Anda di halaman 1dari 2

Selaku seorang muslim, mestinya kita wajib selalu mengingat kepada Allah, di hati, otak dan sikap.

Cara yang termudah ialah mengerjakan amalan-amalan harian yang bisa mendekatkan kita pada
Allah.

Banyak sekali amalan-amalan yang dapat kita jalani, namun untuk kali ini saya hendak menuliskan
beberapa saja. Walaupun hanya sedikit yang saya tulis, andaikan bisa kita kerjakan secara rutin,
maka kita dapat memperoleh sesuatu yang luar biasa.

Namun kami anjurkan untuk bersuci sebelum beramala dengan berwudhu atau mandi wajib jika
masih junub. Baca juga doa mandi wajib agar mandi wajib kamu menjadi sempurna.

Shalat Tahajud

Sebagian besar muslim saya yakin telah paham apa itu sembayang tahajud. Shalat tahajud ialah
shalat yang dilaksanakan pada saat malam hari setelah tidur. Waktu yang paling utama untuk
mendirikan shalat ini yaitu pada sepertiga malam terakhir.

Shalat ini mengandung banyak sekali fadhilah bila dijalankan secara rutin. Sebagai renungan dan
motivasi, Rasulullah saja selalu mengerjakan shalat tahajud di sepanjang hidupnya, mengapa kita
masih malas-malasan untuk melaksanakan tahajud ini?

Selain berbagai keutamaan ini, kamu juga bisa membaca doa setelah sholat seperti doa setelah
sholat biasanya ketika selesai melakukan sholat tahajjud kok.

Shalat Dhuha

Selain shalat tahajud, juga ada salah satu shalat yang amat dianjurkan dijadikan amalan harian.
Shalat ini memiliki amat banyak keutamaan di dalamnya.

Shalat dhuha dilakukan pada waktu dhuha, yaitu saat matahari meninggi setinggi tombak, atau kira-
kira 15 menit seusai matahari terbit, sampai tiba saat di mana matahari persis berada di atas kepala.
Atau lebih mudahnya kira-kira jam 7 – 11 WIB.

Shalat ini dilakukan sedikitnya 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.

Seperti yang telah ditulis di atas, shalat dhuha mengandung banyak fadhilah, beberapa diantaranya
ialah untuk membuka jalan rizki, menjadikan orang yang mendirikannya termasuk orang-orang yang
taubat, taat, dan orang yang melakukan sedekah terhadap setiap sendi di seluruh tubuhnya. Selain
itu, pengamal shalat dhuha juga akan dimasukkan ke dalam surga dari pintu Dhuha.

Shalawat

Shalawat ialah bentuk cinta dan rindu kita kepada Rasulullah. Ibadah jenis ini tidak cuma kita saja
sebagai manusia yang mengerjakannya, Allah dan para malaikat pun melakukan shalawat kepada
Rasulullah. Seperti yang termaktub dengan jelas dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56.

Jadi waktu kita bershalawat, kita sedang melakukan perintah Allah dan serta meneladani Allah dan
para malaikat yang bershalawat.

Saat bershalawat, ada baiknya kita menentukan waktu rutin. Pada waktu itu kita, hanya focus untuk
membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. Ini sebagai suatu sikap pembiasaan diri agar
bershalawat bagi Rasulullah saban harinya.

Istighfar
Banyak ayat dalam Al-Quran yang menuliskan terkait keistimewaan istighfar. Salah satunya pada
surat Hud ayat 3.

Ketika beristighfar kita wajib mencontoh dari perilaku yang dijalani Baginda Nabi. Beliau, yang
kesalahannya telah diampuni, baik yang sudah terjadi ataupun yang belum, terus beristighfar saban
harinya tidak kurang dari 70 kali.

Kita sebagai orang yang menganggap diri sebagai umatnya, dan mengikuti setiap hal dari beliau,
sudah seharusnya beristighfar melebihi banyaknya dari beliau. Sebab kita tak memiliki jaminan jika
dosa kita diampuni seperti Nabi Muhammad.

Takaran berapa besar hitungannya tentu berdasar dengan masing-masing pribadi. Menurut saya,
setidaknya 100 kali saban hari, jika lebih besar tentu saja menjadi lebih bagus.

Sama layaknya shalawat, dalam beristighfar kita lebih bagus membuat waktu khusus. Menurut saya,
akan semakin baik lagi ketika istighfar dan shalawat ini dilakukan dalam waktu yang sama. Jadi
seperti pepatah bilang, “sekali dayung dua tiga pulau terlampaui”.

Itulah ibadah harian yang sudah semestinya kita laksanakan. Sebagai jalan kita mendekatkan diri
kepada Allah, disetiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai