Teoritis
Percobaan
=35,67 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
% yield =│ │x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
1,94
=│1,4299│x 100%
= 135%
G. Pembahasan
Pada pratikum kali ini memiliki tujuan mengetahui reaksi pembuatan 1,1-bis-2-naphtol,
mengetahui mekanisme reaksi pembuatan 1,1-bis-2-naphtol, serta mengetahui fungsi reagen
pada reaksi tersebut. α-naftol sendiri memiliki aplikasi sebagai pemberi warna saat Uji Molish
yakni uji kualitatif untuk mendeteksi ada tidaknya karbohidrat serta aplikasi lain umumnya
digunakan dalam industri cair naftalen sulfonat dan natrium hidroksida , naftol adalah sistem
untuk mengambil obat-obatan, pewarna, wewangian, antioksidan seperti bahan karet sintetis,
dapat digunakan sebagai insektisida dan fungisida.
Molekul naftalena memiliki dua hidrogen yang berbeda, untuk menghasilkan dua isomer,
yaitu, 1 - naftol (a-naftol), dan 2 - naftol (β-naftol). Sinonim dari α-naftol antara lain 1 -
dihydroxynaphthalene, naftol, α-hidroksi naftalena, naftol, ALPHA-naftol. Naftol dan fenol pada
dasarnya memiliki sifat kimia yang mirip, cincin aromatik juga dapat terjadi dan reaksi substitusi
elektrofilik gugus hidroksil fenolik. Naftol dengan reaksi kopling dengan garam diazonium, yang
merupakan dasar untuk pewarna sistem. 2 - naftol kopling terjadi karena dalam produk hanya
ada sedikit ikatan hidrogen intramolekul, larut dalam larutan natrium hidroksida.
Percobaan ini diawali dengan menghaluskan 2 naftol + FeCL3 + 2 tetes air dan
mengaduknya hingga 20 menit dengan penggerusan searah jarum jam dan kecepatan konstan,
tujuan dari penggerusan ini agar semua reaktan dapat saling bereaksi. Dimana 2-naftol atau β-
naftol merupakan reagen utama yang akan mengalami oksidasi karena FeCL3 dimana Fe nya
bermuatan Fe3+ akan tereduksi menjadi bermuatan Fe2+ . Sebelum terjadinya reaksi redoks
terlebih dahulu atom H pada gugs hidroksi keluar sehingga menyebabkan atom O bermuatan
negative,muatan negative dari atom O inilah yang menyebabkan reaksi redoks. Selanjutnya
karena atom O bersifat radikal dengan sifat seperti ini molekul tidak stabil sehingga diperlukan
adanya resonansi. Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik
tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur Lewis. Struktur molekul
atau ion yang mempunyai delokaliasi elektron disebut dengan struktur resonan(Fessenden,
fessenden 1978). Berikut mekanisme dari reaksi:
Pada pratikum kali ini didapatkan α-naftol seberat 1,94 gram, dengan %KR 35,67%, dan
% yield 135,6%. Adanya kesalahan pada pratikum ini disebabkan karena:
I. Daftar pustaka