Makalah Model Pendidikan Kesehatan Pada Lansia Ibu Fatma
Makalah Model Pendidikan Kesehatan Pada Lansia Ibu Fatma
KEPERAWATAN GERONTIK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan ‘Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Pada
Lansia’
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Keperawatan Gerontik, dalam
penyusunan makalah ini kami berusaha menyajikan sebuah karya dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan batas dan kemampuan yang kami miliki.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan banyak
terima kasih, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan. Karena itu kami mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.
Gorontalo
Penyusun
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
b) Lansia memiliki status kelompok minoritas.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
senang mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di masyarakat menjadi
negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain
sehingga sikap sosial masyarakat menjadi positif.
c) Menua membutuhkan perubahan peran.
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami
kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas
dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Misalnya lansia
menduduki jabatan sosial di masyarakat sebagai Ketua RW, sebaiknya masyarakat
tidak memberhentikan lansia sebagai ketua RW karena usianya.
d) Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Perlakuan yang buruk terhadap lansia membuat mereka cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri
lansia menjadi buruk pula. Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak
dilibatkan untuk pengambilan keputusan karena dianggap pola pikirnya kuno, kondisi
inilah yang menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan
bahkan memiliki harga diri yang rendah.
6
2.4 Tujuan Pelayanan Dan Prinsip Pelayanan Pada Gerontik
Tujuan pelayanan gerontik adalah sebagai berikut:
1. Mempertahan derajat kesehatan setinggi-tingginya sehingga terhindar dari
penyakit atau gangguan/kesehatan.
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan
aktivitas mental yang mendukung.
3. Melakukan diagnosis dini yang tepat dan memadai.
4. Melakukan pengobatan yang tepat.
5. Memelihara kemandirian secara maksimal.
6. Tetap memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir hayatnya agar
kematiannya berlangsung dengan tenang.
7
2. Komponen pengembangan potensi swadaya masyarakat di bidang kesehatan
dengan kegiatan ana\tara lain :
Melaksanakan kemampuan dan motivasi terhadap kelompok masyarakat,
termasuk swasta yang melaksanakan pengembangan potensi swadaya
masyarakat di bidang kesehatan usia lanjut secara sistemastis dan
berkesinambungan
Mengembangkan, memproduksi , dan menyebarluaskan pedoman penyuluhan
kesehatan usia lanjut untuk para penyelenggara penyuluhan, baik pemerintah
maupun swasta
3. Komponen pengembangan penyelengaraan penyuluhan dengan kegiatan
Melengkapi masukan penyuluhan pada usia lanjut
Langkah – langkah yang perlu diperhatikan dari pendidikan kesehatan pada usia
lanjut :
Perencanaan sudah dimulai dengan kegiatan tersebut diatas, dimana masalah
kesehatan, masyarakat usia lanjut, dan wilayahnya jelas sudah diketahui.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan masyarakat usia lanjut harus berdaya guna
serta berhasil guna
Merici tujuan jangka pendek, jangkah menengah, dan jangka panjang yang harus
jelas, realistis, dan bisa diukur
Jangkauan pendidikan harus dirinci, pendekatan ditetapkan dan dicapai lebih
objektif, rasional hasil sasarannya
Penyusunan pesan – pesan pendidikan
Pengembangan peran serta masyarakat, kemampuan penyelenggaraan benar –
benar tepat guna untuk dipergunakan
Memilih media atau slauran untuk mengembangkan peran serta masyarakat dan
kemampuan penyelenggaraan .
8
2.6 Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Pada Lansia
1. Promosi Kesehatan dan Strategi Proteksi Kesehatan untuk Komunitas Lansia
Promosi kesehatan dan proteksi kesehatan adalah dua elemen pencegahan primer.
Promosi kesehatan menekankan pada upaya membantu masyarakat mengubah gaya
hidup mereka dan bergerak menuju kondisi kesehatan yang optimum sedangkan fokus
proteksi kesehatan adalah melindungi individu dari penyakit dan cedera dengan
memberikan imunisasi dan menurunkan pemajanan terhadap agens karsinogenik toksin
dan hal – hal yang membahayakan kesehatan di lingkungan sekitar. Konsep kesehatan
lansia harus ditinjau kembali dalam upaya merencanakan intervensi promosi kesehatan.
