Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY.

N DENGAN
KEHAMILAN KEMBAR
DI POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

DI SUSUN
OLEH :

SUBHAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002

0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.


Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien, dokter, perawat, bidan
maupun masyarakat pada umunya.Kehamilan kembar memberiakan dampak
meningkatnya morbiditas dan mortalitas, karena itu mempertimbangkan kehamilan
kembar sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.
Berbagai komplikasi lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar baik terhadap
ibu maupun janin yang berada dalam kandungan (Cunningham, 1995).
Frekwensi kehamilan kembar menurut Greulich dikutip Sarwono (1997)
menyatakan ferkwensi kehamilan kembar pada 121 juta persalinan adalah Gemelly
1:85 triplet, kuadriplet 1:160743, dan quintiplet 1:41.600.000. Berbagi faktor
predisposisi terjadinya kehamilan kembar antara lain ras, heriditer, umur, dan paritas
ibu ( Sarwono 1997 ).
Penanganan dalam kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk
kepentingan ibu dan janin yang dikandungnya. Upaya pencegahan terjadinya
preeklansi dan eklansi, partus, prematurus dan anemi merupakan prioritas tindakan
baik tim medis maupun perawatan.
Peran perawat selama memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
kehamilan kembar adalah (1) Melaksanakan pengkajian secara sistematis dan
komprehensif (2) Merumuskan diagnosa keperawatan (3) Merencanakan tindakan
keperwatan berdasarkan prioritas/tingkat kegawatan (4) Melaksanakan tindakan
keperwatan baik secara independent, interdependent, maupun dependent dan (5)
Melaksanankan evaluasi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.

1.2 Tujuan

1) Umum
Mendapatkan gambaran nyata/mengidentifikasi asuhan keperawatan ibu hamil
gemelly dengan pendekatan proses perawatan.
2) Khusus
(1) Dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil gemelly
(2) Dapat menentukan diagnosa keperawatan pada ibu hamil gemelly
(3) Dapat membuat rencana perawatan pada ibu hamil gemelly berdasarkan
pengkjian
(4) Dapat melaksanakan tindakan

1
(5) Dapat melaksanakan evaluasi
(6) Dapat mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada ibu hamil
gemelly
1.3 Sasaran perawatan adalah seluruh ibu hamil dengan gemelly mengingat berbagai
keterbatasan pada masalah ini dibatasi “ Asuhan keperawatan klien nyonya N
dengan hamil kembar dipoli Hamil I RSUD Dr Soetomo Surabaya.

2
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN KEHAMILAN KEMBAR

1. PENGERTIAN
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih (P. Sarwono,
1997).
2. PATOFISIOLOGI (Cunningham, 1995).
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
(Dikaitkan dengan patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)

Pengaruh factor : ras, Pertumbuhan dini hasil


herediter, umur, obat-obatan konsepsi dihambat

Dua atau lebih folikel


de graff matang Sebelum blastula Setelah blastula terbentuk
terbentuk amnion terbentuk

Kehamilan kembar Hamil kembar : 2 amnion, 2 Hamil kembar : 2


dizigotik korion, 2 plasenta amnion

Kehamilan kembar
Kehamilan kembar monozigot

Kebutuhan nutrisi Hidramnion Pertumbuhan Psikologis :


meningkat lebih besar cemas, takut

Anemia, penyakit
defisiensi lain

Kekurangan nutrisi
dari kebutuhan tubuh
Penekanan uterus yang besar pada organ sekitarnya.

Difragma Vena besar Rangsangan uterus Iskhemia Uteri


   
Exspansi paru tidak Oedema : Kontraksi Pre Eklampsi
optimal. Kedua tungkai 
 Vulva Partus premature
Sesak Abdoment (resiko) Solutio plasenta
  HPP
Gangguan rasa Keseimbangan cairan 
nyaman (exces)
Injuri Cairan <<
(Resti)
Aktivitas 
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC (Cunningham, 1995).:

3
 USG : kehamilan kembar
 Ultrasonik Dopller : kontraksi dua jantung janin yang berbeda / terpisah.
 Biokimia :
o Jumlah gunadotropin Korionik dalam plasma dan uine meningkat.
o Kadar laktogen plasenta : meningkat.
 Radiografi : Terlihat dua kerangka janin.

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
2. Gangguan rasa nyaman (sesak) berhubungan dengan ekspansi paru tidak
optimal.
3. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan prosedur
penatalaksanaan kehamilan kembar
4. Resiko terjadi partus premature berhubungan dengan penekanan rongga
uterus.
5. Resiko terjadi solutio plasenta berhubungan dengan kontraksi uterus dini.
6. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan HPP:
(Haemoragic Post Partum).
7. Resiko tinggi injury berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan
sekunder / HPP (Hamorargie post partum).

4
Perencanaan keperawatan.
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
criteria hasil
Perubahan Kebutuhan 1. Kaji intake Mengetahui kebutuhan
nutrisi : kurang nutrisi ibu dan makanan nutrisi ibu
dari kebutuhan janin terpenuhi 2. Jelaskan Menambah daya tahan
tubuh dengan kriteria pentingnya tubuh dan kelemahan
berhubungan hasil BB ibu nutrisi kepada fisik
dengan sesuai dengan ibu : yaitu untuk
meningkatnya TB dan usia ibu dan janin
kebutuhan kehamilan, yang
nutrisi ibu dan kebutuhan dikandungnya Intake tambahan 300
janin. kalori, protein 3. Konsul gizi kalori/hari, protein 1,5
terpenuhi tentang gram/kg BB, suplemen
pemenuhan tablet Fe 60-1000
kebutuhan nutrisi mg/hari memenuhi
bagi klien kebutuhan nutrisi.
4. Anjurkan makan
sedikit tapi Mengetahui perubahan
sering berat badan ibu
5. Pantau BB ibu dihubungkan intake
setiap kali nutrisi yang adekuat
kunjungan

Resiko tinggi Tidak terjadi 1. Anjurkan ibu Meningkatkan perfusi


injury injury pada ibu untuk bedrest uterine
berhubungan bila terjadi selama trimester
dengan kelahiran III
kelahiran premature 2. Anjurkan ibu Hal ini dapat
prematur untuk meningkatkan kontraksi
menghindari uterus sehingga bias
hubungan suami terjadi kelahiran
istri selama prematur
kehamilan
trimester III

Gangguan rasa Ibu mampu 1. Anjurkan ibu Posisi miring kiri


nyaman toleransi untuk mengurangi penekanan
berhubungan terhadap nyeri menggunakan pada aorta dan vena
dengan yang sabut ibu hamil, cava serta mencegah
meningkatnya dialaminya dan tidur dengan terjadinya hipertensi.
kontraksi posisi miring kiri
uterus dan 2. Anjurkan Membuat ibu merasa
penambahan keluarga untuk lebih nyaman
berat uterus. memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi ibu

5
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN
GANDA/GEMELLI DIPOLIKLINIK HAMIL RSUD DR.SOETOMO
SURABAYA

Ruangan : Poliklinik Hamil No.Reg : 10189627


Pengkajian Tgl. : 22 Agustus 2002 Jam : 10.15 Wita

IDENTITAS
 Nama : Ny. N. Nama suami : Tn. B
 Umur : 20 Tahun Umur : 22 Tahun
 Suku/Bangsa : Madura /Indonesia Suku/bangsa : Madura
 Agama : Islam Agama : Islam
 Pendidikan : SD Pendidikan : SD
 Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
 Alamat : Jl. Tambak Piring Timur I / 73.
 Status perkawinan : Kawin 1 x
 Usia perkawinan : 4 Tahun.

RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : ½ softeks Lamanya : ± 7 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 23 Desember 2001
TP 30 September 2002.

b. Riwayat Kehamilan

6
c. Genogram :

20 22

Keterangan:
: Wanita : Klien

: Laki-laki : Kembar

d. Kehamilan Sekarang
 Diagnosa : GI P00000.
 Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
 ANC : 2 Kali.
 Keluhan selama Hamil :
 Mual dan muntah pada trimester pertama, pusing bila bangun dari
duduk atau tiduran, saat ini sering nyeri pinggang dan kesulitan
melakukan aktivitas sehari-hari.
 Pengobatan selama hamil Tidak ada.
 Pergerakan janin sejak usia kehamilan 6 bulan.
 Rencana perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua dan pembantu
 Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast care : Ya, sudah mendapat penyuluhan.
 Perineal care : Tidak dilakukan.
 Nutrisi : Ya sudah mendapat penyuluhan
 Senam Nifas : Tidak dilakukan.
 KB : Ya, sudah dilakukan.
 Menyusui : Untuk 2 atau lebih bayi sekaligus belum tahu caranya.

