Anda di halaman 1dari 20

PROSES PENGECORAN BEAM FILTER PADA

RADIAL PIERCING BEAMPORT REAKTOR KARTINI

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin

Disusun oleh:

WILLYBRORDUS DWI ASTHA HERMAWAN


NIM : 025214054

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2006

i
THE FOUNDRY PROCESS OF BEAM FILTER ON
KARTINI RADIAL PIERCING BEAMPORT
REACTOR

FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering

by

WILLYBRORDUS DWI ASTHA HERMAWAN

Student Number : 025214054

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2006

ii
iii
iv
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 13 November 2006

Penulis

Willybrordus Dwi Astha Hermawan

v
INTISARI

Pada tanggal 1 Maret 1979, di BATAN Yogyakarta telah diresmikan


sebuah reaktor penelitian dengan daya 100 kW yang diberi nama Reaktor Kartini.
BATAN mencoba mengembangkan desain kolimator pada Radial Piering
Beamport Reaktor Kartini untuk penyediaan berkas radiografi neutron untuk riset
dan industri. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat beam filter pada radial
piercing beamport, mengetahui teknik pengecoran yang paling baik untuk
pengecoran timbal dalam pembuatan beam filter, dan mengetahui hasil
pengecoran dengan pengujian ultrasonik.
Pembuatan beam filter ini dilakukan dengan proses pengecoran. Bahan
yang digunakan untuk penelitian ini adalah timbal (Pb) untuk beam filter dan
stainless steel untuk handling system. Pada penelitian ini digunakan beberapa
jenis cetakan diantaranya cetakan pasir dengan pengikat khusus, cetakan logam,
cetakan pasir dan cetakan pasir dengan kup dan drag yang dilengkapi saluran
tuang dan penambah.Timbal mencair pada suhu sekitar 327 ºC Setelah proses
pengecoran selesai, dan coran telah membeku sempurna maka pasir dipisahkan
dari coran. Saluran turun, saluran masuk dan penambah dipisahkan dari coran.
Kemudian coran dibersihkan. Proses finishing dilakukan dengan mesin perkakas
(mesin bubut) sesuai dengan ukuran yaitu diameter luar15 cm, diameter dalam 8
cm, dan tinggi 12,5 cm.
Hasil yang paling baik dari beberapa jenis pengecoran yang telah
dilakukan adalah pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir dengan kup dan
drag yang dilengkapi saluran tuang dan penambah (riser). Pemeriksaan coran
dilakukan dengan cara pengamatan secara visual, dilihat dari cekungnya
penambah (riser) yang berarti benda coran telah terisi padat dan pengujian tak
merusak dengan metode ultrasonik yang menggunakan satu (1) unit alat uji
ultrasonik seri Ultrascan 5, dengan OS Windows 98, dan frekuensi 5 MHz.

vi
ABSTRACT

The objective of the study is to investigate the best casting to make beam
filter in radial piercing beam port on BATAN Kartini reactor. The second purpose
is to investigate defect on beam filter by ultrasonic test.
The row material for beam filter is lead (Pb), meanwhile stainless steel is
used for handling system. This research use four type of mould. They are sand
mould, sand mould with cement and “tetes tebu”, metal mould, sand mould with
riser. The melting point of lead is 327 oC. Finishing process of beam filter is
done by lathe machine.
The result of the study shows that there are no defect on beam filter. The
best method of casting is sand mould with appropriate riser.

vii
KATA PENGANTAR

Segenap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi

kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini,

yang merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas SAnata

Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini penulis tak lepas dari bantuan

dan masukan dari berbagai pihak, seperti halnya dalam bentuk dorongan,

motivasi, bimbingan, sarana dan materi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Romo Ir. Greg. Heliarko SJ., S.S., B.S.T.,M.A., M.Sc., Dekan Fakultas

TEknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., Ketua Jurusan Teknik Mesin

Universitas SAnata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Budi Setyahandana, S.T., M.T., Dosen pembimbing Tugas Akhir

Bahan Teknik Manufaktur.

