Anda di halaman 1dari 5

1.

Synopsis dari Mahabarata dan Ramayana


Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu (Çantanu)
seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata.
Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama
Bisma.
Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama
Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu
kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta
dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal
ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di
Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan bisma berjanji
tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak
mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu.
Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing
Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran
tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati
memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal
mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini
ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.
Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa anaknya dari perkawinan yang lain, untuk
menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan
Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu. Destarasta lalu menikah dengan
Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan
Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-
dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira,
dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Surya lahirlah Arjuna.
Sedangkan Madrim yang menikah dengan dewa kembar Aҫ win, lahir anak kembar
bernama Nakula dan Sadewa.
Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut
Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa.
Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir,
maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi
sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta
sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut baratayuda
yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.
Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini
menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun.
Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus
menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memustuskan untuk
bersembunyi di istana raja Matsya. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari
persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka
kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang
18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa
dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.

Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan
Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki
(Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.

Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin
Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua
berdasarkan kakawin ini.

Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan
kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra tari.

Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda
sebagai berikut:

1. Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskindhakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddhakanda
7. Uttarakanda
Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru.
Dalam bahasa Jawa Kuna,

Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu Santanu
atau Sentanu (Çantanu). Dia adalah seorang raja keturunan keluarga Kuru yang
menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan
berputra Bisma.
Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu (Çantanu)
seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata.
Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama
Bisma.

Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama
Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu
kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta
dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal
ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di
Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji
tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak
mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu.

Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing


Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran
tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati
memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal
mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini
ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.

Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk
menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan
Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu.

Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak,
sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika
Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing
dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima
dan dengan dewa Indra lahirlah Arjuna. Sedangkan Madri yang menikah dengan dewa
kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa.

Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut


Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa.

Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir,
maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi
sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta
sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda
yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.

Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini
menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun.
Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus
menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk
bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar
dari persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka
kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang
18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa
dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.
2. Perbedaan candi Hindu dan Candi Budha
Candi Hindu dan Budha memiliki perbedaan dalam hal fungsi, bentuk, dan strukturnya.
Perbedaan candi Hindu dan Budha secara spesifik seperti disajikan pada tabel berikut.

Candi Buda Candi Hindu


Candi Borobudur Candi Cheto
Candi Mendut Candi Asu
Candi Ngawen Candi Gunung Wukir

3. Tuliskan isi dari catur warna dalam agama Hidu


Catur warna berasal dari bahasa Sanskerta, Catur berarti empat dan kata Varna berasal dari
akar kata vrn yang berarti memilih. Jadi secara sederhana, Catur Warna dapat diartikan
sebagai empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas
bakat dan ketrampilan seseorang.
Kualitas kerja yang dimiliki sebagai dampak dari pendidikan, serta pengembangan bakat
yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam
menghadapi suatu pekerjaan.
Catur Warna yang terdapat dalam agama Hindu tersebut antara lain:

Brahmana, disimbolkan dengan warna putih, adalah golongan pendeta atau pemuka agama
dalam suatu tatanan masyarakat. Dalam ajaran Warna, seseorang memiliki gelar Brahmana
karena keahliannya dalam bidang keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat
diperoleh sejak lahir. Tugas utama Bramana dalam memenuhi kebutuhan rohani
masyarakat.

Ksatriya, disimbolkan dengan warna merah, merupakan kelompok bangsawan dan


merupakan tokoh masyarakat yang bertugas memegang sendi-sendi pemerintahan,
menegakan keamanan dan keadilan, memimpin masyarakat, membela kaum tertindas.
Ksatriya merujuk pada golongan masyarakat yang bekerja di pemerintahan, tentara, hingga
raja.

Waisya, disimbolkan dengan warna kuning, merupakan golongan masyarakat yang setiap
orangnya berdedikasi terhadap kemakmuran masyarakat dalam bidang ekonomi, industri,
ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Waisya identik dengan pebisnis, baik dari pertanian, perniagaan, kelautan, dan lain-lain.
Tugas utama waisya adalah memenuhi kebutuhan materil golongan Brahmana, Ksatriya,
dan Sudra.

Sudra, disimbolkan dengan warna hitam, merupakan golongan masyarakat yang berprofesi
sebagai pendukung ketiga Warna yang lain agar tujuannya tercapai.
4. Tuliskan awal masuknya ajaran agama Hindu dan Budha di Indonesia dan siapa yang
membawa Agama Hindu dan Budha di Indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiaterdapat dua negeri besar yang tingkat
peradabannyadianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Keduanegeri ini menjalin
hubungan ekonomi danperdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangandan pelayaran
berlangsung melalui jalan darat danlaut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewatiIndia-
Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yangterletak di jalur posisi silang dua benua dan
duasamudera, serta berada di dekat Selat Malakamemiliki keuntungan, yaitu:1.Sering
dikunjungi bangsa-bangsa asing, sepertiIndia, Cina, Arab, dan Persia,2.Kesempatan
melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka lebar,3.Pergaulan dengan bangsa-
bangsa lain semakinluas, dan4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, sepertiHindu-
Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatanperdagangan dan pelayaran
internasionalmenyebabkan timbulnya percampuran budaya. Indiamerupakan negara pertama
yang memberikanpengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentukbudaya Hindu. Ada
beberapa hipotesis yangdikemukakan para ahli tentang proses masuknyabudaya Hindu-
Buddha ke Indonesia.1. Hipotesis BrahmanaHipotesis ini mengungkapkan bahwa
kaumbrahmana amat berperan dalam upaya penyebaranbudaya Hindu di Indonesia. Para
brahmana
mendapat undangan dari penguasa Indonesia untukmenobatkan raja dan memimpin upacara-
upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah VanLeur.2.Hipotesis KsatriaPada
hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria.
Menurut hipotesis ini, di masa lampau diIndia sering terjadi peperangan antargolongan
didalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas
meninggalkanIndia. Rupanya, diantara mereka ada pula yangsampai ke wilayah Indonesia.
Mereka inilah yangkemudian berusaha mendirikan koloni-koloni barusebagai tempat
tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama dan budayaHindu. F.D.K.
Bosch adalah salah seorangpendukung hipotesis ksatria.3. Hipotesis WaisyaMenurut para
pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya yang berasal dari kelompok pedagang
telahberperan dalam menyebarkan budaya Hindu keNusantara. Para pedagang banyak
berhubungandengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinanhubungan itu telah membuka
peluang bagiterjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu
pendukung dari hipotesiswaisya4. Hipotesis SudraVon van Faber mengungkapkan
bahwapeperangan yang tejadi di India telah menyebabkangolongan sudra menjadi orang
buangan. Merekakemudian meninggalkan India dengan mengikutikaum waisya. Dengan
jumlah yang besar, didugagolongan sudralah yang memberi andil dalampenyebaran budaya
Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli mendugabanyak pemuda di wilayah Indonesia yang
belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauanmereka mendirikan organisasi yang
disebutSanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,mereka kembali untuk
menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori Arus Balik.

AGAMA HINDU
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat
dalam kitabsucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhitaatau “himpunan”
yaitu:1.Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada paradewa.2.Sama Weda, berisi nyanyian-
nyanyian suci.3.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untukupacara keselamatan.4.Atharwa
Weda, berisi doa-doa untukpenyembuhan penyakit.Di samping kitab Weda, umat Hindu juga
memilikikitab suci lainnya yaitu:1.Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-
halsesaji.2.Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan danmakna hidup.Agama Hindu
menganut polytheisme (menyembahbanyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga
Dewa Tertinggi” yaitu:1.Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.2.Dewa Wisnu, sebagai
dewa pemelihara danpelindung.3.Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyakdipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan
yang sangatpenting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yangberguna untuk memasak dan
upacara-upacarakeagamaan. Menurut agama Hindu masyarakatdibedakan menjadi 4
tingkatan atau kasta yangdisebut Caturwarna yaitu:1.Kasta Brahmana, terdiri dari para
pendeta.2.Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, danbangsawan.3.Kasta Waisya,
terdiri dari para pedagang, danburuh menengah.4.Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh
kecil,dan budak.Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan phariaatau candala, yaitu
orang di luar kasta yang telahmelanggar aturan-aturan kasta.Orang-orang Hindu memilih
tempat yang dianggapsuci misalnya, Benares sebagai tempatbersemayamnya Dewa Siwa
serta Sungai Ganggayang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu,sehingga bisa mencapai
puncak nirwana.

AGAMA BUDDHA
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama diIndia pada tahun ± 531 SM. Ayahnya
seorang rajabernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddhaartinya orang yang telah
sadar dan ingin melepaskandiri dari samsara.Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka
artinya “TigaKeranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapunyang dimaksud dengan
Tiga Keranjang adalah:1.Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan danhukum yang harus
dijalankan oleh umat Buddha.2.Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atauajaran dari
sang Buddha.3.Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentangsoal-soal keagamaan.Pemeluk
Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga Kebaktian” yaitu:
1.Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.2.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-
ajaranBuddha.3.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemelukBuddha.Disamping itu agar
orang dapat mencapai nirwanaharus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atauAstavidha
yaitu:1.Pandangan yang benar.2.Niat yang benar.3.Perkataan yang benar.4.Perbuatan yang
benar.5.Penghidupan yang benar.6.Usaha yang benar.7.Perhatian yang benar.8.Bersemedi
yang benar.Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaranBuddha, akhirnya
menumbuhkan dua aliran dalamagama Buddha yaitu:1.Buddha Hinayana, yaitu setiap orang
dapatmencapai nirwana atas usahanya sendiri.2.Buddha Mahayana, yaitu orang dapat
mencapainirwana dengan usaha bersama dan salingmembantu.Pemeluk Buddha juga
memiliki tempat-tempat yangdianggap suci dan keramat yaitu :1.Kapilawastu, yaitu tempat
lahirnya Sang Buddha.2.Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedidan memperoleh
Bodhi.3.Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddhamengajarkan ajarannya pertama
kali.4.Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

Anda mungkin juga menyukai