Anda di halaman 1dari 2

Dampak atau Pengaruh APBN terhadap Perekonomian

Keberadaan APBN mempunyai dampak atau pengaruh besar terhadap perekonomian.


Tanpa adanya APBN, negara tidak memiliki pedoman dalam melaksanakan seluruh
kegiatannya, termasuk dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, serta tidak memiliki
alat (sarana) yang tepat untuk memperbaiki perekonomian. APBN mempunyai dampak atau
pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Secara rinci, dampak atau pengaruh APBN
terhadap perekonomian adalah sebagai berikut:

a. APBN memberi pedoman bagi kegiatan pembangunan ekonomi.


Misalnya, jika dalam APBN prioritas pembangunan ditujukan pada bidang industri maka
pemerintah tentu akan lebih banyak melakukan pembangunan di bidang industri.

b. APBN dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian.


Apabila negara mengalami gejala ekonomi yang buruk, APBN dapat digunakan sebagai
alat untuk memperbaiki perekonomian. Contohnya, pada tahun 1982, Indonesia melihat
harga BBM dunia terus menurun. Menurunnya harga BBM adalah pertanda buruk bagi
Indonesia, karena Indonesia sangat menggantungkan penerimaan pada sektor migas.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut, pada penyusunan APBN selanjutnya, pemerintah
berusaha keras meningkatkan penerimaan dari sektor nonmigas, misalnya meningkatkan
penerimaan sektor pajak. Penerimaan sektor pajak dapat ditingkatkan di antaranya dengan
cara memperbaiki sistem pemungutan pajak di Indonesia. Kini terbukti, pajak menjadi
sektor andalan bagi penerimaan negara (70% lebih penerimaan Indonesia diperoleh dari
sektor pajak). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa APBN dapat digunakan sebagai
alat untuk memperbaiki perekonomian.
Iklan (Tutup K!k 2x)

c. APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan.


Jika dalam penyusunan APBN pemerintah menurunkan atau menghilangkan subsidi BBM,
berarti harga BBM akan naik. Kenaikan harga BBM akan diikuti dengan kenaikan harga
barang dan jasa lain yang banyak dibutuhkan masyarakat. Itu berarti, APBN dapat
memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan.

d. APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.


Misalnya, untuk meningkatkan penerimaan negara, pemerintah menaikkan tarif pajak
ekspor. Kenaikan tersebut akan memengaruhi sikap para eksportir. Jika tarif pajak ekspor
dianggap terlalu tinggi maka bisa menurunkan produktivitas para eksportir. Akibatnya,
jumlah ekspor menjadi menurun. Sebaliknya, jika pemerintah menurunkan tarif pajak
ekspor, para eksportir justru akan lebih meningkatkan ekspornya.
e. APBN dapat memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan.
Distribusi pendapatan yang tidak merata dan tidak adil bisa menimbulkan kecemburuan
sosial. Kecemburuan sosial yang tinggi suatu saat bisa meledak dan menimbulkan
kerusuhan seperti perusakan dan pembakaran. Perusakan dan pembakaran akan
memengaruhi kinerja perekonomian nasional. Dalam hal ini, APBN bisa digunakan sebagai
alat untuk memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan, misalnya dengan
melakukan kebijakan subsidi, baik subsidi BBM atau subsidi non-BBM. Subsidi tersebut
diberikan bagi pihak yang membutuhkan. Saat ini, subsidi BBM diberikan kepada
masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk pemberian Raskin (beras untuk
rakyat miskin), penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Selain subsidi, pemerintah
juga bisa menggunakan pajak untuk memengaruhi tingkat pemerataan distribusi
pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai