N DENGAN
KEHAMILAN KEMBAR
DI POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
DI SUSUN
OLEH :
SUBHAN
0
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1) Umum
Mendapatkan gambaran nyata/mengidentifikasi asuhan keperawatan ibu hamil
gemelly dengan pendekatan proses perawatan.
2) Khusus
(1) Dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil gemelly
(2) Dapat menentukan diagnosa keperawatan pada ibu hamil gemelly
(3) Dapat membuat rencana perawatan pada ibu hamil gemelly berdasarkan
pengkjian
(4) Dapat melaksanakan tindakan
1
(5) Dapat melaksanakan evaluasi
(6) Dapat mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada ibu hamil
gemelly
1.3 Sasaran perawatan adalah seluruh ibu hamil dengan gemelly mengingat berbagai
keterbatasan pada masalah ini dibatasi “ Asuhan keperawatan klien nyonya N
dengan hamil kembar dipoli Hamil I RSUD Dr Soetomo Surabaya.
2
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN KEHAMILAN KEMBAR
1. PENGERTIAN
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih (P. Sarwono,
1997).
2. PATOFISIOLOGI (Cunningham, 1995).
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
(Dikaitkan dengan patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)
Kehamilan kembar
Kehamilan kembar monozigot
Anemia, penyakit
defisiensi lain
Kekurangan nutrisi
dari kebutuhan tubuh
Penekanan uterus yang besar pada organ sekitarnya.
3
USG : kehamilan kembar
Ultrasonik Dopller : kontraksi dua jantung janin yang berbeda / terpisah.
Biokimia :
o Jumlah gunadotropin Korionik dalam plasma dan uine meningkat.
o Kadar laktogen plasenta : meningkat.
Radiografi : Terlihat dua kerangka janin.
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
2. Gangguan rasa nyaman (sesak) berhubungan dengan ekspansi paru tidak
optimal.
3. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan prosedur
penatalaksanaan kehamilan kembar
4. Resiko terjadi partus premature berhubungan dengan penekanan rongga
uterus.
5. Resiko terjadi solutio plasenta berhubungan dengan kontraksi uterus dini.
6. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan HPP:
(Haemoragic Post Partum).
7. Resiko tinggi injury berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan
sekunder / HPP (Hamorargie post partum).
4
Perencanaan keperawatan.
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
criteria hasil
Perubahan Kebutuhan 1. Kaji intake Mengetahui kebutuhan
nutrisi : kurang nutrisi ibu dan makanan nutrisi ibu
dari kebutuhan janin terpenuhi 2. Jelaskan Menambah daya tahan
tubuh dengan kriteria pentingnya tubuh dan kelemahan
berhubungan hasil BB ibu nutrisi kepada fisik
dengan sesuai dengan ibu : yaitu untuk
meningkatnya TB dan usia ibu dan janin
kebutuhan kehamilan, yang
nutrisi ibu dan kebutuhan dikandungnya Intake tambahan 300
janin. kalori, protein 3. Konsul gizi kalori/hari, protein 1,5
terpenuhi tentang gram/kg BB, suplemen
pemenuhan tablet Fe 60-1000
kebutuhan nutrisi mg/hari memenuhi
bagi klien kebutuhan nutrisi.
4. Anjurkan makan
sedikit tapi Mengetahui perubahan
sering berat badan ibu
5. Pantau BB ibu dihubungkan intake
setiap kali nutrisi yang adekuat
kunjungan
5
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN
GANDA/GEMELLI DIPOLIKLINIK HAMIL RSUD DR.SOETOMO
SURABAYA
IDENTITAS
Nama : Ny. N. Nama suami : Tn. B
Umur : 20 Tahun Umur : 22 Tahun
Suku/Bangsa : Madura /Indonesia Suku/bangsa : Madura
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Tambak Piring Timur I / 73.
Status perkawinan : Kawin 1 x
Usia perkawinan : 4 Tahun.
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : ½ softeks Lamanya : ± 7 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 23 Desember 2001
TP 30 September 2002.
b. Riwayat Kehamilan
6
c. Genogram :
20 22
Keterangan:
: Wanita : Klien
: Laki-laki : Kembar
d. Kehamilan Sekarang
Diagnosa : GI P00000.
Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
ANC : 2 Kali.
Keluhan selama Hamil :
Mual dan muntah pada trimester pertama, pusing bila bangun dari
duduk atau tiduran, saat ini sering nyeri pinggang dan kesulitan
melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengobatan selama hamil Tidak ada.
Pergerakan janin sejak usia kehamilan 6 bulan.
Rencana perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua dan pembantu
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : Ya, sudah mendapat penyuluhan.
Perineal care : Tidak dilakukan.
Nutrisi : Ya sudah mendapat penyuluhan
Senam Nifas : Tidak dilakukan.
KB : Ya, sudah dilakukan.
Menyusui : Untuk 2 atau lebih bayi sekaligus belum tahu caranya.
3. Riwayat Kesehatan
7
Penyakit yang pernah dialami ibu : Tidak ada
Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : DM (-), Jantung (-), Hipertensi (-), Gemelli (+).
4. Riwayat Lingkungan:
Kebersihan : Lingkungan bersih.
Bahaya : Tidak membahayakan.
Lainya sebutkan : (-).
5. Asapek Psikososial:
a. Alasan ibu datang ke Poliklinik karena kehamilan sudah memasuki 9 bulan,
ingin mengetahui keadaannya dan anak yang dikandunganya.
b. Persepsi Ibu terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir
dengan selamat.
c. Kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari karena
kehamilan/perut ibu sangat besar, sehingga aktivitas menjadi terbatas, ibu
sering mengalami nyeri pinggang.
d. Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan, tidak mengalami
kelainan selama kehamilan hingga persalinan nanti.
e. Setelah mengetahui kehamilan kembar selalu khawatir dan takut
menghadapi persalinan yang makin dekat.
f. Ibu tinggal dengan suami
g. Orang yang terpenting bagi ibu adalah Suami.
h. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung.
i. Kesiapan mental menjadi ibu selalu khawatir mengenai proses persalinan
nanti (keselamatan diri dan bayinya).
2. Pola eliminasi
BAK sering 5– 6 x/hari, warna kuning muda.
BAB teratur 1 x hari, warna kuning, bau agak menusuk, konsistensi lembek,
8
keluhan tidak ada.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,70c
Berat Badan : 60 Kg Tinggi Badan : 150 cm.
1. Sistem penglihatan.
Mata simetris, kelopak mata tidak ditemukan oedema, gerakan mata simetris,
pergerakaan bebas, konjuntiva merah muda.
2. Sistem pernapasan.
Jalan napas bersih, pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,
suara napas vesikuler, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Sirkulasi Jantung.
Kecepatan denyut apikal 80 x/mnt, irama teratur, bunyi S1S2 tunggal, lup
dub, sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak, klien sering
9
pusing, KRT kembali dalam 1 detik.
4. Sistem pencernaan.
Gigi tidak ada carries, bersih dan tidak memakai gigi palsu.
6. Abdomen;
Membesar, membujur,
Linea alba dan nigra (+), Striae albican.
Luka bekas operasi : tidak ada.
Leopold II :
Punggung janin I teraba disamping kanan bawah,
Janin ke II pada samping kiri atas.
Leopold III:
Letak kepala (janin I) letak sungsang (janin II).
Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul.( I : U , II W )
Leopold IV:
Bagian bawah (terendah) belum masuk rongga panggul.
tangan konvergen.
7. Genitourinary.
BAK 5 – 6 x/hari terkontrol, jumlah 1500 cc – 2000 cc/24 jam, warna
kuning jernih. Keputihan : tidk ada, Pap smear : tidk dilakukan.
10
tidak ada, kesulitan pergerakan tidak ada, kedua ekstrimitas bawah edema.
