Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku


2.1.1 Etilen Oksida
Etilen oksida yang digunakan sebagai bahan baku diperoleh dari PT.
Polychem Indonesia Tbk dengan spesifikasi produk ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Spesifikasi Etilen Oksida
Parameter Spesifikasi
C2H4OH, minimum 99,99 (wt.%)
Acidity (as Acetic Acid), 20 (ppm wt)
maksimum
Aldehyde (as 30 (ppm wt)
Formaldehyde), maksimum
Moisture Content, 0,01 (wt,%)
maksimum
Color, Pt-Co, maksimum 10 (APHA)
2
Tekanan (Kg/cm G)
Sumber: Laporan Magang PT. Polychem Indonesia Tbk, 2014
Sifat fisik dan kimia dari amonia ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Sifat Fisik dan Kimia Etilen Oksida
Sifat Fisik dan Kimia Karakteristik
Rumus Molekul C2H4OH
Berat Molekul 44,054 g/mol
Densitas 0,896 g/cm3
Bentuk Fisik Tidak Berwarna
Kelarutan Dalam Air (0oC) Larut Dalam Air
Titik Didih (1atm) 13,5oC
Temperatur Kritis 193,15oC
o
Tekanan Uap (20 C) 145,8 kPa
Tekanan Kritis 7,19 mPa
Sumber: Laporan Magang PT. Polychem Indonesia Tbk, 2016
2.1.2 Amonia
Amonia yang digunakan sebagai bahan baku berupa amonia cair yang
diperoleh dari PT. Pupuk Kujang dengan spesifikasi produk ditunjukkan pada
Tabel 2.3.

10
BAB 2 Deskripsi Proses 11

Tabel 2.3 Spesifikasi Amonia Cair


Parameter Spesifikasi
NH3, minimum 99,98 (wt.%)
H2, maksimum 0,01 (wt.%)
N2, maksimum 0 (wt.%)
CH4, maksimum 0,01 (wt.%)
Suhu 30 (ºC)
Tekanan 18 (Kg/cm2G)
Sumber: Laporan Magang PT. Pupuk Kujang, 2016
Sifat fisik dan kimia dari amonia ditunjukkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Sifat Fisik dan Kimia Amonia
Sifat Fisik dan Kimia Karakteristik
Rumus Molekul NH3
Berat Molekul 17,031 g/mol
Massa Jenis 1,261 g/cm3 (25oC)
Densitas 0,817g/cm3
Bentuk Fisik Cair tidak berwarna
Kelarutan Dalam Air (0oC) 0,899 g/cm3
Titik Didih (1atm) -33,35oC
o
Tekanan Uap (20 C) 900 kPa
Sumber: Laporan Magang PT. Pupuk Kujang, 2016
2.2 Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan adalah mono-, di-, dan tri-etanol amin dengan
spesifikasi produk sesuai dengan spesifikasi produk industri yang telah berdiri.
2.2.1 Monoetanol Amin
Monoetanol amin merupakan produk utama yang akan diproduksi.
Monoetanol amin digunakan untuk kebutuhan bahan antara industri kosmetik,
surfaktan, emulsifiers, kebutuhan farmasi, plastisizing agents; gas absorben dan
penghilangan gas H2S dan CO2 dari aliran pemurnian gas alam. Spesifikasi
produk monoetanol amin yang akan diproduksi ditunjukkan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Spesifikasi Monoetanol Amin
Parameter Spesifikasi
Monoetanol Amin, minimum 99,5 (wt.%)
Dietanol Amin, maksimum 0,10 (wt.%)
Trietanol Amin, maksimum 0,00 (wt.%)
Air, maksimum 0,30 (wt.%)
Warna, Pt-Co, maksimum 15 (APHA)
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011
Sifat fisik dan kimia monoetanol amin ditunjukkan pada Tabel 2.6.

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 12

Tabel 2.6 Sifat Fisik dan Kimia Monoetanol Amin


Sifat Fisik dan Kimia Karakteristik
Rumus Molekul C2H7NO
Berat Molekul 61,08 g/mol
Densitas (20oC) 1,02 g/cm3
Viskositas (20oC) 23,2 mPa s
Bentuk Fisik Cair tidak berwarna
Kelarutan Dalam Air (20oC) Larut Sempurna
Titik Didih (1atm) 171oC
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011
2.2.2 Dietanol Amin
Dietanol amin merupakan produk samping yang memiliki nilai jual yang
cukup tinggi. Dietanol amin digunakan untuk kebutuhan bahan antara industri
kosmetik, bahan antara pembuatan resin, surfaktan pada industri tekstil, petroleum
demulsifiers, lilin, pembrsih dan pengkilat, coatings emulsifiers, pelarut minyak
dan inhibitor korosi. Spesifikasi produk dietanol amin yang akan diproduksi
ditunjukkan pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Spesifikasi Dietanol Amin
Parameter Spesifikasi
Dietanol Amin, minimum 99,0 (wt.%)
Monoetanol Amin, maksimum 0,30 (wt.%)
Trietanol Amin, maksimum 0,30 (wt.%)
Air, maksimum 0,15 (wt.%)
Warna, Pt-Co, maksimum 15 (APHA)
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011
Sifat fisik dan kimia dietanol amin ditunjukkan pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Sifat Fisik dan Kimia Dietanol Amin
Sifat Fisik dan Kimia Karakteristik
Rumus Molekul C4H11NO2
Berat Molekul 105,2 g/mol
Densitas (20oC) 1,09 g/cm3
Viskositas (30oC) 389,2 mPa s
Bentuk Fisik Cair tidak berwarna,
putih (25oC)
Kelarutan Dalam Air (20oC) Larut Sempurna
Titik Didih (1atm) 268,5oC
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 13

2.2.3 Trietanol Amin


Trietanol amin merupakan produk samping yang memiliki nilai jual yang
cukup tinggi. Trietanol amin digunakan untuk kebutuhan bahan antara industri
kosmetik, bahan antara pembuatan karet, bahan baku pembuatan sabun, bahan
pendispersi, inhibitor korosi, dan bahan pelembut. Spesifikasi produk trietanol
amin yang akan diproduksi ditunjukkan pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9 Spesifikasi Trietanol Amin
Parameter Spesifikasi
Dietanol Amin, minimum 99,0 (wt.%)
Monoetanol Amin, maksimum 0,30 (wt.%)
Trietanol Amin, maksimum 0,30 (wt.%)
Air, maksimum 0,15 (wt.%)
Warna, Pt-Co, maksimum 15 (APHA)
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011
Sifat fisik dan kimia dietanol amin ditunjukkan pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Sifat Fisik dan Kimia Trietanol Amin
Sifat Fisik dan Kimia Karakteristik
Rumus Molekul C6H15NO3
Berat Molekul 149,2 g/mol
o
Densitas (20 C) 1,13 g/cm3
o
Viskositas (20 C) 9,30 mPa s
Bentuk Fisik Kental tidak berwarna
Kelarutan Dalam Air (20oC) Larut Sempurna
Titik Didih (1atm) 336,1oC
Sumber: Technical Bulletin, Huntsman, 2011
2.3 Proses Produksi
2.3.1 Proses Pembuatan Monoetanol Amin Keseluruhan
Pembuatan etanol amin (Mono-, di-, tri-etanol amin) dengan bahan baku
etilen oksida dengan amonia termasuk reaksi amonolisis, reaksi amonolisis yaitu
reaksi antara ester dengan amonia, sesuai dengan reaksi sebagai berikut:
C2H4O + NH3  C2H7NO (MEA) (II.1)
C2H4O + C2H7NO  C4H11NO2 (DEA) (II.2)
C2H4O + C4H11NO2  C6H15NO3 (TEA) (II.3)
Etilen oksida bereaksi secara eksotermis dengan amonia berlebih pada
temperatur 60 hingga 150ºC dan tekanan 30 hingga 150 bar pada reaktor pipa
(tubular reactor) membentuk tiga produk (mono-, di-, dan tri-etanol amin) dengan

