Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PADA CV. CIHANJUANG INTI TEKNIK

Disusun oleh :

Nama : Asep Rohendi Wiria Wijatmaka

NIS/NISN : 101513444/0000014680

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KARYA BHAKTI PUSDIKPAL CIMAHI

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri


Judul : Pembuatan Pengecoran Setir Turbine dan Pengelasan Pipa
Turbine (Expantion Joint D 15)
Yang telah dilaksanakan oleh siswa
Nama : Asep Rohendi Wiria Wijatmaka
NIS/NISN : 101513444/0000014680
Program Keahlian : Teknik Pemesinan
Ditulis sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti Ujian Nasional

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI

Ardi Suherman,S.P.d Hadi Tomi


Menyetujui

Kepala Program Keahlian Pimpinan DU/DI


CV. Cihanjuang Inti Teknik

Wangi Novitasari, ST Eddy Permadi

Mengetahui,
Kepala SMK Karya Bhakti Pusdikpal Cimahi

Drs. Sudarsono Mayor

Cpl NRP 1920000570462


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan berkah, rahmat taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penilis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri di CV. Cihanjuang Inti Teknik. Laporan
ini di buat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di dunia
industri. Laporan ini di susun sebagai pertanggung jawaban siswa selama Prakerin dan
berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan
praktik di dunia industri.

Pelaksana Prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan hari kali ini penulis mengucapkan
banyak terimkasih kepada :

1. Bapak Drs. Sudarsono selaku kepala SMK Karya Bhakti Pusdikpal


2. Ibu Wangi Novitasari selaku Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan
3. Bapak Eddy Permadi selaku Pimpinan CV. Cihanjuang Inti Teknik
4. Bapak Ardi Suherman,S.P.d selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik
Kerja Industri
5. Bapak Hadi Tomi selaku pembimbing pada CV. Cihanjuang Inti Teknik
6. Seluruh staff dan karyawan CV. Cihanjuang Inti Teknik
7. Dewan guru atas bimbingan selama penulis belajar di SMK Karya Bhakti Pusdikpal
8. Seluruh karyawan SMK Karya Bhakti Pusdikpal
9. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan praktik kerja industri ini.
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini
yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis megharapkan masukan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempuranya laporan ini di masa mendatang. Akhir
kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan
praktik kerja industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Cimahi, 29 September 2017


Penulis,

Asep Rohendi Wiria Wijatmaka


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembelajaran di SMK di rancang dengan pendekatan berbasis pada
kopetensi, berdekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di
dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada kopetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membeli kopetensi secara tuntas kepada peserta didik yang
mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill). Pembelajara berbasis produksi adalah pembelajaran yang di tekankan
pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan
standar dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di
dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kopetensinya
melelui dunia kerja ini, peserta didik harus melakukan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan persyaratan kopetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian
kejujuran melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu sekolah menengah kejuruan
(SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga
kerja.
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan keahlian profesional sehingga sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja, siswa juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi:
motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin
waktu, dan kerajinan dalam kerja.
1.2 TUJUAN PRAKERIN

Penyelengaraan Prakerin bertujuan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu


tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lampiran kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and match)
antara SMK dan industri.
3. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitan profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadan pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

1. 3 MANFAAT PRAKERIN INDUSTRI

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha / industri atau instansi


dilaksanakan dalam prinsif saling membantu, dan saling melengkapi untuk
keuntungan utama.

