Anda di halaman 1dari 13

STANDAR TEKNIS

Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah


Kegiatan SPAM Sungai Lesti

3.1 Perhitungan Baku Mutu Air Limbah


3.1.1 Jenis Parameter
Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan SPAM Sungai Lesti terdiri dari air
limbah domestik dan air limbah non domestik. Parameter kunci mutu air limbah
tersebut meliputi pH, BOD, COD, TSS, Minyak dan lemak, Ammoniak, dan Total
Coliform.

3.1.2 Kadar Parameter


Konsentrasi atau kadar parameter mutu air ini merupakan kadar parameter air
maksimum pada air limbah, dengan pendekatan Baku Mutu. Untuk baku mutu air
limbah mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
Nomor P.68/ Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Sedangkan baku mutu air limbah mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan
Usaha Lainnya. Nilai kadar maksimum parameter air sesuai regulasi tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Kadar Parameter Air Maksimum


Kadar Maksimum*
No Jenis Parameter Satuan
Domestik Produksi
1 pH - 6–9 6–9
2 BOD mg/l 30 50
3 COD mg/l 100 100
4 TSS mg/l 30 200
5 Minyak dan lemak mg/l 5 5
6 Ammoniak mg/l 10 1
7 Total Coliform MPN/100ml 3.000 -
Sumber : Permen LHK No P.68/ Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 dan Pergub Jawa Timur No.72 Tahun 2013

3-1
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

3.1.3 Debit
Debit masing-masing air limbah sesuai dengan Neraca Air adalah sebesar
0,0174 l/det untuk air limbah domestik, sebesar 0,9800 lt/det untuk air limbah produksi,
dan jumlah total air limbah dari kegiatan SPAM sebesar sebagaimana ditampilkan
pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2 Debit Air Limbah


No Jenis Air Limbah Debit (l/det)
1 Domestik 0,0167
2 Produksi 0,9800
Limbah total 0,9967
Sumber : Hasil Analisis, 2021

3.1.4 Beban Pencemar Air


Beban pencemar air pada dasarnya menunjukkan besarnya atau massa
polutan yang ada pada badan air tiap satuan waktu. Beban pencemar air dinyatakan
dalam persamaan rumus sebagai berikut :

𝐿 = 𝐶. 𝑄

Keterangan :
L : beban pencemar (mg/det atau kg/hari atau satuan lainnya)
C : konsentrasi parameter (mg/l)
Q : debit aliran (lt/det)
Dengan menggunakan persamaan rumus diatas maka besarnya beban
pencemar air untuk masing-masing parameter air limbah selengkapnya disampaikan
pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Beban Pencemar Air Limbah


Jenis Air BOD COD TSS M&L Amoniak Tota Coli
Limbah (mg/det) (mg/det) (mg/det) (mg/det) (mg/det) (MPN/det)
Domestik 0,521 1,736 0,521 0,087 0,174 52,083
Produksi 49 98 196 4,9 0,98 4.900
Jumlah 49,521 99,736 196,521 4,987 1,154 4.952,083
Sumber : Hasil Analisis, 2021

3.1.5 Baku Mutu Air Limbah Lokal


Perhitungan baku mutu air limbah ini menggunakan pendekatan Neraca Massa
yang dirumuskan dengan persamaan :

(𝐶1 𝑄1 ) + (𝐶2 𝑄2 ) + ⋯ + (𝐶𝑛 𝑄𝑛 ) ∑ 𝐶𝑖 𝑄𝑖


𝐶𝑅 = 𝐶𝑅 =
𝑄1 + 𝑄2 + ⋯ + 𝑄𝑛 ∑ 𝑄𝑖

3-2
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Keterangan :
CR : Konsentrasi rata-rata konstituen untuk aliran gabungan
C1 : Konsentrasi konstituen ke 1
C2 : Konsentrasi konstituen ke 2
Ci : Konsentrasi konstituen ke i
Q1 : Debit aliran ke 1
Q2 : Debit aliran ke 2
Qi : Debit aliran ke i
Perhitungan baku mutu air limbah ini merupakan baku mutu air limbah lokal,
yaitu baku mutu air limbah yang diperuntukkan bagi kegiatan SPAM dengan jenis air
limbah yang berupa air limbah domestik dan air limbah produksi.
Perhitungan konsentrasi rata-rata masing-masing parameter ditampilkan
sebagai berikut ini.
 Konsentrasi rata-rata BOD
(0,500 × 0,0167) + (49 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800
49,50
=
0,9967
= 49,67
 Konsentrasi rata-rata COD
(100 × 0,0167) + (100 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800
99,67
=
0,9967
= 100
 Konsentrasi rata-rata TSS
(30 × 0,0167) + (200 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800
196,50
=
0,9967
= 197,16
 Konsentrasi rata-rata Minyak dan Lemak
(5 × 0,0167) + (5 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800
4,98
=
0,9967
=5
 Konsentrasi rata-rata Amoniak
(10 × 0,0167) + (1 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800

3-3
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

1,15
=
0,9967
= 1,15
 Konsentrasi rata-rata Total Coliform
(3.000 × 0,0167) + (3.000 × 0,9800)
𝐶𝑅 =
0,167 + 0,9800
2.990
=
0,9967
= 3.000
Hasil perhitungan konsentrasi rata-rata masing-masing jenis polutan
selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut ini,

Tabel 3.4 Baku Mutu Air Limbah Kegiatan SPAM Sungai Lesti
No Parameter Satuan Baku Mutu
1 pH - 6–9
2 BOD mg/l 49,67
3 COD mg/l 100
4 TSS mg/l 197,16
5 Minyak dan lemak mg/l 5
6 Amoniak mg/l 1,15
7 Total coliform MPN/100 ml 3.000
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Aliran Limbah Domestik = 0,0167 l/det


- BOD : 30 mg/l
- COD : 100 mg/l
- TSS : 30 mg/l
-M&L : 5 mg/l
- Amoniak : 10 mg/l
- Total coli : 3.000 MPN/100ml Aliran Limbah = 0,9967 l/det
- BOD : 49,67 mg/l
- COD : 100 mg/l
- TSS : 197,16 mg/l
-M&L : 5 mg/l
- Amoniak : 1,15 mg/l
Aliran Limbah Produksi = 0,9800 l/det - Total coli : 3.000 MPN/100ml
- BOD : 50 mg/l
- COD : 100 mg/l
- TSS : 200 mg/l
-M&L : 5 mg/l
- Amoniak : 10 mg/l
- Total coli : 3.000 MPN/100ml

Gambar 3.1 Diagram Aliran Limbah dan Baku Mutu Air Limbah

3-4
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

3.2 Sebaran Air Limbah


3.2.1 Penyebaran Air Limbah di Badan Air
3.2.1.1 Kadar Parameter di Titik Percampuran
Sebaran air limbah merupakan dispersi kadar polutan ke badan air. Untuk
mengetahui sebaran air limbah, terlebih dahulu dihitung besarnya mutu air pada titik
percampuran, yang merupkan percampuran antara debit air limbah dan debit air
sungai. Perhitungan konsentrasi rata-rata pada titik percampuran ini menggunakan
metode Neraca Massa dengan persamaan rumus sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya. Konsep perhitungan konsentrasi rata-rata antara aliran pencemar dan
aliran sungai digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Debit dan Konsentrasi Rata-rata pada Titik Percampuran

Selain debit dan kadar parameter air limbah, data dan informasi yang
dibutuhkan dalam perhitungan konsentrasi rata-rata di titik percampuran adalah debit,
dan kadar parameter air (yang terkena dampak) Sungai Lesti. Data debit air sungai
yang digunakan adalah debit andalan Sungai Lesti sebagaimana yang telah
disampaikan pada bagian Rona Lingkungan Awal, yaitu sebagai berikut.

Table 3.1 Debit Andalan Sungai Lesti


Debit
Bulan 3
m /det l/det
Januari 26,83 26.830
Februari 41,10 41.100
Maret 36,64 36.640
April 12,55 12.550
Mei 6,46 6.460
Juni 3,22 3.220
Juli 1,87 1.870
Agustus 1,12 1.120
September 0,86 860
Oktober 0,50 500
November 1,16 1.160
Desember 42,68 42.680
Sumber : PJT I Malang, 2020

3-5
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Sedangkan kadar parameter air (yang terkena dampak) rata-rata (upstream


dan downstream) adalah sebagai berikut.

Table 3.2 Kadar Parameter Air terkena Dampak pada Sungai Lesti
Jenis Air BOD COD TSS M&L Amoniak Tota Coli
Limbah (mg/det) (mg/det) (mg/det) (mg/det) (mg/det) (MPN/det)
Upstream 4 13,9 673 0,12 0,320 13.800
Downstream 8 27,9 1.172 0,12 0,022 11.200
Rata-rata 6 20,9 922,5 0,12 0,171 12.500
Sumber : PT. Envilab Indonesia, 2021 dan Hasil Analisis

Besarnya kadar parameter pada titik percampuran pada bulan Januari dapat
dilihat pada perhitungan sebagai berikut :
 Konsentrasi rata-rata BOD
(× 26.830) + (× 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967
161.029,5
=
26.830,9967
= 6,002
 Konsentrasi rata-rata COD
(20,9 × 26.830) + (100 × 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967
560.846,667
=
26.830,9967
= 20,903
 Konsentrasi rata-rata TSS
(922,5 × 26.830) + (197 × 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967
24.750.871,6
=
26.830,9967
= 922,473
 Konsentrasi rata-rata Minyak dan Lemak
(0,12 × 26.830) + (5 × 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967
3.224,583
=
26.830,9967
= 0,12
 Konsentrasi rata-rata Amoniak
(0,171 × 26.830) + (1,151 × 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967

3-6
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

4.589,077
=
26.830,9967
= 0,171
 Konsentrasi rata-rata Total Coliform
(12.500 × 26.830) + (3.000 × 0,9967)
𝐶𝑅 =
26.830 + 0,9967
335.337.990
=
26.830,9967
= 12.499,647
Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama, maka besarnya kadar
parameter pada tiap bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 3.3
Minyak & Amoniak Total Coli
BOD (mg/L) COD (mg/l) TSS (mg/l) Lemak (mg/l) (mg/l) (MPN/100ml)
Baku Mutu dan Rona Lingkungan Awal
BMA 3 25 50 1 0,2 5.000
Rona 6 20,9 922,5 0,12 0,171 12.500,000
Hasil Perhitungan
Jan 6,002 20,903 922,473 0,120 0,171 12.499,647
Feb 6,001 20,902 922,482 0,120 0,171 12.499,770
Mar 6,001 20,902 922,480 0,120 0,171 12.499,742
Apr 6,003 20,906 922,442 0,120 0,171 12.499,246
Mei 6,007 20,912 922,388 0,121 0,171 12.498,535
Jun 6,014 20,924 922,276 0,122 0,171 12.497,060
Jul 6,023 20,942 922,114 0,123 0,172 12.494,939
Agt 6,039 20,970 921,855 0,124 0,172 12.491,554
Sep 6,051 20,992 921,660 0,126 0,172 12.489,003
Okt 6,087 21,057 921,057 0,130 0,173 12.481,101
Nov 6,037 20,968 921,877 0,124 0,172 12.491,845
Des 6,001 20,902 922,483 0,120 0,171 12.499,778
Maks 6,087 21,057 922,483 0,130 0,173 12.499,778
Min 6,001 20,902 921,057 0,120 0,171 12.481,101
Rerata 6,022 20,940 922,132 0,123 0,172 12.495,185
Sumber : Hasil Analisis, 2021

3-7
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Aliran Limbah = 0,9967 l/det


- BOD : 49,67 mg/l
- COD : 100 mg/l
- TSS : 197,16 mg/l
-M&L : 5 mg/l
- Amoniak : 1,15 mg/l
- Total coli : 3.000 MPN/100ml

Aliran Sungai = 28.830 l/det Aliran Limbah = 26.830,9967 l/det


- BOD : 6 mg/l - BOD : 6,002 mg/l
- COD : 20,9 mg/l - COD : 20,903 mg/l
- TSS : 922,5 mg/l - TSS : 922,473 mg/l
-M&L : 0,12 mg/l -M&L : 0,120 mg/l
- Amoniak : 0,171 mg/l - Amoniak : 0,171 mg/l
- Total coli : 12.500 MPN/100ml - Total coli : 12.499,647 MPN/100ml

Gambar 3.3 Diagram Konsentrasi Parameter pada Titik Percampuran Aliran Limbah

3.2.1.2 Penyebaran (Dispersi)


Kadar parameter pada titik percampuran selanjutnya terdispersi ke badan air.
Besarnya kadar parameter akan menurun pada jarak tertentu.
 Sebaran BOD
Persamaan rumus yang digunakan dalam perhitungan sebaran BOD adalah :

𝐵 𝐵
𝐿 = �𝐿0 − � 𝑒 −(𝐾1 +𝐾3)𝑡 +
(𝐾1 + 𝐾3 ) (𝐾1 + 𝐾3 )

