Teks Cerpen
Teks Cerpen
Sudah beberapa bulan waktu wisuda purna berlalu. Kini semua teman
seangkatan sudah sibuk meniti masa depan masing-masing, ada yang
kuliah, ada yang kerja, bahkan ada yang kuliah sambil kerja. Waktu
berjalan sangat cepat, sepertinya baru kemarin saja masuk sekolah. Masa-
masa indah yang pernah ada, kini hanya tinggal kenangan saja.
Meskipun sudah tidak saling bertemu, aku masih sering kontak dengan
teman-teman sekolahku, seperti Huda, Agus, Yoga, dan Baedowi. Mereka
adalah teman-teman yang baik, meskipun terkadang suka jail. Kami
merupakan alumni SMK Muhammadiyah 1 Salam tahun 2017, kami
mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan).
Teringat saat pertama kali bertemu pada acara Masa Orientasi Siswa,
kami belum saling kenal mengenal. Masih berkumpul dengan teman-
teman SMP dulu, biasa lah masih agak canggung bergabung dengan
orang yang belum dikenal. Setelah MOS berakhir, kami dipertemukan
dalam satu kelas yaitu TKJ B. Dan di kelas itulah aku menemukan teman-
teman yang kocak-kocak.
Suatu ketika aku sedang libur kerja, dan kebetulan tempat kerjaku cuma
deket rumah jadi aku sempatkan untuk pulang. Saat itu aku bertanya
kepada Huda melalui WhatsApp.
"Gini, kita kan sudah lumayan lama tidak bertemu gimana kalau besok
main ke rumah Agus?" Ajakku kepada Huda.
"Ok, bagus tuh. Yoga sama Baedowi diajak enggak?" Tanya huda
kepadaku.
"Ya kamu kontak mereka dulu aja, kalau mereka enggak ada kerjaan ya
diajak aja."
"Yoga sama Baedowi enggak bisa, pada sibuk. Yoga sekolah dan Baedowi
kerja" Kalimat Huda di WhatsApp.
"Yaudah, enggak apa-apa, kita berdua aja yang pergi ke rumah Agus."
Kataku.
"Gini ya, aku kan enggak ada motor jadi kamu jemput aku lah. Hehehe"
Kataku sambil senyum-senyum sendiri membalas chat Huda.
Tidak terasa sudah sampai di rumah Agus. Kami berdua mengetuk pintu
rumah Agus, sebelumnya kami memang belum memberi tahu kalau mau
datang ke rumahnya.
"Wah gimana kabarnya, pada baik semua kan?" Tanya Agus kepada aku
dan Huda.
"Alhamdulillah baik, sehat walafiat, cuma dompet aja yang agak seret."
Jawabku rada ngawur, tapi memang benar sih aku lagi tidak punya uang.
"Kalau aku alhamdulillah sehat juga, dompet juga seret sih, tapi ya tetap
disyukuri saja karena itu juga merupakan rezeki yang diberikan oleh
Allah." Jawab Huda seperti ceramah.
"Wah wah wah, pak Ustadz Ngadipuro nih." Sahut Agus memuji kalimat
Huda.
Tidak terasa adzan di masjid sudah berkumandang tanda bagi kami umat
Islam untuk melaksanakan kewajiban. Rumah Agus tidak jauh dari masjid,
jadi hanya jalan kaki saja tidak akan lelah. Setelah sholat selesai, kami
kembali ke rumah Agus untuk berbincang-bincang menghilangkan rasa
rindu dan sedikit mengenang masa-masa sekolah.
"Kalau aku saat ini sedang belajar menjadi IT Security, kalau ada waktu
luang ya iseng-iseng mengetes keamanan website." Jawab Agus
menjelaskan pekerjaannya.
"Oke, sama-sama kalau mau main ya kesini saja." Kata Agus sambil
membuka pintu.
Sungguh hari yang begitu singkat, tapi tidak mengapa meskipun kami
sibuk dengan kegiatan masing-masing yang penting masih sempat
berkunjung dan saling bertemu.