4. Bapak Prof. Ir. Y. Sardjono APU., Pembimbing Tugas Akhir di BATAN.

5. Dosen-dosen Teknik Mesin yang telah membimbing selama kuliah.

6. Staf Sekretariat dan Laboaran yang selalu setia melayani kami.

7. Francine Dona Paramitha yang senantiasa menemani dan mendukung

dengan penuh kasih.

viii
8. Sahabatku Made Ari, Hana Eka, Maria Ayu, Yuli Satriawan yang selalu

memberi inspirasi, support serta untuk kerjasama yang baik.

9. Yanuarya Susatya, Anggun Wisnu, Adwi Larantanto, Michael Yudo, Heri

Prasetya, san teman-teman di Boro atas dukungan dengan persahatan yang

indah.

10. Teman-teman Teknik Mesin angkatan 2002 terima kasih atas

kebersamaannya.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan keritik demi kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Semoga penulisan Tugas Akhir ini berguna dan memberikan wawasan lebih

jauh tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembaca.

Yogyakarta, 22 November 2006

Penulis

ix
! " "

# " "" "

" $" "

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..………………….………...………………….……... i

HALAMAN JUDUL BAHASA INGGRIS .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI DAN DEKAN ............................ iv

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ v

INTISARI ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian....................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah........................................................................ 3

BAB II DASAR TEORI ............................................................................ 4

2.1 Radiografi Neutron .................................................................. 4

2.1.1 Pengertian .................................................................... 4

2.1.2 Perangkat Dasar Radiografi Neutron .......................... 4

2.2 Metode Monte Carlo N-Particle ..…………............................ 9

xi
2.3 Karakteristik Material ……....................................................... 11

