Kaandal 123
Kaandal 123
Disusun Oleh :
Nama : Fiana Faiqoh
Nim : 25010113130211
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 6
1.2. Tujuan dan Mansfaat ................................................................................. 8
1.2.1. Tujuan ............................................................................................ 8
1.2.2. Manfaat .......................................................................................... 8
1.3. Pelaksana Studi......................................................................................... 9
1.3.1. Identitas Pemrakarsa ..................................................................... 9
1.3.2. Identitas Penyusun AMDAL............................................................ 9
1.3.3. Tim Pelaksana Studi AMDAL ........................................................ 9
ii
2.5. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian .......................................... 45
2.5.1. Batas Wilayah Studi ..................................................................... 45
2.5.2. Batas Waktu Kajian ...................................................................... 47
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Kota Surakarta
berbanding lurus dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana
kesehataan di wilayah Surakarta.
Yayasan Panti Kosala bermaksud mengembangkan Rumah Sakit DR.
OEN SURAKARTA yang dapat membantu pemerintah Kota Surakarta dalam
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat,
dan meningkatkan system pelayanan dan fasilitas rumah sakit menjadi lebih
baik.
Pada hakikatnya rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang mempunyai fungsi utama memberikan pelayanan
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitative) yang diselenggarakan
secara terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat (promotive)
dan pencegahan penyakit (preventif) serta melakukan upaya rujukan.
Dalam menjalankan kegiatan operasional RS. Dr. Oen Surakarta telah
memiliki perizinan sebagai berikut :
Izin operasional rumah sakit : SK Gub Jateng No
449/222/2011
Rekomendasi keringgian bangunan : No B/964/X1/2012
6
Kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Rencana bangunan
baru yang akan dibangun memiliki luas tanah 19.999 m2 . merujuk kepada
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL,
pada lampiran 1 butir A Nomor 5, menerangkan bahwa pembangunan gedung
dengan luas tanah ≥ 5 ha atau luas bangunan ≥ 10.000 m2 merupakan kegiatan
wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Sesuai dengan UU No 32 Tahun
2009 Pasal 22 menyebutkan bahwa setiap rencana usaha/kegiatan yang
berdampak penting wajib terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL
serta Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012 Pasal 2 (1) dinyatakan bahwa
setiap udaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL, wajib memiliki izin lingkungan.
Adapun pedoman yang dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan dokumen
Kerangka Ancuan (KA) yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hiudp No
16 Tahun 2012. Penilaian dokumen KA ini akan dilakukan oleh komisi penilai
AMDAL Provinsi Jawa Tengan dikarenakan Komisi Penilai AMDAL Kota
Surakarta belum memiliki lisensi.
7
1.2.Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan
Rencana kegiatan pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA
bertujuan untuk :
1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
2) Meningkatkan cakupan dan pemerataan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat
3) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mampu
memberikan tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi
dan perannya
4) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui usaha
pembangunan sector kesehatan
1.2.2. Manfaat
Adapun manfaat dari pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA yaitu :
1) Tercapainya tingkat pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
yang paripurna
2) Terciptanya brand image rumah sakit Dr. OEN SURAKARTA
sebagai rumah sakit yang modern dan terjangkau oleh
masyarakat
3) Meningkatkan daya saing pelayanan Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA
8
1.3.Pelaksanaan Studi
1.3.1. Pemrakarsa
Identitas pemrakarsa pembanguna Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA adalah :
Instansi : Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA
Alamat : Jl. Brigjen Katamso No 55 Surakarta
Telp/Fax : 0271-643139 Fax 0271-642026
1.3.2. Penyusun
Identitas penyusun AMDAL pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA adalah :
Nama : PT. Gajah Multi Usaha Mandiri
Alamat : Bulaksumur Blok H-5 Kampus UGM, Jogja
Telepon : 0274-549426 Fax 0274-549427
9
A.019.09.10.004.000288
3 Taufik Abdilah Anggota - Amdal B
Natsir, S,Si. - Serifikat Kompetensi
M.Sc. Anggota Tim Penyusun
AMDAL (ATPA)
A.032.03.11.020.000426
B. Tenaga Ahli
No Nama Keahlian Sertifikat
1 Luqman Hakim, Ahli AMDAL B
ST.,M.Si Lingkungan
2 Adhi Nila Sari, Ahli AMDAL B
SSi. M.Kes, Kesehatan
Masyarakat
3 Edmon Kristanto, Ahli AMDAL B
S.Sos, MBA Sosekbud
4 Slamet Sujarwo Ahli Ikatan Arsitektur
Arsitektural Indonesia
5 Bayu Pramono Ahli
Jati, S.St (TD) Transportasi
10
BAB II
PELINGKUPAN
11
2.1.3. Rencana Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak
2.1.3.1 Gambaran Umum Rencana Kegiatan
Rencana pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA akan dibagi
dalam tiga tahap yang meliputi renovasi gedung lama menjadi
gedung baru twin tower Sembilan lantai pada tahun 2013,
renovasi gedung utama dan gedung rajal perubahan fungsi tahun
2017, sertagedung apoteker direnovasi menjadi rehab medis dan
guest house tahun 2019. Secara umum fungsional
pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA akan mencakup :
administrasi manajemen, pelayanan medik, penunjang medik
dan kegiatan non medik lainnya.