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 14

selektivitas yang cukup tinggi (Tabel 2.11). Temperatur operasi diatas 170ºC akan
menyebabkan buruknya kualitas produk, yaitu menyebabkan warna produk
menjadi tidak stabil. Reaksi berlangsung sangat cepat, waktu tinggal yang
dibutuhkan untuk membentuk produk yaitu 40 menit, dan bisa dipercepat dengan
meningkatkan temperatur atau menambahkan katalis (US patent No5545757,
1996).
Tabel 2.11 Efek Amonia Berlebih Terhadap Selektivitas Etanol Amin
Perbandingan Selektivitas
Molar Mono- Di- Tri-etanol
(Amonia : EO) amin
10 : 1 75 21 4
1:1 12 23 64
Sumber: Kent and Riegl, 2007
Pada proses yang biasa dilakukan, reaksi berlangsung pada fasa cair dan
tekanan yang digunakan pada reaktor disesusaikan dengan tekanan uap amonia
dan etilen oksida. Komposisi produk dipengaruhi oleh perbandingan molar
amonia berlebih terhadap molar etilen oksida, bukan dipengaruhi oleh kandungan
air, temperatur proses, atau tekanan proses.
Untuk alasan keamanan, etilen oksida harus dimasukkan kedalam aliran
amonia. Pada kasus sebaliknya, amonia akan menyebabkan etilen oksida akan
mengalami ledakan karena mengalami pemanasan secara berlebihan.
Proses pembuatan etanol amin terdiri atas 2 jenis proses yaitu proses
anhydrous dan proses aqueous, perbedaan antara proses anhydrous dengan proses
aqueous ditunjukkan pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12 Perbandingan Proses Produksi Etanol Amin
No. Parameter Aqueous Anhydrous
1. Temperatur Mencapai 150oC Mencapai 150oC
2. Tekanan Sekitar 20 bar Mencapai 150 bar
3. Reaksi Eksotermis Eksotermis
4. Proses Proses pemisahan air, Kompresi tekanan
Tambahan NH3 scrubbing, NH3 tinggi
absorption
Sumber: European Comission, 2014
Proses yang akan digunakan pada prarancangan pabrik monoetanol amin
dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun ini menggunakan proses anhydrous.
Industri yang telah berdiri dengan menggunakan proses anhydrous adalah Akzo

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 15

Nobel Co. Ltd yang berada di Swedia dengan kapasitas produksi sebesar 65.000
ton/tahun.
2.3.2 Kondisi operasi
Proses yang digunakan untuk memproduksi etanol amine yaitu dengan
menggunakan suhu sebesar 75oC dan dengan tekanan 40 bar karena pada suhu dan
tekanan tersebut fasa amonia dan etilen oksida berada dalam fasa cair sehingga
dapat bereaksi dengan baik.
2.3.3 Tahapan Proses
a. Tahap Penyimpanan dan Persiapan Bahan Baku
Amonia yang didatangkan dari PT Pupuk Kujang disimpan dalam fasa cair
pada kondisi suhu 30oC dan pada tekanan 20 bar yang disimpan pada tangki
bertekanan, sedangkan untuk etilen oksida yang didatangkan dari PT Polychem
Indonesia Tbk disimpan dalam fase cair pada kondisi suhu 30oC dan tekanan 3 bar
di tangki bertekanan.
Amonia dari tanki penyimpanan kemudian dinaikan tekanannya hingga 20
bar oleh pompa amonia bertekanan selanjutnya amonia bergabung dengan larutan
amonia reycle dari aliran dari separator yang telah ditingkatkan tekanannya juga
menjadi 20 bar menggunakan kompresor.
Etilen oksida dari tangki penyimpanan kemudian ditinkatkan tekanannya
hingga 20 bar kemudian diinjeksikan kedalam aliran amonia (fresh+recycle)
untuk menghindari ledakan etilen oksida, kemudian semua campuran dipanaskan
hingga suhunya 75oC menggunakan heat exchanger seblum masuk ke dalam
reaktor.
b. Tahap Pembentukan Produk
Tahap pembentukan produk ini terjadi pada reaktor pipa (R-01) dengan
perbandingan molar umpan antara amonia dan etilen oksida adalah 10 : 1. Karena
reaksi antara etilen oksida dan amonia merupakan reaksi eksotermis dengan
melepas 125 KJ/mol etilen oksida, maka reaktor harus dijaga temperaturnya
dengan mengalirkan pendingin di shell reaktor agar temperatur di reaktor tetap
pada suhu 75oC pada tekanan operasi sebesar 40 bar. Pada reaktor semua etanol
amin dihasilkan (mono-, di-, dan tri-etanol amin). Distribusi produk antara ketiga
jenis amin yang dihasilkan dapat diatur dengan mengubah perbandingan molar

