Anda di halaman 1dari 61

PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

STARTER PADA SIMULATOR TRAINING EFI TIPE D-JETTRONIC

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Oleh :

TONI IRAWAN

NIM. 18074047/2018

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


DEPARTMENT TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Judul : Perawatan dan Perbaikan Rangkaian Kelistrikan

Starter pada Simulator Training EfI Tipe D-

Jettronic

Nama : Toni Irawan

Nim/BP : 18074047/2018

Program Studi : D3 Teknik Otomotif

Jurusan : Teknik Otomotif

Fakultas : Teknik

Padang, Agustus 2022

Disetujui Oleh:

Ketua Program Studi Pembimbing Tugas Akhir

Teknik Otomotif

Wawan Purwanto, S.Pd., M.T., Ph.D Drs. M. Nasir, M.Pd.


NIP. 198409152010121006 NIP. 195903171980101001
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama: Toni Irawan


NIM : 18074047

Dinyatakan Lulus Setelah Mempertahankan Skripsi Di Depan Tim Penguji


Program Studi D3 Teknik Otomotif Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang Dengan Judul :

Perawatan dan Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Starter pada Simulator


Training EFI Tipe D-Jettronic

Padang, Agustus 2022

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Ketua : Drs. M. Nasir, M.Pd 1……………………

2. Sekretaris : Drs. Andrizal, M.Pd 2……………………

3. Anggota : Muslim, S.Pd, M.Pd.T 3……………………


SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Toni Irawan

NIM/TM : 18074047/2018

Program Studi : D3 teknik Otomotif

Jurusan : Teknik Otomotif

Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan, bahwa Skripsi saya dengan judul “Perawatan


dan Perbaikan Kelistrikan Starter pada Simulator Training EFI Tipe D-
Jettronic.” Adalah benar merupakan hasil karya saya dan bukan merupakan
plagiat dari karya orang lain. Apabila suatu saat terbukti saya melakukan plagiat
maka saya bersedia diproses dan menerima sanksi akademis maupun hukum
sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku, baik di institusi Universitas
Negeri Padang maupun di masyarakat dan negara.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa
tanggung jawab sebagai anggota masyarakat ilmiah.

Padang, Agustus 2022


Saya yang bertanda tangan,

Toni Irawan
18074047
ABSTRAK

Toni Irawan (18074047/2018), Perawatan dan Perbaikan Rangkaian


Kelistrikan Starter pada Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic

Pembuatan tugas akhir ini membahas tentang Perawatan dan Perbaikan


Rangkaian Kelistrikan Starter pada Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic.
Tujuan pembuatan tugas akhir ini untuk dijadikan alat peraga atau simulator saat
pratikum, agar mahasiswa lebih mudah memahami sistem kelistrikan simulator
training EFI tipe D-Jettronic, seperti perawatan pada komponen simulator dan
perbaikan dilakukan sistem starter agar dapat berfungsi dengan baik. Perawatan
ini agar dapat memperpanjang masapakai komponen pada simulator dan
menghindari terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang
lebih tinggi terhadap simulator training EFI tipe D-Jettronic.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu suatu
metode yang dilakukan untuk melakukan perbaikan, perawatan dan pemeriksaan
pada komponen-komponen motor starter pada simulator training EFI tipe D-
Jettronic. Adapun langkah dalam melakukan perawatan dan perbaikan rangkaian
kelistrikan starter pada simulator training EFI tipe D-Jettronic yaitu dengan cara
melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sistem starter, pemeriksaan
terhadap komponen sistem starter serta menguji hasil perawatan dan perbaikan
sistem starter pada simulator.
Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat kerusakan pada rangkaian
kelistrikan starter, sehingga sistem starter yang ada pada Simulator Training EFI
Tipe D-Jettronic tidak berfungsi. Kerusakan yang sering terjadi pada motor
starter sering diakibatkan karena kurang perhatian dari pengguna kendaraan akan
pentingnya perawatan pada motor starter, selain hal di atas kerusakan yang sering
terjadi pada motor starter adalah gigi pinion dan brush.

Kata kunci : Perawatan Simulator, Perbaikan Simulator EFI.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

nikmat serta karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir dengan judul “Perawatan dan

Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Starter pada Simulator Training EFI Tipe D-

Jettronic” telah dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa revolusi kepada kehidupan umat manusia kearah

kebenaran dalam ajaran Islam. Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat

menyelesaikan Program Studi Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Otomotif,

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat kesulitan.

Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan penulis baik

pengalaman maupun pengetahuan. Berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis

dapat mengatasi kesulitan tersebut dan akhirnya dapat menyelesaikan laporan

tugas akhir ini, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
2. Bapak Prof. Dr. Wakhinuddin S, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik
Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Wawan Purwanto, S.Pd, M.T., Ph.D., selaku Ketua Program Studi
Teknik Otomotif, Jurusan Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang.
4. Bapak Wagino, S.Pd., M.Pd.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik
Otomotif Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
5. Bapak Drs. Andrizal, M.Pd., selaku dosen Penasehat Akademik.

6. Bapak Drs. M. Nasir, M.Pd Selaku Pembimbing yang telah memberikan

arahan dan dukungan dalam penulisan Tugas Akhir ini.


7. Bapak Drs. Andrizal. M.Pd dan Bapak Muslim, S.Pd, M.Pd.T sebagai

dosen penguji.

8. Bapak/Ibuk Dosen staff jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Padang, yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman berharga.

9. Kepada Ayah dan Ibunda, Bapak Wandi dan Ibu Novrita, yang senantiasa

memberikan semangat dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya.