8. Data penunjang
A. Laboratorium
Hb : 11 gr %
Albumin : + 1
B. USG : Kesimpulan Gemeli.
C. Terapi :
Vitamin B1 3 x 1 tab
Kalk 1 x 1 tab
11
ANALISA DATA
12
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Penurunan aktivitas fisik berhubungan dengan efek mekanik
2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan /
prosedur invasif yang akan dilakukan
3. Resiko keseimbangan cairan (water ekses) berhubungan dengan Retensi air + Na
>>.
4. Resiko pola laktasi tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
teknik menyusui.
13
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N No.Rekam Medis : 10189627 Kunjungan Ke : II
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Penurunan aktivitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Identifikasi kemampuan klien
berhubungan dengan efek tidak terjadi penurunan aktivitas fisik aktivitas, dengan mengukur melakukan aktivitas guna
mekanik dengan kriteria Tanda-tanda Vital. melakukan kegiatan lebih
Klien dapat menyebutkan aktivitas lanjut.
yang boleh dilakukan.
Klien dapat melakukan aktivitas ringan 2. Berikan penyuluhan tentang 2. Pengtahuan yang adekwat,
tanpa rasa lelah/pusing. penyebab dari lelah , letih dan klien koopertif dalam rencana
Setelah melakukan aktivitas tanda- kepala pusing. tindakan yang akan dilakukan.
tanda vital stabil :
o Tekanan Darah sistole: 100- 3. Ajarkan klien metode 3. Klien dapat melakukan
130 mmHg. penghematan energi untuk aktivitas secara efektif tanpa
o Diastole: 70 – 90 mmHg. aktivitas pemborosan energi.
o Respirasi : 16-24 X/mnt.
o Nadi: 70-80 X/mnt. 4. Pesan kepada klien agar segera 4. Upaya preventif terjadinya
beristirahat saat melakukan komplikasi lebih lanjut.
o Kesadaran Composmentis
aktivitas bila timbul perubhan-
o GCS 4 – 5 - 6
perubahan sesak, keluar
keringat dingin.
14
2 Cemas berhubungan Setelah dilakuklan tindakanm keperawatan 1. Kaji ulang respon klien 1. Deteksi tingkat kecemasan
dengan kurangnya selama 1jam cemas ringan teratasi dengan terhadap kecemasan. klien guna menentukan
pengetahuan tentang kriteria: tindakan lebih lanjut.
proses persalinan / - Klien dapat menjelas kan 2. Jelaskan pada klien tentang 2. Pengetahuan yang adequat
prosedur invasif yang penatalaksanaan persalinan anak prosedur / pe natalaksanaan merupakan dasar persepsi
akan dilakukan kembar. persalinan anak gemeli. terhadap permasalahan yang
- Klien megatakan perasaan khawatir / dihadapi.
takut berkurang /hilang. 3. Monitor reaksii klien setelah 3. Deteksi tingkat pemahaman
- Klien berpar tisipasi me meriksakan mendapat penyuluhan tentang klien, adanya misinterpersepsi
kehamilan secara teratur dan pena talaksanaan kehamilan dan bisa berdampak meningkat nya
melaksanakan nasehat yang diberikan. persalinan . tingkat kecemasan.
- Vital Sign stabil : 4. Beri kesempatan pada klien 4. Exsplorasi kecemasan dapat
o TD Systole 100-130 mmHg. untuk mengekplorasikan menurunkan tingkat
o Diastole 70,- 90 mmHg. perasaanya. kecemasan.
o Rr : `16-24 x/mnt. 5. Pesan pada klien untuk kontrol 5.
o Nadi : 70- 80 x/mnt. 1 minggu kemudian / bila ada
o Kesadaran : CM. tanda akan melahirkan.
o GCS : 4-5-6.
