor udara

6. Spray gun

Sproy gun digunakan untuk alat bantu penyemprotan dalam

pengecatan. Sistern kerja dari pistol semprot tersebut ialah adanya adanya

bantuan penekanan udara dari kompresor. Dengan bantuan udara yang

bertekanan dari kompresor, maka cat dalam pistol semprot keluar menjadi

butiran-butiran halus, dan butiran-butiran itulah yang akan melapisi benda

kerja secara merata. Hal yang harus ada dalam pistol semprot ialah tabung,

katup pengeluar ca! pembentuk kabut, penyetel tekanan.

Gambar 26. Spray gun


32

C. Gambar Produk Yang Dibuat

1. Gambar Mesin Pemotong Adonan Krupuk Rambak

Gambar 27. Mesin pemotong adonan krupuk rambak


33

Keterangan :

1. Rangka Utama Mesin 10. Poros Penyangga

2. Reducer lI. Teflon


3. sproket 12. Pisau Pemotong

4. Rante 13. RangkaAtas

-t. Tutup Transmisi 14. Sisir Atas

6. Gear 15. Sisir Bawah

7. Roda Gigi 16. Dinamo

8. Poros Utama 17. Saluran Keluar

9. Saluran Masuk
BAB III
KONSEP PEMBUATAN

Konsep Umum Pembuatan Produk

Konsep merupakan suatu kesimpulan perencanaan. Dimana suatu

konsep sangatlah dibutuhkan dalam suatu kegiatan, acara maupun pengerjaan

suatu produk. Tujuan konsep itu sendiri ialah mengetahui pokok kesimpulan

dari suatu alur perencanaan kegiatan, acara maupun pengerjaan suatu produk

itu sendiri. Di dalam pengerjaan suatu produk sebuah konsep pembuatan

sangatlah dibutuhkan khususnya adalah sebuah konsep umum pembuatan

produk. Konsep-konsep tersebut meliputi beberapa hal, yaitu:

1. Pengurangan Volume Bahan

Mengerjakan suatu produk, tentunya bahan yang akan diproses

akan mengalami proses pengurangan volume bahan dimana pengurangan

tersebut berpengaruh pada hasil yang diinginkan.

Pengurangan volume bahan dapat dilakukan dengan cara:

a. Pemotonsan

b. Penseboran

c. Pengelasan

d. Penggerindaan

2. Proses Mengubah Bentuk Bahan

Pengubahan bentuk bahan merupakan proses untuk membentuk

logam atau bahan menjadi bentuk jadi atau setengah jadi yang

34
35

memerlukan pengerjaan lain. Umumnya benfuk mula suatu bahan adalah

batangan yang diperoleh sebagai hasil proses pengolahan bijih logam.

Bijih logam dicairkan menggunakan temperatur tinggi, kemudian bijih


logam cair dituangkan dalam cetakan logam yang kemudian akan

menghasilkan batangan dengan ukuran tertentu.

3. Penyambungan

Proses penyambungan pada bahan dilakukan salah satunya yaitu

dengan cara pengelasan. Proses pengelasan ialah proses penyatuan logam

melalui pencairan bahan dasar dengan tujuan agar kedua bahan tersebut

dapat menyatu. Proses penyambun gun i:.gudapat dilakukan dengan cara

dilem, disambung dengan baut, dikeling, disolder, dipatri dan lain

sebagainya.

4. Penyelesaian Permukaan

Proses penyelesaian permukaan dapat pula diartikan sebagai proses

finishing. Proses ini adalah proses yang sangat menentukan baik tidaknya

penampakan luar pada suatu bahan atau produk. Proses yang dapat

dilakukan padafinishing yaitu diantaranya ialah proses pelapisan, semprot

logam, pelapisan fosfat, pelapisan listrik, proses gosok amril, penghalusan

rat4 penggosokan halus, dan lain sebagainya.


36

B. Konsep Pembuatan Rangka Utama

Dalam proses pembuatan dudukan rangka utama pada mesin adonan krupuk

rambak, dibutuhkan konsep pembuatan dalam pengerlaanrrya. Konsep ini bertujuan

untuk memperlancar pekerjaan serta mempercepat penyelesaian pembuatan produk.

Beberapa konsep yang digunakan dalam pembuatan rangka utama pada mesin

adonan krupuk rambak adalah sebagai berikut :

Proses Melukis dan Menandai

Langkah awal pembuatan rangka utama pada mesin pemotong adonan

krupuk rambak adalah melukis dan menandai benda kerja yang akan dikerjakan.

Proses melukis dilakukan untuk menentukan ukuran bahan yang akan dipotong.

Dalam pengedaan melukis dapat menggunakan mistar dan penggores atau spidol.

Sedangkan menandai dilakukan untuk menandai bagian bahan yang akan dibor.

Dalam proses menandai dapat menggunakan penitik dan palu.

2. Pengurangan Volume Bahan

Langkah awal pembuatan rangka utama pada mesin pemotong adonan

krupuk rambak adalah pengukuran benda kerja yang akan dipotong dan kemudian

ditandai pada bagian-bagian yang akan dipotong, setelah ditandai kemudian baru

dilakukan proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan menggunakan

mesin gerinda potong atau dengan gergaji tangan.

Proses penggerindaan bahan dilakukan untuk membentuk bahan dan

pembersihan dari sisa-sisa pemotongan, untuk pengeboran atau pembuatan lubang

yang akan dibuat sesuai dengan gambar kerja dan mesin yang digunakan adalah

mesin bor.
37

Langkah pengikiran bahan untuk meratakan dan menghaluskan lubang

setelah dibuat lubang, dan untuk menentukan ukuran yang presisi atau sebagai

.finishing.

3. Proses Pengeboran

Dalam proses pengeboran pada rangka utama menggunakan mesin bor radial

sedangkan mata bor yang dipakai adalah mata bor O 8 mm dan A l0 mm. Proses
pengeboran ini bertujuan untuk membuat lubang baut pengikat antara rangka utama

dengan rangka atas maupun dengan komponen lain. Sebelum benda kerja dibor

terlebih dahulu benda kerja ditandai kemudian dititik menggunakan penitik, Tujuan

dilakukan penitikan adalah agar tidak meleset ketika mata bor mulai menyayat benda

kerja. Benda kerja yang akan dibor hendaknya dijepit pada ragum atau diklem.

Tujuannya agar benda kerja tidak goyang, karena bila benda kerja goyang maka

mata bor bisa patah dan hasil pengeboran akan tidak tepat.

4. Proses Penyambungan

Pada proses pembuatan rangka utama pada mesin pemotong adonan krupuk

rambak, proses penyambungan antara bagian satu dengan lainnya digunakan metode

pengelasan. Proses pengelasan ialah proses penyatuan dua buah logam menjadi suatu

sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan.

Mesin las yang digunakan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Dalam

penyambungan ini menggunakan elektroda @ 2,6 mm sedangkan arus yang

digunakan adalah 80-100 Ampere.


38

Proses Perakitan

Pada konsep perakitan yaitu setelah semua peralatan yang dibuat sesuai

gambar kerja selesai maka langkah selanjutnya merakit semua komponen yang

dibuat menjadi satu. Pada proses perakitan dapat diketahui kesalahan-kesalahan

misalnya ukuranya tidak pas, ukuranya kebesaran atau kekecilan, benda kerja

sudutnya tidak pas atau tidak sesuai dengan desain dan lain sebagainya. Sehingga

pada proses perakitan benda kerja masih bisa diperbaiki kesalahan-kesalahanya dan

disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.

6. Proses Pelapisan

Pada rangka utama digunakan proses pelapisan dengan pendempulan dan

pengecatan.Tujuan utama dari pengecatan ini adalah agar terlihat menarik dan tahan

korosi. Sedangkan alat untuk pendempulan dilakukan dengan : amplas ukuran 400

dan 1000, skrap, danpul. Sedangkan alat untuk pengecatan dilakukan dengan

kompresor, sprqy gun. Cat yang digunakan pada pelapisan rangka utama adalah cat

epoksi sebagai cat dasar kemudian dilapisi lagi menggunakan cat minyak yang

dicampur menggunakan tiner sebagi bahan pengencernya.


BAB tv
PROSES, HASIL, DA I PEMBAHASAN

PROSES PEMBUATAI\i RANGKA UTAMA MESIN PEMOTONG

ADONAN KRUPUK RAMBAK

A. Diagrain Alir Proses Pembuatan Rangka Utama


N.{ULAI

Itlentilikusi {iambar keria

Persiapan Bahm Pcrsilparr Alar

Pcrcncanaan Pcrnot.)ngan ((.rttt ittg Plutr )

Pcrnotongan clan Pcugcboran Bahan

rrreriksiurn Pernotongan
dirn Pengeboran

Tu<'k ..t'll

Pclapisan Rangka

Uji Kincria

SILESAI

Gambar 28. Diagram alir proses pembuatan rangka utama

39
40

Visualisasi Proses Pembuatan Rangka Utama

1. Identifikasi Gambar Kerja

pla
.]
145 18

rE

Gambar 29. Gambar pandangan rangka utama

Ukuran Rangka utama mesin

a. Panjang :500 mm

b. Lebar :400 mm

c. Tinggi :400 mm
4l

2. Bahan

Bahan untuk membuat rangka utama adalah plat baja siku

dengan profil"L"ukuran 40 x 40 dengan tebal 3 mm, keuntungan


sebagai berikut :

. Bila dilas dengan baik maka akan menghasilkan kerangka yang

kokoh.

o Harganya terjangkau dan mudah dicari di pasaran.

3. Perencanaan Pemotongan (Cutting PIan)

Langkah pertama dalam melakukan pembuatan rangka utama

adalah perencanaan pemotongan dan pengukuran bahan yang akan

dipotong. Perencanaan pemotongan bahan merupakan cara

pemotongan bahan agar meminimalkan jumlah sisa bahan yang

terbuang selama pemotongan berlangsung yang berarti menghemat

penggunaan bahan.

Dalam pembuatan rencana pemotongan bahan, didasarkan pada

identifikasi kebutuhan bahan untuk pembuatan rangka utama. Berikut

ini adalah tabel kebutuhan bahan plat siku yang digunakan dalam

pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan krupuk rambak.


42

Tabel 1. kebutuhan bahan plat siku yang digunakan

No. Nama bagian rangka Panjang (mm) Jumlah IPanjang (mm)

I A(Rangka panjang) 500 4 2000

2. B(Rangka pendek) 400 4 1600

3. C(Rangka tegak) 400 4 r600

4. D(Dudukan motor) 400 2 800

Total 5000

Realisasi kebutuhan plat siku jika panjang total kebutuhan 5000

mm dan panjang satu batang plat siku 6000 mm maka plat siku yang

harus dibeli adalah 1 batans.

