Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BESAR PENGANTAR ARSITEKTUR

STUDI KOMPARASI TIPOLOGI BANGUNAN KOMERSIAL


Studi Kasus : “LEGEND Coffee Yogyakarta”

Julia Eka Puspitaningrum / 13 01 14896

Frederick Marlee / 13 01 14901

Kruis Mila Mimi Sabdani / 13 01 14903

Gregorius Prasetyo Jati Nugroho / 13 01 14904

Jun Damar Wulan Purnomo Paulus / 13 01 14933

Kelas : Arsitektur E

Dosen : Nicolaus Nino Ardhiansyah

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2013
ESENSI
A.TIPOLOGI BANGUNAN

Café  termasuk bangunan komersial

B. PENGERTIAN CAFÉ

Kafe dari bahasa Perancis café. Arti secara harafiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian
menjadi tempat di mana seseoran bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman
lainnya termasuk minuman yang beralkohol rendah.

Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang
bisa makan makanan ringan.

Dengan ini kafe berbeda dengan warung.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe
C. LEGEND COFFEE

Tentang Legend Coffee


Legend Coffee berdiri pada tanggal 12 Oktober 2012. Memiliki area indoor dan outdoor untuk
memberikan pilihan bagi pengunjung yang ingin menikmati udara segar atau yang ingin menikmati
permainan. Ada banyak fasilitas seperti wifi, x-box, nintendo wii, biliar, jumbo carom, kartu, dart
games, pin bola, sepak bola meja, bola air hoki dan sky.Great lokasi di jantung kota Yogyakarta, yaitu
Kotabaru.

Legend Coffee adalah kafe pertama yang mengusung konsep 24/7 Game Café. Legend Coffee juga
menawarkan program menarik untuk pertemuan, pertemuan untuk ulang tahun. Dan yang paling
menarik adalah Legend Coffee memiliki acara rutin seperti gathering, menonton pertandingan
sepak bola, masyarakat lokakarya untuk malam akustik setiap minggu.

Legend Coffee terletak di daerah Kotabaru, Jogjakarta. Kotabaru sendiri terletak di


jantung Kota Jogjakarta. Dibutuhkan sekitar 15 menit dari Airport menggunakan
kendaraan dan cuma 5 menit dari Stasiun Kereta Tugu begitu juga dari Jalan Malioboro.
Kotabaru juga terkenal dengan banyaknya gedung dan rumah tua bergaya arsitek
Belanda serta sejuk karena banyak pohon besar sepanjang jalan.

Daerah Kotabaru dulunya terkenal sebagai tempat tinggal para Ekspatriat dari Belanda
yang berbisnis dan menetap di Jogjakarta. Alasan ini menjawab kenapa daerah
Kotabaru mempunyai kemiripan dengan daerah Menteng di Jakarta. Namun sekarang
wajah Kotabaru berubah lebih dinamis menjadi kawasan niaga yang dipenuhi kantor,
sekolah SMAN 3, Stela Duce 1, SMP 5 & Bopkri 1.

Legend Coffee sendiri terletak di sebelah timur persis Stadion Kridosono, menempati
pojok pertigaan Stadion Kridosono ke arah Malioboro.
Latar Belakang Berdirinya Legend Coffee

Berawal dari obsesi ingin menyediakan tempat kumpul teruntuk anak-anak muda anggota komunitas
yang begitu marak di Jogja, Yunan Rhedian dan Jatmiko Budi melalui investasi yang cukup,
membuka gerai kopi klasik yakni Legend Coffee di Jl. Abubakar Ali Kotabaru selama 24 jam non-
stop.

“Meski gerai kami berada di kawasan elit Jogja, namun harga yang kami tawarkan sangat terjangkau
disesuaikan kantong mahasiswa dan pelajar bermotor para anggota komunitas” ungkap Yunan yang
didampingi Jatmiko saat dikonfirmasi RRI-Jogja Sabtu (13/10) di salah satu ruangan gerai kopi
tersebut yang disetting melegenda dengan interior maupun furniture penuh nuansa kenangan masa
lalu.Sambil menikmati aroma kopi Arabika yang diproses dengan mesin khusus menghasilkan
seduhan kopi ekspreso yang mampu menstimulir stamina bincang-bincang pun berlanjut.

Mengingat jam layanannya sepanjang waktu maka tersedia fasilitas WiFi dan XBox dengan jumlah
meja yang cukup di ruang dalam termasuk ruang pertemuan berkapasitas 15 dan 25 orang serta
bangku-bangku sebanyak 40-an di taman halaman depan.

Pada beberapa ruang tersedia aneka permainan klasik seperti Dart Games, Card games, Karambol,
Bilyar Mini, Soccer Table, disiapkan untuk komunitas angkatan 80-an, beberapa monitor untuk
games Nintendo WII dan games PS3 untuk komunitas anak-anak muda juga sedang disiapkan Game
Pinball.

Yunan dan Jatmiko berkomitmen menjadikan Legend Coffee sebagai café yang pertama dengan
konsep Games Café & Community Café di Yogyakarta.Secara konsisten semua dinding ruang dalam
di tawarkan kepada para seniman Jogja untuk mengekspresikan kreasinya memajang karya-karya
mereka dan sebagai wadah para komunitas musik pula, maka acara Akustik Night digelar setiap
Minggu. Sedangkan di setiap event sepakbola dunia, penggemar bola mania bisa nonbar sambil
menikmati hidangan menu istimewa yang murah harganya, termasuk se cangkir kopi seharga tiga
ribu rupiah.
IDENTIFIKASI

Pelaku : 1.Orang dewasa (18-45tahun)

2.Remaja (15-17)

Kegiatan : 1. Orang dewasa  meeting (kepentingan bisnis)

2. Remaja  nongkrong, diskusi tugas, biliyard


ZONING
1.RUANG PUBLIK

- Area Parkir

2. SEMI PUBLIK

- OUTDOOR
- INDOOR

- MINI BAR
3. PRIVAT

- VIP ROOM

- DAPUR

Anda mungkin juga menyukai