Dok : POB-5S-001
PT. PLN (PERSERO) Revisi : 0
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tanggal : 20-03-2018
KANTOR INDUK
Halaman : Halaman 1 dari 10
PROSEDUR IMPLEMENTASI 5S
1. TUJUAN
Tujuan dari prosedur implementasi 5S ini secara umum adalah sebagai pedoman kegiatan
operasional perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen 5S serta bertujuan untuk
mencapai kondisi kerja / tempat kerja, situasi kerja dan sistem kerja secara optimal, dengan
sasaran utama adalah untuk menjaga, mengamankan dan melindungi karyawan, mitra kerja,
aset milik perusahaan serta lingkungan. Seluruh karyawan harus peduli dan tanggap
terhadap tata cara pelaksanaan kerja sesuai dengan prinsip - prinsip 5S, sehingga
pemborosan-pemborosan yang terjadi akibat cara kerja yang salah, disiplin kerja yang
kurang, fasilitas peralatan / mesin yang tidak memenuhi syarat kerja dan atau terjadi
kerusakan terhadap fasilitas perusahaan akan dapat dikurangi semaksimal mungkin bahkan
dapat dihilangkan sama sekali. Secara spesifik, tujuan / sasaran dari prosedur implementasi
5S ini adalah sebagai :
1.1. Pedoman dan petunjuk teknis penerapan sistem manajemen 5S di Kantor PT. PLN
(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kantor Induk beserta unit dibawahnya.
1.2. Media informasi perusahaan kepada karyawan, mitra kerja, pelanggan dan pemasok
terkait kebijakan 5S.
1.3. Sarana untuk meningkatkan Kualitas dan Produktivitas, standar kerja, keselamatan
dan kesehatan kerja, kualitas lingkungan tempat kerja, kepuasan pelanggan dan
lain–lain.
1.4. Alat bantu untuk mencapai kinerja mutu dan produktivitas yang tinggi di Kantor
PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan beserta unit dibawahnya.
2. RUANG LINGKUP
Panduan Prosedur Implementasi Sistem Manajemen 5S ini dibuat secara umum untuk
kegiatan operasional kerja di Kantor Kantor PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan
beserta unit dibawahnya termasuk mitra kerja yang berada dalam system operasi internal
Pusat pendidikan dan Pelatihan. Prosedur Implementasi sistem 5S ini mencakup kegiatan/
tahap penerapan sebagai berikut :
2.1. Tahap Persiapan,
2.2. Tahap Pelatihan,
2.3. Tahap Penerapan,
2.4. Tahap Pembiasaan
2.5. Tahap Evaluasi
2.6. Tahap Pembudayaan.
No. Dok : POB-5S-001
PT. PLN (PERSERO) Revisi : 0
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tanggal : 20-03-2018
KANTOR INDUK
Halaman : Halaman 2 dari 10
PROSEDUR IMPLEMENTASI 5S
3. DEFINISI
Pada prosedur ini berlaku definisi sebagai berikut :
3.1 5S adalah suatu system Manajemen Tata Kelola Tempat Kerja (Workplace
Management) yang dilakukan dalam rangka mengelola tempat kerja. Yang dimaksud
tempat kerja dalam hal ini adalah tempat / lingkungan karyawan bekerja, meliputi
area perkantoran, gudang, workshop dan area pendukung lainnya.
3.2 5S adalah upaya untuk mengkondisikan tempat kerja agar menjadi aman, bersih dan
hijau, sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan tidak terganggu agar
tujuan / sasaran perusahaan dapat tercapai.
3.3 5S merupakan singkatan dari bahasa Jepang, yaitu : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan
Shitsuke kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi 5P (Pemilahan,
Penataan, Pembersihan, Pemantapan dan Pembiasaan) atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin).
3.3.1 Seiri / Pemilahan / Ringkas
adalah kegiatan memisahkan peralatan dan perlengkapan kerja yang benar-
benar diperlukan dan kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan dari
tempat kerja.
3.3.2 Seiton / Penataan / Rapi
adalah kegiatan menata letak tempat kerja, peralatandan perlengkapan kerja
dengan rapi sehingga memudahkan untuk mencari, menemukan,
mengembalikan dan siap pada saat diperlukan.
3.3.3 Seiso / Pembersihan / Resik
adalah kegiatan membersihkan tempat kerja, perlengkapan dan peralatan
kerja dari debu dan kotoran yang melekat secara teratur agar kondisi tempat
kerja, peralatan dan perlengkapan kerja selalu dalam keadaan bersih dan
terhindar dari kerusakan, degradasi dan abnormality.
3.3.4 Seiketsu / Pemantapan / Rawat
adalah kegiatan memelihara tempat kerja, perlengkapan dan peralatan kerja
secara teratur agar tidak terdapat lagi barang yang tidak diperlukan di area
kerja, tidak terjadi ketidak teraturan di tempat kerja dan tidak terdapat
kotoran serta berusaha menjaga dan mempertahankan kondisi optimal.