4. Keselamatan Kerja

a. Memakai pakaian ke4a(wear pack).

b. Menggunakan alat atau mesin sesuai dengan fungsi dan

kegunaanya.

c. Pada saat mengelas mengenakan alat keselamatan kerja seperti

sarung tangan las dan kaca mata las.

d. Pada saat menggerinda mengenakan kaca mat4 sarung tangan,

dan masker.

e. Pada saat melakukan pengeboran benda kerja dijepit dengan

ragum, supaya benda kerja tidak lepas atau terlempar.


43

5. Langkah Kerja Proses Pembuatan Rangka

Langkah kerja proses pembuatan rangka utama mesin pemotong

adonan krupuk rambak dapat dilihat padatabel2

Tabel 2. Proses pemotongan.

NO Gambar Proses Alat Keterangan

I a. gambar proses pengerjaan ) Rol/ meter l) Ukur benda kerja sesuai

F Penggaris gambar kerja menggunakan

ts Penyiku roll meter yaitu 400 mm

F Busur derajat se.banyak 4 buah

PRagum 2) Tandai benda yang telah

) Gerinda potong diukur menggunakan

F Gergaji tangan penggores.

3) -fepit benda kerja dengan

menggunakan ragum serta

atur sudut pemotongan

b. gambar hasil menjadi 45'.

4) Potong benda kerja sesuai

garis yang telah dibuat

sebelumnya dengan

menggunakan mesin gerinda

potong.

5) Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.
44

Tabel2. (lanjutan)

2 Gambar hasil pengerjaan D Rol/ meter l) Ukur benda kerja sesuai

) Penggaris gambar kerja menggunakan

) Penyiku roll meter yaitu 400 mm

) Busur derajat sebanyak 2 buah.

FRagum 2) Tandai benda yang telah

D Gerinda potong diukur menggunakan

) Gergaji tangan penggores.

3) Jepit benda kerja dengan

menggunakan ragum serta

atur sudut pemotongan

menjadi 45o.

4) Potong benda kerja sesuai

garis yang telah dibuat

sebelumnya dengan

menggunakan mesin gerinda

potong.

5) Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.
45

Tabel2. (lanjutan)

Gambar hasil pengerjaan )Rol/ meter 1) Ukur benda kerja sesuai

) Penggaris gambar kerja menggunakan

F Penyiku roll meter yaitu 5m mm

P Busur derajat sebanyak 2bwh.


DRagum 2) Tandai benda yang telah

F Gerinda potong diukur menggunakan

ts Gergaii tangan penggores.

3) Jepit benda kerja dengan

menggunakan ragum serta

atur sudut pemotongan

menjadi 45'.

4) Potong benda kerja sesuai

garis yang telah dibuat

selelumnya dengan

menggunakan mesin gerinda

potong.

5) Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.
46

Tabel2. (lanjutan)

4 Gambar hasil pengerjaan > rRol/ meter 1) Ukur benda kerja sesuai

> Penggaris gambar kerja menggunakan

> Penyiku roll meter yaitu 495 mm


> Busur derajat sebanyak 2 buah.

> Ragum 2) Tandai benda yang telah

> Gerinda potong diukur menggunakan

> Gergaji tangan penggores.

3) Jepit benda kerja dengan

menggunakan ragum sefia

atur sudut pemotongan

menjadi 45". Setelah

terpotong dilanjutkan

pemotongngan sudur 90o


bentuk"L"pada kedua ujung

yang berlawanan arah.

4) Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.

5 Gambar hasil pengerjaan > Rol/ meter l)Ukur benda kerja sesuai

> Penggaris gambar kerja menggunakan

> Penyiku roll meter yaitu 395 mm


> Busur derajat sebanyak 2buah.

> Ragum 2) Tandai benda yang telah

> Gerinda potong diukur menggunakan

> Gergaji tangan penggores.

3) Jepit benda kerja dengan

menggunakan ragum serta


47

Tabel2. (lanjutan)

atur sudut pemotongan

menjadi 45o. Setelah

terpotong dilanjutkan

pemotongngan sudur 90o


bentuk"L"pada kedua uJung

yang berlawanan arah.

4) Potong benda kerja sesual

garis yang telah dibuat

sebelumnya dengan

menggunakan mesin gerinda

polong.

Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.

o Gambar hasil pengerjaan > Rol/ meter l)Ukur benda kerja sesuai

> Penggaris gambar kerja menggunakan

> Penyiku roll meter yaitu 395 mm


> Busur derajat sebanyak 2 buah(dudukan

> Ragum mesin).

> Gerinda potong 2) Tandai benda yeng telah

> Gergaji tangan diukur menggunakan

penggores.

3) Jepit benda kerja dengan

menggunakan ragum serta

atur sudut pemotongan


48

Tabel2. (lanjutan)

menjadi 90o atu bentuk "L".

4) Potong benda kerja sesuai

garis yang telah dibuat

sebelumnya dengan

menggunakan mesin gerinda

potong.

5) Rapikan hasil pemotongan

yang masih kasar dengan

menggunakan mesin gerinda

tangan.

Tabel 3. Proses pengeboran

No Gambar proses pengerjaan Alat Keterangan

I Gambar proses pengerjaan F Mesin Bor 1) Lukis plat siku yang akan
FRagum dibor (rangka panjang bagian
YKunci Chuck atas), kemudian tandai

F Mata Bor O8 bagian yang akan dibor


PPenitik dengan penitik.

D Palu Besi 2) Gunakan mesin bor meja dan

mata bor yang digunakan O


8.

3) Putaran mesin bor yang

dipakai sebesar 1480 rpm.


4) Jepit plat siku pada ragum
kemudian lakukan
pengeboran plat siku untuk
dudukan srosotan bawah

sebanyak 2 buah lubang pada


kedua plat siku.

Gambar hasil
49

Tabel3. (lanjutan)

2 Gambar hasil pengerj aan ) Mesin Bor 1) Lukis plat siku yang akan
)Ragum dibor (rangka panjang bagian
YKunci Chuck atas), kemudian tandai
ts Mata Bor O l0 bagian yang akan dibor
)Penitik dengan penitik.

PPalu Besi 2) Gunakan mesin bor meja dan

mata bor yang digunakan O


10.

3) Putaran mesin bor yang


dipakai sebesar 870 rpm.
4) Jepit plat siku pada ragury
kemudian lakukan
pengeboran pada kedua plat
siku.masing-masing 3 buah

lubang.

J Gambar hasil pengerjaan ) Mesin Bor l) Lukis plat siku yang akan
)Ragum dibor (rangka panjang bagian
YKuneiChuck barvah), kemudian tandai

F Mata Bor Ol0 bagian yang akan dibor


) Penitik dengan penitik.

) Palu Besi 2) Gunakan mesin bor meja dan


mata bor yang digunakan O
10.

3) Putaran mesin bor yang


dipakai sebesar 870 rpm.
4) Jepit plat siku pada ragum
kemudian lakukan
pengeboran pada kedua plat

siku.masing-masing 2 buah
50

Tabel3. (lanjutan)

lubang.

4 Gambar hasil pengerjaan ) Mesin Bor 1) Lukis plat siku yang akan
)Ragum dibor lrangka panjang

YKunciChuck bagian baw'ah sisi kanan),


F Mata Bor O 8 kemudian tandai bagian
F Penitik yang akan dibor dengan
) Palu Besi penitik.
2) Cunakan mesin bor meja

dan mata bor yang


digunakan O 8.

3) Putaran mesin bor yarrg


dipakai sebesar 148 rpm.
Jepit plat siku pada ragum
't)
kemudian lakukan
pengeboran plat siku sesuai
gambar kerja.

5 Gambar hasil pengerj aan ) Mesin Bor l) Lukis plat siku yang akan
FRagum dibor (dudukan mesin),
YKunci Chuck kemudian tandai bagian

F Mata Bor @ 10 yang akan dibor dengan

F Penitik penitik.
F Palu Besi 2) Gunakan mesin bor meja

dan mafa bor yang


digunakan O 10.

3) Putaran mesin bor yang


dipakai sebesar 870 rpm.
4) Jepit plat siku pada ragum
kemudian lakukan
pengeboran plat siku sesuai

gambar kerja.
5l

Tabel 4. Proses penyambungan rangka atas

No Gambar proses pengerj aan Alat Keterangan

I ) Mesin las listrik l) gabungkan kedua benda

F Palubesi kerja pada bidang yang rata,

P Palu terak kemudian gunakan penyiku

) Penyiku untuk menyiku sudut yang

Y Clamp C dibentuk oleh kedua plat

) Sikat baja tersebut.

) Topeng las 2) Gunakan elektroda O 2,6

dengan setingan arus 80-90

ampere

3) Lakukan tack weld pada

benda kerja kemudian ukur

kesikuannya.

2 ) Mesin las listrik r) Tempelkan benda ketj.a

) Palu besi seperti gambar disamping

P Paluterak lalu ukur kesikuan benda

F Penyiku kerja

Y Clamp C ?\ Tack weldbenda kerja

) Sikat baja

F Topeng las

D Mesin las listrik l) Satukan benda kerja sepefti

J
) Palu besi terlihat pada gambar

) Palu terak disamping dengan cara

F Penyiku melakukan tack v,eld

Y Clamp C 2) Ukur kesikuan seluruh sudut

) Sikatbaja benda kerja. Jika masih ada

) Topeng las sudut yang belum siku pukul


52

Tabel4. (lanjutan)

dengan palu besi hingga

seluruh sudut benda kerja

siku. Setelah seluruh sudut

telah siku lakukan

penguncian pada benda kerja

dengan cara melakvkan tack

weld pada sudut bagian


dalam.

3) Bersihkan permukaan benda

kerja dengan menggunakan

sikat baja dan palu terak.

4) Lakukan pengelsan dengan

metode silang untuk

memperkecil terjadinya

distorsi pada benda kerjl

Pengelasan dilakukan dengan

cara down hand. Elektoda

yang digunakan q 2,6

dengan setingan arus 8& 90

Ampere.

5) Bersihkan permukan benda

yang dilas dengan

menggunakan palu terak dan

sikat baja.
53

Tabel 5. Proses pengelasan rangka mesin

No Gambar Proses Alat Keterangan

1 Mesin las listrik l) Balik rangka atas seperti

Palu besi ditunjukkan pada gambar

Palu terak disamping. Kemudian

Penyiku pasang rangka kaki. Pastikan

Clamp C rangka kaki tegak lurus

Sikat baja rangka atas, ukur dengan

Toperg las penyiku. Setelah membentuk

sudut yang sikt tack weld

benda kerja pada salah satu

sisi, kemudian ukur kembali

untuk memastikan tidak

terjadi perubahan karena

tergesero setelah itu tack weld

sisi lainnya.

2) Lakukan pengelasan dengan

menggunakan elektroda 0
2.6 dengan arus 80-90

Ampere. Posisi pengelasan

down hand.

3) Bersihkan permukaan benda

menggunakan palu terak dan

sikat baja.
54

Tabel5. (Lanjutan)

a F Mesin las listrik Lakukan langkah

F Palu terak pengerjaan yang sama

) Penyiku dengan proses pengerjaan

Y Clamp C diatas.

) Sikat baja

P Topenglas

3 F Mesin las listrik Penyambungan dilakukn

F Palu besi dengan metode yailg sama

F Palu terak dengan dua metode

) Penyiku penyambungan

Y Clamp C sebelumnnya.

F Sikatbaja

) Topeng las

5 Mesin las listrik 1) Proses pengerjaan masih

Palu besi sama dengan Proses

Palu terak pengerjaan di alas, Yaitu

Penyiku dengan posisi pengelasan

ClampC down hqnd elektroda Yang

Sikat baja digunakan A 2,6 dengan


Topeng las settingan arus 80'90 AmPere

2)Lakukan pengecekan

kesikuan benda kerja Yang

telah dilas-

3) Bersihkan hasil lasan dengan


55

Tabel 5. (Lanjutan)

menggunakan palu terak dan

sikat baja.

6 ) Mesin las listrik l) Pasang komponen rangka

) Palu besi bagian bawah seperti pada

F Palu terak gambar, lalu lakukan tack

) Penyiku weld,

Y Clamp C 2) Untuk memperoleh hasil

) Sikatbaja yang maksimal gunakan


) Topeng las penyiku sebagai alat banfu,

jika rangka belum siku pukul

dengan menggunakan palu

besi agar diperoleh rangka

yang siku,

3) Setelah semua komponen

dilas dengan cara tack weld

lakukan pengelasan dengan

menggunakan elektroda A

2,6 dengan setting arus


sebesar 80-90 Ampere,

pengelasan dilakukan dengan

metode silang.
56

Tabel5. (Lanjutan)

a
Mesin las listrik 1) Pasang rangka dudukan

Palu besi motor seperti gambar

Palu terak disamping, gunakan penyiku

Penyiku sebagai alat bantu untuk

Clamp C memperoleh hasil pengelasan

Meja rata yang siku.

Sikat baja 2) Lakukan tack we ld pada

Topeng las benda kerja setelah itu

pastikan kesikuan benda kerja

lalu lakukan pengelasan

dengan menggunakan

elektroda @ 2,6 denganarus

80-90 Ampere

3) Bersihkan benda kerja

dengan menggunakan palu .-

terak dan sikat baja.

Keterangan

nr+ : Bagian yang dilas

-n + : Penambahan Komponen

i,* : Mistar siku


57

Tabel 6.Prosesfinishing rangka dengan pelapisan cat

No Gambar proses pengerjaan Alat Keterangan

F Dempul l) Sebelum proses pelapisan

Y Scrap
dengan cat, lakukan
proses pendempulan
D Amplas
==-*"----' terlebih dahulu pada

Y Spay gun bagian sambungan,


) Epoxy
kemudian lakukan
pengampelasan.

2) Setelah itu lakukan


lapisan dasar pada

permukaan rangka

dengan camputan epoxy,


hardener dan tinner-
3) Setelah proses pelapisan

dasar selesai, permukaan


dibersihkan kembali
dengan ampelas air.

z i Kompresor 1)Bersihkan permukaan


I yang akan dicat dari
Spray gun
kotoran atau pun bebu
yang menempel sebelum
proses pengecatan wama.

2)Campur cat wama


dengan tinner, kemudian
atur tekanan udara untuk
pengecatan.

3)Lakukan pengecatan pada


rangka dengan cat u'ama
hitam.

4)Setelah proses

pengecatan selesai, hasil


pengecatan dikeringkan
di bawah sinar matahari.
58

C. Perhitungan Waktu Teoritis Proses Pembuatan Rangka Utama

Proses pembuatan rangka utama terdiri dari 4 bagian, yaitu

pemotongan, pengeboran, pengelasan dan finishing. Perhitungan waktu

pengerjaan rangka utama sebagai berikut:

1. Waktu proses pengerjaan

a. Pemotongan Bahan

Hasil identifikasi pemotongan dapat dilihat padatabelT.

Tabel 7. Spesifikasi perhitungan waktu pemotongan bahan

No. Jenis Pekerjaan


Waktu
Jumlah I waktu
(menit) (menit)
1 Peneukuran bahan 2 T4 28
Pemotongan bahan menjadi bagian-
2. 2 t4 28
basian ranska
Melukis bagian-bagian rangka 2 l4 28
4 Pemasangan benda kerja pada ragum t4 t4
) Pemotongan bahan 90 o
z t2 24

tt PemotonEan bahan 45o 2 JZ 64

Perataan permukaan 44 44

8 Waktu non produHif 15 t5

Total waktu pemotongan :245 menit

b. Pengeboran bahan

1) Pengeboran lubang O 8 mm

L: I + 0,3d

:2,5 + (0,3 x 8)
:4,9 mm

30'1q00
Matabor o8mm.n - n.8
:1194,26 rpm
59

Dalam mesin bor putaran yang sesuai adalah 1480 rpm,

maka waktu pengeboran jika tebal penyayatannya 0,1 mmlputaran

adalah:

t,: J- :0,05 menit/lubang.


" --
0,1.1480

2) Pengeboran lubang O 10 mm.

L: I + 0,3d

:2,5+ (0,3.10)

:5.5 mm

30'1000
Mata bor a l0 mm.n - = 955"41 rpm
r.l0
Dalam mesin bor putaran yang sesuai adalah 870 rpm, maka

waktu pengeboran jika tebal penyayatannya 0,1 mm/putaran adalah:

t,:' ,,19 , :0,11menit/lubang.


0,1.870

Tabel 8. Perhitungan wakfu menentukan titik pengeboran.

No. Jenis Pekerjaan


Waktu
Jumlah I waktu
(menit) (menit)
Membuat garis pada rangka panjang atas
8 8
untuk dudukan ranska atas danfeeder.
Membuat garis pada rangka panjang
2. bawah untuk dudukan mesin dan tutup 5 5
transmisi.
Membuat garis pada rangka dudukan
J. 4 4
mesin.
4. Menitik pusat pada pertemuan garis 0.5 17 8,5

5. Wakfi non produVif 15 l5

Total waktu pengerjaan :40,5 menit


60

Tabel 9. Spesifikasi perhitungan waktu pengeboran.

No. Jenis Pekerjaan


Waktu
Jumlah
I wat t,.
(nenit) (menit)
I Memasang benda kerja pada ragum t7 17

2. Memasang mata bor O 8 dan O l0 mm 2 2


la
J. Mengepaskan mata bor pada benda kerja t7
4. ProsespengeboranOSmm 0.05 J 0.15

). Proses pengeboran O l0 mm 0.1I t4 t.54

6. Melepas mata@ 8 mm dan @ l0 mm 2 2

Waktu non produHif 10 l0


Total waku pengeboran :49,69 menit

c. Pengelasan

Proses pengelasan rangka utama terbagi dalam 2 jenis pengelasan

yaitu pengelasan titik (tackweld), dan pengelasan penuh. Adapun

spesifikasi waktu pengelasan dapat diliat pada table 10.

Tabel 10. Spesifftasi perhitungan waktu pengelasan.

No. Jenis Pekerjaan


Waktu
Jumlah I waktu
(menit) (menit)
I Persiapan alat dan bahan l5 l5
2. Pensaturan mesin las l5 15

Pengaturan benda kerja l5 l4 210


4. Pengelasan tackweld I 32 32

5. Pengelasan penuh I 32 JZ

6 W akt:.r no n pr oduktif lainny a l5 l5


Total waktu pengelasan : 319 menit
61

d Proses finishins
tangkah terakhir dalam pembuatan rangka utama ialah

finishing, proses finishing pada dasamya merupakan suatu proses

yang bertujuan untuk melindungi bahan dari pengaruh udara luar.

Proses finishing rangka utama meliputi pelapisan dengan

menggunakan cat. Adapun spesifikasi waktu finishing dapat diliat

padatabel 11.

Tabel 1 1 . Spesifi kasi perhitung an waktu fini s hing.

No. Jenis Pekerjaan


Waktu
Jumlah I waktu
(menit) (menit)
Persiapan alat dan bahan l5 I 15
2. Gerinda 2 28 56
Dempul 2 3Z 64
t. Menghaluskan permukaan 2 3Z 64

5. Pengaturan kompressor dan spray gun 5 z 10

6. Pengecatan 60 2 120

7 Waktu non produHif lainnya l5 l5


Total waktulnishing :339 menit

2. Total Waktu Pembuatan Rangka

Total waktu yang digunakan untuk pembuatan rangka utama adalah

Ttotar =245 +40,5 + 49,69 +319 +339

= 993,19 menit

= 16 jam, 55 menit. ( 17 jam)

Jadi lama waktu total pembuatan rangka utama mesin pemotong

adonan krupuk rambak secara teoritis adalah 17 jant.


62

D. Uji Fungsional Rangka

Untuk mengetahui kesesuaian produk yang telah dibuat dengan

komponen lainnnya, maka diperlukan sebuah pengujian fungsional. Dari

hasil uji fungsional rangka utama mesin pemotong adonan krupuk rambak

diperoleh data sebagai berikut :

1. Rangka mampu menopang dan menahan beban yang yang

diberikan oleh komponen lainnya.

2. Pemasangan komponen mesin lain pada rangka sesuai, misalnya

lubang-lubang untuk baut pengunci.

3. Meskipun rangka mesin sedikit tidak tegalq tapi tidak

mempengaruhi kineda dari komponen mesin lainnnya.

E. Uji Kinerja Mesin

Uji kinerja adalah pengujian terhadap kemampuan mesin untuk

menghasilkan suatu produk baik kualitas maupun larrantitas. Kemampuan

mesin adalah memotong adonan krupuk rambak dengan cepat sesuai ukuran,

dan rapi .

Dari hasil kinerja mesin dapat diketahui rangkaian kelistrikannya

baik, getaran yang dihasilkan tidak terlalu tinggi, mesin tidak bising, dan

hasil pemotongannya cukup baik. Mesin pemotong adonan krupuk rambak

ini mampu memproduksi + 112,5 kg/jam.


63

F. Pembahasan

Dalam pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan krupuk

rambak ini menggunakan baja bentuk profil siku ukuran 40 x 40 dengan tebal

3 mm. Ukuran total alat ini adalah dengan panjang 500 mm, lebar 400 mm

dan tinggi 400 mm.

