Anda di halaman 1dari 2

Reuni Z

Rating saya: 7,5/10

Kemarin, saya sempat bilang film Rampage ga bagus kan? Ya, emang bener. Kalau lu mau
nonton ke bioskop, mending nonton ini aja lah.

Untuk komedinya, emang gak terlalu lucu. Karena, gue tau banget joke nya Soleh Solihun itu
gimana. Dia enggak mau sisipin hiperbola apapun ke punchline joke nya dan selalu apa
adanya aja. Jadi, ketika dia melontarkan/menulis joke,ya seapa adanya yang ada dalam
pikirannya aja.

Gue juga suka banget dengan cara Soleh bercerita disini, storyline nya asik dan alurnya
enggak ngebosenin parah, ditambah dengan soundtrack yang Soleh Solihun banget(rock
gimana gitu) makin membuat film lebih hidup.

Gue juga suka banget thrilling nya, gila dapet banget! Ngaggetin nya itu loh, parah banget.
Gak jumpscare, tapi nganggetin. Terus, ada porsi dramanya yang gak berlebihan dan enggak
alay.

Untuk zombie nya, gila! Make up nya itu loh...bagus banget. Gue sempat understimate
banget, karena belum ada film zombie Indonesia yang bagus make up nya, rata2 kacau. Nah
ini? Bagus banget! Selain itu, akting zombie nya memukau dan menghayati(jangan-jangan,
zombie beneran).

Akting para pemain, meski sebanyak itu, semua dapat porsi yang pas. Dan juga, akting nya
gak usah diraguin lagi! Malah, untuk film kayak gini, akting mereka mendukung banget,
seperti ketika ketakutan, kaget, dan lain-lain.

Hal lain yang gue suka adalah...film ini bukan sekedar zombi-zombian dengan komedi. Film
ini nyentil isu sosial di masyarakat. Seperti misalnya orang relijius yang
munafik(tergambarkan dari salah satu karakter dalam film ini, Hilbram), terus soal LGBT(Di
film ini, Dinda Kanya Dewi berperan sebagai orang yang transgender. Dulunya cowok,
sekarang cewek), lalu soal artis-artis senasional dan lain-lain.

Film ini gak melulu soal zombie, ada drama nya juga yang membuat kita ikutan terlarut
dalam kesedihan. Seperti masalah keluarga dan lain-lain. Jadi, film ini bener-bener paket
yang lengkap banget, ada horor nya, ada komedi nya dan ada dramanya.
Yang gue suka dari film ini adalah...Soleh Solihun enggak egois kaya Raditya Dika yang
mentang2 ini film buatan dia, porsinya banyak banget dan semua selalu tentang dia. Di film
ini, porsi Soleh Solihun sedikit banget, cuma sekitar 40% ketimbang pemain lain dan
hasilnya? Perfect banget di bagian penyutradaraan. Gue suka banget!

Mari bahas kekurangannya. Jujur, bagian penyelesaian masalah dalam film ini rada kurang
masuk akal aja, selain itu terkesan Soleh Solihun kekurangan ide, mengingat ide zombi kan
out of the box banget buat film Indonesia.

Lalu, konsep film ini(menurut gue ya) rada nyontek aja dengan film Hangout(soalnya, di
produseri oleh orang yang sama memproduseri Hangout) walau, gak ketebak siapa yang mati
dan siapa yang hidup.

Terus, akting keramaian(yang orang rame2 lari gitu) masih payah banget, enggak mendukung
dengan suasana kepanikannya. Gue liat, ada yang nyengir sesekali. Yah...itu lah masalahnya.

Selain itu juga, yang pertama kali jadi zombie(Deni Gitong) itu enggak kayak zombi lainnya,
yang makan manusia. Dia bisa ngomong, dan tetap jualan, itu adalah salah satu kesalahan
besar, tapi enggak ada yang nyadar sama sekali.

Reuni Z berkisah tentang reuni akbar angkatan '97 SMA Zenith yang berujung kacau karena
mereka terperangkap dengan zombie yang mulai meneror mereka dan memakasa mereka
untuk bertahan hidup. Atau yang akan terjadi adalah, teman makan teman.

Anda mungkin juga menyukai