Keterangan :
L : kadar BOD dalam air (mg/L)
L0 : kadar awal BOD dalam air (mg/L)
B : kebutuhan oksigen dasar (gO2/m3/hari)
K1 : koefisien decay BOD (1/hari)
K3 : koefisien pengendapan BOD (1/hari)
t : travel time (jarak/kecepatan air) (hari)
Nilai kadar awal BOD dalam air (L0) yang dikaji adalah nilai maksium kadar BOD
pada titik percampuran dalam setahun yaitu sebesar 6,087 mg/l. Diketahui
kebutuhan oksigen dasar sebesar 4 gO2/m3/hari, koefisien decay BOD sebesar 0,9
(1/hari), dan koefisien pengendapan BOD sebesar 2 (1/hari). Dengan kecepatan
aliran air sebesar 1,5 m/s, waktu tempuh pada jarak 500 m dari titik percampuran
adalah sebesar 333,33 s (0,0039 hari). Dengan menggunakan persamaan rumus
diatas, maka kadar BOD pada jarak 500 m berkurang menjadi 6,035 mg/l atau
mengalami penurunan sebesar 0,052 mg/l.

3-8
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Dengan menggunakan persamaan rumus yang sama, maka kadar BOD pada
beberapa rentang jarak selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Kadar COD pada Jarak Tertentu dari Titik Percampuran
Jarak Kadar BOD Penurunan BOD
(m) (mg/l) (mg/l)
100 6,076 0,011
200 6,066 0,021
300 6,056 0,031
400 6,045 0,042
500 6,035 0,052
1.000 5,983 0,104
1.500 5,932 0,155
2.000 5,881 0,206
3.000 5,781 0,306
Sumber : Hasil Analisis, 2021

 Sebaran COD
Persamaan rumus yang digunakan dalam perhitungan sebaran COD adalah :

𝐵 𝐵
𝐿2 = �𝐿2𝑜 − � 𝑒 −(𝐾5 +𝐾3 )𝑡 +
(𝐾5 + 𝐾3 ) (𝐾5 + 𝐾3 )

Keterangan :
L2 : kadar COD dalam air (mg/L)
L2o: kadar awal BOD dalam air (mg/L)
B : kebutuhan oksigen dasar (gO2/m3/hari)
K3 : koefisien pengendapan COD (1/hari)
K1 : koefisien decay BOD (1/hari)
t : travel time (jarak/kecepatan air) (hari)
Sebagaimana pada BOD, maka nilai kadar awal COD dalam air (L2o) yang dikaji
adalah nilai maksium kadar COD pada titik percampuran dalam setahun yaitu
sebesar 21,057 mg/l. Diketahui kebutuhan oksigen dasar sebesar 4 gO2/m3/hari,
koefisien decay BOD sebesar 0,9 (1/hari), dan koefisien pengendapan COD
sebesar 0,6 (1/hari). Dengan kecepatan aliran sebesar 1,5 m/s, waktu tempuh
pada jarak yang dikaji (500 m) adalah 333,33 s (0,0039 hari). Dengan
menggunakan persamaan rumus diatas, maka hasil perhitungan dispersi kadar
BOD besarnya kadar COD pada jarak 500 m berkurang menjadi 20,862 mg/l atau
mengalami penurunan sebesar 0,195 mg/l.
Dengan menggunakan persamaan rumus dan model perhitungan yang sama
diatas, maka kadar COD pada beberapa rentang jarak selengkapnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

3-9
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Tabel 3.6 Kadar COD pada Jarak Tertentu dari Titik Percampuran
Jarak Kadar BOD Penurunan BOD
(m) (mg/l) (mg/l)
100 21,018 0,039
200 20,979 0,078
300 20,940 0,117
400 20,901 0,156
500 20,862 0,195
1.000 20,669 0,388
1.500 20,478 0,579
2.000 20,289 0,768
3.000 19,917 1,140
Sumber : Hasil Analisis, 2021

3.2.2 Kondisi Paling Kritis Akibat Variasi Kondisi Biologi


Berdasarkan informasi rona lingkungan awal diketahui bahwa indeks diversitas
plankton-bentos pada wilayah perairan upstream dalam rentang 1,08 – 1,20, dengan
struktur komunitas yang cukup stabil. Sedangkan pada wilayah perairan downstream,
indeks diversitas plankton-bentos berkisar antara 0,75 – 1,69, dengan kondisi struktur
komunitas yang stabil dan cukup stabil.
Adanya perubahan kadar parameter air (BOD dan COD) dapat mempengaruhi
indeks diversitas dan struktur komunitas biota air. Kadar BOD Sungai Lesti sebelum
pada lokasi sebelum titik percampuran adalah 6 mg/l. Dengan adanya pembuangan air
limbah, kadar BOD pada titik percampuran meningkat menjadi 6,002 mg/l (debit pada
bulan Januari), atau meningkat sebesar 0,002 mg/l. Kadar BOD antara sebelum dan
sesudah titik percampuran telah melebihi baku mutu air (baku mutu = 3 mg/l).
Kadar COD sebelum lokasi titik percampuran sebesar 20,9 mg/l, dan pada
lokasi titik percampuran menjadi 20,903 mg/l atau meningkat sebesar 0,003. Baku
mutu air untuk parameter COD adalah 25 mg/l. Jika dibandingkan dengan baku mutu
air, maka kadar COD baik di sebelum titik percampuran maupun setelah titik
percampuran masih memenuhi baku mutu air.
Jika dilihat dari peningkatannya, besarnya peningkatan kadar BOD dan COD di
titik percampuran sangat kecil. Kondisi yang paling kritis terhadap komponen biologi
adalah terjadinya penurunan indeks diversitas biota air karena jumlah taksa dan
kelimpahan individu yang mengalami penurunan.

3.2.3 Penentuan Zone of Initial Dilution (ZID)


Zone of Initial Dilution (ZID) adalah zona di mana organisme, termasuk bentos
dapat terpapar oleh pencemar dengan konsentrasi yang melebihi Baku Mutu Air
secara terus menerus. Kondisi mutu air untuk beberapa parameter pada daerah
uptream belum memenuhi baku mutu, sehingga indeks diversitasnya tidak terlalu
tinggi.

3-10
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

Dengan adanya pembuangan air limbah, kadar beberapa parameter masih


belum memenuhi baku mutu air. Pada wilayah perairan di sekitar titik percampuran ini,
biota air baik plankton-bentos akan terpapar oleh penambahan polutan air limbah dari
kegiatan SPAM, meskipun dengan peningkatan kadar yang sangat kecil. ZID
diprakirakan berada di sekitar lokasi titik percampuran pada hingga jarak 50 m ke
daerah hilir.

3.2.4 Potensi Perpindahan Polutan melalui Proses Biologi, Fisika, atau


Kimiawi
Kadar mutu air dari lokasi titik percampuran selanjutnya terdispersi ke badan air
dan pada jarak tertentu akan mengalami penurunan kadar. Beberapa jenis polutan
akan mengalami transformasi komposisi kimiawinya, sehingga dapat mengurangi
jumlahnya. Salah satu contohnya adalah senyawa nitrogen-organik yang dapat
teroksidasi menjadi nitrat. Proses dekomposisi bahan organik dapat terjadi disebabkan
oleh faktor ekternal, misalnya kegiatan pembuangan air limbah domestik atau residu
pupuk dari kegiatan budidaya pertanian yang masuk ke Sungai Lesti. Penambahan
polutan tersebut akan mendorong terjadinya dekomposisi bahan organik yang lebih
besar, sehingga kebutuhan oksigen untuk proses kimiawi tersebut menjadi meningkat,
dan akibatnya COD juga mengalami peningkatan.

3.2.5 Komposisi dan Kerentanan Komunitas Biologi


Kondisi struktur komunitas biota air sebelum lokasi titik percampuran
(upstream) adalah stabil. Dilihat dari jumlah taksa, zooplankton dan bentos (mikro-
bentos) memiliki jumlah taksa yang relatif kecil dan dengan kelimpahan (individu) yang
sedikit. Kondisi mutu air pada lokasi upstream tersebut rentan terhadap perkembangan
zooplankton dan bentos. Dengan adanya pembuangan air limbah dari kegiatan SPAM
Sungai Lesti telah mengakibatkan perubahan kadar beberapa parameter air di lokasi
titik percampuran. Kondisi ini juga masih rentan terhadap perkembangan zooplankton
dan bentos.

3.2.6 Nilai Penting Badan Penerima Air Limbah terhadap Komunitas


Biologi di Sekitarnya
Sebagaimana telah disampaikan pada kondisi rona lingkungan awal, bahwa di
sekitar lokasi kegiatan tidak ditemukan ekosistem yang memiliki nilai penting, seperti
daerah pemijahan, jalur perpindahan spesies migratori, atau daerah yang memiliki nilai
penting dalam siklus hidup spesies tertentu.

3.2.7 Lokasi Akuatik Khusus


Di sekitar lokasi kegiatan SPAM Sungai Lesti tidak terdapat ekosistem akuatis
khusus seperti daerah kawasan konservasi perairan dan kawasan suaka alam.
Ekosistem akuatik khusus berupa waduk, yaitu Waduk Sengguruh berjarak 3 km, dan
Waduk Karangkates yang berjarak 5 km dari lokasi kegiatan SPAM Sungai Lesti.

3-11
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

3.2.8 Keberadaan atau Potensi Lokasi sebagai Daerah Rekreasi atau


Perikanan dan Lainnya
Di sekitar lokasi kegiatan SPAM Sungai Lesti tidak terdapat lokasi atau daerah
rekreasi, budidaya pertanian, atau kegiatan budidaya yang mendayagunakan atau
menafaatkan Sungai Lesti.

3.2.9 Potensi Dampak Terhadap Kesehatan Manusia


Mutu air Sungai Lesti pada wilayah perairan upstream (sebelum titik
percampuran dengan air limbah) telah melebihi baku mutu air, untuk parameter BOD,
COD, TSS, Amoniak, Klorin Bebas, dan Total Coliform. Dengan adanya pembuangan
air limbah akan terjadi perubahan kadar parameter tersebut, dan dari hasil perhitungan
kadar rata-rata di titik percampuran, parameter tersebut masih belum memenuhi baku
mutu air limbah. Perubahan kadar air yang akan terjadi sangat kecil.
Adanya beberapa parameter yang belum memenuhi baku mutu air limbah
tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia, jika air Sungai Lesti tersebut
digunakan langsung sebagai sumber air bersih tanpa melalui proses pengolahan air,
seperti untuk keperluan MCK. Dampak yang akan ditimbulkan adalah water borne
diease atau penyakit yang disebabkan oleh air antara lain penyakit kulit.

3.3 Sifat Penting Dampak


Penentuan sifat penting dampak menggunakan 6 kriteria sebagaimana dalam
penentuan sifat penting dampak dalam dokumen lingkungan. Penentuan sifat penting
dampak air limbah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.7 Penilaian Sifat Penting Dampak


No Kriteria Penjelasan Penilaian
1 Jumlah manusia yang Jumlah penduduk yang terkena dampak dari Tidak
terkena dampak pembuangan air limbah adalah sangat kecil, dimana Penting
penduduk yang menggunakan air Sungai Lesti untuk
sumber air bersih relatif kecil.
2 Luas persebaran Luas persebaran dampak adalah ZID yang berjarak Tidak
dampak hingga 50 m dari lokasi titik percampuran Penting
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak yang ditimbulkan cukup signifikan Penting
dampak berlangsung karena debit pembuangan air limbah cukup besar.
Waktu pembuangan air limbah dilakukan setiap hari
selama tahap operasi sehingga lamanya dampak yang
berlangsung sangat lama
4 Komponen lingkungan Lingkungan hidup lainnya yang terkena dampak adalah Penting
lain yang terkena lingkungan biologi pada komponen biota air, yang
dampak meliputi plankton-bentos, dan nekton.
5 Kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif, dimana kadar Tidak
pencemar secara alami dapat tergradasi oleh proses Penting
alamiah (dekomposisi, sedimentasi)
6 Berbalik atau tidaknya Dampak perubahan mutu air Sungai Lesti tidak dapat Penting
dampak berbalik sepanjang SPAM Sungai Lesti terus
beroperasi.
Sumber : Hasil Analisis, 2021

3-12
STANDAR TEKNIS
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Kegiatan SPAM Sungai Lesti

3.4 Penetapan Titik Pemantauan Air pada Badan Air


Penetapan titik pemantauan air pada badan air berdasarkan persebaran
dampaknya serta memperhatikan ZIP adalah badan air sejauh 200 m dari lokasi titik
percampuran. Selain itu akan dilakukan pemantauan mutu air pada wilayah perairan
upstream untuk mengetahui perubahan mutu air yang terjadi. Lokasi titik pemantauan
mutu air pada Sungai Lesti diarahkan seperti pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 3.8 Arahan Lokasi Titik Pemantauan Air


No Kode Lokasi Koordinat Keterangan
1 ABA-1 Upstream 8°12'07,17"S; 112°34'12,70"E Sekitar intake
2 ABA-2 Downstream 8°12'05,60"S; 112°34'09,80"E 200 m dari titik percampuran
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Gambar 3.4 Peta Arahan Lokasi Titik Pemantauan Air

3-13

Anda mungkin juga menyukai