Proses pembutan rangka tidak luput dari permasalahan, atau kesulitan

yang dihadapi pada waktu proses pembuatan. Beberapa permasalahan yang

dihadapi dalam proses pembuatan rangka mesin utama diantaranya adalah

pada saat pemotongan besi siku. Hasil pemotongan bahan yang kurang

begitu sesuai dapat menimbulkan masalah lain pada saat proses pengelasan

berupa celah, ini dapat menyebabkan tedadinya cacat las. Walaupun

pembuatan rangka ini tidak terlalu rumit namun butuh keterampilan dan

pengalaman yang cukup untuk menangani masalah yang terjadi.

Masalah lain seperti pengeboran setelah menentukn titik pengeboran

gunakanlah center punch untuk membuat menandai titik. Hal ini dilakukan

untuk mempennudah pada saat proses pengeboran.

Setelah semua komponen rangka terangkai dengan baik dilakukan

penggerindaan untuk menghilangkan sisa pengelasan yang tidak diinginkan.

Kemudian untuk langkah finishing dilakukan pendempulan pada bagian -

bagian yang kurang rata terutama pada bagian celah yang memungkinkan

terjadinya korosi. Setelah itu amplas seluruh permukaan komponen rangka

untuk menghaluskan serta menghilangkan korosi dan minyak yang mungkin

menempel dipermukaan rangka.


64

Setelah rangka bersih dari minyak dan korosi dilakukan pengecatan

menggunakan cat dasar epory setelah itu diteruskan pengecatan dengan cat

besi. Setelah cat kering dilakukan pemasangan seluruh komponen mesin.

Setelah dilakukan uji kinerja dijumpai beberapa kelebihan dan kekurangan

dari alat tersebut yaitu:

1. Kelebihan

a. Lebih efisien waktu.

b. Pisau pemotong dapat dibongkar pasang dengan mudah.

c. Perawatannya mudah.

d. Harga ekonomis.

e. Pengoperasiannya mudah.

2. Kelemahan

a. Adanya cacat las pada rangka .

b. Ukuran rangka kurang persisi.

c. Hasil potongan tergantung persiapan bahan adonan.


BAB V

PENUTT]P

A. Kesimpulan
Dari praktik langsung pembuatan rangka utama mesin pemotong adonan

krupuk rambak dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Bahan yang digunakan untuk pembuat rangka utama mesin pemotong

adonan krupuk rambak adalah plat baja siku dengan profil "L" ukuran 40 x

40 tebal 3 mm.

2. Mesin dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan rangka utama

adalah:

a. Mesin yang digunakan adalah mesin las listrik, mesin bor, mesin

gerenda potong, mesin gerenda tangan, kompresor udara.

b. Alat yang digunakan adalah mistar gulung, mistar baja, penyiku, busur

derajat, jangka sorong, penitik, palu, ragum, penggores, palu terak,

sikat bajq kacamatalas, clamp C, dan spray gun.

3. Proses pembuat rangka utama mesin pemotong adonan krupuk rambak

adalah:

a. Identifikasi gambar kerja.

b. Menggambar atau melukis dan menandai bahan yang akan dipotong

dan dibor.

c. Pemotongan bahan sesuai dengan gambar dan pengeboran bahan

densan mata bor s 8 dan s10 mm.

65
66

d. Mengukur / mengecek kembali ukuran dari hasil pemotongan bahan

dan pengeboran. Apabila ukuran yang dikehendaki telah sesuai maka

bahan tersebut telah siap untuk dirakit menjadi rangka.

e. Proses penyambungan dilakukan dengan las tack weldterlebih dahulu,

setelah rangka persisi dan siku, lakukan pengelasan penuh dengan

elektroda E 60T3 @26.

f, Proses finishing pembuatan rangka utama yaitu dengan proses

pendempulan dan pengecatan.

4. Kinerja rangka

Saat dilakukan pengujian rangka tersebut tidak mengalami getaran

yang tinggi dan rangka mampu menahan beban.

B. Saran

1. Sebelum dilakukan pengelasan sebaiknya rangka di tack welld pada

bagian luar, hal ini bertujuan bila terjadi ketidaksikuan maka akan mudah

dilakukan pembetulan.

2. Saat pengelasan sebaiknya dilakukan secara silang hal ini sangat penting

bila tidak dilakukan penyilangan rangka akan melengkung karena panas

terlalu berlebihan, tujuan dilakukan penyilangan yaitu untuk mencegah

distorsi.
67

DAFTAR PUSTAKA

Bagyo Sucahyo.(2004). Pekerjaan Logam Dasar. Jakarta: Grasindo.

Cary, H.B, 1998. Modern Welding Technologt 4nd edition, Prentice Hall. New Jersey

Hobart Brothers Company. ( --). Ele cff ode technic al information.

PPPGT.(1982)Alat-alat Tangan. Bandung : Direktor Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kecudayaan

PT. Intan Pertiwi Industri. ( 1 997).Diktat Tuntutan Pengelasan .I akartz.

Sumantri. 1989. Buku Panduan Teari Kerja Bangku. Jakarta: Rineka Cipta

http://www.hobartbrothers.com/pdf/support/Poster_Weldinq_Position*Technical.pdf.

Diambil pada tanggal 2l Januan 20011.


LAMPIRAT{
58

Lampiran l. Gambar 3 Dimensi Rangka Utama Mesin Pemotong Adonan l(rupuk

Rambak
69

Lapir an 2. Uji Kinerj a Mesin

Foto Mesin Pemotons Rambak Foto Bahan Rambak

Foto Proses Pemotonsan Rambak Foto Hasil Pemotong Rambak


70

Lampiran 3. Kecepatan potong untuk mata bor jenis HSS

No Bahan Meter/ Feet/

menit menit

I Baja karbon rendah (0.05-0.30 % C) 24,4-33,5 80-100

2. Baja karbon menengah (0,30-0,60 % C) 2t,4-24,4 70-80

3. Baja karbon tinggi (0,60-1,7 0 Yo C) 15,2-18,3 50-60

4. Baja tempa 15,3- 18,3 50-60

5. Baja campuran 15,2-2r,4 s0-70

6. Setainless Steel 9,1-r2,2 30-40

7. Besi tuang lunak 30,5-45,7 100-150

8. Besi tuans keras 20,5-21,4 70-100

9. Besi tuang dapat tempa 24,4-27,4 80-90

10. Kuninsan dan Bronze 61,0-91,4 200-300

1l Bronze dengan tegangan tarik tinggi 21,4-45,7 70-150

t2. Logam monel 12,2-15,2 40-50

13. Aluminium dan Aluminium paduan 61,0-97,4 200-300

14. Magnesium dan Magnesium paduan 79,2-122,0 2s0-400

15. Marmer dan batu 4,6-7,6 l5-25

l6 Bakelit dan sejenisnya 91,4-122,0 300-400

Sumber : Sumantri. 1989: 262


7t

Lampiran 4. Klasifikasi Elektroda

Klasifikasi Polaritas Busur / Arc Penetrasi Pembungkus dan Slag Aplikasi


EXXIO DCEP Kuat Dalam Selulosa Sodium Kobe -
6010
EXXXl AC/ Kuat Dalam Selalosa Potasium
DCEP
EXXX2 AC Menengah Tengah Titania Sodium
,{DCEN
EX)OG AC /DC Lemah Rendah Titania Potasium RB 26
EXXX4 AC /DC Lemah Rendah Titania lron Powder
EX)O(5 DCEP Menengah Tengah Hidrs. Rendah Sodium
EX)O(6 AC/ Menengah Tengah Hidrg. Rendah Potasium LB 52,
DCEP LB 52U

EXXXS ACI Menengah Tengah Hidrg. Rendah lron LB 52-


DCEP powder t8
EXXX9 AC Kuat Dalam Elmenite BIO,B
/DCEN t7
EXX2O AC Menengah Tengah Iron Oxide Sodium
/DCEN
EX){22 AC /DC Menengah Tengah Iron Oxide Sodium
EXX24 AC/ DC Lemah Rendah Titania lron Powder Zercde
50F

EXX27 AC /DC Menengah Tengah Iron Oxide lron Powder

EXX28 ACI Menengah Tengah Hidrg. Iron Powder LB 52-


DCEP 28

EXX48 AC/ Menengah Tengah Hidrg. Iron Powder LB26V


DCEP

Sumber : PT.Intan Pertiwi Industri. 1997 :6


72

Lampiran 5. Elektroda dan Arus Yang Digunakan

Diameter Tipe Elektroda Dan ArusYang Digunakan

mm inchi E 6010 E 6014 E 7018 8 7024 87027 87028


)a 3t32 80-125 70-100 70-r45

3,2 1/8 80-120 I 10-165 1 15-165 140-190 125-185 140-190

+A 3/32 tza-r6c 150-210 150-220 180-250 160-244 180-250

5 3/16 150-200 200-275 200-275 230-30s 210-300 230-254

55
J'J 7/32 260-340 360-430 275-375 250-350 27s-365

6,3 l/4 330-415 3 15-400 335-430 300-420 335-43(

8 5/16 90-500 375-470

Sumber : Soetardjo, 1997.

Nilai pedoman untuk diameter elektroda dan kekuatanarus untukelektoda AWS

E6013

febal bahan I)iameter elektroda Kekuatan arus


lalam (mm) (mm) dalam ampere (A)
1 1.5 20 -35
1-1,5 2 35-60
t.5-2.5 2.5 60-100
2.5-4 3.25 90-t 50
4-6 4 120-1 80
6-10 5 150-224
10-16 6 200-300
t6 8 280-400
Sumber: H.B, Cary, 1998.
Lampiran 6. Klasifikasi baja karbon 73

6
(.)
B
.2-uE g "ii
o0 59P!E !J
E ff'a
Eo..Ii
HHip= + '.)4-E
() dr
=€=E
A- Gt
/rn
9
V H
-)
h6
o: & =
-U

e
O'r) O ra)
HE
kc
c).F
X;ico$
TTA],
tr
I
o.l
tl
ai
#6
M
r.) o
o\a=* )< :_l \r \o oo

G
bo oo+c'r
co c-r C.l (-.l
t- vr
ttll I tl
OO\ON
:f, <- c-t c-r cn aI o.l
E
v

F J1
L,^
GN
l- \o
a.|+** N oo ra)
N
tr-
(\\oeo+
tttl I
fw)\o
corocos ral
d' .8,
(-)
\4
v
V
v)

rri
o
-l'F \o f*
M €O\O\O
*v
c) c.I
tttl
cq co ao .<r
tl
(g
gop
r:
oooct*
* al a'l C.l
I

C'
*\o
c.l c.)
tr o
+
o.I
NOO :Y
lr at ao v roo
€^li-l
tll I tl
-
jooNo
liv
6 o a.t c.l Orn .v
V -
a

.cd
L
()
,:4
trtr
ACg

a
* R 4 P
b0
6bo
tr2
c.) Aed:
rw ,)
E
C)
!.1 d
JA
d aE;
=oF=!?
Jq4-aJ a
i"9E
rdK
dE 'a
C69C€E(6CdE 'a
'F='ec'e'ac g:-c
;5A5
/ii*;i=;i;= -x
OY^v i'
U)
2 Et
< ! H

a
\./ = J
*OO
v
.Lk
nnn
.=,
€!- oo XH
a.)
d' G)
,xo
l4t a
C Fql!
c;i^
4:-:-
AfuOi
Lampiran 7. Tabel baja kuntruksi umum menurut DIN 17100 74

(Niemann G. 1999)

*! r= .: L
: . &x
-s-s
r* i
-Eg =-1 Eq E E 6i *lrgiiE.$

lEa g;
F *; I:,i i{
F!
3c $ s'F
st i
trq 5 €r€
gEa
a€g
i's€
B

s*f
.E s

! =€ 5t :* 5 ls$ Ete

;9.* 17
*g!