1) Rencana Pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA
Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan Eksisting RS Dr. OEN
SURAKARTA
No Pemanfaatan Lahan Luas (m2)
1 Gedung Utama Lantai 1
a. UGD 510,0
b. Adm. Keuangan & kasir 100,0
c. Humas & Satpam 22,1
d. Main entrance 17,5
e. Ruang tunggu 48
f. Kafe diet 31,5
g. Koridor, sentral O2, ATM, toilet, 401,0
rental
h. Rg. General check up 68
i. KIA 35,2
j. Ints. Farmasi satelit 38,0
k. Fisioterapi 115,5
12
l. Rekam Medis 38,5
m. Rg. Komite medik & Rg. Rapat 100,1
2 Gedung Utama Lantai II
a. Kamar bersalin 347,5
b. Rg. Perawatan obsgin 874,4
c. Rg. Bayi 344,4
d. Rg. Tunggu VK & perawat obsgin 131,8
e. Rg. Supervisor & coordinator 32,0
3 Gedung Utama Basement
a. Ruang pandalin 65,54
b. Toko koperasi 92,16
c. Gudang medis 79,92
d. Ruang arsip RM 460,80
e. Koridor, foodcord, dll 939,24
4 Gedung Rawat Jalan Lantai 1
a. Rg. Pendaftaran & ins. Farmasi 54,0
b. Poliklinik: umum, gigi, spesialis & 273,6
KIA
c. Ruang perawat 50
d. Hall, toilet, kantin, Rg. Tunggu 318,66
5 Gedung rawat jalan lantai II
a. Laboratorium 102,6
b. Ins. Farmasi 102,6
c. Rg. Dokter 27
d. Rontgen, CT Scan, USG, treadmill 120,9
e. UTD / PMI 18,0
f. Pantry, toilet, hall, doorlop, dll 554
6 Gedung rawat jalan lantai III
13
a. Auditorium 513
b. Hall, pantry, toilet, dll 118,4
7 Ruang Rawat Inap
a. Ruang triganda VIP & Kelas 1 813,5
b. Rg. Probo kelas utama 300
c. Renal unit 107,5
d. Rg. Soko kelas III 512
e. Rg. Seruni kelas II 800,34
f. ICU-ICCU 403,2
g. Rg. Teratai / Rg. Anak 423
h. Unit stroke/PJK 452
i. OK 515,21
8 Lain-lain: parker dan taman 4779,61
14
5 Instalasi lab klinik - 15
6 Instalasi farmasi - 24
7 Renal unit - 4
8 Instalasi radiologi - 7
9 Bagian rekam medic - 8
10 Poli spesialis 53 -
11 Poli umum 6 17
12 Direksi/manajemen - 11
13 Kamar operasi - 25
14 Kamar bersalin - 22
15 Fisioterapi - 4
16 Supervisor - 11
17 Non perawatan/lain2 - 208
Jumlah 59 684
15
7 Auto clave Sterilisasi media mikrobiologi
8 Automatic Memproses film secara otomatis
processor
9 Autoanalyzer Memeriksa kimia darah
10 Bed max Tempat tidur pasien yang dapat
diatur posisi
11 Bed electric Tempat tidur pasien yang flexible
12 Bide side Monitor kondisi pasien, jantung,
monitor nadi, respirasi, tensi
13 Blood pressure Untuk mengetahui tanda vital
14 Baby warm Menghangatkan bayi baru lahir
15 Baby transfer Mengantar bayi dalam box
lengkap dengan O2
16 Brandcard Memindahkan pasien
17 Capnometer Mengukur vital sign
18 Central Memonitor kondisi pasien di ICU-
monitor ICCU
16
Poli spesialis
One day care / surgery
b) UGD
Unit ini merupakan unit layanan medik yang harus mampu
menjadi ujung tombak kegiatan layanan yang berfungsi
dalam penanggulangan keadaan kegawatan dana tau
kedaruratan medik selama 24 jam.
c) Instalasi Rawat Inap
Berdasarkan hasil kajian internal maupun eksternal dan
mengacu pada kriteria baku layanan medik rumah sakit,
maka rencana pembagian jumalh tempat tidur dan kelas
perawatan di RS Dr. OEN SURAKARTA adalah kelas I,
kelas II, kelas III, VIP dan VVIP.
d) Bangsal Perawatan Anak/Bayi
Bangsal ini melayani segmen layanan yang terdiri atas
pasien anak anak mulai konsepsi sampai dengan
selesainya proses tumbuh kembang anak (sekitar 21 tahun)
dengan pangsa layanan pola penyakit yang ada serta factor
sosekbud.
Fasilitas yang ditawarkan :
VIP Anak
Poliklinik anak
Ruang perawatan kelas I,II,III,VIP dan VVIP
Ruang tindakan
Ruang bermain
Ruang perawatan instensif (HDNC)
Ruang perawatan Isolasi Perlindungan
Pelayanan klinik tumbuh kembang anak
17
Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi :
a) Instalasi Farmasi
b) Instalasi Sterilisasi Pusat
18
c) Instalasi Radiologi
d) Instalasi Laboratorium medik/Patologi
e) Instalasi Cuci/Laundry
f) Instalasi Gizi
g) Instalasi Rehabilitasi Medis
h) Psikologi
i) Instalasi Perawatab Jenazah
j) Administrasi Pusat
k) Unit Rekam Medik
l) Instalasi Kamar Bersalin
m) Areal Parkir
n) Instalasi Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit
1) Air Bersih
Kebutuhan Air Bersih
RS Dr. OEN SURAKARTA dalam kegiatan
pelayanannya menggunakan sumber air dari sumur
dalam sebanyak dua unit. Secara lengkap
pennggunaan air adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN
SURAKARTA
No Jenis Kegiatan Sumber Air Vol
(m3/hr)
1 OK Sumur Dalam 4
2 Laboratorium Sumur Dalam 6
3 Kamar bayi Sumur Dalam 2
19
4 Isolasi Sumur Dalam 1
5 Poliklinik Sumur Dalam 6
6 BKIA Sumur Dalam 0,5
7 Rontgen Sumur Dalam 1,5
8 IGD, MM, Adm, Sumur Dalam 2,5
Vk
9 ICU-ICCU Sumur Dalam 2,5
10 Rawat inap Sumur Dalam 32
11 Fisioterapi Sumur Dalam 1
12 Foodcourt Sumur Dalam 7,5
13 Dapur Sumur Dalam 10
14 Laundry Sumur Dalam 65
Jumlah Sumur Dalam 164
20
Disain WTP untuk mengurangi kadar Fe dan Mn
menggunakan unit aerasi dan filtrasi serta unit
klorinasi. Dari WTP, selanjutnya air baku dialirkan
secara gravitasi menuju bak penampung air
(Groundwater Reservoir) yang berada di luar
gedung RS Dr. OEN SURAKARTA. Kebutuhan
air bersih yang diperlukan 256 m3/hr.
Volume Groundwater Reservoir adalah 380 m3
termasuk cadangan air untuk keperluan pemadam
kebakaran. Dari GWR, air bersih selanjutnya
dipompa menju tangka atas (Roof Tank) dengan
kapasitas pompa 450 L.MNT m3 dan tangka atas
dari water recycling 30 m3. Selanjutnya air bersih
dari tangka atas didistribusikan ke masing-masing
lantai dengan cara gravitasi.
Tabel 2.5 Fasilitas Pengolahan Air Bersih
No Nama Kapasitas
1 Raw Water Tank 380 m3
2 Clean Water Tank 140 m3
3 Tangki air atas 51 m3
4 Tangki air atas recycling 32 m3
5 Sand filter 28 m3/H
6 Carbon filter 28 M3/H
7 Chemical tank 200 Liter
8 Transfer pump 450 L/Menit
9 Lift pump 450 L/Menit
10 Deep well pump 450 L/Menit
11 Dosing pump 20 L/Jam
21
2) System Drainase Hujan
Pengelolaan air hujan dilakukan dengan drainase dan
sumur perseapan.
3) Sistem Listrik
Semua kebutuhan energy RS Dr. OEN SURAKARTA,
dipenuhi oleh PT PLN dimana pada saat ini memiliki daya
sebesar 345 KVA akan ditambah menjadi 2000KVa.
4) Sistem Penanggulangan Kebakaran
Gedung RS Dr. OEN SURAKARTA dilengkapi dengan
system kebakaran ang memenuhi SNI. Terdiri dari :
Tangga darurat dua sisi gedung
Alat penarik tekanan udara
Fire sprinkler
Fire hydrant
Fire alarm
Portable fire extinguisher
Detector asap dan panas
Persediaanair di beberapa lantai
Alat komunikasi HT dan plug in telephone hand set
di setiap lobi fireman lift yang dihubungkan
langsung ke pusat pengendali
5) Sistem Pengkondisian Udara
Dilakukan pada bangunan dan ruang2 khusus yang
disyaratkan
Dengan system Split Air Conditioner
Fan dan Blower
6) System penyediaan gas medis
22
System penyuplai udara tekan
System penyuplai vakum
System penyuplai oksigen dan nitrous oxide
Outlet Gas Medis
23
Tabel 2.6 Jadwal Rencana Kegiatan
2013 2014
No Kegiatan AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Parkir karyawan
1
timur poli
Elevator / lift poli
2
spesialis
Dokumentasi
3
bangunan lama
Pindah IT ke kasir
4
IGD
Pindah kosmetik
5
medik ke poliklinik
Pengerjaan taman
MRI pro food court
6
plan B untuk kasir
Ranap
Pengerjaan aula
7
lama pro VIP
Pengerjaan aula baru
8
pro VIP
Pengosongan+penge
9 rjaan pasrkir
basement pro dapur
24
2013 2014
No Kegiatan AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengerjaan
connecting kea rah
10
ruang MRI / runag
tunggu poliklinik
Bawah doorlop
11
(bawah connecting)
Pengerjaan eks nurse
12 station DMM pro R.
Teratai kelas III
Persiapan KM by
13
pro VK
Perbaikan plafon
14
IGD
Pengerjaan beberapa
15 ruangan di IGD pro
OK
Pengerjaan ruang
16
ODS pro ICU
25
2013 2014
No Kegiatan AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pindah FC +
pengerjaan eks FC
17
pro R perawatan
kelas III
Penyekatan antara
18 aula lama dan baru
pro counter perawat
VK pro IMC +
19
direksi
Pengerjaan taman
ruang soka pro
20 instalasi.
Pemeliharaan,
kesling
Akses masuk
21
poliklinik
22 Ruang tunggu ICU
Ruang ICU setengah
23
pro kelas II
26
2013 2014
No Kegiatan AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengerjaan eks
24 ruang keuangan pro
ICU
Pembongaran
25 gedung sampai rata
dengan tanah
Peletakkan batu
26
pertama
27
2.1.3.2 Tahapan Rencana Kegiatan yang Menimbulkan Dampak
a) Tahap Pra Konstruksi
Sosialisasi
Tujuan sosialisasi adalah agar para
pengunjung/pasien.karyawan/dokter mengetahui dan
dapat memahami rencana pengenbangan RS Dr. OEN
SURAKARTA. Sosialisasi dilakukan melalui papan
pengumuman yang ditujukan kepada
pengunjung/pasien.karyawan/dokter dan juga masyarakat
sekitar proyek. Pada kegiatan ini akan melibatkan elemen
masyarakat dan tokoh masyarakat.
Penyiapan lahan dan pembongkaran
Penyiapan lahan akan dilakukan dengan cara pembersian
dan pematangan lahan sebelum pekerjaan konstruksi fisik
berlangsung. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan
membersihkan area lokasi tapak proyek dari berbagai
bangunan yang eksisting, tumbuhan yang dianggap tidak
diperlukan dan mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Adapaun pematangan lahan dilakukan dengan cara
pengupasan tanah dasar dan penggalian seluas 3.005 m2 x
7 meter sebagai pondasi dasar bangunan dan basement.
b) Tahap Konstruksi
Mobilisasi Tenaga Kerja
Tabel 2.7. Prakiraan Kebutuhan Tenaga Kerja
No Uraian Jumlah Kualifikasi
1 Engineer 3 Min S1
28
2 Administrasi 4 S1 dan
SMA/SMK
3 Pekerja 50 -
4 Tukang 30 -
5 Mandor 5 -
6 Operator 10 -
7 Pembantu 20 -
Operator
8 Sopir 4 -
9 Mekanik 3 -
10 Pembantu 2 -
Mekanik
Jumla 131
29
Penerimaan Tenaga Kerja
IRNA dan Poliklinik
IRNA dan poliklinik gedung RS Dr. OEN SURAKARTA
meliputi :
a) Ruang Operasi
b) Kunjungan Pasien dan Besuk
c) Aktivitas Unit Rawat Inap dan Jalan
d) Ruang Perawatan Jenazah
Penuunjang Medik
a) Aktivitas perkantoran
b) Aktivitas laboratorium
c) Aktivitas farmasi
Instalasi Gizi dan Kantin
a) Kegiatan yang dilakukan
Pelayanan gizi bagi penderita yang dirawat
Pelayanan gizi bagi penderita rawat jalan
Pelayanan gizi bagi tenaga medis dan paramedis
Pelayanan gizi bagi karyawan rumah sakit
b) Kantin Rumah Sakit
Pengunjung RS
Keluarga penderita
Karyawan RS
Tenaga medis dan paramedic
Kadang-kadang juga penderita
Instalasi Sanitasi Lingkungan RS (ISLRS)
ISLRS adalah pengolahan limbha padat, cair dan gas.
Pengolahan limbah tsb mempertimbangkan :
30
a) Kontur tanah yang paling rendah diletakkan unti
pengolahan limbah cair, demikian pula besar ideal
diameter pipa distribusi.
b) Penanganan yang terpisa antara limbah infeksius dan
non infeksius
c) Sirkulasi pengangkutan lmbah padat di dalam
banguunan direncanakan sedapat mungkin tidak
menggunakan koridor umum. Limbah padat yang
infeksius dibakar dengan incinerator.
d) Dibuat TPS
e) Limbah padat yang termasuk B3 dilakukan
pembakaran. Untuk limbah cair B3 dan radioaktif
dilakukan pengelolaan sesuai PP No 18 tahun 1999.
Mechanical dan Electrical
Pada unit ini bertanggung jawab terhadap aktivitas system
kelistrikan dan genset untuk seluruh area RS Dr. OEN
SURAKARTA.
2.1.3.3 Kegiatan Lain di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan
Sekolah, berjarak 100 meter dari lokasi RS
Pasar, berjarak 10 meter dari lokasi RS
Tempat ibadah, 50 meter dari lokasi RS
Puskesmas, 2 kilometer dari lokasi RS
Sungai, 50 meter dari lokasi pembangunan RS
Pemukiman penduduk, 50 meter dari lokasi RS
2.1.3.4 Kajian Alternatif
Alternative yang akan dikaji yaitu berkaitan dengan pilihan
teknologi pengolahan limbah cair dan transportasi.
Pengolahan Limbah Cair
31
Dalam rencana pembangunan yang baru telah didesain
system pengolahan limbah cair dengan konsep recycle
wastewater dimana limbah cair yang telah diolah
nantinya akan dipergunakan kembali untuk flushing dan
penyiraman tanaman.
Transportasi
Diperkirakan pembangunan RS Dr. OEN
SURAKARTA secara signifikan akan berdampak pada
kondisi transportasi disekitarnya, yaitu terjadinya
gangguan kelancaran lalu lintas akibat meningkatnya
arus lalu lintas dan pergerakan kendraan keluar masuk
proyek. Untuk mengurai kekmungkinan tersebut,
dilakukan kajian alternative yaitu :
Pola pergerakan/sirkulasi kendaraan dalam kawasan
RS Dr. OEN SURAKARTA.
Pola pergerakan kendaraan keluar masuk akses
kawasan RS Dr. OEN SURAKARTA.
2.1.3.5 Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan
Area Parkir
Pengoalahan Air Limbah
Resapan Air Hujan
32
2.2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal
2.2.1. Komponen Geo-Fisik-Kimia
2.2.1.1 Geologi
Gambar 2.1. Peta Geologi Wilayah Surakarta
2.2.1.2 Topografi
Topografi Kota Solo terletak didataran rendah di ketinggian 105 meter
diatas permukaan laut dan dipusat kota 95 meter diatas permukaan laut,
dengan luas 44,1 km² (0,14% luas Jawa Tengah). Surakarta berada
disekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang
serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (ketinggian 3115
meter) dibagian barat, Gunung Lawu (tinggi 2806 meter) dibagian timur
dan selatan pegunungan sewu.
Tanah di skeitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo,
sungai terpanjang di Jawa, dengan beberapa anak sungainya. Air tanah
yang dijumpai adalah air tanah bebas dan air tanah tertekan yang cukup
produktif. Apabila dihubungkan dengan pengelolaan air tanah berbasis
33
cekungan air tanah maka daerah di sekitar Surakarta masuk ke dalam
Cekungan Air Tanah (CAT) Karanganyar-Bonyolali. Air tanah bebas di
sini cukup besar diambil dari sumur gali dan sumur bor dangkal. Jumlah
ketersediaan air pada air tanah bebas ini 2.910 juta m3/tahun. Air tanah
tertekan atau air yang terdapat di dalam akuifer yang berupa batuan
yang relative lulus air memiliki ketersediaan 256,29 juta m3/tahun.
2.2.1.3 Klimatologi
Data iklim terdiri dari curah hujan dan tipe iklim, temperature udara,
kelembaban dan lama penyinaran matahari serta arah dan kecepatan
angin. Daerah Surakarta pada musim hujan akan mengalami kebanjran.
2.2.1.4 Udara
Kondisi eksisting wilayah pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA
merupakan kawasan pemukiman dengan kondisi lalin yang padat,
sehingga kondisi udara di sekitar lokasi pembangunan berpotensi
tercemar dari sumber lalu lintas.
2.2.1.5 Kualitas Air
Tabel 2.8. Pemeriksaan Laboratorium Air Bersih RS Dr. OEN
SURAKARTA Tahun 2010 s/d 2011
34
6 TDS 1500 - - Mg/l
B Kimia
1 Besi (Fe) 1 0 0 Mg/l
2 Fluorida (F) 1,5 0 - Mg/l
3 Kadnium 0,005 0 - Mg/l
4 Kesadahan jumlah 500 5,88 78,85 Mg/l
5 Klorida (Cl) 600 22 59,05 Mg/l
6 Mangan (Mn) 0,5 0 0 Mg/l
7 Nitrat (NO3) sbg N 10 - - Mg/l
8 Nitrit (NO2) sbg N 1 0,004 0,01 Mg/l
9 Ph 6,5-9,5 7,3 7,6
10 Seng (Zn) 15 - - Mg/l
11 Sianida (Cn) 0,1 - - Mg/l
12 Sulfat (SO4) 400 4,15 8,64 Mg/l
13 Detergren 0,05 - - Mg/l
14 Timbal (Pb) 0,05 - - Mg/l
15 Zat organic 10 1,15 0 Mg/l
16 Kromium, valensi 0,05 - - Mg/l
(CR6+)
35
Memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar kegiatan
Dapat berperan serta dalam pembangunan di wilayah kelurahan
setempat
Dapat memberikan peluang kerja dan berusaha pada masayarakat
sekitar
Ada pengaturan lalu lintas selama konstruksi dan operasional
Tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar kegiatan
2.2.2.2 Proses Sosial
Dalam kaitannya dengan rencana pembangunan RS Dr. OEN
SURAKARTA, proses social yang akan diamati dengan seksama
adalah proses social yang terjadi antara penduduk asli/loka dengan
penduduk pendatang yang masuk karena adanya kegiatan RS. Adapun
kegiatan yang dimaksud adalah dapat berupa proses pembangunan
(pekerja bangunan), atau kegiatan operasional RS berupa
penjenguk/keluarga dari pasien RS.
Pada prosesnya, salah satu kegiatan yang harus dilalui adalah proses
rekrutmen tenaga kerja. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
berpotensi mempengaruhi proses social di lingkungan lokasi proyek,
terkait dengan peraturan tentang pemerataan dana tau pembagian porsi
tenaga kerja lokal dan yang berasal dari luar wilayah proyek,
disebabkan karena pihak RS nantinya akan menyewa jasa konstruksi
yang memiliki target dan spesifikasi pekerja khusus untuk menunjang
kinerja sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan jasa konstruksi
tersebut. pekerja pendatang sudah pasti akan membawa kebudayaan dan
kebiasaan mereka dari daerah asal mereka masing-masing, sedikit
banyak hal ini akan mempengaruhi proses social di lingkungan lokasi
proyek. Pendekatan dan sosialisasi seta adaptasi terencana dalam proses
36
interaksi awal sangat diperlukan, untuk memberikan kompensasi
kenyamanankepada warga sekitar.
Aktivitas yang telah ada di sekitar RS Dr. OEN SURAKARTA adalah
perkantoran, perdagangan, watung makan dan sebagainya telah menjadi
bentuk hubungan yang sudah mapan sedikit banyak telah ikutu
menentukan bentuk proses social yang terjadi di wilayah ini sehingga
sudah terjadi adaptasi-adaptasi dan pemakluman.
2.2.2.3 Demografi
Jumlah penduduk di Kota Surakarta saat ini sebesar 588.110 jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,37 % per tahun.
Kecamatan Jebres memiliki laju pertumbuhan penduduk terbesar yaitu
0,77% per tahun. Kepadatan penduduk rata-rata Kota Surakarta sebesar
157 jiwa/Ha.
Tabel 2.9. Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan Di Kota Surakarta
Jumlah Penduduk Sex
Luas Tingkat
Kecamatan ratio
(km2) Laki2 Perempuan Total Kepadatan
(%)
Laweyan 8,64 54.834 56.933 111.767 96,31 12936
Sarengan 3,19 31.239 32.253 63.491 96,86 19903
Pasar Kliwon 4,82 43.799 45.365 89.164 96,55 18499
Jebres 12,58 72.286 73.417 145.703 98.45 11582
Banjarsari 14,81 88.287 89.698 177.895 98,43 12018
Jumlah 44,04 290.445 297.665 588.110 97,57 13354
2.2.2.4 Ekonomi
a) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Kota Surakarta berdasrkan harga berlaku pada tahun 2010
mencapai 11.743.079 juta rupiah atau naik 8,90 % disbanding tahun
37
2009. Penyumbang terbesar PDRB tahun 2011 adalah sector jasa jasa
yang didukung oleh sub sector. Penyumbnag terbesar kedua adalah
perdagangan, hotel dan restoran yang berasal dari jasa pemerintahan
umum dan swasta. Penyumbang terbesar ketiga adalah sector
perdagangan, hotel dan restoran terhadap total PDRB.
b) Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian regional kota Surakarta beberapa tahun
terakhir mengalami perubahan cukup cepat terutama di sector
perdagangan, hotel dan restaurant.
38
Toko Obat 26 24
39
Tabel 2.13 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kota Surakarta
Indicator 2010 2011
Persentase rumah sehat 68,19 64,80
Persentase keluarga memilikki jamban 100 91,40
Persentase keluarga memiliki SPAL 100 97
Persentase keluarga memiliki persediaan 100 95,50
air bersih
40
o Dampak pembuatan sumur tanah dalam oleh RS tidak membuat
dampak penurunan muka air sumur warga
Penunjang medik
IRNA & Poliklinik
Komponen
Sosialisasi
ISLRS
No Lingkungan
Terkena Dampak
41
4. Kebisingan ● ● ● ● ●
5. Getaran ● ● ● ● ●
B Transportasi
1. Gangguan
Kelancaran lalu ● ●
lintas
2. Gangguan
keselamatan ● ●
lalu lintas
3. Kerusakan jalan ●
C Hayati
1. Flora darat ●
2. Fauna darat ●
3. Biota perairan
D Sosekbud
1. Kepadatan
penduduk
2. Mobilisasi
penduduk
3. Pendapatan
●
masyarakat
4. Kesempatan
kerja dan ● ● ●
berusaha
5. PAD ●
6. Keresahan
● ● ● ●
masyarakat
7. Sikap dan
persepsi ● ● ● ● ● ● ● ●
masyarakat
E Sanitasi Kesmas
1. Limbah cair ● ● ● ●
2. Sampah ● ● ● ● ●
3. Limbah B3 ● ● ●
4. Higiene &
● ● ●
sanitasi RS
5. Infeksi
● ●
nosokominal
6. Gangguan
●
Kesmas
F K3
42
1. Keselamatan &
Kesehatan ● ● ● ● ● ●
kerja
2. Kebakaran ● ● ● ● ●
43
B. Transportasi
1. Kelancaran lalin
2. Keselamatan lalin
3. Kerusakan jalan
C. Sosekbud
1. Kesempatan kerja dan berusaha
2. Keresahan masyarakat
3. Sikap dan persepsi masayarakt
D. K3
1. Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Kebakaran
Tahap Operasi
A. Geo Fisik Kimia
1. Kualitas air
2. Kualitas udara
3. Kebisingan
4. Getaran
B. Transportasi
1. Kelancaran lalin
2. Keselamatan lalin
3. Kerusakan jalan
C. Sosekbud
1. Mobilisasi penduduk
2. Pendapatan masyarakat
3. PAD
4. Keresahan Masyarakat
5. Sikap dan persespsi masyrakat
6. Kesempatan kerja dan berusaha
44
D. Sanitasi Kesmas
1. Limbah cair
2. Sampah
3. Limbah B3
4. Hygiene dan sanitasi RS
5. Infeksi nosocomial
6. Gangguan kesmas
E. K3
1. Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Kebakaran
45
2.5.1.1 Batas proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan
operasi. Batas ttapak proyek rencana kegiatan pembangunan RS Dr.
OEN SURAKARTA adalah seluas 1,99 Ha.
2.5.1.2 Batas Ekologi
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah, dimana
proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologi meliputi ekologi
sungai, permukiman, hutan dan perairan yang merupakan batas ekologi
terluar dari wilayah rencana kegiatan.
2.5.1.3 Batas Sosial
Batas social adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan
yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi social yang
mengandung norma dan nilai tertentu. Batas social yang digunakan
dalam studi ini meliputi komunitas masyarakat yang terdapat di
kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres.
2.5.1.4 Batas Administrasi
Batas administrasi yang digunakan dalam studi ini adalah Kelurahan
Tegalharjo Kecamatan Jebres Kota Surakarta
46
2.5.2 Batas Waktu Kajian
Tabel 2.16 Batas Waktu Kejadian
Kegiatan Jenis Dampak Batas Waktu Kajian
A, Pra Konstruksi
1. Sosialisasi Sikap dan persepsi Pada saat sosialaisasi
masyarakat dan 1 bulan setelah
sosialisasi
Keresahan masyarakat Pada saat sosialaisasi
dan 1 bulan setelah
sosialisasi
2. Penyiapan lahan Kualitas udara Enam bulan selama
dan Kebisingan tahap pembongkaran
pembongkaran Getaran bangunan lama
Keresahan masyarakat
Sikap dan persepsi
masyarakat
Gangguan estetika oeh
sampah bangunan
B. Konstruksi
1. Mobilisasi Kesempatan kerja dan Enam bulan pada awal
tenaga kerja berusaha kegiatan rekrutmen
tenaga kerja
berlangsung
Sikap dan persepsi Dua tahun selama
masyarakat pekerjaan konstruksi
berlangsung
2. Mobilisasi alat Kualitas udara
dan material Kebisingan
47
Getaran Dua tahun selama
Kelancaran dan pekerjaan konstruksi
keselamatan lalin berlangsung
Kerusakan jalan
Keresahan masyarakat
Sikap dan persepsi
masyarakat
Keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Pembangunan Kebisingan Dua tahun selama
gedung pekerjaan konstruksi
berlangsung
Getaran Enam bulan selama
pekerjaan pondasi
berlangsung
Kesempatan kerja dan Dua tahun selama
berusaha pekerjaan konstruksi
berlangsung
Keresahan masyarakat Selama kegiatan
berlangsung
Sikap dan persepsi Selama kegiatan
masyarakat berlangsung
Kebakaran Dua tahun selama
pekerjaan konstruksi
berlangsung
C. Tahap Operasi
1. Penerimaan Pendapatan masyarakat Selama kegiatan
tenaga kerja berlangsung
48
Sikap dan persepsi Selama kegiatan
masyarakat berlangsung
2. IRNA dan Penurunan kualitas air Selama operasional RS
Poliklinik Penurunan kualitas udara Dr. OEN
Gangguan kelancaran dan SURAKARTA
keselamatan lalin berlangsung
Pendapatan masyarakat
Kesempatan kerja dan
berusaha
3. Penunjang Kualitas air Selama operasional RS
Medik Limbah cair Dr. OEN
Limbah B3 SURAKARTA
Sampah berlangsung
4. Dapur san kantin Limbah cair Selama operasional RS
Sampah Dr. OEN
Hygiene dan sanitasi RS SURAKARTA
K3 berlangsung
5. Mekanikal dan Kualitas udara Selama operasional RS
Elektrikal Kebisingan Dr. OEN
Getaran SURAKARTA
K3 berlangsung
Kebakaran
49
BAB III
METODE STUDI
50
klimatologi yag klasifikasi iklim
terdekat dengan menurut Schmidt
rencana kegiatan dan Fergusson
dengan menghitung
perbandingan antara
rata2 jumlah bulan
kering dan rata2
jumlah bulan basah
c) Udara
Parameter udara yang dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN
SURAKARTA adalah NO2, SO2, CO, O3, dan Pb. Tujuannya untuk
mempelajari kondisi udara ambien eksisiting dengan adanya kegiatan
pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA. Pengambillan data
dilakukan dengan cara pengukuran udara dana tau pengambbilan
sampel pada titik tertentu untuk kemudian dibawa ke laboratorium.
Kemudina, data kualitas udara dihitung dengan metode Indeks Standar
Pencemar Udara sesuai dengan Kep. Bapedal No 107 1997.
Dampak pencemaran udara yagng terjadi dalam pembanguna RS Dr.
OEN SURAKARTA adalah partikulat yang ditimbulkan karena
mobilitas kendaraan proyek dana tau pembersihan lahan.
d) Kebisingan dan getaran
Kebisingan
Kebisingan yang akan dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN
SURAKARTA meliputi kebisingan karena adanya pengoperasian alat
berat saat tahap prakonstruksi dan konstruksi.
Tabel 3.2 Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi
No Jenis Peralatan Tingkat Kebisingan
51
Pada Pada jarak Pada jarak
sumbernya 15 m dari 30 m dari
(Dba) sumbernya sumbernya
1 Buldozer 101 82,6 67,5
2 Backhoe 98 82,6 60,5
3 Truck 64,6
4 Vibartion ruoller 98 82,6 60,5
5 Vibration 101 63,5
82,6
compactor
6 Roal roller 101 82,6 63,5
7 Asphalt finisher 101 82,6 63,5
Getaran
Getaran yang diakibatkan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA
termasuk dalam getaran mekanik. Getaran mekanik adalah getaran yang
ditimbukan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.
e) Hidrologi
RS Dr. OEN SURAKARTA menggunakan sumur dalam sebagai
sumber air bersihnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran
kualitas air untuuk mengetahui kondisi air tanah eksisting untuk
kemudian diperkirakan dampak yang akan terjadinya padanya akibat
adanya pembnagunan RS Dr. OEN SURAKARTA. Kualitas yang
diamati adalah kualitas air tanah dalam, kualitas air dari fasilitas umum
RS, kualitas air sumur gali milik masyarakat dan air sungai. Untuk
pengukuran kualitas air sungai dilakukan pada dua titik yaitu sebelum
outlet ipal dan sesudah outlet ipal RS Dr. OEN SURAKARTA dengan
52
parameter menagcu pada PP No 82 tahun 2001 dan air tanah dangkal
dilakukan pada 3 lokasi titik di sekitar lokasi proyek.
f) Transportasi
Pengumpulan data transportasi dillakukan secara kuantitatif dengan
menggunakan traffic counting. Metode analisa transportasi dari data
terkumpul dialkukan dengan metode matematik analogi. Komponen
transportasi yang akan diuji adalah :
Bangkitan Lalu Lintas
Bangkitan lalu lintas dibagi menjadi 2 yaitu 1) karena adanya
RS Dr. OEN SURAKARTA 2) pertumbuhan normal
Bangkitan parker
Dihitung dengan cara mengethaui jumlah bed, karyawan RS Dr.
OEN SURAKARTA (termasuk dokter), pembesuk, dan
pengunjung temporer.
Kelancaran lalu lintas
Dievaluasi dengan cara melihat kinerja lalu lintas dengan tolak
ukur tingkat pelayanan. Tingkat pelayanan diperoleh dengan
cara menghitung derajat kejenuhan (D) dan menganggap jalan
adalah jalan perkotaan MKJI. Bila hasil analisis menghasilkan
lalu lintas tidak lancer maka usaha perbaikan diarahkan ke
perbaikan geometri (baik didalam ataupun diluar RS) dan
manajemen lalu lintas ataupun parkkir.
Simpang bersinyal
Dievaluasi dengan cara melihat tundaan lalu lintas yang
melintas di persimpangan tsb.
Sirkulasi angkutan umum dan pejalan kaki
Kelancaran angkutan umum sudah dianalisis dalam analisa
kelancaran lalu lintas. Dievaluasi dengan cara menghitung
53
kebutuhan halte. Sedangkan untuk pejalan kaki dilihat dari pola
jalan kakinya untuk direncanakan prasarana yang dibutuhkan.
Tabel 3.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lalu Lintas
Parameter Metode Metode analisa
pengumpulan data
data
1. Bangkitan lalu lintas
a. Karena adanya Data sekunder Metode
RS OEN matematis
b. Pertumbuhan
normal
2. Bangkitan parker Data sekunder Metode
matematis
3. Kelancaran lalin Data sekunder Metode
matematis
4. Simpang bersinyal Data primer Metode
matematis
5. Keselamatan lalin Data sekunder Professional
judgement
54
Wawancara, Kualitiatif dan
2. Sosek penelurusan data dan kuantitatif
Peluang berusaha informasi
Pendapatan Wawancara, Kualitiatif dan
masyarakat penelurusan data kuantitatif
sekunder
Kualitatif
Pengumpulan data
3. Social budaya
sekunder
Gangguan
kenyamanan Wawancara, Kualitatif
55
jumlah individu lalat yang berkunjung / mendarat dalam waktu satu
jam dalam rentang luasan satu meter persegi.
56
I2 = dampak tidak melampui
baku mutu lingkungan dan
berlangsung tidak lama (hanya
pada tahap prakonstruksi dan
konstruksi)
Jumlah L1 L2 L1 = komponen lingkungan
komponen tekena dampak primer
4 lingkungn lain L2 = komponen lingkungan
yang terkena terkena dampak sekunder dan
dampak selanjutnya
Sifat kumulatif K1 K2 K1 = dampak komulatif
5
dampak K2 = dampak tidak komulatif
Berbalik atau B1 B2 B1 = dampak tidak berbalik
6
tidaknya dampak B2 = dampak dapat berbalik
Kriteria lain T1 T2 T1 = teknologinya sudah
sesuai dengan tersedia dan mudah didapatkan
perkembangan T2 = Teknologinya tersedia
7
teknologi dan tetapi mahal atau sukar
ilmu didapatkan atau belum ada
pengetahuan teknologi untuk mengelolanya
57
cepat mengalami perubahan sebagaimana diperkirakan akan terjadi di
lingkungan sekitar RS Dr. OEN SURAKARTA.
Langkah langkah Metode FISHER AND DAVIES adalah sbb :
1. Membuat matriks evaluasi dasar rona lingkungan (Environmental baseline
evaluation)
Table 3.6 Form Matriks Evaluasi Dasar Rona Lingkungan Fisher and
Davies
Evaluasi Rona Lingkungan
Skala Skala kondisi rona Skala kepekaan
Komponen kepentingan lingkungan hidup terhadap
No
Lingkungan terhadap fungsi awal pengelolaan
ekosistem lingkungan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
stp sp sbr sbk stp spk
1 Fisik Kimia
1. Kualitas
2. Kebisingan
3. Limpasan air
hujan
2 Social
1. Kesempatan
kerja dan
peluang usaha
2. Proses/konflik
sosial
3. Sikap dan
persepsi
4. Kamtibnas
58
3 Kesmas
1. Derajat
kesehatan
2. Timbunan
limbah padat
3. Limbah cair
4 Transportasi
1. Kelancaran
lalin
2. Keselamatan
lalin
Keterangan :skala 1 (peringkat terendah) – 5 (peringkat tertinggi)
59
III Kesmas
1. Derajat kesehatan
2. Timbulan limbah
padat
3. Limbah cair
IV Transportasi
1. Kelancaran lalin
2. Keselamatan lalin
60
3. Membuat matriks keputusan (Decision Matrix)
Tabel 3.8 Form Matrik Pengambilan Keputusan Fisher and Davies
Skala Tanpa
Skala kualitas lingkungan dgn proyek Evaluasi
Proyek
Komponen Lingkungan
Komponen rencana kegiatan Kondisi
Hidup yad Selisih Besar
Skr yad Pra Konst Konstruksi Operasi
dengan (+/-) Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 proyek
A. Fisik Kimia
1. Kualitas udara
2. Kebisingan
3. Limpasan air hujan
B. Social
1. Kesempatan kerja
dan peluang usaha
2. Proses/konflik social
3. Sikap dan persepsi
4. Kamtibmas
C. Kesmas
1. Derajat kesehatan
61
2. Timbulan limbah
padat
3. Limbah cair
D. Tansportasi
1. Kelancaran lalin
2. Keselamatan lalin
62
3.4 Telaahan Sebagian Dasar Pengelolaan
3.4.1 Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi digunakan untuk mengatasi dan mengurangi dampak
yang ditimbulkan dengan penggunaan peralatan atau system mekanis.
Pendekatan teknologi yang akan direkomendasikan sedapat mungkin
menggunakan standar baku (SOP) yang telah ditetapkan untuk suatu
kegiatan tertentu. Selain itu pendekatan ini juga harus sesuai (reliable)
dengan kondisi setempat dengan biaya yang terjangkau.
3.4.2 Pendekatan Sosekbud
Pendekatan sosekbud dapat dilakukan dengan penanggulangan terhadap
persepsi negative masyarakat terutama mengenai kompensasi ganti rugi
tanah serta keresahan masyarakat yang terjadi pada tahap konstruksi dan
operasi.
3.4.3 Pendekatan Institusional
Pendekatan institusional merupakan suatu cara untuk memadukan dan
menyerasikan pemrakarsa dan Pemda setempat serrta instansi terkait
seperti Bappeda kabupaten, BPN, Kecamatan dan kelurahan serta LSM
untuk bersama sama mengelola lingkungan di sekitar proyek.
63
1 Rencana tata ruang sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan
2 Kebijakan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
serta sumber daya alam yang
diatur dalam peraturan perundang-
undangan
3 Kepentingan pertahanan keamanan
4 Prakiraan secara cermat mengenai
besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik, kimia,
sosekbud, tata ruang dan kesmas
pada tahap prakonstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca
operasi usaha dan/atau kegiatan
5 Hasil evaluasi secara holistic
terhadap seluruh dampak penting
sebagai sebuah kesatuan yang
saling terkait dan saling
mempengaruhi sehingga diketahui
perimbangan dampak penting yang
bersifat positif dengan yang
bersifat negative
6 Kemampuan pemrakarsa dan/atau
pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulangi
dampak penting negative yang
64
akan ditimbulkan dari usaha
dan/atau kegiatan yang
direncanakan dengan pendekatan
teknologi, social dan kelembagaan
7 Rencana usaha dan/atau kegiatan
tidak menggangu nilai nilai social
atau pandangan masyarakat (emic
view)
8 Rencana usaha dan/atau kegiatan
tidak akan mempengaruhi dan/atau
mengganggu entitas eklogi yang
merupakan :
1. Entitas dan/atau species
kunci
2. Memiliki nilai penting
ekologis
3. Memiliki nilai penting
secara ekonomis
4. Memiliki nilai penting
secara ilmiah
9 Rencana usaha dan/atau kegiatan
tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/aau kegiatan
yang telah berada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau
kegiatan
10 Tidak dilampauinya daya dukung
dan daya tamping lingkungan
65
hidup dari lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung
dan daya tamping lingkungan
dimaksud
66