3 Resiko keseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperwatan 1. Anjurkan klien untuk tidak Kaji 1. Water exces merupakan
cairan (water ekses) keseimbangan cairan dalam tubuh stabil intake dan out put klien tiap manifestasi dari tekanan
berhubungan dengan dengan kriteria: hari. pembuluh darah besar/
Retensi air + Na >> - Intake dan output seimbang. hipoalbuminemia, ketidak
- Oedema hilang, seimabangan intake dan out
- Albumin emia(-). put memberikan dampak
- Vital Sign stabil : hipovolemik intra vasculer.
o TD Systole 100-130 mmHg. 2. Kaji ulang karakteristik dari 2. Deteksi adanya penyulit lain
o Diastole 70,- 90 mmHg. edema lokasi tingkatan daan yang menyertai kehamilan.
o Rr : `16-24 x/mnt. waktunya.
o Nadi : 70- 80 x/mnt. 3. Jelaskan pada klien tentang 3. Pengetahuan adekwat klien
o Kesadaran : CM. penyebab edema dan upaya kooperatif.
o GCS : 4-5-6. untuk mengatasi.
15
4. Pesan pada klien untuk 4. Meminimalkan tekanan vena
:Memakai pakain longgar, besar sehingga edema
mengganjal bantal pada kaki berkurang oleh karena
saat tidur, menghindari kaki sirkulasi darah lancar.
tergantung, makan tinggi kalori,
cukup protein dan mengurangi
garam.
5. Kaji tanda vital dan 5. Deteksi perkembangan klien
albuminemia tiap kontrol. lebih lanjut sebagai dasar
untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
16
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N. No. Rekam Medis : 10189627 Kunjungan Ke : II
Cemas 22/8/2002 10.30 1. Mengkaji respon klien terhadap kecemasan dengan mengukur tekanan S:
berhubungan darah 120/80 mmHg. Nadi 80 kali/ menit. Respirasi 3 kali/menit, akral - Klien mangatakan mengerti
dengan hangat. penjelasan perawat dan merasa lega /
kurangnya 2. Memberi penjelasan pada klien tentang penatalaksanaan pertolongan plong tidak khawatir dan takut lagi.
pengetahuan 10.45 persalinan dengan gemelly yaitu paling aman melahirkan di rumah sakit - Menyatakan akan kontrol sesuai
tentang proses persalianan bisa spontan. Bila terjadi penyulit tindakan akhir segera pesan perawat.
prsalinan / operasi. O:
prosedur invasif 3. Memonitor reaksi klien setelah mendapat penyuluhan. Klien - Kesadaran komposmentis, GCS :4-5-
yang akan mengatakan mengerti penjelasan perawat dan lega/plong dan akan 6, tensi 120/80 mmHg nadi 80 kali /
dilakukan memberitahukan pada suami dan ibunya. menit rr 20 kali / menit, akral hangat.
17
4. Memesan pada klien untuk kontrol 1 minggu lagi / bila da tanda A:
persalinan misalnya perut kencang-kencang, keluar darah / lendir / cairan Masalah teratasi.
ketuban dari kemaluan. Klien menyatakan akan kontrol sesuai pesan P:
perawat dan melaksanakan nasihat yang diberikan. Perencana dihentikan
Resiko 22/8/2002 10.35 1. Mengkaji intake dan out put setiap hari dengan menanyakan pada ibu S:
keseimbangan tentang makan / minum dan pengeluarannya. Klien mengatakan makan 3 x sehari
cairan (water Klien menyatakan makan 3x sehari, kadang lebih membatasi gula, kadang lebih membatasigula dan es,
ekses) mminum air putih, bebas, tidak berani minum es, BAB setiappagi , minum air putih,BAB setiap hari, bak
berhubungan BAK5 – 6 kali sehari. 5 –6 x sehari.
dengan Retensi 2. Mengkaji kembali oedema, lokasi daaerah kaki(tibia) pagi hari agak O:
air + Na berkurang. Tensi : 120 / 80 mmHg, Rr 20 x/mnt,
>>kehamilan 3. Memberi penjelasan pada klien tentangg penyebab edema yaitu dampak oedema extremitas bawah kanan kiri,
kembar dari kehamilannya menekan pembuluh darah kaki. Cara mengatasi albuminuria(+),
dengan memakai pakaian yang longgar, menghindarkan kaki tergantung A:
dan bila tidur kaki diganjal bantal. Masalah belum teratasi.
P:
Lanjutkan rencana 1 – 5.
Evaluasi Keseluruhan :
Diagnosa 1 teratasi sebagian klien masih mempunyai keluhan, Diagnosa 2 dan 3 teratasi tapi tetap dilakukan pengawasan saat kontrol nanti.
18
BAB 4
PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab 2 dan studi kasus pada bab 3 terdapat
beberapa kesenjangan yang perlu dibahas lebih lanjut antara lain :
1) Pengkajian.
Data subyektif diperoleh klien cepat lelah, nyeri pinggang dan pusing setelah
melakukan aktivitas, tanpa diikuti sesak meskipun tinggi fundus unteri 2 jari
dibawah px ( 39 cm ). Kondisi ini dapat terjadi manakala kilen telah adaptasi
terhadap penekanan difragma oleh uterus yang meregang optimal. Dengan
melakukan aktivitas metabolisme meningkat tanpa diimmbangi expansi paru
yang optimal sehingga klien mudah lelah dan pusing ( Cunningham 1995 ).
Pemeriksaan diagnostik pada studi kasus terbatas pada USG dengan
pertimbangan efektif, bisa dijangkau oleh klien, terlebih tidak memberikan efek
baik bagi janin maupun jiwa ibu serta tidak memerlukan persiapan khusus
2) Terdapat beberapa perbedaan diagnosa kepeawatan pada bab 2 dan 3 yang
disebabkan klien tidak mempunyai komplkasi dari kehamilannya. Hal penting
yang perlu mendapat perhatian pada klien adalah adanya udim dan albuminoria.
Perlu pengkajian diagnostik lebih lanjut apakan dampak dari penekanan vena
besar, hypoalbumonoria atau efek dari escemic plasenta yaitu preeklansi
3) Perencanan, pelaksanan, dan evaluasi tidak didapatkan kesenjangan yang berarti
yang membedakan adalah alokasi waktu yang ditentukan karena disesuaikan
dengan kondisi permasalahan yang dihadapi oleh klien.
19
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pengkajian terhadap klien hamil kembar memerlukan keterampilan konseptual
dan teknikal khusus yang dilaksanakan secara komprehensif sehingga dapat
terdeteksisecara dini masalah yang berkaitan dengan kehamilan kembar.
Diagnosa keperawatan klien hamil kembar perlu dikembangkan utamanya yang
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang merupakan respon dari kehamilannya
tanpa mengabaikan masalah psiko sosial.
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan ditentukan berdasarkan
kondisi klien dengan mengutamakan kebutuhan dasarnya dengan prinsip
observasional, edukasional, tindakan mandiri perawat serta kolaborasi dengan
tim medis.
Evaluasi tindakan keperawatan klien hamil kembar di Poliklinik dilaksanakan
selama proses asuhan dilaksanakan dan evaluasi yang berkaitan dengan problem
bila kontrak waktu 1 minggu dilaksanakan pada kunjungan berikutnya.
SARAN
1. Keterampilan konseptual, teknikal maupun interpersonal dalam mengkaji klien
hamil kembar yang dimiliki oleh perawat maupun mahasiswa perlu
dipertanyakan. Laporan pendahuluan hendaknya menjadi budaya profesi
sebelum diberikan asuhan terhadap klien hamil kembar.
2. Dalam menentukan diagnosa keperawatan hendaknya spesifik, sederhana,
mengacu pada kebutuhan dasar dengan tetap memperhatikan kriteria data yang
mendukung.
3. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan lebih banyak ditekankan pada
penyuluhan/pendidikankesehatan sehingga perlu digunakan pendekatan multi
metode dan multi media baik secara individu maupun kelompok.
4. Respon klien sekecil apapun mendapat perhatian dari perawat terutama selama
dan saat keluar dari poliklinik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Mac. Donald & Gant. (1995). Obstetri Williams. EGC. Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari dkk. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
21