Berdasarkan prinsif ini, pelaksanaan Prakerin Kerja Industri (Prakerin)


akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Perusahaan
Cihanjuang inti teknik (CIT/Cintek) adalah perusahaan yang bergerak di
bidang industri yang mampu menghasilkan produk peralatan listrik yang
kompetitif, baik kompetitif dalam segi kualitas maupun dalam segi harga,
pelayanan purna jual-nya di desa cihanjuang, cimahi, bandung, jawa barat.
Direktur CIT, Eddy permadi yang lulusan politeknik mekanik swiss di
bandung pada tahun 1980 dan pernah mengenyam pendidikan lanjutan di
swiss dan jerman mulai merintis industri mesin produksi, pupuk dan
pengecoran logam sejak tahun 1988.

pada awal permulaan dirintisnya usaha industri mesin produksi, pupuk dan
pengecoran logam, tanggal 3 agustus 2000 cihanjuang inti teknik memperoleh
izin usaha yang sah dengan bentuk perusahaan dan tanggal 23 agustus dengan
akte notaris ny. Gina riswara koswara, S.H. nomor 24, memperoleh izin usaha
dengan bentuk badan yaitu perseroan comanditer atau “CV.Cihanjuang inti
teknik”.
Teknologi pembuatan turbin ini di pelajari di luzen , swiss melalui program
alih teknologi dari ENTEC dalam rangka kerjasama ditjen listrik dan
pengembangan energi dengan GTZ. Kini, CV cintek sudah mampu
memproduksi peralatan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH)
mencakup peralatan turbin listrik, alat kontrol (panel) listrik sampai
generatornya dengan memanfaatkan sebanyak mungkin komponen lokal.
Atas upaya memanfaatkan komponen lokal itu, CV Cintek berhasil
memperoleh tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk produk
peralatan PLTMH-nya hingga mencapai hampir 100%.
Produk PLTMH hasil karya cihanjuang inti teknik pun memiliki daya saing
tinggi, baik dari kualitas maupun harga. Terbukti dengan banyaknya pesanan
pembuatan turbin.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi Perusahaan
Energi sebagai sumber pemberdayaan ekonomi masyarakat.
2.2.2 Misi Perusahaan
Produk Hanjuang sebagai penggerak ekonomi pedesaan

2.3 Produk dan Jasa Perusahaan


Jenis turbin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) hasil
karya CV Cintek :
a) Propeler Open Flume
Turbin tipe Open Flume biasanya digunakan untuk aliran air yang
memiliki perbedaan ketinggian kurang dari 8 meter dengan
kemampuan membangkitkan listrik sampai dengan 100 KW bahkan
lebih.

Gambar 2.3.1 Turbin Open Flume

Turbin Celup Propeller merupakan turbin relatif kecil untuk aliran air
yang memiliki perbedaan ketinggian sekitar 3 meter. Tipe turbin Celup
Propeller ini mudah dipindah-pindahkan dan memiliki kapasitas
pembangkitan sebesar 100watt.

Gambar 2.3.2 Turbin Open Flume

o Propeler Open Flume


o Propeler Open Flume : TC -60
o Propeler Open Flume : Of.125

 Turbo Propeler
Turbin tipe Propeller Tubular biasanya digunakan untuk membangkitkan
listrik dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian (head) sekitar 14
meter dan mampu membangkitkan listrik sebesar 70 KW
Gambar 2.3.3 Turbin Turbo Propeler

 Turbin Cross Flow


Turbin tipe Cross Flow biasanya digunakan untuk membangkitkan energi
listrik dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian 8 meter sampai
30 meter dan mampu membangkitkan listrik hingga 52,5 Kw

Gambar 2.3.4 Turbin Cross Flow

Pengalaman kerja pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro


(PLTMH) menggunakan turbin kami tersebar di hampir sebagian pulau-pulau
besar wilayah Indonesia, antara lain :
Gambar 2.3.5 Peta Pembangunan PLTMH CIhanjung Inti Teknik

 Sumatera
o Sumatera Utara
o Jambi
 Jawa & Bali
o Jawa Barat
o Cianjur
 Tasikmalaya
o Jawa Tengah
 Klaten
 Kalimantan
 Sulawesi
 NTB & NTT
 Papua