"i €g.
!e s {d

z=
;s" l4? 3 E;-E
F.E
:a:a ts

a iE €E' 3 R$€ F $8.


3 s s.i
d

E' s i?
fx.: 7=
-{
;:9
i5* €E E EE"g HgE
Jad.
* -.3 'i i3E ;€ r *3*
6E
g 6{
3 si* !?:

;;r i; s*; 5 5:* ; i.i
-;d

{ rY q
*:
N-
:€ l :;
dr:
z
rr* cl
5t: 5 I

5
.g ;
-6u
i4
-hE rctb t
6l
a
-A

d
EE z
o
r.l
{rt
a
l]

d
x4
'=4
ii
YY Y
Oc)
fr$ O
i 3
{
Y n $ sF .co
*o

s tE
:c
5v
gs a^.; $ q cl'x o
i6 i.rE+
E
xv ;t
t! e5 C'l f, .$ I FE: i
\: d
2:. ?a.-3 =

€l*
:5 I =:Sdd GI s6
ar: 16('
s 2c
gUVII I d d i d
H
d o 6e
6lA dc?{.
i.fA *6 5 E
3Ft;
rpbro
: - cr
6 .. d :
;4uz
tr{h =z
1tq >z
kts{
;fr 5 S
Jv-

S:E a * frfi* AE8< ff88-* S 1cF + F{ Hg:


.n z& ri ;i ggfi
x*s;s*E S*Ssri d dd Es 3 €5 ^3
3E€"j
T Ets drfi dflgfi fiS€rgfi fi d p; .. -
F s; j
;._*E
Enr .t
6
s3 88S3 e:!:3 g6SrS 8S
qEq-EEqeilqqi=.iaeE i $E€
E s :* € F
i-8 ;; ;i -.i-: .i;J;; iriri-i-i i-;
E
i s -

H EE;;
aE &,,,,,

Efla€
,F0
FE FFipc pEsEH =np*H ** fr d fi iFE;
roFE;
i..
Ed
.. s

- cl d fl /, t dl ot -c! q
dS * *eE H ss
a i +
--f
t
b:J

.EQE
a! tu
Ps lisr
-s
s * s
fifi6 I fi A S8 A &AA fi a8
P
6 I
I
I
Lampiran 8. Tabel ukuran besi siku 75

Ulntnlcr fu'at
j,i a ..!. r :t".r|| el/ :"-rl f.H
*.: ; .h ! :r"nl r.ht h. l,tr
"*
-i .i .t ! a rr'.il |; lt' ;L } }.8
:J + .fi, ! :t".tl \tf :, ih F.X
&i * "1.'. r :t..,n tft' I l'*
4,1 i 4, ! .,t,!ltl ttt ':i4 r
*,.1 : r"'rtl t t/ i.ii l.x
+i r" 4b r tt.ilil i.rl it"qr l,r
A: i 4n' ! arlrl'l llr' -t, r $-s
rt"i I -,a. r & r.,.il !i l/ },x
+,1 i C" i 1t'r.l| tH "c"{. tx
z-.i i *: ! I r".n r. hl .,'' hl |rr
hi *= ! a l':'ll rl/ Lr
lqr ig. ! !i lf,rn l- lf .a l.*
la.a 5h I 1r,r;s F- ll ;La
r -.1. r lt-.rtt tl/ -r?i *'h f,r
J * .;:. r llr.'fl tld 'i.l.l f,X
i: .'|1 i r'i'lr I l$ r:.t LH
.. ..:i il l.-lr f ff &a !.8
; .'1 c ,iy,t1 tr/ 5r Lfi
*,.h
i',i i *. i 51!rrt i.,ll a' : '.x
l.s
jj a l, ! ,t-'1 tl/ 5,.tue l.r
j.i - l, I Jt.i.il Lfrt :.1,i t r
t,! ; d. ! :ir':'tl tr/ Jr h tr
.t"t ; :rJ. r ri.'rrt rfi ea. j: |,1
,i.i :, irl" r i,l l,r.il t !/ !r; A 1,*
i, J ; i' ,i!, r tr l"rtl , tt ?tt,i,: !,r
1;,i tt t".tl rtt' '.+.' LF
.': ! :. J"rrt !:i/ 1{,r }.r
rJ r l.!i" t Jr:'rl tll, t.:.'I r.s
;.t:. t :,, r-"lt F" 11" :d{ I l.*
'-vi r i:';, ' t- t'1'll F- fC '.4 l.fr
:?., r '^:1, . :: l"at !: l/ F,I
r-t"i , -d, n '.: r'.'ll l hr .'. t.r
c.U i .il. , rs.ir!,,rr f, L li !r l.*
l-lt a ,rl. ! i:r':'lt t:l*' .lir f.$
;* I -:!. r j: r:,itt !: ||, -Rr l.l

H!':r--t-'tg
FE SAqAlll'i*Etrl {r'Fr' rt! -
r T flt-{
q,s.Hq, r
-rfrf*,""fi a.
Ttlr -i: l-E:E{.I:i.
Lampiran 9. Kartu bimbingan proyek akhir
DEPARTEMEN PENDIDIKAI\I NASIONAL
UNTYERSITAS hTEGERI YOGYAKAR'TA FAKTIL'TAS TEKNIK
JTJRUSAI\I PEIYDIDIKAN TEKI\IIK MESIN

Alamat : Kampus Karang Molang YogtakwtaTelepon ( 0274) 554690 Fu ( A27a ) 554690

Kartu Bimbingan Proyek Akhir


Judul ProyekAkhir Proses Pembuatan Rangka Utama
pada Mesin Pemotong Adonan Krupuk Rambak

Namamahasiswa Akhmad Muzani


No Mahasiswa 07508134064
Dosen Pembimbing Febrianto Amri Ristadi. ST.
Tanda Tangan
Bimb. IIari/Tanggal Catatan Dosen
Materi Bimbingan Dosen
Ke Bimbingan Pembimbing
Pembimbinu

\
to aonvcrt 2OU
C gr^(*)
pab d Ftva( ( 64-b
2 4
@u6t
a"( .:otr
@on
lat
B.b I Rovrr{ ( /ffie{
,z',-7
g 9A Qate{ 76, Bat f ft.1.*r
/;/ffiJ,e-

4
Sen(o

+ treltc\ta; bl Vtt" E fu/*nt6,.n- '-4e


-/'-'r-.-

'-@>
g-a'rn-l^

5
t8 6g.u",'i
2urn bt
ru b"v { L

e 10 ll,tujr4, 98t\ Bou v


('atr"-ts
4
T
tW fna.{'t ?'al
f**t"r L
4L<
Koterangen:

l. Mahasiswawajib bimbingan minimal 6 kali


Bila lebih dari 6 kali, kartu ini boleh dicopy
2. Kartu ini wajib dilampirkan dalam laporan proyek akhir.

Mengetahui
Koordinator Proyek Akhir

Jarwo Puspito. M.P


NIP. 19630108 19890r I 001
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan raiigramesin utama 77

p *1
p o
ot- \
L
(\)
oo
-lo ^\
TI c\I >" .g
d3 U
G q-
r:
sgt set .)
>f,
=o) d-J
s:J
v1 -6
861
U-O
4
$i€e {b a

.e €. cr nt'

!.E a g
sr
FE5 o-f
v

Gd
J4c
;;d
co)
s
ts_= t s sp"
i-o
Fq
\4
-l P€ (€
rSeR*P
_/J>J

F o=
tsiI
-(g
M
seo
>V ho'rt
5oo
xz
fFl Fi

rx :EX
F<

ul cn .X
c<
+t.E*g .';
hP
rrl - J4
z4 6€
o. Rt
*t S+ F{,R + q)
>r
9-u
t]< F
J
rr-
#Yo
(.)F T:Fs*tSo! Fr

-
HH
a
r rl zirl
^() r d {= s rs $€
;do

:r/€ i-i;
t<

(g

z 8t Fl
7 !q.n
)^ c d, ,-c
;) hI) + P/ o v
c i .c-> €tl

$Ss+ o >rtY . ts= tb


Q ^* g .F .'€*6{}
LS6^-+

E ]-o rt
M
z -ix E ;
tu-FF: \E5
E€
r 39
: s>6 trS 5 gS
+4

F De..B q :s E S R $ tG Ill (c

"1
c_<- TlrtIl,
d
i;
oe a
frl
R.- L' li
'

a L
G
-+k
.q O
a q.& lr
botr o'F F\ €
+J
9? RD
.!X lrC) (r)
Fi c.J
rrl d)()x -t ., q
k*nd
M v-F-
rY -$€
o.d
c bo
- si
0)'F ,.-. ,*.
bo-s li^ du
\4 g=
aH X a
F;fi bo
!v

z ;:>
EAbAE'tr qcd
*^'F o.r c.a
()
0.)
56)J
J zE?z J
E14 M
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 78

o
oor.-
.Ao
N
i\i
D3
gs U

=8
Eq{
u- c)
'EE p
q=W
I
t
*v
^q€5 cA

o=a.= +-
lz rj

sg# I
(.c,

(gCi

€F
fi c)
!'*.FgS
i-a
FC)
v .i i€ ST
.(
l* o5
4U
9t=
T4
< stro
>M b0'o
xz Eoo
xx .lJl
ES,
7l- Ii
LL] C/] +
i)< g
>i
fr) li

+ f- :F c *-F
${^\
F J4
r =€ o
Tt SS
o(! qt >)
9U, o.
F-* <- F vc)
-a \e:: € IT
€-3\bi li
i.-
a tlr Fl ()g bo
a\ c) j s f' E : fi:
frl
z ?{€ i€8s
z z o oB.: ,t
D
FS-TP
ii;
o0
-T !) \
$ :E 1g . S \:-
V =: 5 d.- 2()c YU) -
P i 96
b n
d
cP o
,X
F 5.s
z *dFF <g=
t O::
FTrs
c 7, S
S F-F S
14

I^ gR (_!
F FSds 5SS.q
'Illlllt
r-j
L*
fYl uo
€ (-!