10. Kepada Bibi, Deliana yang senantiasa memberikan semangat dan kasih

sayang yang tiada henti-hentinya.

11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif yang

telah member motivasi serta semangat kepada peneliti.

12. Kepada teman-teman rekan kerja yang memberikan kontribusi dan

semangat selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan

kepada penulis mendapatkan imbalan pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan informasi yang bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta para

pembaca pada umumnya.

Padang, Agustus 2022

TONI IRAWAN
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR.............................................................................ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI...............................................................................iii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT..........................................................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iix
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................3
C. Batasan Masalah.............................................................................................3
D. Rumusan Masalah...........................................................................................4
E. Tujuan Tugas Akhir........................................................................................4
F. Manfaat Tugas Akhir......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................6
A. Pengertian Perawatan......................................................................................6
B. Pengertian Perbaikan......................................................................................7
C. Sistem Starter..................................................................................................8
D. Komponen Sistem Starter.............................................................................12
E. Cara Kerja Motor Starter..............................................................................16
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................19
A. Analisis Kerusakan.......................................................................................19
B. Rangkaian Sistem Starter.............................................................................20
C. Langkah Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan motor starter......21
BAB IV PENUTUP....................................................................................................41
A. Kesimpulan...................................................................................................41
B. Saran.............................................................................................................42

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Kondisi Awal Simulator Training EFI tipe D-Jettronic......................................2
2. Motor Starter tipe Konvensiaonal........................................................................8
3. Motor Starter tipe Reduksi..................................................................................9
4. Motor Starter tipe Planetary..............................................................................10
5. Rangkaian Sistem Starter...................................................................................10
6. Motor Starter tipe Baterai..................................................................................11
7. Sekring...............................................................................................................12
8. Kunci Kontak.....................................................................................................13
9. Relay...................................................................................................................14
10. Selenoid............................................................................................................14
11. Motor Starter....................................................................................................15
12. Cara Kerja pada saat Starter Switch On...........................................................16
13. Cara Kerja pada saat Pinion Berkaitan Penuh.................................................17
14. Cara kerja pada saat Starter Switch Off...........................................................17
15. Rangkaian Sistem Starter.................................................................................20
16. Melepas Magnetic Switch................................................................................21
17. Melepas Field Frame dan Armature................................................................22
18. Melepas Roda Gigi Planetary..........................................................................23
19. Periksa Adanya Open Sirkuit pada Armature Coil..........................................24
20. Periksa Armature Coil terhadap massa............................................................24
21. Periksa Diameter Komutator............................................................................25
22. Periksa Kedalaman Alur..................................................................................26
23. Periksa Adanya Open pada Field Coil.............................................................27
24. Periksa Field Coil Terhadap Massa.................................................................27
25. Periksa Panjang Brush.....................................................................................28
26. Periksa Insulasi Pemegang Brush....................................................................29
27. Periksa Starter Clutch......................................................................................30
28. Periksa Plunger................................................................................................31
29. Periksa Open Sirkuit pada Pull In Coil............................................................31
30. Periksa Open Sirkuit pada Hold In Coil...........................................................32
31. Periksa Poros Planet Carrier dan Center Bearing...........................................33
32. Pasang Internal Gear dan Poros Planet Carrier..............................................34
33. Pasang Planetary Gear....................................................................................35
34. Pasang Drive Lever dan Starter.......................................................................36
35. Pasang Armature pada Field Frame................................................................37
36. Pasang Pemegang Brush..................................................................................37
37. Pasang Frame Ujung Komutator.....................................................................38
38. Pasang Field Frame dan Rakitan Armature.....................................................39
39. Pasang Magnetic Switch...................................................................................39
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komponen yang dibutuhkan..............................................................................11


2. Spesifikasi Motor Starter...................................................................................19
3. Analisis Kerusakan............................................................................................19
4. Kebulatan Komutator.........................................................................................25
5. Diameter Komutator..........................................................................................25
6. Kedalaman Arus.................................................................................................26
7. Panjang Brush....................................................................................................28
8. Beban Pegas Brush.............................................................................................28
9. Poros Planet Carrier..........................................................................................32
10. Center Bearing.................................................................................................32
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Surat Tugas Pembimbing...................................................................................44
2. Surat Izin Melakukan Penelitian........................................................................45
3. Dokumentasi Penelitian.....................................................................................46
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat ini menuntut terjadinya sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Mutu dan kualitas

tersebut bisa didapatkan dari seringnya melakukan praktikum dilapangan

dan pendidikan yang baik. Salah satu penyebab rendahnya kualitas sumber

daya manusia adalah kurangnya sarana praktikum pada dunia pendidikan

(Teknika, 2018). Apabila ilmu yang didapat secara teori tidak disertakan

dengan praktikum, maka akan berakibat fatal terhadap peserta didik setelah

dilapangan atau dunia industri. Salah satu lembaga yang berkembang

dalam pengandaan sumber daya manusia dibidang otomotif adalah Jurusan

Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Mahasiswa

didik diberi kesempatan yang seluas-luasnya dalam belajar, baik dalam

lingkungan kampus maupun di dunia industri agar mahasiswa menguasai

teknologi otomotif sebaik-baiknya.

Sebagai langkah awal untuk mempermudah mahasiswa dalam

pengenalan rangkaian kelistrikan kendaraan maka di fasilitasi dengan alat

yaitu simulator sebagai bahan praktek. Pada simulator ini mahasiswa dapat

mempelajari dengan jelas rangkaian kelistrikan kendaraan, setiap

kendaraan tidak dapat berputar dengan sendirinya, melainkan memerlukan

suatu tenaga yang dapat menghidupkan mesin untuk pertama kali. Salah

satu tenaga yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin adalah tenaga

dengan sistem motor starter yang dapat mengubah energi listrik dari baterai

1
2

menjadi energi mekanik untuk memutar poros engkol dengan putaran dan

momen yang cukup untuk menghidupkan mesin. Sistem starter merupakan

salah satu pelengkap pada unit mesin yang sistem kerjanya menggunakan

prinsip elektromagnet dimana kekuatan yang dihasilkan tergantung dari :

kuatnya medan magnet, besar arus yang masuk penghantar, dan tahanan

listrik yang dibutuhkan

Akan tetapi masih ditemukan kendala untuk dapat menguasai

teknologi otomotif yaitu kurangnya alat praktek maupun adanya alat

praktek yang tidak berfungsi sebagai bahan praktek bagi mahasiswa teknik

otomotif, salah satunya kurangnya rangkaian kelistrikan simulator training

EFI tipe D-Jettronic sebagai bahan praktek.

Gambar 1. Kondisi Awal Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic

Untuk itu, diperlukan sarana pendukung bagi mahasiswa untuk

memudahkan dalam menguasai suatu materi. Salah satu cara untuk

mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu melakukan perawatan dan

perbaikan rangkaian kelistrikan starter pada simulator training EFI tipe D-

Jettronic. Perawatan dan perbaikan ini bertujuan agar rangkaian kelistrikan

starter pada simulator training EFI tipe D-Jettronic bisa digunakan


3

kembali pada saat praktikum. Perawatan dan perbaikan ini diharapkan

dapat menunjang dan membantu dalam kegiatan praktikum, sehingga

mahasiswa dapat dengan mudah memahami dan menganalisa sistem

kelistrikan yang merupakan persiapan setelah berada di industri.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan perawatan pada

rangkaian sistem starter pada simulator. Perawatan rangkaian sistem starter

pada simulator ini didiangkat langsung sebagai Tugas Akhir yang diberi

judul “Perawatan dan Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Starter pada

Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis telah

mengidentifikasi berbagai masalah yang menjadi dasar dalam melakukan

Tugas Akhir. Adapun identifikasi masalah dari Tugas Akhir ini yaitu:

1 Masih kurangnya Simulator training EFI tipe D-Jettronic sebagai bahan

praktek kelistrikan otomotif diworkshop Jurusan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

2 Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang sistem starter.

3 Kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap cara kerja sistem starter.

4 Kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap rangkaian sistem starter

pada simulator.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, serta

mengingat keterbatasan waktu, biaya, pengetahuan, serta pengalaman yang

penulis miliki maka penulis membatasi masalah Tugas Akhir ini tentang
4

“Perawatan dan Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Starter pada Simulator

Training EFI Tipe D-Jettronic”

D. Rumusan Masalah

1 Bagaimana cara melakukan pemeriksaan kerusakan sistem starter pada

simulator training EFI tipe D-Jettronic?

2 Bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan sistem starter pada

simulator training EFI tipe D-Jettronic ?

E. Tujuan Tugas Akhir

Tujuan disusunnya Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Tujuan yang ingin di capai dari

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1 Untuk mengetahui perawatan secara berkala terhadap sistem starter pada

simulator training EFI tipe D-Jettronic

2 Untuk mengetahui cara perbaikan kerusakan yang terjadi pada sistem

starter pada simulator training EFI tipe D-Jettronic

F. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dari pembahasan perawatan dan perbaikan

sistem kelistrikan engine stand motor diesel adalah sebagai berikut:

1 Dapat menambah pengetahuan penulis tentang sistem starter, komponen

komponen sistem starter, cara kerja sistem starter, dan bagaimana cara

melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan motor starter.


5

2 Merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi penulis dalam

menyelesaikan program diploma D3 di Jurusan Teknik Otomotif FT-

UNP.

3 Untuk melengkapi media penunjang praktikum di workshop Jurusan

Teknik Otomotif FT-UNP.

4 Dengan selesainya Tugas Akhir ini penulis memperoleh pengalaman

mengenai cara melakukan perawatan dan perbaikan rangkaian sistem

starter pada simulator.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perawatan

Perawatan (maintenance) adalah suatu aktifitas yang dilaksanakan

untuk memelihara fasilitas atau peralatan labor atau bengkel agar selalu

dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang

mungkin terjadi, baik yang terduga maupun yang tak terduga (Makhzu,

1999: 15). Sehingga setiap aspek kegiatan yang bertujuan untuk menjaga

kondisi mesin dalam keadaan baik adalah tindakan pemeliharaan, sedangkan

tindakan perawatan merupakan segala aspek kegiatan yang berupaya

mengembalikan kondisi mesin atau peralatan kekondisi normal. Perawatan

berarti pula menciptakan "siap operasi" dari mesin-mesin, dimana hal ini

pasti melibatkan pembiayaan, perencanaan, serta fungsi desain untuk bisa

menciptakan berfungsinya fasilitas dan peralatan (Suharto, 1991: 22).

Menurut (Sugiarto, 2017) jenis-jenis perawatan dapat dibagi menjadi

3, yaitu :

a. Perawatan saat terjadi kerusakan (Breakdown Maintenace)


Perawatan saat terjadi kerusakan adalah perawatan yang
dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan
kerja sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal
atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak.
Breakdown maintenance harus dihindari karena akan merugikan
akibat berhentinya mesin produksi yang menyebabkan tidak
tercapainya kualitas ataupun output produksi.
b. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah jenis maintenance yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama
operasi berlangsung. Contoh preventive maintenance adalah
melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan
pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan
berkala.
7

c. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)


Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan dengan
cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga mesin atau peralatan produksi dapat
beroperasi normal kembali. Corrective Maintenance biasanya
dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang
beroperasi secara abnormal (mesin masih dapat beroperasi tetapi
tidak optimal). Kendaraan yang melaju tentunya perlu suatu sistem
yang berguna.

B. Pengertian Perbaikan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Setiadi, 2021) “Perbaikan

merupakan proses penggantian seta penyetelan pada bagian tertentu dari alat

yang akan digunakan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kata lain

dari perbaikan adalah service yang juga berarti memperbaiki barang yang

telah rusak atau usang, dapat juga dikatakan sebagai cara merawat secara

khusus dari suatu barang yang masa penggunaannya telah melebihi dari

batas waktu tertentu”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI, 2016:5) “Perbaikan

merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan sesuatu ke

kondisi yang lebih baik atau mendekati baru dengan melakukan perubahan,

memperbaiki, maupun mengganti bagian tertentu. Sehingga perbaikan dapat

diartikan sebagai kegiatan memperbaiki ulang barang yang sudah ada tetapi

dalam kondisi yang tidak baik, menjadi lebih baik serta dapat digunakan”.

C. Sistem Starter

1. Pengertian starter

Menurut (Buntarto, 2015) sistem starter merupakan suatu sistem

yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak

putar, yang berfungsi memutar poros engkol sehingga mesin dapat hidup
8

Ketika starter switch diaktifkan, arus yang kecil mengalir dari baterai ke

selenoid dan kembali ke baterai melalui ground. Selenoid mempunyai

fungsi ganda, yaitu menghubungkan pinion dengan flywheel dan

menggerakkan switch (kontaktor) di dalam selenoid antara baterai dan

starting motor, sehingga arus yang besar mengalir dari baterai ke starting

motor. Starting motor mengambil energi listrik dari baterai dan

mengubahnya ke dalam energi mekanik untuk memutar flywheel saat

engine di-start. Starting Motor sama dengan motor listrik lainnya,

dimana gaya putar diperoleh dari interaksi magnet.

2. Fungsi sistem starter

Menurut (Buntarto, 2015) motor starter berfungsi sebagai

penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pambakaran di

dalam ruang bakar. Motor starter sebagai penggerak mula harus dapat

mengatasi tekanan motor misalnya tekanan kompresi, gesekan pada

semua bagian yang bergerak dan hambatan dari minyak pelumas.

3. Jenis motor starter

a. Tipe Konvensional

Gambar 2. Motor Starter Tipe Konvensiaonal


Sumber: Setiadi, 2021
9

Memiliki gigi pinion yang terletak satu poros dengan armature

yang berputar sehingga mempunyai kecepatan yang sama. Tuas

penggerak (shift folk) dikaitkan dengan plunyer magnetic yang

mendorong gigi pinion dan menyebabkan gigi pinion berkaitan

dengan gigi flywheel (Anomin, 1981).

b. Tipe Reduksi

Gambar 3. Motor Starter Tipe Reduksi


Sumber: Setiadi, 2021

Starter tipe reduksi memakai motor kecil yang berkecepatan

tinggi. Starter tipe ini meningkatkan torsi/momen dengan mengurangi

kecepatan putaran armature menggunakan idle gear dengan gear ratio

tertentu. Plunyer magnetic switch terletak seporos dengan gigi pinion

dan mendorongnya untuk melepas dan menghubungkan dengan gigi

flywheel (Anomin. 1981).


10

c. Tipe Planetary

Gambar 4. Motor Starter Tipe Planetary


Sumber: Setiadi, 2021

Starter tipe planetary menggunakan planetary gear untuk

mengurangi kecepatan putaran armature dengan tujuan meningkatkan

torsi/momen. Gigi pinion berhubungan dengan gigi flywheel melalui

tuas penggerak (shift folk) seperti pada tipe konvensional (Anonim,

1981).

4. Rangkaian Sistem Starter

a. Rangkaian sistem starter

Gambar 5. Rangkaian Sistem Starter


Sumber: Merpatih, 2021
11

b. Komponen yang dibutuhkan

Tabel 1. Komponen yang dibutuhkan


No Nama Komponen
1 Motor Starter
2 Baterai 12 Volt
3 Sekering
4 Kunci Kontak
5 Relay Starter

D. Komponen Sistem Starter


1. Baterai

Gambar 6. Motor Starter Tipe Baterai


Sumber: Mukhtar, 2017

Menurut (Setya, 2005), baterai merupakan sebuah alat elektro-

kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah

(pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem

pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai

menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan

apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya. Baterai

berfungsi untuk :

a. Menyimpan arus listrik dari kumparan pembangkit/generator

dalam roda magnet saat mesin hidup setelah disearahkan.


12

b. Menyediakan energi listrik saat menghidupkan mesin (elektrik

starter)

c. Melayani kebutuhan arus listrik untuk peralatan listrik pada

sepeda motor saat mesin mati.

2. Sekring

Gambar 7. Sekring
Sumber: Setiadi, 2021

Menurut (Setiadi, 2021) fuse atau sekering merupakan salah satu

komponen elektronika yang sering dipakai pada kendaraan yang

berfungsi untuk memutuskan hubungan ketika terjadi hubungan singkat

atau dapat disebabkan karena kelebihan arus yang mengalir atau beban

lainnya sehingga arus listrik tidak akan mengalir. Untuk jenis-jenis fuse

yang sering digunakan pada dunia otomotif adalah ada dua jenis yaitu

jenis fuse tipe blade dan fuse tipe tabung kaca atau fuse glass.
13

3 Kunci Kontak

Gambar 8. Kunci Kontak


Sumber: Teknika, 2018

Menurut (Teknika, 2018) kunci kontak merupakan rangkaian dari

sistem penguncian di dalam mobil. Sistem ini terhubung pula

dengan ignition switch. Dengan sambungan yang ada, kunci kontak

berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik yang ada dalam

rangkaian. Selain itu bisa juga untuk mematikan dan menghidupkan

sistem mobil. Kunci kontak dalam mobil biasa memiliki 3 atau lebih

terminal. Terminal utama pada kontak adalah terminal B yang

dihubungkan ke baterai. Kemudian ada terminal IG/ON yang

dihubungkan ke koil pengapian dan beban juga beberapa hal lain yang

membutuhkannya. Terakhir ada terminal ST yang dihubungkan ke

selenoid starter.
14

4 Relay

Gambar 9. Relay
Sumber: Teknika, 2018

Menurut (Teknika, 2018) fungsi relay adalah untuk digunakan

sebagai elektromagnetik switch atau saklar yang dikendalikan oleh

magnet listrik. Cara kerja relay ini adalah ketika kumparan atau

elektromagnet dialiri arus listrik yakni melalui terminal 85 dan 86 maka

kumparan tersebut akan menimbulkan gaya kemagnetan. Kemagnetan

inilah yang kemudiaan menarik kontak poin sehingga terminal 30 dan 87

terhubung.

5 Selenoid

Gambar 10. Selenoid


Sumber: Teknika, 2018

Menurut (Teknika, 2018) selenoid berfungsi sebagai saklar utama

yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari baterai ke motor

starter. Selain itu, selenoid juga berfungsi untuk mendorong roda gigi
15

pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus (ring

gear). Selenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh

kumparan yang ada di dalamnya.

6 Motor Starter

Gambar 11. Motor Starter


Sumber: Teknika, 2018

Menurut (Teknika, 2018) motor starter berfungsi untuk mengubah

energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau

energi gerak. Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai penggerak awal

untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau flywheel

sehingga proses kerja mesin dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha,

dan buang dapat terjadi dan mesin dapat hidup.


16

E. Cara Kerja Motor Starter

1 Pada saat starter switch on

Gambar 12. Cara Kerja pada saat Starter Switch On


Sumber: Teknika, 2018

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai

mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil,

Kumparan medan dan ke massa melalui anker. Pada saat ini hold dan pull

in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan

arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama, seperti

pada gambar. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak ke

arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser

starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Oleh karena arus

yang mengalir ke kumparan medan pada saat itu, relatif kecil maka anker

berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear

menjadi lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main

switch (Burtanto, 2015).


17

2 Pada saat pinion berkaitan penuh

Gambar 13. Cara Kerja pada saat Pinion Berkaitan Penuh


Sumber: Teknika, 2018

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak

plate akan mulai menutup main switch. Pada saat ini arus akan mengalir.

Starter mampu menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan

memutar ring gear. Bilamana motor sudah mulai hidup, ring gear akan

memutarkan anker melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada

starter akibat hal tersebut maka kopling starter akan membebaskan dan

melindungi anker dari putaran yang berlebihan (Buntarto, 2015).

3 Pada saat starter switch off

Gambar 14. Cara kerja pada saat Starter Switch Off


Sumber: Teknika, 2018

Sesudah starter switch diputar ke off, dan main switch dalam

keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Oleh karena
18

starter switch diputar ke posisi off maka pull in coil dan hold in coil tidak

mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C maka arah

gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya

saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring

dapat mnegembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian

drive lever menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan

(Buntarto, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Analisis Kerusakan

Tabel 2. Spesifikasi Motor Starter


Keterangan Spesifikasi
No. Part/ No. Model output MD051154/M2T56181
Arah putaran (dilihat dari sisi Searah jarum jam
pinion )
Jumlah gigi pinion 12
Karateristik tanpa beban -
Tegangan terminal 11
Arus Maximum 180 A
Rpm Minimum 3.300 rpm
Karakteristik limit -
Tegangan terminal 3V
Arus Maximum 1.000 A
Momen Minimum 2.9 .k.g.m.

Sebelum melakukan analisis kerusakan penulis melakukan pengujian

pada Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic. Pengujian tersebut untuk

menganalisis menemukan gejala awal dan menentukan area yang dicurigai

sebagai sumber yang mengalami kerusakan. Dari hasil analisis yang

dilakukan didapat:

Tabel 3. Analisis Kerusakan


No Gejala Area Yang Dicurigai
1. Tidak terdapat rangkaian 1. Tidak adanya rangkaian
kelistrikan sistem stater kelistrikan
pada Simulator Training
EFI Tipe D-Jettronic

2. Tidak terdengar suara pada 1. Terminal 50 lepas


waktu kunci kontak posisi 2. Sekering putus
ST

19
20

B. Rangkaian Sistem Starter

Gambar 15. Rangkaian Sistem Starter

Pada gambar rangkaian di atas menunjukkan dari terminal positif

baterai dihubungkan menuju 3 terminal yaitu: terminal 30 motor starter,

terminal B kunci kontak, terminal 30 relay starter. Dari terminal ST kunci

kontak dihubungkan menuju terminal 85 relay starter, agar terjadi

kemagnetan pada relay starter, terminal 86 relay starter kita hubungkan ke

massa body. Dari terminal 87 relay starter dihubungkan ke terminal 50 pada

motor starter.

Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir

melewati rangkaian starter lalu ke terminal 50 motor starter dari switch

starter. Bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir

ke terminal 30 motor starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari

kumparan Pull in Coil dan Hold in Coil dari switch starter yang menarik
21

plunger switch starter sehingga drive lever mendorong kopling dan pinion

gear ke flywheel gear.

C. Langkah Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Motor Starter

1. Pembongkaran

a. Melepas magnetic switch

Gambar 16. Melepas Magnetic Switch


1) Tekan dengan jari agar pinion keluar, ukur langkah balik dari

pinion.

2) Kendorkan dua buah mur yang menahan magnetic switch ke starter

housing.

3) Tarik magnetic switch dan saat mengangkat bagian depan dari

magnetic switch, lepas kait plunger dari drive, lalu lepaskan

magentic switch.

4) Lepas penutup plunger.


22

b. Melepas field frame dan armature

Gambar 17. Melepas Field Frame dan Armature


1) Melepas dua buah baut tembus

2) Tarik keluar field frame bersama dengan armature

c. Melepas commutator and frame

Lepas 2 sekrup dan commutator dan frame dan tahan lead wire

saat melepas commutator dan frame. Perhatian: Untuk mencegah

bertemunya pemegang brush dan pelindung debu, tarik commutator

dan frame secara menyudut.

d. Melepas pemegang brush

Dengan menggunakan obeng, tahan pegas ke belakang dan

lepaskan brush. Lepas keempat brush dan lepas pemegang brush.

e. Melepas armature dari field frame.

f. Melepas dua ring-o dari field frame.

g. Melepas drive lever dari starter clutch dengan peredam kejut dari

starter housing.
23

h. Melepas roda gigi planetary.

Gambar 18. Melepas Roda Gigi Planetary


1) Lepas Plate

2) Lepas 3 roda gigi planetary

3) Lepas Plate washer

i. Melepas starter clutch

1) Dengan menggunakan obeng, dorong ring penahan pada arah

starter clutch

2) Dengan munggunakan obeng, buka snap ring

3) Lepas ring belakang dan starter clutch dari poros planetary

j. Melepas poros planetary carrier dan internal gear

1) Dengan menggunakan tang snap ring, lepas snap ring dan plate

washer.

2) Lepas poros planetary carrier dan plate washer


24

2. Pemeriksaan

a. Armature coil : Periksa adanya open sirkuit pada armature coil

Gambar 19. Periksa Adanya Open Sirkuit pada Armature Coil


Dengan menggunakan ohmmeter periksa adanya hubungan antar

segmen pada komutator. Seteleh melakukan pemeriksaan terdapat

hubungan antar segmen pada komutator. Sehingga komutator layak

untuk digunakan.

b. Periksa armature coil terhadap massa

Gambar 20. Periksa Armature Coil terhadap massa


25

Setelah dilakukannya pemeriksaan pada armature coil terhadap

massa, tidak ditemukannya hubungan antar armature dan massa.

c. Periksa komutator dari kotoran dan permukaan yang terbakar

Setelah dilakukannya pemeriksaan pada komutator terdapat

kotoran, maka dilakukannya perbaikan dengan cara pengamplasan

pada permukaan komutator yang kotor menggunakan amplas (No.

400).

d. Periksa kebulatan komutator

1) Tempatkan komutator pada V-block stand

2) Dengan menggunakan dial-gauge, ukur kebulatannya.

Tabel 4. Kebulatan Komutator


Maksimum Run-Out Hasil Pengukuran Kesimpulan

0,5 mm (0,0020 in) Layak untuk


0,2 mm
digunakan

e. Periksa diameter komutator

Gambar 21. Periksa Diameter Komutator

Dengan menggunakan jangka sorong, ukur diameter komutator.


26

Tabel 5. Diameter Komutator


Diameter Diameter
Hasil Pengukuran Kesimpulan
Standar Minimum
Layak untuk
28.0 mm 27.0 mm 27.0 mm
digunakan

f. Periksa kedalaman alur

Gambar 22. Periksa Kedalaman Alur

Periksa bahwa alur bersih dan bebas dari benda asing, lalu

haluskan ujung-ujungnya.

Tabel 6. Kedalaman Arus


Kedalaman Alur Kedalaman Hasil
Kesimpulan
Standar Minimum Pengukuran
Layak untuk
0.6 mm 0,2 mm 0,4 mm
digunakan
27

g. Periksa adanya open pada field coil

Gambar 23. Periksa Adanya Open pada Field Coil

Dengan menggunakan ohmmeter, periksa bahwa terdapat

hubungan antara kabel lead dan field coil brush lead. Setelah

dilakukan pemeriksaan terdapat hubungan antara kabel lead dan field

coil brush lead. Sehingga field frame masih layak digunakan.

h. Periksa field coil terhadap masa

Gambar 24. Periksa Field Coil Terhadap Massa


28

Setelah dilakukannya pemeriksaan pada field coil terhadap

massa, tidak ditemukannya hubungan antar field coil dan field frame.

i. Periksa panjang brush

Gambar 25. Periksa Panjang Brush

Dengan mengggunakan jangka sorong, ukur panjang brush.

Tabel 7. Panjang Brush


Panjang
Panjang Standar Hasil Pengukuran Kesimpulan
Minimum
Layak untuk
14.0 mm 9.0 mm 11.0 mm
digunakan

j. Periksa beban pegas brush

Ukur dengan pull-scale saat pegas brush terpisah dari brush.

