Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN LINGKUNGAN TENTANG PENANGANAN AIR

LIMBAH DI KOTA PEKALONGAN

Kebijakan Lingkungan Tentang Air Limbah Tekstil

Peraturan yang mengatur tentang standar baku mutu air limbah tekstil adalah Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 yang dimana memiliki nilai baku mutu sebagai
berikut :

Tabel 1. Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil Periode Peralihan


Kadar Paling Tinggi Beban Pencemar Paling
Parameter
(mg/L) Tinggi (Kg/ton)
BOD 60 6
COD 150 15
TSS 50 5
Fenol Total 0,5 0,05
Krom Total (Cr) 1,0 0,1
Amonia Total (NH3-N) 8,0 0,8
Sulfida (sebagai S) 0,3 0,03
Minyak dan Lemak 3,0 0,3
Ph 6,0 – 9,0
3
Debit Limbah Paling Tinggi 100 m /ton produk tekstil
Sumber Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.16 Tahun 2019

Tabel 2. Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil Keputusan Gubernur Jawa Tengah
BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (kg/ton)
KADAR Pencucian Pengikisan,
NO PARAMETER MAKS Perekatan
Tekstil Kapas, Pemasakan Pemucatan Merseri Pencelupan Pencetakan
(mg/L) (Sizing)
Terpadu Pemintalan (Klering, (Bleaching) sasi (Dyeing) (Printing)
Penenunan Desizing Scouring)
1. Temperatur 38 °C - - - - - - - -
2. BOD5 60 6,00 0,42 0.6 1,44 1,08 0,9 1,2 0,36
3. COD 150 15,0 1,05 1,5 3,6 2,7 2,25 3,0 0,9
4. TSS 50 5,00 0,35 0,5 1,2 0,9 0,75 1,0 0,3
5. Fenol total 0,5 0,05 0,004 0,005 0,012 0,009 0,008 0,01 0,003
Khrom total
6. 1,0 0,10 - - - - - 0,02 0,006
(Cr)
Amoniak
7. total (NH3-N) 8,0 0,80 0,056 0,08 0,192 0,144 0,12 0,16 0,048
Sulfida
8. 0,3 0,03 0,002 0,003 0,007 0,0054 0,005 0.006 0,002
(sebagai S)
Minyak dan
9. 3,0 0,30 0,021 0,03 0,07 0,054 0,045 0,06 0,018
lemak
10. pH 6,0 _ 9,0
Debit Maksimum
11. (m3/ton produk tekstil) 100 7 10 24 18 15 20 6

Sumber Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012


Catatan :
a. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam milligram
parameter per liter air limbah.
b. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam kilogram parameter per ton produk tekstil.
c. Air limbah Blow down boiler, regenerasi ion exchange dan lain-lain apabila terpisah
harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah Golongan. Apabila jadi satu harus memenuhi
Baku Mutu Air Limbah Industri tekstil.

Penanganan Air Limbah Tekstil

Pada permasalahan ini Pemerintah Daerah Jawa Tengah menjelaskan bahwa setiap
penanggung jawab usaha atau kegiatan yang menghasilkan dan membuang air limbah wajib
untuk memiliki IPAL, guna mengolah air limbahnya terlebih dahulu agar sesuai dengan baku
mutu air limbah. Prinsip ini tercermin dalam Perda Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2015
Tentang Pengelolaan Air Limbah pada pasal 8, penanggung jawab usaha atau kegiatan yang
membuang air limbah ke air atau perairan umum wajib memiliki izin pembuangan air limbah.
Izin tersebut salah satunya harus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis seperti
adanya dokumen AMDAL atau UKP-UPL. Tujuan adanya amdal tersebut adalah untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran, sehingga
dampak negatifnya dapat menjadi serendah mungkin.

Teknologi Membran merupakan suatu lapisan tipis yang bersifat permeable atau
semipermeable yang menghalangi unsur-unsur dengan ukuran tertentu untuk melewatinya.
Membran menjadi penghalang yang mengontrol transportasi molekul-molekul, sehingga
terbentuklah permeat yang terbebas dari molekul-molekul pengotor. Performa suatu membran
ditentukan oleh dua faktor sederhana yaitu fluks (kecepatan aliran permeat) dan selektivitas
membran. Membran proses termasuk mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF), nanofiltrasi (NF)
dan reverse osmosis (RO) telah menjadi alat penting dalam pengelolaan air, karena lebih
efisiensi telah terbukti dari teknis dan ekonomis, serta ekologi untuk beberapa waktu
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kiswanto., Rahayu, Nur, L., dan Wintah., 2019, Pengolahan Limbah Cair Batik
Menggunakan Teknologi Membran Nanofiltrasi Di Kota Pekalongan, Jurnal Litbang
Pekalongan, Volume 17, Universitas Teuku Umar, Aceh.
2. Romadhon, Y. A., 2017, Kebijakan pengelolaan air limbah dalam penanganan limbah
batik di Kota Pekalongan, Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2,
Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah.
3. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP NOMOR
5 TAHUN 2014 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH.
4. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH.

Anda mungkin juga menyukai