2. Riwayat Keluarga Berencana


Melaksanakan KB: ya, jenis kontrasepsi yg digunakan : Pil KB, sejak setelah
menikah, tidak ada masalah berhubungan dengan penggunaan Pil.

3. Riwayat Kesehatan

7
Penyakit yang pernah dialami ibu : Tidak ada
Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : DM (-), Jantung (-), Hipertensi (-), Gemelli (+).

4. Riwayat Lingkungan:
 Kebersihan : Lingkungan bersih.
 Bahaya : Tidak membahayakan.
 Lainya sebutkan : (-).

5. Asapek Psikososial:
a. Alasan ibu datang ke Poliklinik karena kehamilan sudah memasuki 9 bulan,
ingin mengetahui keadaannya dan anak yang dikandunganya.
b. Persepsi Ibu terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir
dengan selamat.
c. Kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari karena
kehamilan/perut ibu sangat besar, sehingga aktivitas menjadi terbatas, ibu
sering mengalami nyeri pinggang.
d. Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan, tidak mengalami
kelainan selama kehamilan hingga persalinan nanti.
e. Setelah mengetahui kehamilan kembar selalu khawatir dan takut
menghadapi persalinan yang makin dekat.
f. Ibu tinggal dengan suami
g. Orang yang terpenting bagi ibu adalah Suami.
h. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung.
i. Kesiapan mental menjadi ibu selalu khawatir mengenai proses persalinan
nanti (keselamatan diri dan bayinya).

6. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan rumah : Nasi, lauk pauk, buah-buahan kadang susu
Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada.

2. Pola eliminasi
BAK sering 5– 6 x/hari, warna kuning muda.
BAB teratur 1 x hari, warna kuning, bau agak menusuk, konsistensi lembek,

8
keluhan tidak ada.

3. Pola Personal Hygiene


Mandi 2 – 3 x/hari, pakai sabun mandi.
Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi, siang, sore atau setelah makan
Cuci rambut 2 x/minggu, pakai shampo.

4. Pola Istirahat dan Tidur


Lama tidur 7 – 8 jam/hari, sebelum tidur minum air putih, selama hami
posisi tidur terus terlentang, miring agak sulit.

5. Pola aktivitas dan latihan


Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien
banyak istirahat hanya diam dirumah, membantu memasak dan bersih-
bersih rumah, olahraga jalan-jalan pagi, keluhan dalam aktivitas nyeri
pinggang, pusing dan mudah lelah.

6. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan


Merokok, minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada.

7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,70c
Berat Badan : 60 Kg Tinggi Badan : 150 cm.

1. Sistem penglihatan.
Mata simetris, kelopak mata tidak ditemukan oedema, gerakan mata simetris,
pergerakaan bebas, konjuntiva merah muda.

2. Sistem pernapasan.
Jalan napas bersih, pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,
suara napas vesikuler, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

3. Sirkulasi Jantung.
Kecepatan denyut apikal 80 x/mnt, irama teratur, bunyi S1S2 tunggal, lup
dub, sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak, klien sering

9
pusing, KRT kembali dalam 1 detik.

4. Sistem pencernaan.
Gigi tidak ada carries, bersih dan tidak memakai gigi palsu.

5. Dada dan axilla


Mamae membesar, areola mamae warna hiperfigmentasi, papila mamae
menonjol dan bersih.

6. Abdomen;
Membesar, membujur,
Linea alba dan nigra (+), Striae albican.
Luka bekas operasi : tidak ada.

Leopold I : 2 jari di bawah pusat.(TFU : 39 cm)

Leopold II :
 Punggung janin I teraba disamping kanan bawah,
 Janin ke II pada samping kiri atas.

Leopold III:
 Letak kepala (janin I) letak sungsang (janin II).
 Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul.( I : U , II W )

Leopold IV:
 Bagian bawah (terendah) belum masuk rongga panggul.
 tangan konvergen.

Denyut Jantung Janin : I 13-13-12 / II 12-13-12.

7. Genitourinary.
BAK 5 – 6 x/hari terkontrol, jumlah 1500 cc – 2000 cc/24 jam, warna
kuning jernih. Keputihan : tidk ada, Pap smear : tidk dilakukan.

8. Ekstrmitas (integumen dan muskuloskletal).


Turgor kulit elastis, warna kulit sawo matang, kontraktur pada ekstrimitas

10
tidak ada, kesulitan pergerakan tidak ada, kedua ekstrimitas bawah edema.

8. Data penunjang
A. Laboratorium
 Hb : 11 gr %
 Albumin : + 1
B. USG : Kesimpulan Gemeli.
C. Terapi :
Vitamin B1 3 x 1 tab
Kalk 1 x 1 tab

11
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


S : Klien mengeluh kehamilan kembar Aktivitas 
pinggangnya sakit , cepat 
lelah dan pusing terutama peningkatan volume darah
setelah melakukan aktivitas. 
O : Abdomen membesar, - Curah jantung meningkat
membujur. - Pembesaran uterus >>
TFU 2 jari bawah Px (39 
cm). Efek mekanis 
Punggung janin 1 teraba 
kanan bawah. Diafragma terdorong ke atas
Punggung janin 2 teraba kiri 
atas. Ekspansi paru tidak optimal
TD=120/80 mmHg, Nadi=

80 x/mnt
Aktivitas menurun
RR : 20 x /mnt.
Hb : 11 gr %
USG : Gemeli.

S : Setelah mengetahui Kehamilan kembar Cemas Ringan


kehamilan kembar selalu 
khawatir dan takut Kurangnya pengetahuan
menghadapi persalinan yang tentang proses persalinan /
makin dekat. prosedur invasif yang akan
Riwayat keturunan kembar dilakukan
(+), 
O : TD=120/80 mmHg. cemas
Nadi : 80 X / mnt.
USG : Gemelli.

S : Klien mengeluh sering Albuminuria Keseimbangan cairan


pusing dan cepat lelah.  (water ekses)
O : TD=120/80 mm Hg, Hypoalbuminemia
ekstrimitas bawah edema, 
BB=60 Kg, Tekanan onkotik 
Albumin (+1) 
Retensi air + Na >>

S : Klien mengatakan telah Bayi kembar aterm Resiko pola laktasi


mendapat penyuluhan  tidak efektif
tentang perawatan payudara. Reflex menghisap besar
Belum tahu cara menyusui 
bayi kembar (bersama- Kebutuhan ASI adekuat
sama). Kurangnya pengetahuan
O : Areola dan papila teknik menyusui
mammae bersih dan 
menonjol. Pola laktasi tidak efektif

12
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Penurunan aktivitas fisik berhubungan dengan efek mekanik 
2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan /
prosedur invasif yang akan dilakukan
3. Resiko keseimbangan cairan (water ekses) berhubungan dengan Retensi air + Na
>>.
4. Resiko pola laktasi tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
teknik menyusui.

13
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N No.Rekam Medis : 10189627 Kunjungan Ke : II
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Penurunan aktivitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Identifikasi kemampuan klien
berhubungan dengan efek tidak terjadi penurunan aktivitas fisik aktivitas, dengan mengukur melakukan aktivitas guna
mekanik  dengan kriteria Tanda-tanda Vital. melakukan kegiatan lebih
 Klien dapat menyebutkan aktivitas lanjut.
yang boleh dilakukan.
 Klien dapat melakukan aktivitas ringan 2. Berikan penyuluhan tentang 2. Pengtahuan yang adekwat,
tanpa rasa lelah/pusing. penyebab dari lelah , letih dan klien koopertif dalam rencana
 Setelah melakukan aktivitas tanda- kepala pusing. tindakan yang akan dilakukan.
tanda vital stabil :
o Tekanan Darah sistole: 100- 3. Ajarkan klien metode 3. Klien dapat melakukan
130 mmHg. penghematan energi untuk aktivitas secara efektif tanpa
o Diastole: 70 – 90 mmHg. aktivitas pemborosan energi.
o Respirasi : 16-24 X/mnt.
o Nadi: 70-80 X/mnt. 4. Pesan kepada klien agar segera 4. Upaya preventif terjadinya
beristirahat saat melakukan komplikasi lebih lanjut.
o Kesadaran Composmentis
aktivitas bila timbul perubhan-
o GCS 4 – 5 - 6
perubahan sesak, keluar
keringat dingin.

5. Lakukan program kolaborasi 5. Vitamin dan kalk


dengan tim medis untuk meningkatkan vitalitas ibu
pemberian roboransia ( Vit. B1, (Tulang )
3X1, Kalk 1X1)

14
2 Cemas berhubungan Setelah dilakuklan tindakanm keperawatan 1. Kaji ulang respon klien 1. Deteksi tingkat kecemasan
dengan kurangnya selama 1jam cemas ringan teratasi dengan terhadap kecemasan. klien guna menentukan
pengetahuan tentang kriteria: tindakan lebih lanjut.
proses persalinan / - Klien dapat menjelas kan 2. Jelaskan pada klien tentang 2. Pengetahuan yang adequat
prosedur invasif yang penatalaksanaan persalinan anak prosedur / pe natalaksanaan merupakan dasar persepsi
akan dilakukan kembar. persalinan anak gemeli. terhadap permasalahan yang
- Klien megatakan perasaan khawatir / dihadapi.
takut berkurang /hilang. 3. Monitor reaksii klien setelah 3. Deteksi tingkat pemahaman
- Klien berpar tisipasi me meriksakan mendapat penyuluhan tentang klien, adanya misinterpersepsi
kehamilan secara teratur dan pena talaksanaan kehamilan dan bisa berdampak meningkat nya
melaksanakan nasehat yang diberikan. persalinan . tingkat kecemasan.
- Vital Sign stabil : 4. Beri kesempatan pada klien 4. Exsplorasi kecemasan dapat
o TD Systole 100-130 mmHg. untuk mengekplorasikan menurunkan tingkat
o Diastole 70,- 90 mmHg. perasaanya. kecemasan.
o Rr : `16-24 x/mnt. 5. Pesan pada klien untuk kontrol 5.
o Nadi : 70- 80 x/mnt. 1 minggu kemudian / bila ada
o Kesadaran : CM. tanda akan melahirkan.
o GCS : 4-5-6.
3 Resiko keseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperwatan 1. Anjurkan klien untuk tidak Kaji 1. Water exces merupakan
cairan (water ekses) keseimbangan cairan dalam tubuh stabil intake dan out put klien tiap manifestasi dari tekanan
berhubungan dengan dengan kriteria: hari. pembuluh darah besar/
Retensi air + Na >> - Intake dan output seimbang. hipoalbuminemia, ketidak
- Oedema hilang, seimabangan intake dan out
- Albumin emia(-). put memberikan dampak
- Vital Sign stabil : hipovolemik intra vasculer.
o TD Systole 100-130 mmHg. 2. Kaji ulang karakteristik dari 2. Deteksi adanya penyulit lain
o Diastole 70,- 90 mmHg. edema lokasi tingkatan daan yang menyertai kehamilan.
o Rr : `16-24 x/mnt. waktunya.
o Nadi : 70- 80 x/mnt. 3. Jelaskan pada klien tentang 3. Pengetahuan adekwat klien
o Kesadaran : CM. penyebab edema dan upaya kooperatif.
o GCS : 4-5-6. untuk mengatasi.

15
4. Pesan pada klien untuk 4. Meminimalkan tekanan vena
:Memakai pakain longgar, besar sehingga edema
mengganjal bantal pada kaki berkurang oleh karena
saat tidur, menghindari kaki sirkulasi darah lancar.
tergantung, makan tinggi kalori,
cukup protein dan mengurangi
garam.
5. Kaji tanda vital dan 5. Deteksi perkembangan klien
albuminemia tiap kontrol. lebih lanjut sebagai dasar
untuk menentukan tindakan
selanjutnya.

16
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N. No. Rekam Medis : 10189627 Kunjungan Ke : II

DIAGNOSA TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)


Penurunan 22/8/2002 10.30 1. Mengkaji respon klien terhadap aktivitas.dengan mengukur TD=120/80 S : Klien masih mengeluh
aktivitas fisik mmHg, Nadi= 80 x/mnt, RR= 20 x/mnt. pinggangnya sakit, letih dan agak
berhubungan 2. Menanyakan waktu terjadinya keluhan lelah dan pusing, saat aktivitas, pusing, klien dapat menjelaskan &
dengan efek setelah aktivitas atau saat istirahat ? setelah aktivitas. mengidentifikasi faktor penyebab
mekanik  10.45 3. Memberikan penyuluhan tentang keletihannya serta aktivitas yg bisa
a. Penyebab lelah dan pusing adalah akibat kehamilan kembar dimana dilakukan
kehamilan sudah memasuki minggu ke 35 dan TFU 2 jari di bawah O : TD= 120/80 mmHg, Nadi= 88
Px menyebabkan jantung bekerja lebih keras; menekan organ dada x/mnt,RR= 20 x/mnt.
(Diafragma) sehingga kebutuhan Oksigen tidak adequat utamanya Klien dapat menjelaskan penyebab
setelah aktivitas. lelah dan pusing serta tahu cara
b. Aktivitas yg bisa dilakukan : Ringan. pengehematan energi.
4. Mengajarkan cara penghematan energi spt istirahat yg cukup,duduk saat A : Masalah teratasi sebagian
melakukan aktivitas,segera hentikan aktivitas bila ke-lelahan. P : Rencana intervensi tetap diteruskan
5. memesankan kepada ibu untuk minum obat vitamin B1 3x1 tablet dan
Kalk 1x1 tablet setiap hari.

Cemas 22/8/2002 10.30 1. Mengkaji respon klien terhadap kecemasan dengan mengukur tekanan S:
berhubungan darah 120/80 mmHg. Nadi 80 kali/ menit. Respirasi 3 kali/menit, akral - Klien mangatakan mengerti
dengan hangat. penjelasan perawat dan merasa lega /
kurangnya 2. Memberi penjelasan pada klien tentang penatalaksanaan pertolongan plong tidak khawatir dan takut lagi.
pengetahuan 10.45 persalinan dengan gemelly yaitu paling aman melahirkan di rumah sakit - Menyatakan akan kontrol sesuai
tentang proses persalianan bisa spontan. Bila terjadi penyulit tindakan akhir segera pesan perawat.
prsalinan / operasi. O:
prosedur invasif 3. Memonitor reaksi klien setelah mendapat penyuluhan. Klien - Kesadaran komposmentis, GCS :4-5-
yang akan mengatakan mengerti penjelasan perawat dan lega/plong dan akan 6, tensi 120/80 mmHg nadi 80 kali /
dilakukan memberitahukan pada suami dan ibunya. menit rr 20 kali / menit, akral hangat.

17
4. Memesan pada klien untuk kontrol 1 minggu lagi / bila da tanda A:
persalinan misalnya perut kencang-kencang, keluar darah / lendir / cairan Masalah teratasi.
ketuban dari kemaluan. Klien menyatakan akan kontrol sesuai pesan P:
perawat dan melaksanakan nasihat yang diberikan. Perencana dihentikan

Resiko 22/8/2002 10.35 1. Mengkaji intake dan out put setiap hari dengan menanyakan pada ibu S:
keseimbangan tentang makan / minum dan pengeluarannya. Klien mengatakan makan 3 x sehari
cairan (water Klien menyatakan makan 3x sehari, kadang lebih membatasi gula, kadang lebih membatasigula dan es,
ekses) mminum air putih, bebas, tidak berani minum es, BAB setiappagi , minum air putih,BAB setiap hari, bak
berhubungan BAK5 – 6 kali sehari. 5 –6 x sehari.
dengan Retensi 2. Mengkaji kembali oedema, lokasi daaerah kaki(tibia) pagi hari agak O:
air + Na berkurang. Tensi : 120 / 80 mmHg, Rr 20 x/mnt,
>>kehamilan 3. Memberi penjelasan pada klien tentangg penyebab edema yaitu dampak oedema extremitas bawah kanan kiri,
kembar dari kehamilannya menekan pembuluh darah kaki. Cara mengatasi albuminuria(+),
dengan memakai pakaian yang longgar, menghindarkan kaki tergantung A:
dan bila tidur kaki diganjal bantal. Masalah belum teratasi.
P:
Lanjutkan rencana 1 – 5.

Evaluasi Keseluruhan :
Diagnosa 1 teratasi sebagian klien masih mempunyai keluhan, Diagnosa 2 dan 3 teratasi tapi tetap dilakukan pengawasan saat kontrol nanti.

18
BAB 4
PEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab 2 dan studi kasus pada bab 3 terdapat
beberapa kesenjangan yang perlu dibahas lebih lanjut antara lain :
1) Pengkajian.
Data subyektif diperoleh klien cepat lelah, nyeri pinggang dan pusing setelah
melakukan aktivitas, tanpa diikuti sesak meskipun tinggi fundus unteri 2 jari
dibawah px ( 39 cm ). Kondisi ini dapat terjadi manakala kilen telah adaptasi
terhadap penekanan difragma oleh uterus yang meregang optimal. Dengan
melakukan aktivitas metabolisme meningkat tanpa diimmbangi expansi paru
yang optimal sehingga klien mudah lelah dan pusing ( Cunningham 1995 ).
Pemeriksaan diagnostik pada studi kasus terbatas pada USG dengan
pertimbangan efektif, bisa dijangkau oleh klien, terlebih tidak memberikan efek
baik bagi janin maupun jiwa ibu serta tidak memerlukan persiapan khusus
2) Terdapat beberapa perbedaan diagnosa kepeawatan pada bab 2 dan 3 yang
disebabkan klien tidak mempunyai komplkasi dari kehamilannya. Hal penting
yang perlu mendapat perhatian pada klien adalah adanya udim dan albuminoria.
Perlu pengkajian diagnostik lebih lanjut apakan dampak dari penekanan vena
besar, hypoalbumonoria atau efek dari escemic plasenta yaitu preeklansi
3) Perencanan, pelaksanan, dan evaluasi tidak didapatkan kesenjangan yang berarti
yang membedakan adalah alokasi waktu yang ditentukan karena disesuaikan
dengan kondisi permasalahan yang dihadapi oleh klien.

19
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
 Pengkajian terhadap klien hamil kembar memerlukan keterampilan konseptual
dan teknikal khusus yang dilaksanakan secara komprehensif sehingga dapat
terdeteksisecara dini masalah yang berkaitan dengan kehamilan kembar.
 Diagnosa keperawatan klien hamil kembar perlu dikembangkan utamanya yang
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang merupakan respon dari kehamilannya
tanpa mengabaikan masalah psiko sosial.
 Perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan ditentukan berdasarkan
kondisi klien dengan mengutamakan kebutuhan dasarnya dengan prinsip
observasional, edukasional, tindakan mandiri perawat serta kolaborasi dengan
tim medis.
 Evaluasi tindakan keperawatan klien hamil kembar di Poliklinik dilaksanakan
selama proses asuhan dilaksanakan dan evaluasi yang berkaitan dengan problem
bila kontrak waktu 1 minggu dilaksanakan pada kunjungan berikutnya.

SARAN
1. Keterampilan konseptual, teknikal maupun interpersonal dalam mengkaji klien
hamil kembar yang dimiliki oleh perawat maupun mahasiswa perlu
dipertanyakan. Laporan pendahuluan hendaknya menjadi budaya profesi
sebelum diberikan asuhan terhadap klien hamil kembar.
2. Dalam menentukan diagnosa keperawatan hendaknya spesifik, sederhana,
mengacu pada kebutuhan dasar dengan tetap memperhatikan kriteria data yang
mendukung.
3. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan lebih banyak ditekankan pada
penyuluhan/pendidikankesehatan sehingga perlu digunakan pendekatan multi
metode dan multi media baik secara individu maupun kelompok.
4. Respon klien sekecil apapun mendapat perhatian dari perawat terutama selama
dan saat keluar dari poliklinik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad. (1993). Obstetri Fisiologi. Eleman.


Bandung.

Carpenito,Lynda Juall. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.


Jakarta.

Cunningham, Mac. Donald & Gant. (1995). Obstetri Williams. EGC. Jakarta.

P. Sarwono. (1997). Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Saifudin, Abdul Bari dkk. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA:


2000/2001PSIK.FK. Unair,Surabaya.

21

Anda mungkin juga menyukai