V)H L \ k
J
o.o F'
\l13- li

4
I.. ooR
EE
rh
v:i '-
,- Y^
fitE
k() sf ea
a* tr!P
rrlOOXdA-{
^/.dHe
bE
A\
U)

(tl
a)
M
H 5r*
A<d tr S
'+ tr h0o=X ^uo
\)- -0 d

# s F;d -o ho

2 itH?-r-
sF is 9q cl
F'Bg
h
()
q
l.-{ F<*-,4 F\{
.l
Lampiran 10. Langkah kerja mesin utama (Lanjutan) 79

OF-
OO
RR
AE
gs Q
>€
Fer
'F .J-
3ti ;r
o ^E
g€> x
-{-
0>-l
i(={;

ifr# )4
s
a>

s j -5 si-
t :: ti
cc(o
€E
Ec)
Fq) (> q,5
M :( \ib
:>P
>a;
I

F C)=

M
F*
sfo
)-M o0
Eoo
rt
3Z
r<\l
rrl
ES,
r./ a- h

o< t'
>i
frl Fi
€ E i-.
:D
vaw
d< F
q6t
o.€
'c'La
\lo
ttF€lE;
$5
()
>t
L

s i t"af
lrr ?bo
oc
-l nc)
s ,* F- e;
; s*
U)
f r I
z
frl
;'^-
IYs
7 z so \
.l

;) f...'.._-rf-I bI)
:S : (E
. 6
.= !s tl
M
s: c " .q ?t
2()c
.s'
F s
Ft
€ F
trloQ
bC.
{.-e
z s i_s B EF$
/: s: sl* <EE : s:4 =
j#iJi-.Pr.Ps 3-*tS '}A
k

-r sf-:ct ESs
rltlt{t!
S$-id=F
r-<

D
rYl t)0

e 6 l<
U) L s-
H
V) €c x-$
Et L
ri 'n p
-; bo
!cg q
(!)
Ft >_5 Fr
a=o v,
frl
E^F
HHAH
5. -ps
.bE
tG-
s,)o
o
E.x ER
tr boo'.;: s-s
x bo.< l1
,Y d'4 a) IJ
M
rFt
l<_ad:tr bo
GI
z Lr

J
HE FH
zE?z $p, d)
c)
5M
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 80

ON
OO
^.1.
o
iiN
63 P
O
>*g
=€'
o( 6'.1

-<
3 .H p
.e E.lz
t
E€' t.\

a:'<
,{
J4 IE
i,fr i; d)
14

C'
-vtr Cd

€E
$$$s
Fd)
',- q
F()
v +
F
c)=
?u
9::
V
cE-n
FV boE
--l, A
.-W r>,
'21 i;
*f- L<
t! cD d.
o< -v
;)
frl l-
+ rs s- T gi;g E) F .- S i ,\l
9V
- trr
(n
F
Fl
-tr
4s
o.(s
E'F
580
oc
10)
siiifci{s:\ a.)
>l
|<

[1 zfrl *S*S€$Fe"ESF .)
l-i

Z z -r$ - F-c
<(J..bS
gG$ E *t-
F-\

-)i-o
f bn

c-R :J-
E
5 *_rs
c
s 3 >'-u hl,'
:-\ r-C(J
27ttr' F e s Rt "S ; (n

z -SSB jP \cl
;tibr h, 'F.?i-f S ; ts
sY *l u-r Lr
P* <fr= EJ'^sS$ k
F E-
\rL i'.Y
s{- {i s d.g'*'L)
L
5(] F.
bl tlltltJl

frl bo
I
NE J.

$
u) -o €c
9- --s Fr

E :b
9d
p ri'- E.:
-6 b0
fff; 'a
t< c)
-c)*o
,s (t)

b ('
a* Fc <n
J-Ep
El HHd
9^o-5- E-E
T
o
Sl
;+1 trXHO ffs
cd
F.E ER
bo c)'= e-t 6

* s.F;,fl * b0
F

>, FS gE !q(6
f"'i? cr
)v
()
o
JO Efr&E E){
=qJ M
-'l
'{)a
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 81

o
OOf.-

RR a
D3
O
>5
=3
I-L.N

3-H;t
q
=\i .p
{
^9€B R

a:4
-{-
-v=€:
H 3.aJ
^F*B
t
v
-l

Gt co
3F
€b ^c^tBi.--
q() FS;t$
i-o
FC)
v f 5 E. Ss
F o=
F*
E.$
FV ti3cEb4
xz
YV
T iri
t-r
rq !4
o< p
fYl l<
zcg, o(q
et Gt
J4
o,
>l
'9 F
a-<
i< l& #to L

ssi5ge€ s:$l
a I 0.)gl
nc)
frl
zirl A
z z .l

trrq
D
sS{X s:
€:
*30
5 g[- g
" k :6 lg € 6.. $ 3 o$-
M \.* 2{)c Ft{E<r€ #
z s: st EEE
<go
;sFSilEg q
r-1

;)
.
€is * It,tllll
5>
o
r,.l r\
s
l)o
(,cl
H ts{
V)
frl $
o. p d
GE 'l<

b0 !q
p-r
!tr
:J cu
cCF
'\
tst) (r)
at' J kc)
h r'i -o (n

frl OOX
A^du (l)
M HHAA F/s
8.* E .;;H
tr ao.q .eR
x bo.s tr a4

M J.F;d o0

z E5 g.E ts4

Fl E#EE $r*
E!4
I
q)
M
a.)

J
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 82

OF-
-A()
i( c.r
d3
>=
=a
=(',
Eor
'FS 4
Ci 3lt
e

-v6;
{.
"9 a
-f
@=4
-v=J:
s5f I!
Q .o
-
;:+ ct E!
.g.i ct
-:( TR
9 p-
s ts "ris -r(,
E€ F-
{r
9& a-o

t-
o:
M
F*
cf^
FV oo'r,
xz
YViri
Eoo
ES.
T
14
rrl c4
o3lH
;rl
-v
z4
q-
,)<
()
>t
a<
;< tri
a
F
Fl js$iffgs: [<

Fq
fr "l
zfrl 'a,
s} ts
L

z z nS
's FJ
F-)
rS
{Qxi
s-
4{) N\v.{e
\ i-,
<.-) *JLL- '-
-_Y

s -P
a>r
q- :
gs'il
5 -F
rFv'-"g3's
t -
ao
Ft

trt_ 5 Fn i r-
!v
M JF ]i-*
.* .V \c +{
z 1*
€".- E"sF ^sp
4E
r

F
f-)
9"'. o3
sl rca t sSSJ'Sj E$
tltJlrtt
al

r-
Trl h0

rn li
rYl
(A J$
6.s
(! (! <(
b,;
':'1
h0d 'as
vt!
C- ;,
a
o-t
n >5 FrO
Itb a
d
iT

rrl (.)o:i l! $,! q


\l
d
9>
\e
HHA!

|l a*E
tr bo o'=x s<
5 g0> F +
\l
V -F :,i ho

z es ss !v
p{)
J sE.bs
F4 * t4 ,21
0)
M
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 83

Ot-
OO rrFbsY
s try'-\s--\
b i"€
zbortyP+
RR
DE es
gE U
gFrSs$;=
q)OUT.\\

/)t*-Ss-<)E
=3
( 611
LLO
'*-E .L
J
03l; = \J
I

5€#
-v
(a)
oa\

6=a
i(=F
*
g
Yi(o r
.F*F (r.
v
r-

.vc or *; E
€F
q() S r.,Rg]<
i-a
FC)
V .J F3pS,
iJ>

F o=
otY
9*
M
4
>v bog
zz
i>{ |Yi TX
' rr)
l-.

o<'.-
fYl l+
E
= S.Lg
iitae.9 -v
Qa oct
si t I ?
d.)

3A F orc\'
'tr'Ll 5 E,l .-v : : 3 -s
S
>l

a F.l
\z0.)
Ebo
otr *
f r'l
z
fYl
q\ iE"3sF siS 'Y
H

y'ss s\
d
7 z '.\
D \*SsL .s: rc
t:83
uo
LJ 'g fit
'E
lS 's (rr \=
l\

€)J\
*
"Q{*
XEg 5 3.r( s tr
i',:i-$ P
2fDc1
.v* -,\{t $
M :\F3 J{
z cs .i- ! .=(6:';*q€
<g=' E'6\s,*4=o -*
ts

t
F tJ\ ut 5;sr-V9qYjStr
F-\
s{;tcE rJltltl '€
F5
f r'l LO
N,
!w
0
l{
(n €c s
3-+ rr
ri ':-a
oo
t3
9q
(s
.-i/j ()-
ou
iJ
q
Fl ;5 trO
a* ip
FE cA

frl
\l
E^p5-
HgA-
x
r-' S
q)

X= tr:l
*ruHn
H" -
tr bo.i ?H
x bo.o n-A F

\l .Y Ca q) g bo
rF1
14 _d ; tlr F

z ES 3E
b.l E E,E ,E
$r'
6V
-l
NJ
{)
0)
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan)

ON
oo
RR
DE
gs
=€
Fat
LO
.-s t\
3.E
.2 EE=
5.F f \

q:

-\ U ? P z-
.\*p:
i -a
.(i*S.-(
ri BF
Y_esssi i+

r<
(.) :
M
F* .\
F.$ s\ i>S
).v P\ ^or\. \
€\-s':\; .>

xz 5oo
Eg '
\l,
:i a
\:-
l=
.t .++
l{
x,Y u,\ t,H
lKSr'^
tt
+i
*. -1 't \l L
E.] u
os
fr) Fr
CA
X
el

2i ,{o'.$ ,r4
q)
9U
$ + $- R$ :-F
F >l
t:<t&
:
k
;<
U) -]
s€ { s f gF d

f r'l
zfr) -i s $ r l'r € g tv

z z i\
$)
:5'r
,)
D
{ o*b E
-9
+N€ S
aN t-.
4>r
.a? -
v S€J;. \U 20
-\C
z sp ,jd
k
F trEE'5
YA)':\
<g (''!

f-'l
Ydeg .d

f r'l
lF)t
oo
p
.\ L
lJ

V) s) .t<
fYl
a ,o !:J
F!
'\ q .F
ooF io
gE a
JI
h r'p ,}) \
{
V)
(n
f r'l OC):I I
dAPU {it) J
q! p al
M X= tr 3
'sL9
EIgHA s.
tr b0q)';i
x bos trl
M J.F;C
r l-'t
dF X a
-d h0

z tr; ri:
t:1 ..Y (l,
H=
!v
(.)
.:Y .rv a)
Fl A*F1< \l
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 85

RR
D3 !q
gs U

=€
ffs
+
K.ij p

e€=
.L
q=a

t-
t.o>
v

Cgc3
^\
A-$ F
TE€ J\lai?
'rJ a \ H o B
i-a
tr() :o,-
J?-+/,b\ ,e'^c>
rO (J{/Ayot.sr
V u > .+
I

F
()=
o!Y t
YE N
.*
>w hoo ar € s?r
r'Jl
':. l
=
.A
zz
xN :cx -=lc
..\1 -1.+_
{^
l; 5 l"^. U>
t)lF/I
/t t' lI
F,//
-
i! cD
= .-t
og
fYlI< .v
q
$r*-
-Q
€r F -v
?v,
a<
i< frr
a
F
J
o(q
o.(B
.r'n
-!l
zbo
q)E
a,

_f $-8 i:
$;g$
;r
()
L

f i'l
z
fYl
/1 C)

j :? e € FS€
6
S
R'
l-{

7 z ,t
D E {$ -9 -Y
O.--
t> ct
co
'fr ,S\ (\t
Qs* $ sE
g trE .5 a
-6 (i
c
VN

z
F
V
s;{
trF {"-i
U-
Y
<;-o A
g
aor:
EE& 5of t 5l J $
r 9-';
Dqi,\io g "
$ "v
k

F.\ J6d d J d..S :<E,


)ltt!rt
("
fYl o oo
|J{
v) \:
q1J
-)
fr) cq t9 ::l -
o -' .\
5 P 9-* k
b0 !{ \J =oE (q
.- h'
Y^

PF q
F? >-6 t- C)
P-e V)
frl oo:: 6,r i*
\l
F
FHA!