2.4 Perencanaan Pengecoran ......................................................... 17

2.4.1 Pembuatan Cetakan ........................................................ 18

2.4.1.1 Cetakan Pasir ……………................................ 18

2.4.1.2 Cetakan Pasir Dengan Pengikat Khusus .......... 22

2.4.1.3 Cetakan Logam ………………….................... 22

2.4.2 Pola Untuk Cetakan Pasir ............................................... 23

2.4.2.1 Bahan Pola ...................................................... 23

2.4.2.2 Mesin Perkakas Untuk Pola ............................. 24

2.4.2.3 Pemeriksaan Pola ............................................. 24

2.4.2.4 Perencanaan Sistem Saluran ............................ 24

2.4.2.5 Penambah .......................................................... 25

2.4.2.6 Rangka Cetakan ............................................... 25

2.4.3 Proses Peleburan Dan Penuangan ................................... 26

2.4.4 Pembongkaran.................................................................. 26

2.4.5 Pembersihan ................................................................... 27

2.5 Pemeriksaan Coran .................................................................. 27

2.5.1 Pemeriksaan Secara Visual ............................................. 28

2.5.2 Non Destructive Test ..................................................... 28

2.5.2.1 Radiografi ....................................................... 29

2.5.2.2 Ultrasonik ........................................................ 30

2.5.2.3 Inspeksi Partikel Magnetik ............................. 31

2.5.2.4 Arus Eddy ....................................................... 32

xii
2.5.2.5 Penetrasi Warna ............................................... 33

2.6 Jenis-Jenis Cacat Pada Bahan Cor ........................................... 34

2.6.1 Cacat Pada Komponen Dan Konstruksi ......................... 34

2.6.2 Cacat Pada Benda Cor .................................................... 35

2.7 Standard Keselamatan Kerja ................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 39

3.1 Skema Penelitian ..................................................................... 39

3.2 Bahan ....................................................................................... 40

3.2.1 Timbal ............................................................................ 40

3.2.1.1 Massa Timbal Yang Dibutuhkan .................... 40

3.2.1.2 Massa Timbal Yang Diharapkan .................... 42

3.2.2 Handling System............................................................. 43

3.2.2.1 Ulir.................................................................... 43

3.2.2.2 Perhitungan Momen dan Diameter Batang...... 48

3.3 Proses Pembuatan Beam Filter................................................ 50

3.3.1 Pengecoran Dengan Tiga Cetakan ................................. 50

3.3.1.1 Tujuan............................................................... 50

3.3.1.2 Alat dan Bahan................................................. 50

3.3.1.3 Pembuatan Cetakan.......................................... 50

3.3.1.4 Proses Pengecoran............................................ 52

xiii
3.3.2 Pengecoran Dengan Cetakan Pasir.................................. 53

3.3.2.1 Tujuan............................................................... 53

3.3.2.2 Alat dan Bahan................................................. 53

3.3.2.3 Pembuatan Cetakan.......................................... 54

3.3.2.4 Proses Pengecoran........................................... 56

3.3.2.5 Proses Pembongkaran...................................... 57

3.3.2.6 Proses Finishing............................................... 57

3.4 Pemeriksaan Hasil Coran ........................................................ 58

3.4.1 Pemeriksaan Secara Visual ............................................ 58

3.4.2 Pengujian Ultrasonik ..................................................... 58

BAB IV HASIL DAN ANALISIS ............................................................ 59

4.1 Hasil Dan Analisis Pengecoran ............................................... 59

4.1.1 Pengecoran Dengan Tiga Cetakan ............................... 59

4.1.2 Pengecoran Dengan Cetakan Pasir .............................. 60

4.2 Hasil Dan Analisis Pengujian Ultrasonik ................................ 62

BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP............................................... 66

5.1 Kesimpulan............................................................................... 66

5.2 Penutup..................................................................................... 66

5.3 Saran......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 68

LAMPIRAN.................................................................................................... 69

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Letak Beam Port Radial Dalam Reaktor Kartini

Gambar 2.2. Letak Beam Filter Radial Piercing Dilihat Dari Samping

Gambar 2.2. Letak Beam Filter Radial Piercing Dilihat Dari Atas

Gambar 2.3. Komponen-Komponen Kolimator

Gambar 2.4. Hasil Disain Kolimator Radiografi Neutron

Gambar 2.5. Diagram Alir Pengolahan Pasir

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.2. Handling System

Gambar 3.3a. Pola Bawah (drag)

Gambar 3.3b. Pola Atas (kup)

Gambar 3.4. Beam Filter Setelah Finishing

Gambar 3.5. Foto ultrasonic test machine

Gambar 4.1. Foto coran beam filter

Gambar 4.2. Hasil Pengujian Ultrasonik

Gambar 4.3. Grafik Hasil Pengujian Ultrasonik

Gambar 4.4. Foto pengujian ultrasonik

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Karakteristik Unsur Cadmium

Tabel 2.2. Sifat Fisika Grafit Reaktor Diukur Pada Temperatur Kamar

Tabel 2.3. Keuntungan Dan Kerugian Radiografi

Tabel 2.4. Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Ultrasonik

Tabel 2.5. Keuntungan Dan Kerugian Inspeksi Partikel Magnetik

Tabel 2.6. Keuntungan Dan Kerugian Pemeriksaan Dengan Arus Eddy

Tabel 2.7. Keuntungan Dan Kerugian Cara Penetrasi Zat Warna

Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Ultrasonik

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi nuklir merupakan satu energi alternatif diantara berbagai sumber

energi lainnya seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, panas bumi, tenaga air,

dan lain-lain untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia.

Salah satu cara untuk memperoleh energi nuklir adalah melalui reaksi

pembelahan inti atau yang dikenal pula dengan reaksi fisi. Reaksi ini terjadi antara

neutron dengan nuklida bahan fisi dalam suatu perangkat alat yang disebut reaktor

nuklir. Selain reaksi fisi menghasilkan energi nuklir yang besar, juga setiap reaksi

fisi menghasilkan 2 sampai 3 neutron baru, sehingga di dalam sebuah reaktor

atom memungkinkan dapat berlangsung suatu reaksi berantai secara terkendali.