Tabel 8. Beban Pegas Brush


Beban Pegas Beban Terpasang Hasil
Kesimpulan
Terpasang Minimal Pengukuran
Layak untuk
13.7 – 17.6 N 8.8 N 10.5 N
digunakan

Jika beban terpasang tidak sesuai spesifikasi, ganti pegas brush


29

k. Periksa insulasi pemegang brush

Gambar 26. Periksa Insulasi Pemegang Brush

Setelah dilakukannya pemeriksaan pada pemegang brush

positive (+) dan negative (-), tidak ditemukannya hubungan antara

pemegang brush positive (+) dan negative (-).

l. Periksa gigi dan roda gigi


Lakukan pemeriksaan terhadap gigi-gigi pada planetary gear

dan internal gear. Setelah dilakukan pemeriksaan pada gigi-gigi pada

planetary gear dan internal gear tidak adanya keausan atau

kerusakan, sehingga planetary gear dan internal gear masih layak

untuk digunakan.
30

m. Periksa starter clutch

Gambar 27. Periksa Starter Clutch

Putar roda gigi pinion clutch searah jarum jam dan periksa

apakah berputar bebas. Cobalah untuk memutar kearah lawannya, dan

periksa apakah gear pinion clutch terkunci. Setelah dilakukan

pemeriksaan pada gigi pinion clutch berputar dengan bebas searah

jarum jam dan gigi pinion terkunci saat diputar berlawan dengan arah

jarum jam.
31

n. Periksa plunger

Gambar 28. Periksa Plunger

Lakukan dengan cara menekan plunger kedalam dan lepaskan.

Periksa apakah plunger segera kembali ke posisi awalnya. Setelah

dilakukan pemeriksaan plunger segera kembali ke posisi awal

sehingga masih laya untuk digunakan.

o. Periksa open sirkuit pada pull in coil

Gambar 29. Periksa Open Sirkuit pada Pull In Coil


32

Dengan menggunakan ohmmeter periksa adanya hubungan antra

terminal 50 dan C. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan adanya

hubungan antara terminal 50 dan C, sehingga magnetic switch masih

layak untuk digunakan.

p. Periksa open sirkuit pada hold in coil

Gambar 30. Periksa Open Sirkuit pada Hold In Coil

Dengan menggunakan ohmmeter periksa adanya hubungan

antara terminal 50 dan body switch. Setelah dilakukan pemeriksaan

ditemukan adanya hubungan antara terminal 50 dan body switch,

sehingga magnetic switch masih layak untuk digunakan.


33

q. Periksa poros planet carrier dan center bearing

Gambar 31. Periksa Poros Planet Carrier dan Center Bearing

1) Dengan mikrometer, ukur diameter luar permukaan yang akan

bertemu dengan center bearing pada poros planet carrier.

Tabel 9. Poros Planet Carrier


Diameter poros standar Hasil pengukuran Kesimpulan
Layak untuk
14.035-15.000 mm 14.050 mm
digunakan

2) Dengan menggunakan caliper gauge ukur diameter dalam bearing.

Tabel 10. Center Bearing


Diameter dalam center
Hasil pengukuran Kesimpulan
bearing
Layak untuk
15.000 – 15.035 mm 15.000 mm
digunakan

3) Selisihkan diameter poros planet carrier dari ukuran diameter

dalam bearing celah oli standar center bearing: 0.03 mm celah oli

maksimum center bearing : 0.1 mm


34

3. Pemasangan

a. Pasang internal gear dan poros planer carrier

Gambar 32. Pasang Internal Gear dan Poros Planet Carrier

1) Berikan grease pada internal gear yang menyentuh peredam kejut

dan planetary gear.

2) Luruskan lubang cekung pada internal gear dengan tonjolan

didalam peredam kejut

3) Masukkan dan putar internal gear sehingga mengunci terhadap

peredam kejut

4) Berikan turbin oli pada center bearing

5) Berikan grease pada plate washer dan pasangkan pada poros planet

carrier

6) Pasang poros planet carrier pada peredam kejut

7) Dengan menggunakan tang snap ring pasang plate washer dan

snap ring
35

b. Pasang starter clutch

1) Berikan grease pada bushing dan spline pada stop color starter

clutch

2) Tempatkan starter clutch dan stop color pada poros planet carrier

3) Berikan grease pada snap ring dan pasangkan pada alur poros

planet carrier

4) Gunakan ragum tekan snap ring

5) Tahan starter clutch, pukul poros planet carrier dan pasang stop

color pada snap ring dengan menggunakan palu plastik

c. Pasang planetary gear

Gambar 33. Pasang Planetary Gear

1) Berikan grease pada planetary gear dan komponen flanger pin

pada poros planet carrier.

2) Pasang plate washer dan 3 buah planetary gear.

3) Luruskan potongan pada plate dengan tonjolan pada peredam kejut,

dan pasangkan plate.


36

d. Pasang drive lever dan starter clutch dengan peredam kejut

Gambar 34. Pasang Drive Lever dan Starter


Clutch dengan Peredam Kejut

1) Berikan turbin oli pada bearing starter drive housing

2) Berikan grease pada drive lever yang menyentuh komponen starter

pivot drive lever

3) Pasang drive lever pada starter clutch

4) Luruskan tonjolan pada peredam kejut dengan bagian potongan

pada drive housing dan sangkan

e. Pasang 2 ring-o baru pada field frame

f. Pasang armature pada field frame


37

Gambar 35. Pasang Armature pada Field Frame

g. Pasang pemegang brush

Gambar 36. Pasang Pemegang Brush

1) Tempatkan pemegang brush pada tempatnya pada armature

2) Dengan menggunakan obeng, tanah ke belakang dan pasang brush

pada pemegangnya pasangkan ke-4 brush. Perhatian: periksa

bahwa kabel positif (+) tidak terhubung ke massa


38

h. Pasang frame ujung komutator

Gambar 37. Pasang Frame Ujung Komutator

1) Berikan turbin oli dengan additives pada bearing yang ada pada

frame ujung

2) Pasang frame ujung dengan 2 sekrup. Momen : 1.5 N-m perhatian:

untuk mencegah bertemunya pemegang brush dan perlindung

debu, tarik frame ujung komutator secara menyudut.

i. Pasang field frame dan rakitan armature


39

Gambar 38. Pasang Field Frame dan Rakitan Armature

1) Pasang ring-o baru pada alur field frame

2) Luruskan bagian potongan pada field frame dengan tonjolan pada

peredam kejut

3) Pasang field frame dan rakitan armature dengan 2 baut tembus

j. Pasang magnetic switch

Gambar 39. Pasang Magnetic Switch

1) Pasang tutup plunger pada magnetic switch

2) Gantungkan plunger dari magnetic switch pada drive lever dari

arah atas
40

3) Pasang magnetic switch dengan 2 mur

4) Pasang kabel pada terminalnya dan pasang mur nya


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari paragraf sebelumnya mengenai

pembahasan penulisan Tugas Akhir, serta hasil dari pengujian yang telah

dilakukan terkait dengan judul Tugas Akhir yakni Perawatan dan Perbaikan

Rangkaian Kelistrikan Starter Pada Simulator Training EFI Tipe D-

Jettronic, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Terdapat kerusakan pada rangkaian kelistrikan starter, sehingga sistem

starter yang ada pada Simulator Training EFI Tipe D-Jettronic tidak

berfungsi dengan baik. Kerusakan yang sering terjadi pada motor starter

sering diakibatkan karena kurang perhatian dari pengguna kendaraan

akan pentingnya perawatan pada motor starter.

2. Adapun langkah dalam melakukan perawatan dan perbaikan rangkaian

kelistrikan starter pada simulator training EFI tipe D-Jettronic yaitu

dengan cara melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sistem

starter, pemeriksaan terhadap komponen sistem starter serta menguji

hasil perawatan dan perbaikan sistem starter pada simulator.

41
42

B. Saran

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya mengenai hasil dari

penulisan Tugas Akhir serta kesimpulan yang telah disampaikan. Maka

saran terhadap penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Agar tercipta suasana yang lebih baik untuk melakukan Tugas Akhir.

Sebaiknya terlebih dahulu kita mendiagnosa komponen-komponen yang

ada pada sistem starter dan motor starter.

2. Disarankan untuk pihak kampus lebih melakukan perawatan dan

perbaikan secara berkala terhadap sarana dan prasarana yang ada.

Seperti halnya simulator EFI (Electronic Fuel Injection) tipe D-

Jettronic yang biasanya digunakan sebagai media pembelajaran kepada

mahasiswa

3. Para mahasiswa juga harus membaca petunjuk penggunaan dari

simulator Electronic Fuel Injection (EFI) Tipe D-Jettronic agar umur

dari simulator tersebut dapat lebih lama.


43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1981. Toyota Pedoman Reparasi Mesin Seri K. Jakarta: PT.


Toyota Astra Motor.

Buntarto. 2015. Dasar-Dasar Kelistrikan Otomotif. Pustaka Baru Press.


Yogyakarta.

Buntarto. 2015. Sistem Kelistrikan Pada Mobil. Pustaka Baru Press.


Yogyakarta.

Indra, Sugiarto. 2017. LKP: Rancang Bangun Aplikasi Preventive


Maintenance Mesin Pendukung Pada PT. Cahaya Fajar
Kaltim. Undergraduate thesis, Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya .

KBBI. 2016. Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). [online, diakses


tanggal 18 Agustus 2022].

Kemendiknas. 2014. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir/Skripsi.


Padang. Universitas Negeri Padang.

Makhzu, Suharman. 2013. Teknologi Pemesinan’’. Padang : FPTK IKIP


Padang.
Merpatih. 2022. Analisa Perawatan Dan Perbaikan Motor Starter Tipe
Konvensional Pada Engine Toyota Kijang Innova 2.4 G A/T. Tugas
Akhir. Kalimantan Timur. Politeknik Negeri Samarinda.
Mukhtar, D.H. 2017. Simulator Electric Starting System dan Trouble
shooting. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Padang.

Setiadi, Bambang. 2021. “Analisa kerusakan dan Perbaikan Sistem


Elektrik Starter Sepeda Motor”. Jakarta. Institut Sains dan
Teknologi Nasional.
Setya, Beni. 2005. Modul Sistem Starter. Universitas Negeri Yogyakarta
Suharto. 1991. ‘’Teknologi Pengelasan Logam’’. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Teknika, Surya. 2018. “Analisa gangguan system starter pada mesin


Toyota avanza 1300 cc dan cara mengatasinya”. Politeknik
Muhammadiyah Pekalongan.
LAMPIRAN
44

Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 2. Surat Izin Melakukan Penelitian


45

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian


46

Rangkaian sistem starter pada simulator

Pengujian rangkaian sistem starter sebelum dipasang pada simulator


47

Pemasangan frame ujung Pengecekan gigi pinion


komutator terdorong oleh tuas penggerak

Pemasangan pemegang Pengetesan rangkaian


brush sistem starter pada
simulator
48

Pemeriksaan poros planet carrier Pemasangan internal gear


dan center bearing menggunakan dan poros planet carrier
jangka sorong

Pengukuran panjang brush Pemeriksaan armature coil


menggunakan jangka dengan menggunakan
sorong ohmmeter

Anda mungkin juga menyukai