X= tr t
-a
slv {-b
r\) C
q)

tr bo.o'= $-c
x bo.s tr
Y el r<r dt L
M M-Er:d o0

z Lr
o
Fl EF$$ FFU
*l
0)
14
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 85

QN
ooo
^,1, c.l
t( 9q

d3
gs O

=3
Far
u-o
1
K-E a
e

p€B

@=- +
r
s
Q" 0.1'-
5:; (/:
v

6rg \P+$
€E n?fi$
tra)q
.,-
FC)
M 3g+s15 SF

F 6a I
0)= o-
9d5
M
cF"
Fv
xz
VV
7
bo'o
!1
llJ
E>l
Gt
bo €(-
E\c;1"'
:\! Se
-|' ,t
(r\
\\- l-{
F.]
0<
Trl H
CA

a
a4

zc o(E
o.€
-:i-sr6q.
\g
lr\t,oa-c
,Y
q)
?v, F J9-P ,+16 I e >t
d<
i< lri
UL'
vc)
Eoo
{.)trl
-{.\.)S\u-S.B
!.e.';3sSEE
L.

a -l a\ q)
{ s- -q c J s
f r'l
z
fYl
39
t -
FssE'sE
't'-L
=5

7,
F-r
z g S"\
CC
.'l

bo s>
€s$s E5*
aoc -?I €o-:-*!* s;
'Jb*
RI

M
z
$ >--\
F*-*-S
: qFF
P !FA
<go ;enFre
" +1
a
F \t\-J
c./
\ - Ct -J
QS
:
EJSSSE lr/JI
?l

:-1 .l
J+
fr) >\
\3 bo

V)
frl L s.$
a c.A
a>1'n sS tsr

bo$ v
,r :'{ -A
5(q Y^
!-o
h s5 Fr
vl*
C)
hS
x
u)
a
frl ()(L)H
FAlg
E*
Ja' v ()
M HHN-
\6
*.l
E.EER
tr bo q)'= ne
* !E

t
Czf,
bo\i tr
xvd<dr
M M.Fxd bI)
r11

z gS SE Gtd
Cd
td
q)
fiFbF t-' C)
T^ q,
J Z fr l-',2 EV
=
J
-!z C)
tJr
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 87

oo
RN
D3
\+1 u, O
>5
S(',
ffr: -+

$€e
5:* F

^9
€;
624
+q
)a,l F
i;#
v
F
1A

q
0q
*E
cd c { 1i
aq>J?
€g JS9;t \v'
trc) Y r, ,tr\
Fq)
v (, rY SS-
4
!-r
o=
ri:
M
!c oo
>V oo'd
!1 bo
xz iE;
FH
rrl ca
os -:{
ry) €.
i-;+.i- r:! e:g
-v
iiv
d-< F
oGl
o.$
VC) *j'
.gzll
u
q.)
>l
l{

(n J
'a bo
Og
na) -? Ei = : s + ts
i€S
f r'l zfrl -ig;si.35s-
J---Qt'c/r" t<

2 z h
oe
.l
F.)
.--:t \/€
is-i
€a.?
5
E
oo

o >r l:i
o ^at -\p:;
:1 \r-
LtcJ- x.-\s9
!4
.\*d\
z()ri
:\tr:, :\,-ru+€: 'v-s .:' +4
z ?S f.=, C
<q
<g-'
p.!1
; f\ i-iJ +
F 3<sd
cJ --.".n
LV- .F
&-Y.1
5]E.:E_'-)5
t).9.jf

i-) !tlil)
s.
s.\ oo
l-Ll )
-Qr

U) -(1
li
frl .:<
n 3 't<

ooF vb' \ E
5cq '; b0 ( a
FT >5 li
a-
G) tr
vt

frl OO:I 0)
AA-9
HH6H u-
M vdF- { "-^
,Y.
O. crt
tr ti X ^\u ?
xv o0q)-; uS
'i1<
ao\s
dtai
tr
6\ dt b0
M M-E * P: d

tv
z ES 3,8
EFbA
Scd
*,'fl cr
o)
q
Fl zE?z J
EV
=qJ( M
Lampiran 10. Langkah kerjapembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 88

oF-
P$q
RR
63 6 3"iR
O
s A^.
=B
ff61
e-\]
!

a!<
!9= E s
s€;
-M
F\

:
*
o=-
.54EF P

i;*v ()

" $G
XE " -9- QP $ S P-'
,D f s
-d ca
trq)
"*E
'tes:>'\q-
Fql -€€8..at\E
d5.gS,i$S

F o=
F*
M
E.s
Fv bo'o

7z
<M
=bo
:EX
r Tr'
lr
*f- a1.
rI] [/]
os -v

ri s.gis-;$ i
rrl H "
v
zj ()
aJ
4* F
@(q
o.(('
l-'i
?bo i!*tr $=;{$ii+. >l
l<

V)
fY)
J
zirl
n()
F!$is*;;iri; -
l-i

.)
z z r\Jt:
9rt
\Y
F-)
F-. * .:l
+<x bo Y

5R,rE J E?* uO tfh


n
-t
V t:srS
>6E uv- -v
lL - J --:r \tr3 \)b)Rf,-
R" -v
E;i, o 5-:5 -x q_<v d k
z \s
-'K-ts1
<. ..- g.r :' ?15! s+:^[;t.Y
:)f,sYR- a"l

F Cr^\.= U.Es-'):'Y F
E'qJS E ';>-\-(,
;rr\l'
;) d
L^
Y
oo
d
{. cd
lr
(n e
frl A-
(n k
-r,/. (!3 vx J
OO
U)
P (d
ln q) (/)
FT --o q-
\3
fYl ()ox tc ()
HHAR
M v-d- SJ
(Y-
Qcd tr X
T
tr oo.() ?i
x bos ti
d

VAAAT bo
tFl
V-E:d
aFXa
tr.i q
w<p!Y t<
z .0q c)
tr cq(d
*^'it o.r -i-
d)
c.)
5qJ4
F.l zE?z
.Cq ,cs

J
s*
,$
M
Lampiran 10. Langkah kelja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 89

O l'-
oo
5i s
*?
gg ()
\, -:
-.ts- t)
>o) gl?-C)
o( 61
s--< R
u-o
F€e t
::3.€ o
r?
e'8 F
-v q;.r

3E: (-

i.fr#
*g
C)
Y1

qd
-YC
€E
|=3
Fq
M
jsss $F
t<
()=
9?u
gE
-1
M
4 Ebo
Fv Foo
xz
Y
>i fl
r,/ ES,
: |l.1
.= F/ t<

?(.)
r+ rYt r^

as
VHvi

tTl
-14 i.-- - l
A=
9>f
,a)
ZV
A ._t< F
oGC
o.
'tr'P Gt
s F*rgt Ss F s:
;r tr.
Eq Fl
#to
()E $,*xi.e-d-.j;R'*5f
rv-
zfrl -,n $ss*Sg$sS€iH
cdz z ,e
\
Ps k :Y
$\ s : S bI)

B1*
JI
ti
M
z
5N'-r-t
ssEB 2fDE
.q ; .i ^ J .5-N
;{ Ss i
{- \ P--i < E! c
+SF d\

F jo
L- Q*
sr* 95 s f(-) i,4'is,7,L J-
E \-! !)-
-.\
al

bo
a_l rrl
tr s
(r) Fr s
frl
.s
.\
Lr
U) J
6 F $
b0 a .f
(A :r
!q
aq
'aF 6-
rA
>5 Fr C)
q
s
?c) fYl oq):l
.e
G)
r'

M HH6'A trD 6b
\t
E.aER
tr b0,6) ':i L)-
o?

x bos $:
S

M s.F; &

@ cf iX-o
rFl
z tr'rr C tr
EE}JE
:\,| to
i*,'i?0)
ZEtrZ
c.r
Fi,
.l EV -:4
J
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 90

v
oo
xtN !Y is '.

,5
R
I t?-
d
d9
wa U
>5 !;'F-c)
=o) s-6\>
( 6'.1

Hi e
s
E€;
*v Ya

6={ :A
'o E? s
re*>
E':
5Z: r)

t_
qcd q-v-'69
-v c:
'd cl .e j
J.:wh7
rrJ;l I
Ec) Y G ^E o e-
v: (tY..:.-O+.!L:6E 3
-- S

F-*
C):i:\l
o
9*i
v
F.$
>V ooE

x2
rx
.r$

*-
fi czl
os
rr'! li .f1.9
z4
9V
dcq6l
o. { if{-* S*-Fr s R
i<
a
F
Fl
\Z()
ECO
otl
ft q)
+ urigsiif
fYl
zfrl
B.: + ss'qs;Ftls
zD z ol5.
.r \\ s ,{/
tso-! i
s.'&
5\
E 33?*
ffE oJb
l-AsY_$*Y
(\
V 2{)tr b < ,)' L-) I>

z -RS-F
{-*_
sS>r
\trJ
6 5.9
Jd:'j-c .-isg-sp's
{ + ^!
= t3'o ;J
P-^^ci(t
-6 JE R
n E €r
rr
S:g+ gS>L A p.)
f:

F-\ ltttlli
Cr

fr
frl
!fl
+a
r./t)
'Y'I _0r'
d...l)
a
bo
HE
\-x
!q :tn3
lr6.)
eJ
r'\
xL
h V7a q
ei
rYl ddE
dAF9
[.
M xH,9 d .S-
FF E.a E '=R
ix bo.q s-(
G, ef
bo.s tr
J F;fi $

z EF 3E
AEbE
Fl ze?z $E14b*,
J
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin utama (Lanjutan) 91

ot-
i\i N !Y 5*
45 q
-\
(/) G
G +.
>5
>o)
O
5' ,i- €
o( 6'*l

'k-E
= t
=is
"s€F Y-
-M
+
6>-.

vrG F
95>
a-
-v
^ 6f\

-v
\J-g
\PO
;id :{
tr() lP
'.^ a
F() .?s$r.
\S-

? J--,-

F C)=
F*
s3o
).w
rF1 ii
b0E
5bo
;<z :E€
E>t
XN
t- l-r
.=
^l
€trcn
ar\4 X
rzt
<
- vrrl [i

Fr.n P
9?M
@cq
o.
.E'F- ct
\ $vi^s Si -v
(.)
>t
o.-< F .L.
;YO
,-r i<
E14

{>
[r< j

z
fll q\ '\
()E
^o
J'ir $gFi$*tj -
Lr

z *rJeos.
.'l
aZ q .(t
s;*
\)^>eb
bo
€-
s ';o xs ;i sr
ccl

-
M
3 eJq -*
2C)tr
Str5 E (5 6, i ^ \y
F J._^o -v
-t-{i--*s
ti
E5g s r,;\
aa
z
a-
e+]
$I rrrdS I P
<g= B* SsT TY".
EE\it-,urv-3
F
r-r
sl *$) S lllttll
bI) oo
d |l.] rn
L
+l
s-1 |-{
U) .Y
rrl 6
'r-1 V) v k
cd
bo v:i rs
!q
!a s q
F
u) Ft >5 FC)
'a*
F
sc)e U)

Ep5-
dF{€
0.) frl
H*AH
S-aG)
,\
(.)

\)
M v-d{
t).cd tr X
tr booT \E
6 S> F -c<,
M V.E;d b0

@
d

z .cscF
E.i &c
.q E
c)
E
qcd
*^'il c-r
$r
q)
q)
J zE?z .cs XC)JZ
J=v
M
Lampiran 10. Langkah kerja pembuatan rangka mesin tpma (Lanjutan) 92

eqsS; $:
QF-
oo
*R
d3
E
Hg
=o,
rs
L)

ifFslsrr
s€e c

g€= a)

6=-
s'
Y:JS o
^F*3 r-
it \_9
{
--s E 9(
2
6q
)4C
cn
h.J
€.E
F {.)
ia v)
i.:,ig
:>+s-
FQ
Il d.€ ^€.r
[>>

F<
()::
F*
E.s
).V
xz E50
:a(g

xH E>.

t! i/)
os
zi S*n- $ i
qi
si F
o{g
.-'-
o, (g
v()
EO0
S;r;$.
:F$*Fo"*
q rS
S5
Fl oc
a F.rro fE.-e = -_
rrl zfrl
^d)
.iit**5$EE3
2 z x.,i
D F:t&
_LSdtr
oo l.
a
-< LA 3]*
2'Dtr
r"Y
)

z .qs'.i t
-s-!
\=5 > u
u\9*-
u' .i- . I

>
F -i, A
6iq Li-L:-(--
^
SYF,Q.\:r
E v.'* i I
F <*J0,u
^t,
S S,Y
y-
,lttll

frl

U)
frl
a
bo 6J v:^r
!a
h >5 Fi ru
:--)
frl ()ox -4
_c
(./)
V H*6k
E.EE=
tr bo.o ';i
c
x ho'l tr cf-
vda6l
M M-Etd
c I ii.o
z tr-i c tr
aahE g.$,
-l zfrFz =,q-v
F)<
J
(/>
Lampiran 11. Daftar Hadir Praktek Pengerjaan Proyek Akhir 93
Lampiran 12. Gambar kerja assembly 3D g4

Saluran Keluar

Stainlees Steel
Tutup Transmisi

NAMA BAGIAN
Skala: 1 :2 ieambar: Akhmad Muzani
Nim: 07508134064
Tanggal: Diperiksa: Febrianto Amri R" ST
7/4/2011
MESIN PEMOTONG ADONAN
KRUPUK RAMBAK
Lampiran 13. Gambar Kerja Exsplode 3D 95

Saluran Keluar

Saluran Masuk

N,4I\4A BAGIAN

Skala:1:2
Nim:07508134064

TEKNIK MESIN UNry MESIN PEMOTONG ADONAN


KRUPUK RAMBAK
Lampiran 14. Gambar Rangka Utama

q
\o
()
rf
ln
8H
e
(? F3
r\" -'5
ao.
; n&.
z.
ga
$E
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D

tll
d
F
*+1
{
0{
<(
l-[_-,r
{

llel
ctl
lU
J

ll -t
4
:c
z
d.

z3
z.
.Jl
r!
E
/\4z
\l
|lJ
F
?

Lampiran 1 5. Gambar Kerja 2D (Lanj utan)

a.,)

-
({t
{ r
h| p
c
=
E -=
=
co
u- E.
v
{m
E tg
J
;. i5
(1
z
tr

z.
=
z.
u.J
E
}<
z.
v
t*
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D (Lanjutan)

c a
N
'It F
s
1 o
z
-t
o z4
e
/O
.9
:a
/r)
z
4
(> t
f\
fnI
f!

i :
6Ol z.
to C'l f
vGl c.(t z.
rh F (/t
zlu
Y,
o z)Z
l.|.
F
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D (Lanjutan)

:=
o
o)
{l)
<3

z.
z
(t
tiJ
z
:c
a z:t
tl.r

\
'1
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D (Lanjutan)

t-.-
tJ) x.
\r E
o I
s-
g
00 o =
lrt lJ-
QJ CO
|\ (,
;6
ttl
:z
z
E c)
o_ za
z. L5 o-
)<
H
o
l\I
z
I
rn E
a\l
(0 z.
5l
z=
tn
uJ
z
:l
z
uJ
F
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D (Lanjutan)
Lampiran 15. Gambar Keda 2D (Lanjutan)

c
N
=
E Z
a
tlt
L

-o
g
z
=
3

11
c'1

{-{

z)
z
(,
IJ.J

;t(,
=
z\r
Y uJ
t-
Lampiran 15. Gambar Ke4a2D t04

:)
Io-
z
5
tu
F
[!
U)
z
:(
:)
qt tl tl
o
f
o

I I
I
l lr'
\ lr)

c!
Q

I
-T-JI

99
Lampiran [5. Gambar Kerja 2D 105
Lampiran 15. Gambar Kerja2D (Lanjutan)

.Y
n{{,
=

d
-1
5I o
f
L
o bc
en
|G N IlI
N

lrl o
f\
x
4
co o
a
tfl
E vo
g
E
(U
fL
'fi
q,

zF3
h
z
(.f)
uJ
E
X
z.
\p Y
(\,1 UJ
F
F-
d
cc

l*.
z

f,
t
a
fn

tl
(n o
{cc I
IL

r-
z
Lamoiran l5r Gambar
.X
i1l
-9
E
a
E
x3
n.
5d
e r(9
r
o
(]|r
o
I
o
(U
fL
6
0,
E

E
=
(n
tl,l
:r
)d
zY
UJ
!-

t*
E
EO
Lampiran I 5.,Gambar Kerja (Lanjutan)

-v
sE
IE
d
if
a
:T

=
L
ld
IB
5
E
.{
gr
E
o
g
t}
E
(u
d.
m
{u
E

F
=
h
z
rJt
IJ.J
E
)4
z,
:c
t*l
F-
Lampiran 15. Gambar Ke4a 2D 109

td
(B

IE

:(
o.

c
lE
o e
{(fr
13
F.J

g $
I
E 4
tr E
LJ
d.
'6
u
5

F
z:f
f7
tu
E
)4
7
vUJ
F.

09

tb
(n ou
q
tr I

g
3
ctr
rR

=
m
=/4.
zP\ m
'/E c{
Lampiran 15 Gambar Kerj (Lanjutan)
L(p
e
(g

-x
&
:tE
d C
h fE
N ro
o a!

4 r{
cD tt
e 19
C E
4' o
'6
0,
E

zF
h
z
ilE
}{
z)a
t*J
F.
15. Gambar Kerja2D (Lanjutan)

l{
Itr
-3
F
rg

.v
n-
I x
f
@
rat a
{
1al

Q'r
O
F
AJ
o-
'fi
q,
E
F
3
F
=
co )-
7
(9
ii; I
7
(Ir
UJ
E
:4
7
IL UJ
F.
I
r
t?
I
I

tfl
I

o
tr1

a
lfl q I

frt tr I

r.*lr
z.l./
Lampiran 15 Gambar Kerj panjutan)
,.y
fit
E
$
ll
g
)c
rn cfE
\r h
X
r! nI
q,r
g
g
I
U
6-
'6
(u
E

z
f,
z.
(D
uJ
E
rd
7
v
ul
F.
Lampiran 1 Gambar Kerj D (Lanjutan
.9
$
lR -e
+ rs
X
f{ .:*
ta
!c
F
It'
N
o
E
4gl
vo
E
E'
CL

'6
(u
t

zf,
h
z
(n
IIJ
E
14
z
}{
UJ
F--
bar Kerja (Lanjutan)
x
se
(E
ctl E,
rcl J4
t
rn 4
3
tl L
!d
x
n{ r
rtr
t o
TI
tj'l .{
g'r

#o
e
q,
o.
'6
ttu

ts
=
l-..-
LL
z
r.n
ru
E
}{
7
}f
e
|\ UJ
F
fr)

I
r*1
r-*.

x
a\t
E rfl
ft
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D (Lanjutan) , t

,.Y
(a
-a
E
Itl
ld
o-
L
rc
C
r e
I
T:
crr
o
o
E
tu

'6
{u
E

z
=
E
z.
v1
Lu
E
>d
zv
LU
F

fi

0t
Lampiran 15..Gambar Kerja 2D (Lanjutan)

-x
ru
c
.E
d.
x
a
rc
N
N IE
o
{
ctl
o
o
F
{u
a-
$
0]
E

F
E
=
h
z
U)
IIJ
E
}c
a
:{
l!
F
Lampiran mbar Kerja 2 (Lanjutan)

"u
(9

tE

.x
I
a
=
L
}c
o
a
E
{(f,t
o
P
s
(u
a-
'fr
cl
E

z
h
7
(,
t*t
E
Y
z:4
IJ.J
F
Lampiran 15. Gambar Kerja 2D 118

flz
&
(L
;)
F
:)
z
I,U
(L
o
z
6
o

Anda mungkin juga menyukai