3.3.5 Shitsuke / Pembiasaan / Rajin
adalah kegiatan membudayakan dan membiasakan bekerja sesuai dengan
sistem dan prosedur serta mengembangkan perilaku kerja karyawan yang
positif ditempat kerja sebagai sebuah kebiasaan yang disiplin.
No. Dok : POB-5S-001
PT. PLN (PERSERO) Revisi : 0
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tanggal : 20-03-2018
KANTOR INDUK
Halaman : Halaman 3 dari 10
PROSEDUR IMPLEMENTASI 5S
4. REFERENSI
-
5. URAIAN PROSEDUR/ TAHAP IMPLEMENTASI 5S/5P/5R
Prosedur penerapan sistem manajemen 5S secara umum dibagi menjadi 6 (enam)
tahapan implementasi sebagai berikut :
5.2.2. Pelatihan
Semua personil / karyawan termasuk mitra kerja yang ada dalam sistem
operasi internal perusahaan harus mendapatkan pelatihan sistem 5S yang
dilaksanakan secara periodik, berjenjang dan berkesinambungan dengan
tujuan agar tidak terjadi salah persepsi dan salah pengertian dalam
menjalankan sistem 5S, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
(Dok No. P0B-5S-003)
a. Pelatihan 5S untuk Tingkat Manajemen (Dasar Atas Menengah)
Pelatihan 5S untuk tingkatan Manajemen dilaksanakan dalam bentuk
Workshop dengan materi yang bersifat konsep dan kebijakan umum.
b. Pelatihan 5S untuk Team Supervisi dan Audit 5S
Pelatihan 5S untuk tingkatan Team Supervisi dan Audit 5S dilaksanakan
dalam bentuk Workshop dengan materi yang bersifat konsep,
implementasi, dan kontrol.
c. Pelatihan 5S untuk jenjang Supervisori atas, Supervisori Dasar dan
Pengelola 5S
Pelatihan 5S untuk Supervisori atas, Supervisori Dasar dan Pengelola 5S
dilaksanakan dalam bentuk Workshop dengan materi yang bersifat konsep,
implementasi dan kontrol.
d. Pelatihan 5S untuk Tingkat Pelaksana dan Staff
Pelatihan 5S untuk Tingkat Pelaksana dan Staff dilaksanakan dalam bentuk
Workshop dengan materi yang bersifat konsep dan implementasi.
e. Pelatihan 5S untuk Tingkat Mitra Kerja
Pelatihan 5S untuk Mitra Kerja dilaksanakan dalam bentuk Workshop
dengan materi yang bersifat konsep dan implementasi.
6. REKAMAN
Untuk memandu proses implementasi sistem manajemen 5S, dapat digunakan
dukungan Form-Form Implementasi antara lain :
6.1 Form Implementasi Seiri terdiri dari :
6.1.1. Form Label Merah, Kuning, Hijau ( No.Dok : F01-5S-14)
6.1.2. Form Denah Area Tanggung Jawab 5S/5P/5R (No.Dok : F02-5S-14)
6.1.3. Form Penanggung Jawab 5S ( No.Dok : F03-P5S-14)
6.1.4. Form Bukti Penyerahan Barang ( No.Dok : F04-P5S-14)
6.1.5. Form Daftar Inventaris ( No.Dok : F05-P5S-14 )
6.1.6. Form Daftar Isi TPS ( No.Dok : F06-P5S-14)
6.1.7. Form Laporan Hasil Pelaksanaan Seiri ( No.Dok :F07-P5S-14 )
6.2 Form Implementasi Seiton terdiri dari :
6.2.1. Form Laporan Hasil Pelaksanaan Seiton ( No.Dok : F08-P5S-14 )
6.3 Form Implementasi Seiso terdiri dari :
6.3.1. Form Jadwal & Standar Kebersihan Area 5S (No.Dok : F09-P5S-14 )
6.3.2. Form Laporan Hasil Pelaksanaan Seiso (No.Dok : F10-P5S-14)
6.4 Form Implementasi Seiketsu terdiri dari :
6.4.1. Form Standar Ringkas ( No.Dok :F11-P5S-14 )
6.4.2. Form Standar Rapi ( No.Dok : F12-P5S-14)
6.4.3. Form Standar Resik ( No.Dok : F13-P5S-14)
6.4.4. Form Standar Rawat ( No.Dok : F14-P5S-14)
6.4.5. Form Standar Rajin ( No.Dok : F15-P5S-14)
6.4.6. Form Laporan Hasil Pelaksanaan Seiketsu (No.Dok : F16-P5S-14)
6.5 Form Implementasi Shitsuke terdiri dari :
6.5.1. Form Laporan Hasil Pelaksanaan Shitsuke ( No.Dok : F17-P5S-14)
No. Dok : POB-5S-001
PT. PLN (PERSERO) Revisi : 0
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tanggal : 20-03-2018
KANTOR INDUK
Halaman : Halaman 10 dari 10
PROSEDUR IMPLEMENTASI 5S