Kesehatan lansia sebagai kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi secara efektif
dalam masyarakat serta untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan otonomi sampai pada
tahap maksimum, tidak hanya terbebas dari penyakit. Apabila dibandingkan dengan
kelompok usia lainnya di Amerika lansia lebih aktif dalam mencari informasi mengenai
kesehatan dan mempunyai kemauan untuk mempertahankan kesehatan dan
kemandirinya. Promosi kesehatan harus benar – benar berfokus pada perilaku beresiko
yang dapat dimodifikasi yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama menurut usia
Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia memiliki tiga tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan fungsional
2. Memperpanjang usia hidup
3. Meningkatkan dan menurunkan penderita
Dalam memaksimalkan promosi kesehatan lansia di komunitas dibutuhkan suatu
pendekatan multiaspek. Target intervensi harus mengarah pada individu dan keluarga
serta kelompok dan komunitas
9
c. Pendidikan kesehatan ( individu atau kelompok )
d. Konseling
e. Kelompok pendukung
f. Pelayanan kesehatan primer
g. Keamanan di rumah
h. Perawatan di rumah ( pelayanan kesehatan di rumah, perawatan personal atau
bantuan rumah tangga).
i. Dukungan sosial ( penjaminan kembali telepon dan kunjungan rumah
10
4. Kemitraan dengan Komunitas Lansia
Secara umum komunitas lansia terbuka untuk praktik kesehatan baru dan berespons
terhadap bermacam – macam pendekatan yang berpotensi meningkatkan kesehatan
mereka. Dalam merencanakan program kesehatan yang efektif perawat kesehatan
komunitas harus memvalidasi strategi dan tujuan bersama kelompok lansia yang
ditargetkan. Keterlibatan lansia dalam merencanakan promosi kesehatan dan aktivitas
pencegahan penyakit adalah hal yang esensial karena lansia sensitif terhadap
kehilangan potensi kemandiriannya. Oleh karena itu jika lansia dilibatkan rasa
kemandirian mereka akan menngkat. Tahapan tindakan yang dilakukan ketika bekerja
dengan lansia di komunitas antara lain:
1. Jalankan program ditempat – tempat biasa lansia berkumpul seperti gereja,
senior center, dan tempat perkumpulan pensiunan.
2. Libatkan aktivitas outreach ke dalam seluruh program
3. Siapkan sarana transportasi menuju tempat aktivitas kelompok
4. Antisipasi kebutuhan lansia yang memiliki pandangan dan / atau penglihatan
tidak adekuat ( contoh penggunaan tulisanyang besar, membatasi penggunaan
makalah, penggunaan ruangan yang tenang dan / atau pengeras suara yang
adekuat.
5. Pertahankan aktivitas secara berlahan dan berikan waktu yang cukup untuk
berespons
6. Berikan waktu yang cukup bagi para lansia untuk berbagi pengalaman hidup
7. Pertahankan pengajaran dalam waktu yang relatif singkat
8. Lakukan pengulangan ganda dan penguatan informasi
9. Susunlah aktivitas pendidikan kesehatan yang dapat memberikan rasa nyaman
pada para lansia dalam mengajukan pertanyaan dan atau menanyakan informasi
baru atau informasi yang masih meragukan mereka
10. Dorong keterlibata keluarga, teman dan kerabat
11. Advokasi untuk meningkatkan sumber sumber yang ada di komunitas serta
kebijakan yang memengaruhi lansia
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melaksanakan pendidikan kesehatan pada lansia mencakup : 1). Promosi kesehatan
dan strategi proteksi kesehatan untuk komunitas lansia, 2). . Intervensi berfokus – individu
atau kelompok, 3). Intervensi berfokus pada komunitas , 4). Kemitraan dengan komunitas
lansia
12
DAFTAR PUSTAKA
13