Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
BAB 1. PENDAHULUAN
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, bahwa
setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan yang memuat rencana pengembangan
pelabuhan dengan rencana pengembangan wilayah, maka dalam penyusunan Rencana Induk Pelabuhan
harus memperhatikan rencana tata ruang dan wilayah baik di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi.
Mengenai peran penting pelabuhan dalam mendukung kelancaran sistem transportasi sehingga setiap
pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencana terpadu,
tepat guna, effisien dan berkesinambungan.
1.2.1 Maksud
Seperti yang telah dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), maksud dari pekerjaan ini yaitu
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku Provinsi Jambi dimana hasil dari pekerjaan jasa
konsultansi ini adalah sebagai upaya untuk menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan
pengembangan Pelabuhan Talang Duku sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan
secara terstruktur, menyeluruh dan tuntas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliharaan pelabuhan yang
sudah terbentuk.
Berdasarkan pemahaman terhadap maksud pekerjaan yang telah disampaikan diatas, tahapan kegiatan
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan diharapkan dapat memenuhi tahapan kegiatan yang meliputi :
LAPORAN PENDAHULUAN
1
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
Penyusunan pedoman pengembangan dan pembangunan pelabuhan yang terstruktur,
menyeluruh dan tuntas yang akan digunakan sebagai dasar atau acuan dalam kegiatan
selanjutnya.
Konstruksi atau pembangunan sesuai dengan dokumen perencanaan serta metode konstruksi
dapat dijalankan.
Operasional dan pemeliharaan sebagai bagian dari pengelolaan pelabuhan.
Pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliharaan pelabuhan yang sudah
terbentuk.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan pekerjaan seperti yang tercantum dalam KAK adalah sebagai acuan dalam
pelaksanaan penanganan Pelabuhan Talang Duku, sehingga kegiatan pembangunan yang ada dapat
optimal dalam mengurangi permasalahan yang timbul pada waktu operasional pelabuhan.
Berdasarkan uraian tujuan diatas dapat dipahami, bahwa tujuan utama yaitu sebagai acuan dalam
pelaksanaan penanganan Pelabuhan Talang Duku, serta dari tujuan tersebut dapat dipakai sebagai
petujuk bagi konsultan, yang memuat masukan azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan dan diinterprestasikan dalam melaksanakan tugas dengan baik dari pemberi kerja.
1.3.1 Persiapan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Konsultan harus mempelajari secara seksama Kerangka Acuan
Kerja sebagai pedoman pekerjaan, dan selanjutnya menyusun Rencana Kerja yang mencakup:
Inventarisasi data dan informasi meliputi data yang diperoleh melalui studi kepustakaan/literatur (data
sekunder) dan melalui survey lapangan (data primer) berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait
maupun masyarakat di lokasi pekerjaan, meliputi:.
LAPORAN PENDAHULUAN
2
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
1) Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah yang berkaitan dengan program pemerintah dalam
rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), Tatrawil dan Tatralok, dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman dalam lingkup
wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota yang mencakup transportasi jalan raya, transportasi jalan
rel dan transportasi laut yang masing-masingnya terdiri dari sarana dan prasarana yang saling
berinteraksi membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu
dan harmonis, guna menunjang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
2) Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah yang ada, meliputi:
a) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota (jika telah ada);
3) Informasi mengenai daerah-daerah yang termasuk MP3EI, kawasan ekonomi khusus serta kawasan
strategis pembangunan nasional lainnya sesuai dengan rencana pemerintah:
4) Informasi mengenai daerah khusus, daerah rawan bencana, daerah tertinggal dan pulau terluar
a) Kependudukan;
c) Peta tematik wilayah perencanaan yang terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan;
d) Data status untuk berbagai peruntukan lahan di lokasi rencana pelabuhan; dan
e) Data meteorologi dan klimatologi (suhu udara, kelembaban, arah angin dan kecepatan angin,
curah hujan).
a) Dokumen terkait kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu serta
kawasan strategis pembangunan nasional lainnya:
LAPORAN PENDAHULUAN
3
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
b) Hasil studi atau perencanaan pengembangan pelabuhan yang terkait;
c) Hasil studi atau rencana pihak-pihak swasta/investor terhadap area tertentu di kawasan
pelabuhan; dan
d) Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana pembangunan
pelabuhan.
9) Data tentang lingkungam hidup dari hasil studi lingkungan sekitar wilayah pelabuhan (apabila ada)
Konsultan melakukan telaah awal sebelum peninjauan lapangan dan hasil telaah awal tersebut dilengkapi
kembali setelah peninjauan lapangan. Dalam telaah awal ini, diperoleh gambaran umum wilayah
perencanaan sehingga dalam pelaksanaan peninjauan lapangan telah terdapat gambaran umum rencana
pembangunan pelabuhan dan tatanan kepelabuhanan di wilayah terkait. Dalam hal ini, Konsultan juga
melakukan telaah awal beberapa aspek teknis yang paling mendasar, yaitu: topografi lokasi/kawasan,
bathimetri, cuaca, arah dan kecepatan angin, alur pelayaran dan kawasan perairan.
