Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nova Lianur Fitriani

Kelas : XI-5

Absen : 22

Kode Soal : B

Saksikanlah pementasan drama dalam laman berikut. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah
ini!

https://www.youtube.com/watchvvjjruBwketNLe

1. Tentukan judul, penulis naskah dan sutradara dalam pementasan drama di atas!
Jawab :
 Judul : Mengapa Kau Culik Anak Kami
 Penulis naskah : Seno Gumira Adjidarma
 Sutradara : Diding Zeta
2. Sebutkan tokoh dan perwatakannya berdasarkan sifatnya dalam pementasan drama di
atas!
Jawab :
Ada dua tokoh yang bermain dalam drama Mengapa Kau Culik Anak Kami. Kedua tokoh
tersebut yakni Ibu (Liz Besoes) dan Bapak (Roy Julian). Keduanya merupakan tokoh
protagonis. Hal ini dikarenakan tdak dimunculkannya sisi ataupun perilaku jahat
diantara kedua tokoh. Di samping itu, tdak dimunculkannya tokoh lain dalam drama
pementasan ini juga semakin menguatkan perwatakan berdasarkan sifat dari tokoh Ibu
dan Bapak.
3. Berdasarkan pementasan drama di atas sebutkan tokoh dan perwatakannya
berdasarkan perannya!
Jawab :
Tokoh Ibu dan Bapak merupakan tokoh sentral. Yakni merupakan tokoh pentng dalam
drama. Walaupun dalam pementasan teater tersebut hanya dimainkan oleh dua orang,
namun suasana yang diciptakan begitu dapat dirasakan. Memang sudah sepantasnya
tokoh sentral dalam sebuah pementasan dapat memainkan konfik meski dalam drama
ini tdak ada tokoh-tokoh lain sepert tokoh utama dan tokoh pembantu di dalamnya
4. Bagaimanakah kontribusi tokoh dan perwatakannya dalam menjalin cerita dalam
pementasan drama di atas!
Jawab :
Dengan perwatakan yang telah disebutkan sebelumnya yakni tokoh protagonis dan
sentral dalam drama ini, suasana yang diciptakan oleh kedua tokoh dapat dirasakan
dengan tenang oleh para audience. Permasalahan yang ada pun dapat ditangkap
dengan mudah. Mengapa demikianv Ini dikarenakan setap gejolak emosi hanyalah
dipamerkan melalui katakata dan saling bersaut antara Ibu dan Bapak. Secara garis
besar, drama pementasan ini hanya menceritakan obrolan antara tokoh suami dan istri
yang anaknya diculik dan belum kembali. Obrolan terjadi menjelang tengah malam.
Dalam setng itu sekaligus setng politk sekarang yang cenderung ingin melupakan
korban-korban penculikan yang sampai kini tak ketahuan rimbanya, drama ini serentak
menemukan relevansi sosialnya. Apa yang dialami Ibu dan Bapak ini merupakan
pengalaman sehari-hari sekian orang tua yang kehilangan anakanaknya. Diculik oleh
genderuwo penguasa politk.

Anda mungkin juga menyukai