AWAL PERSAHABATAN
Dirumah Tutik.....
Mak butet : Kau disekolah gakusah batat-batat kau yaa, capek aku nyekolahin kau,
habes duet aku.
Disekolah....
Suminem : Gak bisa kayak gitu yem, seenak jidat dia aja ngomong kayak gitu.
Tukiyem : Udah nem udah sabar. Kita sebagai manusia gak boleh kayak gitu.
Minah : Memang kalian suminem tukiyem sama aja. Eh mau kemana tuh?
Serik : Bersiap!
Guru : Nak buka buku matematika halaman 22. Kerjakan 1 sampai 10. Dan
saya akan membagi kelompok.
Minah :kau bela siapa sih?sore ini kerja kelompok di rumah aku! Titik gak pake
koma
Tukiyem : orang ini kok kayak gitu ya? Tapi gak papalah. Yaudah kita ke rumah
Tutik yok
Suminem : assalamualaikum
dan tukiyem
Mak butet : Eh eh eh jangan panggi saya ibuk yaa, panggil saya mak butet.
Mak butet : Yaudah gak apa-apa. Yaudah yok masuk. Tutiiiiiiiiikkkk ada kawannya ini
Minah : Loh kok cepat kali? Seharusnya orang ini kerumah aku dulu baru kesini.
Mak bute : Nah ini si tutik, eh ada minah juga. Yaudah kalian duduk sini dulu,biar
mak butet buatin minum.
Mak butet : Alah pembantunya lagi nyuci di belakang. Yaudah bentar yaa
Suminem : kalian kok gak jelas kali? Tadi katanya dirumah minah, tapi sekarang kok
dirumah tutik
Tukiyem : kalian bohong yaa? Kita sebagai manusia tidak boleh seperti itu, dosa
tauu.
Minah : Lah kau kekmana? Tapi kau juga, labil kali kok.
Tutik : eh iya ya? Hmm lupa. Tapi memang si Minah yang bohongin kalian, aku
cuman ikut-ikutan kok
Minah : eh? Kau tik! Aku gak bohongin kalian cuman nipu dikit
Suminem : gak bisa gitu yem, orang ini enak aja mainin kita.
Suminem : lah kapan orang ini minta maaf? Ya ampun yem, kamu pikun lagi
Tukiyem : eh belum ya? Jadi malu. Tapi gak apalah, di dalam hati lubuk mereka
yang paling dalam pasti mereka udah minta maaf
Tidak lama kemudian, serik si ketua kelass yang awalnya sudah di telpon tutik untuk
kerja kelompok di rumahnya, bukan di rumah Minah datang.Selama kerja kelompok,
mereka terlihat akur. Tetapi tidak berlangsung lama hanya selama 2 menit.
Minah dengan penuh emosi selalu ingin mengatakan apa yang dirinya katakan benar,
tetapi ternyata salah. Sedangkan Tutik yang labil dan Suminem Tukiyem yang sabar
serta serik si ketua kelas selalu mengatakan sesuatu dengan benar
AWAL PERSAHABATAN
Suminem dan Tukiyem adalah anak yang kurang mampu. Mereka sudah
bersahabat sejak kecil. Tukiyem memiliki sifat yang baik, sopan, dan lemah
lembut. Sedangkan Suminem memiliki sifat yang keras namun baik, ia selalu
melindungi Tukiyem dari hal apapun.
Tutik dan Minah adalah 2 orang anak yang tidak menyukai Suminem dan
Tukiyem. Tutik mempunyai latar belakang kehidupan yang cukup mampu
begitupun juga dengan Minah. Tutik memiliki sifat yang labil dan usil
sedangkan Minah penuh dengan emosi. Tutik memiliki seorang mamak yang
bernama mak Butet, Bagi Minah ia sudah menganggap Mak Butet sebagai
ibunya sendiri begitu juga dengan Mak Butet yang sudah menganggap Minah
sebagai anak keduanya.
Pada suatu pagi di sekolah, tepatnya di luar kelas. Minah dan Tutik sudah
beradu mulut hanya karena bosan melihat wajah Suminem dan Tukiyem.
Suminem yang tidak terima pun akhirnya membantah. Tidak lama kemudian bu
Ika, guru matematika masuk. Semua siswa masuk ke kelas.
Di dalam rumah sudah ada Minah dan serik yang sedang duduk di ruang
tamu. Serik sudah diberitahu sebelumnya oleh Minah untuk datang ke
rumahnya Tutik. Minah yang melihat mereka datang terkejut, seharusnya
mereka datang lebih lama dari dugaannya. Suminem menceritakan kejadiannya
dengan penuh amarah, dia tidak terima di tipu oleh Minah dan Tutik. Tentu aja,
Minah dan Tutik menepisnya.Tukiyem menenangkan Suminem dengan lembut.
Dan akhirnya mereka memulai kerja kelompoknya.
2 jam kemudian, kerja kelompok selesai. Serik permisi untuk pulang duluan
sedangkan Suminem dan Tukiyem permisi ke kamar mandi. Tinggalah Tutik
dan Minah di ruang tamu. Tutik sangat bosan, namun tiba-tiba ia mendapatkan
ide ketika melihat kalung kesayangan mamaknya yang tergeletak di atas meja.
Tutik menceritakan idenya kepada Minah. Minah pun setuju.
Mak Butet yang saat itu penuh emosi tidak percaya pada perkataan Tukiyem
dan Suminem. Ia menyuruh Tutik dan Minah untuk memeriksa tas mereka
berdua. Namun, mereka hanya memeriksa tas Tukiyem. Mereka berpura-pura
yakin bahwa Tukiyemlah pencurinya.
Tentu aja, mereka berdua menemukan kalung itu di dalam tas Tukiyem. Mak
Butet pun marah. Tukiyem tetap tidak terima dengan semua tuduhan itu.
Suminem membelanya dengan memberikan alasan, mereka berdua permisi ke
kamar mandi sedangkan tas mereka tinggal di ruang tamu yag dimana hanya
ada Tutik dan Minah. Namun tetap saja Mak butet tidak percaya.
Setelah beradu mulut cukup lama, Serik si ketua kelas kembali dengan alasan
pensil yang ketingalan. Ia juga menceritakan semua kejadian yag sebenarnya.
Ternyata Serik mengintip lewat jendela, ia mengetahui apa yang telah dilakukan
Tutik dan Minah. Mak butet naik darah, ia menjewer telinga Tutik. Tukiyem
melarang Mak butet untuk menjewer Tutik. Karena menurutnya, ini bisa
diselesaikan dengan baik-baik.
Mak butet menyuruh Tutik dan Minah untuk meminta maaf dan berjanji
untuk tidak mengulanginya lagi. Dan ia juga menyuruh mereka untuk menjadi
sahabat Suminem dan Tukiyem. Dan pada sata itulah, mereka menjadi sahabat.