Penggunaan Turbin produksi Kami pun telah diimplementasikan di luar negeri,


antara lain :
 Timor Leste
 Bucholz – Swittzerland
 Tajikistan
 Jerman
 Rusia
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR
Eddy Permadi

MANAGER UMUM
Erri Eriadi

KEUANGAN
Rosmawati

ADMINISTRASI UMUM
MANAGER M Sanusi MANAGER
Ir. Nurhata Ir. Wahyu

DOK KEHUMASAN DIV MAKANAN DIV MAKMIN DIV MINUMAN


Gita R Leni L Sri L TRADISIONAL
Sapuroh Komalawati

DIVISI TEKNIK DIV R&D DIV LAB &


Harmoko Eko S DIKLAT
KEM RENTENG
Sutarya
Lis Susanti
DIV ENGINERING DIV ELETRICAL
DIV SURVEYOR Hadi Tomi Dadan Mardian
Asep Magnus KEMASAN TRADISIONAL

Marvah
DIV MICROHYDRO
Asep Kasdiawan
BAHAN BAKU PRODUKSI MARKETING

Solahudin Ine Mariani Riwiyadi


Gambar 2.4.1 Struktur Organisasi
Perusahaan
Struktur Organisasi
2.5 Kedudukan Dan Letak CV. Cihanjuang Inti Teknik

Nama Perusahaan : CV. CIHANJUANG INTI TEKNIK


Nama Pemilik : Edi Permadi
Alamat Perusahaan : Jl. Cihanjuang 204 Cimahi 40513
Telpon/Fax : 022-6640814
Website : www.hanjuang.co.id

Akte Notaris : Gina Koswara Riswara S.H.


Nomor Pengesahan : tanggal 23 agustus 2005
No. Depkumham : 543065
Izin Usaha Industri : 503.10/007/096 -Dispenmo/07
No. TDP : 102832900177
No. HO : 503.2/307/1140-Dispenmo/06
No. SIUP : 503.4/144/1144-Dispenmo/06
Alamat Unit Produksi : Jl. Cigadung Raya Timur No.107, Bandung
Telpon. 022-2506640, Fax. 022-2501159.
2.6 Uraian kerja (Job Description) pegawai pada perusahaan

DIREKTUR:

1. Bertindak sebagai Penanggungjawab perusahaan


2. Memimpin seluruh aktifitas perusahaan
3. Sebagai pengambil kebijakan-kebijakan puncak perusahaan

MANAGER

1. Bertindak sebagai wakil Direktur


2. Pelaksana komando lapangan
3. Memimpin dan mengawasi seluruh divisi
4. Perwakilan duta perusahaan
5. Sebagai pelaksana birokrasi intern ekstern

ADMINISTRASI UMUM

1. Pelaksana administrasi dan tata usaha perusahaan


2. Sebagai pelaksana tata birokrasi
3. Pelaksana persuratan ekstern intern
4. Pengarsipan seluruh dokumen perusahaan

KEUANGAN TEKNIK

1. Mengatur arus lalu lintas keuangan Divisi Teknik


2. Mempersiapkan biaya-biaya operasional
3. Mempersiapkan laporan kepada manager

KEUANGAN MAKANAN DAN MINUMAN

1. Mengatur arus lalu lintas keuangan Divisi Makmin


2. Mempersiapkan biaya-biaya operasional
3. Mempersiapkan laporan kepada manager

DIVISI TEKNIK

1. Mempersiapkan draft produksi


2. Membuat design suatu produk
3. Melaksanakan produksi
4. Membuat laporan produksi
5. Melakukan riset-riset produk terbaru