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 16

amonia : etilen oksida. Dikarenakan perbandingan amonia : etilen oksida yang


digunakan adalah 10 : 1, maka akan menghasilkan selektivitas produk mono-, di-,
dan tri-etanol amin berturut-turut adalah 75%, 21% dan 4% (Tabel 2.11).
c. Tahap Pemurnian Produk
Tahap pemurnian ini bertujuan untuk memisahkan antara umpan yang
masih tersisa dan memisahkan produk. Produk keluar dari reaktor dikirim ke
separator untuk memisahkan amonia berlebih yang digunakan dari produk
(mono-, di-, dan tri-etanol amin), kemudian dilakukan recylce. Aliran keluaran
reaktor memiliki suhu 75ºC dan tekanan 40 bar. Oleh karena itu pada tekanan
rendah amonia terpisah sempurna. Umpan sebelum memasukki separator akan
diturunkan tekanannya menggunakan pompa bertekanan hingga mencapai tekanan
20 bar. Heat exchanger kemungkinan akan dibutuhkan jika fasa amonia pada
tekanan 20 bar masih cair. Umpan sebelum memasukki separator akan melewati
heat exchanger untuk mencapai suhu dimana amonia berubah fasa dari cair
menjadi gas pada tekanan 20 bar.
Dikarenakan proses yang digunakan adalah proses anhydrous atau tanpa
air, maka tidak diperlukan unit pemisahan air. Produk etanol amin (mono-, di-,
dan tri-etanol amin) akan dipisahkan menggunakan menara destilasi. Menara
distilasi yang digunakan berjumlah 2 buah, menara distilasi pertama berfungsi
untuk memisahkan produk monoetanol amin sebagai produk atas dan campuran
di- dan tri-etanol amin sebagai produk bawah, sedangkan menara distilasi kedua
berfungsi untuk memisahkan produk dietanol amin sebagai produk atas dan
trietanol amin sebagai produk bawah.
Menara distilasi yang digunakan yaitu menara distilasi bertingkat dengan
plate shieve tray. Menara distilasi pertama menggunakan suhu diatas titik didih
monoetanol amin yaitu 180oC dan tekanan 1 bar, menara distilasi kedua
menggunakan suhu 275ºC dan tekanan 1 bar. Produk keluar dari separator
memiliki tekanan 20 bar, sebelum memasukki menara distilasi akan diturunkan
tekanannya hingga 1 bar secara bertahap, yaitu dua tahap. Pertama produk akan
diturunkan tekanannya mencapai 5 bar, kemudian diturunkan kembali tekanannya
hingga 1 bar.

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
BAB 2 Deskripsi Proses 17

2.3.4 Diagram Alir Proses


a. Diagram Blok Proses Produksi Etanol Amin
Diagram blok proses produksi etanol amin dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Diagram Block Proses Produksi Etanol Amin

Pra-Rancangan Pabrik Monoetanol Amin dari Etilen Oksida dan Amonia


menggunakan Proses Anhydrous dengan Kapasitas 30.000 MT/Tahun
b. Process Flow Diagram Etanol Amin
Diagram alir proses produksi etanol amin dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Process Flow Diagram Etanol Amine

18

Anda mungkin juga menyukai