Sebagai wujud kepedulian terhadap reaktor-reaktor nuklir untuk tujuan

penelitian, pada tanggal 1 Maret 1979, di Yogyakarta telah diresmikan sebuah

reaktor penelitian dengan daya 100 kW yang diberi nama “Reaktor Kartini”.

Reaktor Kartini menggunakan teras reaktor TIGA MARK II dari Bandung.

Reaktor Tiga Mark II dibuat oleh General Atomic Technologies, adalah sebuah

reaktor penelitian yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan

latihan, serta untuk memproduksi radioisotop.

Teras reaktor tersusun dari sekumpulan elemen bakar yang ditempatkan

pada suatu plat besi (guide plate), batang kendali yang dikelilingi oleh grafit

(terbungkus dalam plat Al) yang berfungsi sebagai reflektor neutron. Pada

xvii
Reaktor Kartini terdapat empat buah tabung berkas neutron (neutron beam port)

yang berfungsi untuk menyalurkan neutron dari teras reaktor.

BATAN mencoba mengembangkan desain kolimator pada Radial

Piercing Beam Port Reaktor Kartini untuk penyediaan berkas radiografi neutron

untuk riset dan industri. Radiografi Neutron merupakan suatu metode untuk

memetakan suatu objek dengan cara melewatkan partikel neutron pada objek

tersebut, dan menampilkan informasi berupa struktur bagian pada objek tanpa

merusaknya.

Pembuatan komponen-komponen kolimator untuk beam port radial

piercing berbahan logam dilakukan melalui proses pengecoran, terutama untuk

pembuatan beam filter yang berbahan timbal (logam non-ferrous). Coran yang

merupakan hasil dari pengecoran harus melalui proses-proses seperti : membuat

cetakan, pencairan logam, menuang, membongkar dan membersihkan coran.

Untuk mendapatkan coran yang baik maka proses-proses tersebut harus

direncanakan dan dilakukan secara baik pula. Oleh karena pentingnya proses

pengecoran logam dalam pembuatan sebuah reaktor maka dalam Tugas Akhir ini

diambilah judul : “Proses Pengecoran Beam Filter Pada Radial Piercing Beam

Port Reaktor Kartini”.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Membuat beam filter radial piercing dalam reaktor kartini.

2. Mengetahui teknik pengecoran yang paling tepat untuk pembuatan beam

filter berbahan timbal.

xviii
3. Mengetahui kualitas hasil pengecoran dengan pengujian ultrasonik (non

destructive test).

1.3 Batasan Masalah

1. Bahan dasar untuk proses pengecoran adalah timbal.

2 Melakukan pengujian non destructive test menggunakan metode

ultrasonik.

xix
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Radiografi Neutron


2.1.1 Pengertian

Teknik pencitraan yang memperlihatkan struktur internal suatu material

disebut teknik radiografi. Ada beberapa jenis radiografi, yaitu :

1. Radiografi sinar-X

Teknik ini lebih dikenal dengan foto sinar-X atau foto rontgen. Sinar X

terbentuk apabila partikel ringan bermuatan, misalnya electron, oleh

pengaruh inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X dapat juga

terbentuk dalam proses perpindahan elektoron ataom dari tingkat energi

yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.

2. Radiografi sinar gamma

Menggunakan radiasi gamma sebagai komponen utamanya. Dengan

adanya reactor nulklir yang mampu menghasilkan fluks neutron, reaktor

mampu menhasilkan berbagai jenis isotop radioaktif. Inti atom isotop tidak

stabil sehingga mudah berdisintegrasi melepaskan sinar j. inti hanya dapat

berdisintegrasi sekali dan hal ini tidak dapat terulang lagi oleh karena itu

watu aktivasi isotop berkurang mengikuti fungsi susut eksponensial. Disini

diturunkan konsep waktu paruh (half life). Waktu paruh adalah waktu yang

diperlukan oleh isotop radioaktif sedemikian rupa sehingga aktivitasnya

mencapai nilai setengah dari aktivitas awal.

xx

Anda mungkin juga menyukai