Bagian Surveyor ; Melakukan peninjauan tempat yang akan dijadikan proyek

Bagian Machining ; Melaksanakan proses produksi sesuai dengan design

Bagian Assemblying ; Melaksanan asembler dari semua bagian hingga siap


kirim

Bagian QC ; melakukan cek ricek sebelum produk dikirim kekonsumen

DIVISI MAKANAN DAN MINUMAN

1. Memproduksi minuman instan khas Jawa Barat “Hanjuang”


2. Melaksanakan proses produksi dari bahan mentah hingga siap jual
3. Melakukan riset produk baru

Bagian Produksi : Melaksanakan proses produksi

Bagian QC : Melaksanakan pemeriksaan dan cek sesuai standar


perusahaan
Bagian Gudang : Menyimpan barang siap jual dengan sisten FIFO (First In
First Out )

Bagian Marketing : Mengelola, melayani konsumen dan meningkatkan


dan membuka pasar

2.6. Tata Tertib dan Peraturan Perusahaan

1. Setiap karyawan harus mematuhi pengumuman – pengumuman yang


ditempatkan atau ditempel di papan pengumuman atau di ruangan kerja
dan memeliharanya dengan baik.

2. Segera melapor kepada perusahaan apabila terjadi perubahan status


seperti :

3. Permohonan izin untuk meninggalkan pekerjaan, harus diajukan


sebelumnya kepada perusahaan secara tertulis dan keputusannya
berdasarkan pertimbangan perusahaan.

4. Pada waktu jam kerja dimulai semua karyawan harus sudah berada di
tempat kerja 10 menit sebelum jam kerja dimulai.
5. Mematuhi dan melaksanakan segala peraturan perusahaan sebaik-
baiknya.

6. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik, rajin, jujur, tertib,


cermat, penuh tanggungjawab, pengabdian, dan kesadaran demi
kepentingan perusahaan.

7. Karyawan wajib memulai dan mengakhiri pekerjaan sesuai waktu kerja


dengan tertib.
8. Meninggalkan tempat kerja harus setelah ada tanda berakhirnya waktu
kerja, tidak diperbolehkan bergerombol/antri sebelum waktunya.

9. Setiap karyawan sebelum melaksanakan pekerjaannya (masuk, istirahat


dan pulang kerja) wajib untuk mengabsen/mengetokkan kartu. Jika
karyawan tidak/belum mengabsen/mengetokan kartu, dianggap
mangkir/alpa. Dilarang mengabsen/mengetokan kartu orang lain
dan bila ketahuan maka akan dikenakan sanksi sebagai kesalahan.

10. Karyawan yang tidak masuk karena sakit harus segera memberitahukan
kepada perusahaan dengan melalui bagian personalia pada hari itu
atau selambat-lambatnya satu hari berikutnya.

11. Memelihara dan menciptakan kerjasama/suasana kerja yang baik antar


bagian, baik dalam hubungan horizontal maupun vertikal.

12. Bertindak dan bersifat tegas, adil, bijaksana terhadap bawahan dan
senantiasa membimbing dan mendorrong bawahannya untuk
meningkatkan prestasi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

13. Menjaga dan memelihara barang – barang milik perusahaan dengan


sebaik-baiknya.
14. Mematuhi jam kerja yang berlaku di perusahaan.
15. Karyawan diwajibkan memakai pakaian seragam yang telah ditentukan
dan memakai tanda pengenal.

16. Pada waktu jam kerja karyawan tidak diperbolehkan memakai sandal.

17. Karyawan diwajibkan menjaga dan menyimpan rahasia perusahaan


dengan baik.
18. Pengawasan pelaksanaan kegiatan selama jam kerja menjadi
tanggungjawab atasannya masing – masing.

19. Karyawan yang tidak masuk kerja karena alasan apapun, diwajibkan
untuk memberitahukan kepada atasannya dan bagian personalia dan
apabila tidak ada pemberitahuan dianggap alpa/mangkir. Karyawan yang
tidak masuk karena sakit yang lamanya lebih dari 1 (satu) hari, maka
kepada karyawan yang bersangkutan diwajibkan menyerahkan surat
dokter yang sah.

20. Karyawan yang tidak masuk kerja 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa
keterangan yang sah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dianggap
mengundurkan diri tanpa syarat apapun.

21. Membayar ganti rugi karena kehilangan atau kerusakan barang milik
perusahaan yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaiannya, besarnya
ganti rugi diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.

22. Bilamana karyawan yang satu dengan karyawati yang lain menikah
dalam satu pabrik, maka dianjurkan salah satu dari keduanya untuk
mengundurkan diri secara baik – baik dari perusahaan.

23. Karyawan tidak dibenarkan melakukan perbuatan – perbuatan sebagai


berikut :

a. Terlambat masuk kerja pada jam yang ditentukan.


b. Berpakaian tidak sopan atau berbuat/bertindak yang kurang sopan.
c. Bercakap-cakap/bersenda gurau dengan sesama teman yang
memungkinkan dapat menghambat pekerjaan.
d. Menghisap rokok, makan pada saat bertugas/waktu kerja dan
buang air besar/kecil pada tempat yang telah disediakan.
e. Membaca koran, majalah atau buku cerita pada waktu kerja di
tempat kerja.
f. Meninggalkan tempat kerja pada jam kerja tanpa izin dari atasan
yang berwenang.
g. Istirahat melebihi batas waktu yang ditentukan.
h. Melakukan pemerasan, penganiayaan, mengancam/intimidasi,
menghasut atau perbuatan lain yang merugikan orang lain atau
perusahaan.
i. Berkelahi di tempat kerja.
j. Mabuk atau minum minuman keras, narkotika dan obat terlarang
dan sejenisnya.
k. Melakukan penyuapan atau menerima uang yang seharusnya tidak
diterima.
l. Menggunakan fasilitas/alat – alat perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
m. Melakukan pemogokan, demonstrasi, rapat gelap, menulis tulisan
apapun atau menempel plakat di lokasi pabrik tanpa seizin
pimpinan perusahaan.
n. Bekerja pada perusahaan lain tanpa izin dari pimpinan perusahaan.
o. Berjudi atau permainan sejenis judi di lingkungan perusahaan.
p. Melakukan perbuatan – perbuatan yang bertentangan dengan
kesusilaan dan menganggu ketertiban umum maupun kebiasaan –
kebiasaan yang tidak baik.
q. Membawa senjata tajam atau benda lain sejenis senjata atau dapat
dipergunakan sebagai senjata di dalam lingkungan perusahaan.
r. Melakukan pergantian shift/jam kerja antar karyawan tanpa seizin
pimpinan atau atasannya.
s. Menyalahgunakan wewenang yang dapat merugikan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
t. Melakukan kegiatan usaha dagang atau sejenisnya, baik secara
resmi maupun sambilan di lingkungan perusahaan.
u. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apapun dalam
melaksanakan tugas untuk keperluan pribadi atau pihak lain.
v. Melakukan suatu tindakan sengaja atau tidak sengaja yang dapat
merugikan perusahaan.
w. Melakukan propaganda, mengadu domba dan menghasut sesama
karyawan, yang merugikan dan membahayakan perusahaan,
masyarakat, dan negara.
x. Membawa barang – barang/alat – alat milik perusahaan tanpa izin
atasannya.
y. Karyawan laki – laki dilarang berambut gondrong, bertato,
memakai anting atau asesoris lain yang tidak pantas untuk dipakai.

2. Keluar masuk perusahaan diharuskan melalui jalan yang telah ditentukan


dan memakai tanda pengenal yang telah disediakan perusahaan.

3. Tanpa izin perusahaan, tidak diperkenankan membawa barang – barang


yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

4. Pada waktu jam kerja tidak dibenarkan menerima tamu yang tidak ada
hubungan dengan pekerjaan, kecuali ada izin dari pimpinan perusahaan
atau atasannya atau petugas yang ditunjuk (dianjurkan pada jam
istirahat).