Konsultan melaksanakan peninjauan/survey pendahuluan guna melakukan observasi dan penggalian data
secara lebih mendalam terhadap wilayah perencanaan, khususnya lokasi rencana pembangunan
pelabuhan.
3) Pengamatan aspek teknis lokasi rencana pembangunan pelabuhan (topografi, ketersediaan lahan,
kondisi cuaca, arah dan kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi, dan lain-lain);
4) Pengamatan aspek operasional pelabuhan, jalur pelayaran, kebutuhan peralatan SBNP dan lain-lain);
6) Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada tahap inventarisasi data pada awal
kegiatan.
Setelah dilakukan telaah awal dan survey pendahuluan ( reconnaisance survey), selanjutnya Konsultan
harus melakukan Survey Lapangan, yang terdiri dari beberapa kegiatan.
1) Survey Topografi
LAPORAN PENDAHULUAN
4
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
Pengukuran Topografi seluas 75 Ha dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana pelabuhan dan
bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah daratan pada lokasi rencana pembangunan
pelabuhan.
2) Survey Bathimetri
Pengukuran Bathimetri seluas 500 Ha dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana pelabuhan dan
bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah perairan pada lokasi rencana pembangunan
pelabuhan.
3) Survey Hidro-oseanografi
Maksud pengamatan pergerakan pasang surut adalah untuk menentukan kedudukan air
tertinggi, duduk tengah dan air terendah yang dicapai maupun kedudukan LWS.
b) Pengukuran Arus
Pekerjaan survey permintaan jasa angkutan laut dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
kondisi/karakteristik jasa angkutan laut yang diperlukan untuk analisis kebutuhan
pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan, yang meliputi:
LAPORAN PENDAHULUAN
5
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
Pekerjaan identifikasi dampak lingkungan hidup merupakan identifikasi awal kemungkinan timbulnya
dampak pada lokasi pelabuhan dan sekitarnya akibat penyelenggaraan operasi pelayaran, yang
meliputi:
a) Kajian hidro-oseanografi dalam pembuatan dan penetapan arah arus dan gelombang di lokasi
rencana pelabuhan untuk penetapan arah/posisi dermaga;
b) Kajian alur dan kawasan keselamatan pelayaran (turning basin area);
c) Evaluasi jenis fasilitas pelabuhan yang dibutuhkan sampai dengan rencana pembangunan tahap
akhir (ultimate phase);
d) Analisis prakiraan kebutuhan lahan sampai rencana pembangunan pelabuhan tahap akhir;
e) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana pelabuhan;
f) Ketersediaan utilitas;
g) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi pelabuhan;
h) Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan pelabuhan dengan RTRW Provinsi dan
Kabupaten/Kota setempat;
i) Kondisi dan ketersediaan lahan;
j) Potensi pendangkalan;
k) Kendala pelaksanaan konstruksi; dan
l) Ketersediaan akses/jalan masuk.
m) Kajian terhadap kendala kondisi alam yang menjadi batasan dalam pengambangan pelabuhan.
2) Analisis Operasional
LAPORAN PENDAHULUAN
6
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
a) Kajian jenis kapal yang diperkirakan akan beroperasi di pelabuhan;
b) Kajian pengaruh gelombang terhadap operasi pelabuhan;
c) Kajian alur dan kawasan pelabuhan bila ada pelabuhan lain disekitarnya;
d) Kajian pengaturan operasi pelabuhan; dan
e) Kajian dukungan peralatan SBNP.
3) Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut (Demand Forecast Analysis), meliputi:
a) Kebutuhan fasilitas wilayah perairan : dermaga, dolphin, trestle, causeway, dan penunjangnya
termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem konfigurasinya;
b) Kebutuhan fasilitas wilayah daratan : terminal penumpang dan kantor, dsb,;
c) Kebutuhan sarana bantu navigasi pelayaran;
d) Kebutuhan fasilitas penunjang: gudang, lapangan penumpukan dan lapangan parkir; dan
e) Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air bersih, sewage
treatment, fuel supply, dan jaringan jalan.
Dalam tahap ini Konsultan mengkaji Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku dengan mengacu kepada
hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas pelabuhan eksisting, hasil kajian perencanaan pendahuluan
LAPORAN PENDAHULUAN
7
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
(preliminary desain) yang telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi lahan dan perairan yang ada,
tata guna tanah, prosedur operasi pelabuhan serta identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana
induk meliputi :
2) Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas pelabuhan yang telah disusun,
guna menentukan alternatif terpilih.
7) Rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
(DLKp).
Dalam penyusunan rencana induk ini, Konsultan harus menyusun tata letak, konsep tahapan
pembangunan serta rancangan dasar (preliminary design) masing-masing fasilitas pelabuhan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan.
Penyusunan Rencana Induk fasilitas tersebut harus disesuaikan dengan kelas pelabuhan setidaknya
meliputi:
a) Fasilitas Pokok
Dermaga
Gudang lini 1;
Lapangan penumpukan lini 1;
Terminal penumpang;
Terminal peti kemas;
Terminal roro;
Fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
Fasilitas bunker;
Fasilitas pemadam kebakaran;
Fasilitas gudang untuk Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun(B3); dan
Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP)
b) Fasilitas Penunjang
LAPORAN PENDAHULUAN
8
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
Kawasan perkantoran;
Fasilitas pos dan telekomunikasi;
Fasilitas pariwisata dan perhotelan;
Instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi;
Jaringan jalan dan rel kereta api;
Jaringan air limbah, drainase, dan sampah;
Areal pengembangan pelabuhan;
Tempat tunggu kendaraan bermotor;
Kawasan perdagangan;
Kawasan industri; dan
Fasilitas umum lainnya
a) Fasilitas Pokok
Alur-pelayaran;
Perairan tempat labuh;
Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;
Perairan tempat alih muat kapal;
Perairan untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun (B3);
Perairan untuk kegiatan karantina;
Perairan alur penghubung intrapelabuhan;
Perairan pandu; dan
Perairan untuk kapal pemerintah.
b) Fasilitas Penunjang
1.3.8 Keluaran
a. Laporan dari setiap tahapan yang dilakukan oleh konsultan berupa laporan pendahuluan, laporan
antara, laporan draft laporan akhir dan laporan akhir.
b. Keluaran akhir yang harus disusun oleh konsultan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
Dokumen Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku.
c. Laporan akhir dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang terdiri dari :
LAPORAN PENDAHULUAN
9
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
a) Dokumen Kompilasi Data dan Analisis Prediksi;
1. Tim konsultan menyusun rencana kerja dan metode pendekatan studi format-format yang diperlukan
dalam hal pengumpulan data dan analisa.
2. Tim konsultan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder meliputi data fisik dasar,
kepelabuhanan, kependudukan, kelembagaan, dan perwilayahan.
3. Tim konsultan melakukan telaah dan analisis fakta di lapangan dan data pendukung.
4. Tim konsultan melakukan proyeksi data-data operasional kepelabuhanan sesuai dengan jangka
waktu perencanaan yang ditetapkan.
LAPORAN PENDAHULUAN
10
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
LAPORAN PENDAHULUAN 11
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
Hierarki Pelabuhan/Terminal
No Kabupaten/Kota Pelabuhan/Terminal Ket
2011 2015 2020 2030
1 Muaro Jambi Talang Duku PP PP PP PP *
Sumber: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : Kp 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan
Nasional
PP : Pelabuhan Pengumpul
LAPORAN PENDAHULUAN
12
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
16) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015;
17) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;
18) Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1985 tentang Keselamatan Pelayaran;
19) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
dan diganti dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
20) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Perencanaan di
Lingkungan Departemen Perhubungan;
21) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang penetapan rencana induk
pelabuhan nasional;
22) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 725 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
22) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran;
23) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 Tentang Telekomunikasi Pelayaran;
24) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2011;
25) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan dan Reklamasi;
26) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 53 Tahun 2011 Tentang Pemanduan;
27) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2011 Tentang Alur Pelayaran di Laut;
28) Peraturan Menteri Negera Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
29) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan dan
Pengusahaan Angkutan Laut;
30) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2015 Tentang Standar Keselamatan
Pelayaran;
31) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 37 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan
Penumpang Angkutan Laut;
32) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Laut;
33) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 Tentang Pemanduan dan
Penundaan Kapal;
34) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan dan Reklamasi;
LAPORAN PENDAHULUAN
13
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku
35) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 119 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 37 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Penumpang
Angkutan Laut;
36) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 136 Tahun 2015 Tentang Peraturan Kedua Atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan dan Reklamasi;
37) Lampiran Keputusan Dirjen Hubla Nomor: PP 001/2/19/DJPL-14, Tanggal 5 Agustus 2014
Tentang Petunjuk Teknis Tentang Rencana Induk Pelabuhan;
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dan maksud tujuan, ruang lingkup wilayah dan ruang
lingkup substansi pelaksanaan pekerjaan.
Bab ini menggambarkan kondisi eksisting wilayah kajian yang meliputi kondisi hinterland yang
mempengaruhi pelabuhan baik kondisi ekonomi sosial budaya maupun sistem transportasi secara
umum.
Bab ini menguraikan pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang akan dipergunakan
dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Bab ini menguraikan mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan, jangka waktu serta alokasi personil.
LAPORAN PENDAHULUAN
14