5. Dilarang membawa tas, jacket, bungkusan dan lainnya.

Tidak Masuk Kerja

1. Karyawan yang tidak masuk kerja karena keperluan yang mendesak, harus
menyerahkan sekurang – kurangnya surat keterangan RT dan RW (hanya
diperkenankan 1 hari).
2. Bilamana karyawan sakit harus menunjukkan surat keterangan dokter yang
sah.

3. Jika keadaan yang sangat mendesak, sehingga karyawan tidak sempat


meminta izin terlebih dahulu kepada perusahaan, maka diberikan 1 hari
sejak masuk kerja untuk menyampaikan surat keterangan kepada
perusahaan.

4. Bila dalam satu bulan jumlah tidak hadirnya (mangkir) sebanyak 7 hari
berturut – turut, dan lima hari berturut – turut tanpa keterangan yang jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan, karyawan tersebut dapat diproses PHK.

Menjaga Kualitas dan Kuantitas Hasil Produksi

Untuk menjaga dan memelihara kualitas dan kuantitas hasil produksi karyawan
diharuskan memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1. Menjaga, memelihara dan menguunakan alat - alat/ perlengkapan maupun


barang milik perusahaan dengan sebaik – baiknya serta dengan penuh
tanggung jawab.

2. Apabila mengetahui adanya kerusakan pada alat – alat atau perlengkapan


atau barang – barang milik perusahaan, segera memberitahukan kepada
pimpinan atau petugas yang ditunjuk untuk segera memperbaiki dengan
sebagaimana mestinya.

3. Menjaga dan memeriksa barang – barang dengan sebaik – baiknya


sebelum dipergunakan.
4. Tidak merubah alat – alat/perlengkapan yang menyebabkan menurunnya
kualitas dan kuantitas hasil produksi karena kerusakan alat – alat atau
perlengkapan, hendaknya segera dilaporkan kepada pimpinan untuk
diperbaiki sebagaimana mestinya.

5. Agar diupayakan seefisien mungkin penggunaan bahan baku, bahan


penolong, air, listrik, solar dan energi lainnya.

LAMPIRAN

WAKTU / JAM KERJA RESMI

Hari Senin sampai dengan Jum’at

1. Masuk Kerja Hari Senin Jam 08.00 Wib s.d Jam 17.00 Wib
2. Masuk Kerja Hari Selasa s.d Hari Jum’at Jam 07.30 Wib s.d. Jam 16.30
Wib

WAKTU / JAM ISTIRAHAT (Sholat, makan siang)

Setiap Hari Kerja mulai jam 12.00 WIB s.d 13.00 WIB

WAKTU / JAM KERJA LEMBUR

1. Senin mulai s.d Jum’at jam 6.00 s.d 7.30 Wib


2. Hari Sabtu dan Minggu 08.00 s.d 15.00 Wib

Tata Tertib Magang :

Peserta Magang, PKL di wajibkan untuk mengisi absensi ( memakai mesin


absensi ) pada waktu akan melaksanakan kegiatan ( masuk ) maupun
pulang sesuai dengan formulir yang telah d sediakan oleh
CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK, Formulir absensi tersebut di
tempatkan di sebelah ruang Outlet.

1. Jam kerja : hari senin Pkl 08.00 – 17.00


hari selasa – jum’at Pkl 07.30 – 16.30

Istirahat pkl 12.00 – 13.00

2. Peserta yang berhalangan hadir pada kegiatan magang, PKL di haruskan


memberikan informasi secara lisan melalui telepon atau langsung kepada
pembimbing lapangan, perusahaan memberikan toleransi ketidakhadiran
dengan kabar maksimal 2 hari tidak termasuk ijin sakit.

3. Para peserta di wajibkan memakai pakaian seragam kerja lapangan ( jas lab)

4. Bagi peserta magang PKL selama bekerja dilarang merokok.

5. Peserta magang harus mengikuti seluruh kegiatan di lapangan sesuai dengan


arahan pembimbing lapangan, membuat jurnal kegiatan harian dan membuat
laporan lengkap pada pelaksanaan magang.

6. Seluruh peserta di haruskan untuk menjaga keamanan, kebersihan dan


ketertiban di lingkungan CV.CIHANJUANG INTI TEKNIK.

7. Apabila diantara para peserta magang, PKL tidak mentaati peraturan


tersebut, maka yang bersangkutan di kenakan sanksi dengan tidak boleh
megikuti magang, PKL.

8. Peserta magang, PKL harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitar


perusahaan
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik
Lokasi yang digunakan sebagai tempat praktik adalah CV.
Cihanjuang Inti Teknik Jl.Cihanjuang 204 Cimahi 40513. Dan praktik
ini dimulai dari 04 Juli 2017 sampai dengan 29 September 2017 pada
jam praktik senin dari jam 08.00 sampai dengan 17.00 WIB, selasa
sampa dengan jum’at 07.30 sampai dengan 16.30 WIB.
3.1.1 Bahan Dan Alat
a. Bahan

Gambar.1 Tanah merah Yogyakarta


Bahan untuk membuat cetakan setir turbine

Gambar.2 Cetakan Tanah Bagian Bawah


Gambar.3 Expantion Joint D 15
Bahan benda kerja untuk pengelasan

Gambar. 4 Alumunium Bekas


Bahan untuk isi cetakan setir turbine
Gambar. 5 Cetakan Tanah Setir Turbine bagian bawah

b. Alat

Gambar. 6 Tungku Peleburan atau pencairan Almunium

Gambar. 7 Sekop untuk merapihkan tanah dan memasukan


tanah kedalam cetakan setir turbine
Gambar. 8 Gayung Stainlees untuk mwmasukan alumunium yang
sudah cair pada cetakan tanah setir turbine

Gambar. 9 Mesin Las AC/DC


merupakan mesin las pembangkit yang digunakan didalam
pengelasan. Pemilihan arus AC/DC biasanya tergantung pada
jenis logam yang akan dilas.
Gambar. 10 Cable Adapter (connecting)
Connecting digunakan untuk mengikat atau meyambung
kabel las dan selang gas menuju stang las.
Gambar. 11 Elektroda bergungsi sebagai pembangkit busur
nyala selama dilakukan pengelasan.

Gambar. 12 Stang Las (Welding Torch) berfungsi untuk


menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan
perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan.
Gambar. 13 Tabung Gas Lindung
Tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan
helium.

Gambar.14 Perlengkapan Las Argon yang digunakan seorang juru


las.

3.2 Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Praktik


Faktor pendukung
Pekerjaan akan lebih mudah dan cepat dikarenakan peralatan sudah
lengkap dan karyawan yang ramah baik dan disiplin serta pembingbing yang
selalu mengayomi dalam pekerjaan dan apabila aliran listrik ada tenaga
cadangan mesin Diesel meskipun tidak tahan kuat lama.
Faktor penghambat
Sering terjadi aliran listrik kerusakan gardu sehingga membuat pekerjaan
menjadi tertunda.
3.3 Laporan Kegiatan Harian
Proses Pengecoran Setir Turbine

a) Pertama-tama siapkan alat-alat dan bahan praktik yang digunakan


b) Siapkan bak pelebur almunium (kompor) dan gas LPG
c) Kemudian masukan bahan almunium kedalam bak pelebur almunium
d) Biarkan bahan almunium mendidih hingga mencair
e) Sambil menunggu bahan almunium mencair, siapakan cetakan yang
akan di gunakan
f) Setelah siap dan bahan almunium sudah mencair, Tuangkan cairan
almunium yang sudah mencair kedalam cetakan yang sudah disiapkan
tadi hingga proses penuangan cairan almunium rata
g) Tunggu hinnga almunium menjadi padat pada cetakan
h) Setelah itu pisahkan almunium yang sudah terbentuk dengan cetakan
i) Kemuadian bersihkan almunium tersebut

(A) (B) (C)


(D) (E)

(F) (G)

Keterangan :
a. Proses pemanasan bak (kompor)
b. proses peleburan almunium
c. persiapan cetakan
d. proses pemasukan cairan almunium ke cetakan
e. proses pengeringan almunium
f. proses pemisahan almunium dengan cetakan
g. proses pemberesihan

Proses pengelasan las argon pada benda kerja Expantion Joint D 15


1. siapkan peralatan las argon dan perlengkapan las argon
2. pengecekan kondisi komponen perangkat las
3. menghubungkan paket selang ke mesin las juga sambungan air
pendingin dan gas
4. menghubungkan kabel massa ke mesin dan klem massa ke meja
atau benda kerja
5. memilih polaritas pengelasan untuk pengelasan dan baja paduan-
paduan diarahkan ke arus searah
6. hubungkan konektur daya utama. Pastikan catu daya ini sudah
tersambung dengan mesin
7. hidupkan daya utama lalu bukalah katup gas. Setelah itu, stel aliran
gas yang ingin dikeluarkan
8. lakukan uji coba terhadap benda kerja terlebih dahulu. Caranya
yaitu nyalakan busur kemudian lakukan penyetelan kuat arus yang
sesuai.

a. Bagian yang harus di las b. Proses Pengelasan dengan


gerakan jigjag
C. Hasil Pengelasan dengan gerakan jigjag
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil selama praktik kerja industri
lapangan di CV. Cihanjuang Inti Teknik penulis banyak mendapatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal bagi penulis nanti
memasuki dunia usaha/industri. Praktik Kerja Lapangan sangatlah
penting bagi siswa untuk mencari pengalaman dalam bekerja di dunia
industri. Ilmu yang penulis pelajari di sekolah sangat berguna dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
Pada proses pembuatan Setir Turbine, penulis mendapat simpulan
bahwa selama proses pengerjaan setiap proses pekerjaan harus teliti
dalam setiap pengerjaan seperti keselamatan kerja, mengukur benda
kerja, dan harus presisi sesuai ukuran pada gambar.
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Sekolah
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk sekolah adalah:
1. Pemantauan siswa oleh pihak sekolah sudah baik, tetapi lebih baik lagi
jika pihak sekolah melakukan pemantaun lebih sering, agar pihak
sekolah mengetahui sejauh mana perkembangan siswa di tempat PKL.
2. Peningkatan kompetensi di sekolah sudah cukup baik, akan lebih baik
lagi jika lebih fokus dalam meningkatkan kompetensi yang sesuai
dengan bidang kejuruannya yang dibutuhkan industri.
3. Perlengkapan praktik di sekolah sudah cukup baik, akan lebih baik lagi
jika alat-alat praktik lebih terstandar sesuai standar dengan standar
dunia industri, agar siswa lebih terbisa dalam penggunaan alat-alat
tersebut.
4.2.2 Saran Untuk Industri
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk
industri/perusahaan adalah :
1. Pengawasan di tempat praktik sudah baik, lebih baik lagi jika siswa
yang sedang melaksanakan praktik dipantau lebih ketat, untuk
meminimalisir kesalahan kerja.
2. Penyediaan alat keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
selama praktik sudah cukup lengkap. Diharapkan agar lebih
melengkapi persediaan K3 yang sekiranya belum tersedia di
pabrik.
3. Mesin-mesin yang sudah tidak berfungsi dengan baik, sebaiknya di
benarkan / diganti membeli mesin yang baru.
4. Bisa memberikan kesempatan kerja bagi siswa jika telah lulus.
5. Diharapkan dapat kembali menerima siswa SMK Karya Bhakti
Pusdikpal untuk PKL ditahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://cink-hydro-energy.com/id/turbin-crossflow/sejarah
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai