Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2252-3979

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio

Pengaruh Pemberian Naungan terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman


Stroberi Varietas Dorit dan Varietas Lokal Berastagi

The Effect of Shade on The Vegetative Growth of Strawberries Variety Dorit


and Variety Local Berastagi

Rine Noviyanti, Yuliani*, Evie Ratnasari, Hasim Ashari


Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
*e-mail: yantirine@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tanaman stroberi merupakan salah satu komoditas tanaman buah-buahan yang permintaan pasarnya cukup
tinggi di Indonesia. Lingkungan tumbuh yang dimodifikasi dengan sungkupan atau rumah plastik perlu
dipertimbangan untuk memberikan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan stroberi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian naungan dan jenis varietas terhadap pertumbuhan vegetatif
tanaman stroberi varietas Dorit dan varietas Lokal Berastagi dan untuk mengetahui varietas stroberi yang paling
baik pertumbuhannya. Penelitian bersifat eksperimental dengan RAK menggunakan 2 faktor yaitu naungan dengan
ketebalan plastik 0,17 mm dan 0,12 mm dan jenis varietas varietas Lokal Berastagi dan varietas Dorit. Parameter
yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif (jumlah stolon, diameter stolon, jumlah daun). Data dianalisis dengan
Anava 2 faktor, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan naungan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif stroberi sedangkan varietas memberikan pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan vegetatif stroberi dan varietas yang paling baik pertumbuhannya adalah varietas Berastagi.

Kata Kunci: naungan; pertumbuhan vegetatif; stroberi; Dorit; Lokal Berastagi

ABSTRACT
Strawberries is one of the fruits comodity with high demand in Indonesia. The modified environment by shade or plastic
houses should be considered to provide optimal environmental conditions for strawberries growth. The purpose of this study was
to describe the effect of shade on the vegetative growth of strawberries variety Dorit and variety Local Berastagi and to determine
the best variety of strawberries that has the best growth. The research was an experimental study, using RCBD with 2 factors,
plastic shade (0,17 mm and 0,12 mm) and variety (Dorit and Local Berastagi). The observed parameters was the vegetative
growth (number of stolon, diameter of stolon and number of leaves). The data were analyzed by two ways Anova and followed by
Duncan's test. The results of this study represent that there was no significant different of shade effect on strawberries vegetative
growth, while there was significant different of variety and the best vegetative growth was revealed Local Berastagi.

Key words: shade; vegetative growth; strawberries; Dorit; Local Berastagi

.
PENDAHULUAN berbeda terhadap faktor lingkungan dan karakter
Sektor pertanian sekarang ini sangat penting sifat tanaman. Tanaman stroberi merupakan
bagi kehidupan, karena berperan untuk tanaman C3 yang membutuhkan intensitas cahaya
memenuhi kebutuhan dalam bidang pangan. yang rendah sehingga pemberian naungan dibuat
Tanaman stroberi merupakan salah satu untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai
komoditas tanaman buah-buahan yang pada tanaman, naungan juga mempunyai fungsi
permintaan pasar cukup tinggi di Indonesia untuk menghindari terpaan air hujan pada saat
(Kurnia, 2005). Stroberi merupakan tanaman C3 musim penghujan. Naungan akan mempengaruhi
yang tumbuh baik pada cahaya dengan intensitas proses-proses yang ada di dalam tanaman,
cahaya rendah. Lingkungan tumbuh yang menurunkan respirasi gelap, titik jenuh dan titik
dimodifikasi dengan sungkupan atau rumah kompensasi cahaya, kerapatan stomata, bobot
plastik perlu dipertimbangan untuk memberikan kering pada gabah giling (Fitter dan Hay, 1992).
kondisi lingkungan yang optimal bagi Tanaman yang ternaungi luas daunnya
pertumbuhan stroberi. bertambah, hal ini disebabkan kecepatan difusi
Menurut Salisbury dan Ross (1995) tiap CO2 lebih tinggi, lebih banyak klorofil per unit
spesies dan sering tiap kultivar atau varietas satuan luas daun dan peningkatan aktivitas
menunjukkan dan memberikan respon yang
Noviyanti dkk.: Pengaruh Pemberian Naungan 243
 

bagian-bagian yang melaksanakan fotosintesis BAHAN DAN METODE


(Fitter dan Hay, 1992). Pada penelitian ini menggunakan jenis
Tanaman stroberi varietas dorit merupakan penelitian eksperimental. Waktu pelaksanaan
varietas persilangan antara Dover A dan Nurit, penelitian selama 5 bulan yaitu Februari sampai
yang menghasilkan varietas dengan bunga Juni 2014 di Kebun Percobaan Sumber Brantas,
sepanjang bulan daripada varietas stroberi Balitjestro Batu Malang. Alat dan bahan yang
lainnya. Varietas dorit memproduksi buah mulai digunakan diantaranya adalah timbangan digital
bulan November sampai akhir musim semi. (gram), hand refraktometer (ATAGO N-1 α Brix 0
Varietas dorit mempunyai karakteristik buah 32 %) Made in Japan, hygrometer (alat pengukur
yang rasanya yang enak, bentuk yang besar. Dorit kelembaban dan suhu), alat pengukur pH meter,
merupakan tanaman hari pendek (Izsak dan bibit tanaman stroberi dari V1 (stolon) kultur
Izhar, 1992). Buah stroberi varietas Lokal jaringan dengan 2 varietas (Lokal Berastagi dan
Berastagi berbentuk hati sedangkan Dorit Dorit) masing-masing varietas berjumlah 45
berbentuk ginjal. Kulit buah Lokal Berastagi lebih polibag, plastik naungan dengan ketebalan 0,17
tipis dan aromanya sangat tajam, achene mm dan 0,12 mm, media tanah ladekan, pupuk
tenggelam ke dalam. Kulit buah varietas Dorit organik (pupuk petroganik), kertas label, pupuk
kulit buah lebih tebal dan aroma kurang tajam, NPK, pupuk kasirit (Mg), kantong plastik, plastik
achene keluar. Daya simpan varietas Dorit lebih polibag dengan diameter 10 cm dan 50 cm.
tahan lama dibadingkan dengan Lokal Berastagi Langkah kerja yang dilakukan dengan
karena dipengaruhi tekstur buah Lokal Berastagi persiapan bibit tanaman stroberi, persiapan media
yang lebih lembek dibandingkan Dorit. tanam, penataan tempat penanaman, persiapan
Menurut Rini, dkk. (2002) serta penelitian pembuatan sungkupan dan tahap perawatan.
yang dilakukan oleh Sumarni dan Rosliani (2010) Pada tahap persiapan bibit tanaman stroberi
menunjukkan bahwa penggunaan naungan berasal dari stolon dari induk stroberi yang
plastik transparan memberikan perbedaan pada dipilih dan terdapat bakal akar kemudian stolon
hasil bobot umbi bawang merah dan memberikan ditanam menggunakan polibag ukuran diameter
pengaruh pada proses pertumbuhannya. 10 cm dibiarkan ± 1 sampai 2 minggu sampai
Berdasarkan Muhsanati, dkk. (2009) pertumbuhan tumbuh akar putih sampai dasar polibag dan
dan hasil tanaman stroberi varietas Benggala stolon dipotong dari pangkal. Komposisi media
tidak membutuhkan naungan, peningkatan yang digunakan 7 tanah ladekan : 2 sekam : 1
persentase naungan menyebabkan penurunan pupuk petroganik. Penataan tempat penanaman
sehingga pertumbuhan terbaik diperoleh pada stroberi dibuat zig zag hal ini dibuat supaya
naungan 0% atau tanpa naungan. Pada penelitian produksi CO2 lebih banyak dan sirkulasi lebih
Elly, dkk (2012) mengenai pengaruh naungan dan optimal jika dibandingkan tanaman diletakkan
varietas terhadap pertumbuhan dan hasil berjejer. Pembuatan sungkupan dengan
tanaman stroberi (Fragaria sp.) di dataran rendah memasang pegangan dari besi untuk meletakkan
menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil plastik naungan, tinggi sungkupan 1 meter dari
terbaik terdapat pada tanaman stroberi yang tidak tanah dan pada tahap perawatan penyiraman
ternaungi. Ada 3 varietas yang digunakan yaitu dilakukan selama 1 minggu sebanyak 3 kali,
Michiko, Earlibrite dan Tristar. Varietas Michiko pemupukan NPK 2 minggu sekali dengan dosis 2
terbaik dibandingkan dengan varietas Earlibrite gram/liter.
dan Tristar. Pada perlakuan yang diberikan Pengambilan data dilakukan dengan cara
terdapat interaksi yang nyata antara naungan dan tidak merusak tanaman. Pengamatan dimulai
varietas terhadap jumlah daun pada 75 hari setelah 1 minggu setelah tanam dan dilakukan
setelah tanam dan tinggi tanaman pada 15 hari setiap 1 minggu 1 kali jika sudah produksi buah
setelah tanam. Varietas Michiko yang tidak pengamatan dilakukan 1 minggu 3 kali.
ternaungi mengakibatkan peningkatkan tinggi Pengambilan data dilakukan pada bulan April
tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sampai Juni dengan mengamati pertumbuhan
mendeskripsikan pengaruh pemberian naungan vegetatif (jumlah daun, jumlah stolon dan
dan jenis varietas terhadap pertumbuhan vegetatif diameter stolon) .
tanaman stroberi varietas Dorit dan varietas Lokal Analisis data menggunakan RAK 2 faktor
Berastagi dan untuk mengetahui varietas stroberi dan Anava 2 faktor, jika hasilnya signifikan maka
yang paling baik pertumbuhannya. akan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf
kepercayaan 5 %. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan Anava 2 arah meliputi jumlah
daun, jumlah stolon dan diameter stolon.
244 LenteraBio Vol. 3 No. 3, September 2014: 242–247
 

HASIL dengan hasil F value < 0,05 dengan F value > F


Penelitian mengenai pengaruh pemberian tabel (55,75 ; 4,96). Naungan tidak berpengaruh
naungan terhadap pertumbuhan tanaman stroberi signifikan terhadap jumlah daun karena F value >
varietas Lokal Berastagi dan Dorit mendapatkan 0,05. Interaksi antara varietas dan naungan tidak
data yang meliputi jumlah daun, jumlah stolon berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun,
dan diameter stolon selama 90 hari. Penelitian sehingga pada perlakuan varietas dilanjutkan
dilakukan pada bulan April sampai Juni 2014 di dengan uji Duncan. Hasil uji Duncan
Sumber Brantas, Batu Malang. Pertumbuhan menunjukkan bahwa jumlah daun varietas Lokal
vegetatif yang meliputi jumlah daun, jumlah Berastagi berbeda nyata dengan varietas Dorit.
stolon dan diameter stolon yang optimal adalah Jumlah daun varietas Lokal Berastagi lebih baik
pada bulan Mei. Pertumbuhan vegetatif yang pertumbuhannya dibandingkan dengan varietas
paling optimal adalah pada bulan Mei seperti Dorit. Pada perlakuan kontrol tanpa naungan
terlihat pada tabel 1, 2 dan 3. tidak berbeda nyata dengan naungan 0,12 mm
Jumlah daun hasil analisis varian pada taraf dan naungan 0,17 mm. Naungan 0,12 mm tidak
signifikan 5% menunjukkan bahwa varietas berbeda nyata dengan 0,17 mm.
berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun

Tabel 1. Hasil rerata jumlah daun pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 20 ± 3,66 9 ± 0,87 12,40 a
Naungan 0,12 mm 14,4 ± 1,40 9,47 ± 1,10 13,40 a
Naungan 0,17 mm 15 ± 2,00 9,26 ± 1,10 12,76 a
Rerata Varietas 16,47 b 9,24 a

Berdasarkan hasil Tabel 1, dua varietas F value > F tabel (52,41 ;4,96). Naungan dan
tanaman stroberi menunjukkan respon yang interaksi varietas dan naungan tidak berpengaruh
berbeda. Pada stroberi Lokal Berastagi jumlah signifikan karena F value > 0,05 sehingga pada
daun yang dihasilkan paling banyak yaitu perlakuan varietas dilanjutkan dengan uji
kelompok kontrol 20 dan jumlah daun yang Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan jumlah
paling sedikit dihasilkan perlakuan naungan 0,12 stolon varietas Berastagi berbeda nyata dengan
mm sebesar 14,4. Pada varietas Dorit jumlah daun varietas Dorit. Pertumbuhan jumlah stolon
yang paling banyak dihasilkan yaitu naungan 0,12 varietas Lokal Berastagi lebih baik dibandingkan
mm sebesar 9,47 dan jumlah daun yang dengan varietas Dorit. Pada perlakuan kontrol
dihasilkan paling sedikit pada perlakuan kontrol tanpa naungan tidak berbeda nyata dengan
(tanpa naungan) sebesar 9. naungan 0,12 mm dan 0,17 mm. Naungan 0,12
Jumlah stolon hasil analisis varian pada taraf mm tidak berbeda nyata dengan naungan 0,17
signifikan 5% menunjukkan bahwa varietas mm.
berpengaruh signifikan hasil F value < 0,05 dengan

Tabel 2. Hasil rerata jumlah stolon pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 5, 8 ± 2,36 0,87 ± 0,42 2,27 a
Naungan 0,12 mm 4,6 ± 1,50 0,2 ± 0,2 3,33 a
Naungan 0,17 mm 3,67 ± 1,27 0,46 ± 0,5 2,20 a
Rerata Varietas 4,69 b 0,51 a

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan sebesar 3,67 sedangkan pada varietas Dorit


perbedaan jumlah stolon yang dihasilkan pada jumlah stolon yang paling banyak dihasilkan
masing-masing perlakuan. Varietas Berastagi pada perlakuan kontrol tanpa naungan sebanyak
jumlah stolon yang dihasilkan paling banyak 0,87 dan jumlah yang paling sedikit pada
pada perlakuan kontrol tanpa naungan sebanyak perlakuan naungan 0,12 mm sebanyak 0,2.
5,8 dan jumlah stolon yang paling sedikit Diameter stolon hasil analisis varian pada
dihasilkan pada perlakuan naungan 0,17 mm taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa varietas
Noviyanti dkk.: Pengaruh Pemberian Naungan 245
 

berpengaruh signifikan hasil F value < 0,05 dengan varietas Dorit. Pertumbuhan diameter stolon
F value > F tabel (44,47 ; 4,96). Naungan dan varietas Lokal Berastagi lebih baik dibandingkan
interaksi varietas dan naungan tidak berpengaruh dengan varietas Dorit. Pada perlakuan kontrol
signifikan karena F value > 0,05, sehingga pada tanpa naungan tidak berbeda nyata dengan
perlakuan varietas dilanjutkan dengan uji naungan 0,12 mm dan 0,17 mm. Naungan 0,12
Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan diameter mm tidak berbeda nyata dengan naungan 0,17
stolon varietas Berastagi berbeda nyata dengan mm.

Tabel 3. Hasil rerata diameter stolon (mm) pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 13,16 ± 4,96 1,65 ± 0,84 4,41 a
Naungan 0,12 mm 9,24 ± 2,89 0,44 ± 0,47 6,27 a
Naungan 0,17 mm 5,78 ± 2,14 1,21 ± 1,24 5,07 a
Rerata Varietas 9,40 b 1,10 a

Berdasarkan Tabel 3, dihasilkan diameter naungan 0,17 mm sebesar 5,78. Varietas Dorit
stolon dari kedua varietas yang berbeda varietas pada tanpa naungan dihasilkan diameter stolon
Berastagi diameter stolon yang paling besar pada yang paling besar 1,65 mm dan yang paling kecil
kontrol tanpa naungan sebesar 13,16 mm, pada perlakuan naungan 0,12 mm sebesar 0,44
diameter stolon yang paling kecil pada perlakuan mm.

Gambar 1. Grafik hasil pertumbuhan vegetatif kedua varietas selama tiga bulan. JD= Jumlah Daun, JS= Jumlah
Stolon, DS= Diameter Stolon.

Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa


pertumbuhan kedua varietas mengalami pertumbuhan vegetatif yang paling baik adalah
perubahan. Jumlah daun pada varietas Berastagi varietas Lokal Berastagi tanpa naungan
dan varietas Dorit mengalami peningkatan pada sedangkan pemberian naungan yang
bulan Mei dan bulan Juni. Pada awal penanaman pertumbuhan vegetatif paling baik adalah
bulan April pertumbuhan stolon belum dihasilkan naungan 0,17 mm varietas Lokal Berastagi.
pada varietas Dorit sedangkan pada varietas
Berastagi stolon sudah diproduksi. Varietas PEMBAHASAN
Berastagi dan Dorit pada bulan Mei mengalami Berdasarkan data Tabel 1, 2 dan 3
puncak peningkatan pertumbuhan stolon dan menunjukkan bahwa dari kedua varietas tanaman
diameter stolon. Pada bulan Juni varietas stroberi menunjukkan respon yang berbeda. Hal
Berastagi dan varietas Dorit pertumbuhan stolon ini dibenarkan menurut Salisbury dan Ross (1995)
dan diameter stolon mengalami penurunan. yang menyatakan bahwa tiap spesies dari tiap
246 LenteraBio Vol. 3 No. 3, September 2014: 242–247
 

kultivar atau varietas menunjukkan respon yang yang ada pada tanaman akan terbagi (Harjadi,
berbeda karena faktor lingkungan dan karakter 1989). Varietas Lokal Berastagi pertumbuhan
sifat dari tanaman. Varietas Berastagi dan Dorit vegetatifnya lebih baik dibandingkan dengan
memberikan respon pada jumlah daun, jumlah Dorit karena Lokal Berastagi merupakan tanaman
stolon, dan diameter stolon. Pertumbuhan hari netral yang tidak terpengaruh oleh intensitas
vegetatif yang terjadi pada kedua varietas cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman.
tersebut menunjukkan kondisi lingkungan yang Pada penelitian ini naungan yang digunakan
sesuai bagi syarat tumbuhnya, Sumber brantas adalah kontrol tanpa naungan, naungan dengan
yang mempunyai ketinggian tempat 1650 mdpl ketebalan plastik 0,12 mm dan naungan dengan
sangat sesuai sebagai tempat hidup tanaman ketebalan plastik 0,17 mm. Naungan dengan
stroberi, berdasarkan Soemadi (1997) ketinggian ketebalan naungan 0,17 mm pertumbuhan
tempat stroberi lebih dari 1000 mdpl. Di daerah vegetatifnya lebih baik dibandingkan dengan
Sumber Brantas, Batu Malang tanaman stroberi naungan 0,12 mm pada varietas Lokal Berastagi
yang mempunyai daya adaptasi yang adalah hal ini dikarenakan varietas Berastagi merupakan
varietas Dorit dan varietas Lokal tanaman hari netral yang tidak terpengaruh oleh
Berastagi.Varietas Dorit yang merupakan varietas panjang penyinarannya, sehingga walaupun
persilangan Dover dan Nurit (Izsak dan Izhar, naungan 0,17 mm yang intensitas cahayanya
1992) dan varietas Lokal Berastagi yang rendah varietas Berastagi tetap dapat bertahan
merupakan tanaman stroberi yang berasal dari sedangkan pada tanaman stroberi varietas Dorit
daerah Berastagi. naungan terbaik pada ketebalan 0,17 mm
Proses pembentukan daun membutuhkan dibandingkan dengan naungan 0,12 mm. Hal ini
suhu lingkungan antara 22 dan daun akan dikarenakan varietas Dorit merupakan tanaman
dibentuk setiap 8-12 hari (Kurnia, 2005). hari pendek (Izsak dan Izhar, 1992) yang
Berdasarkan data pendukung yang didapatkan dipengaruhi panjang penyinaran kurang dari 12
dari ketiga waktu pagi, siang dan sore, suhu pagi jam, sehingga varietas Dorit tersebut lebih baik
hari rata-rata 26-28 , suhu siang hari 38-41 diberi naungan daripada tanpa naungan, hal ini
dan sore hari antara 22-25 . Berdasarkan suhu sesuai dengan penanaman tanaman stroberi yang
merupakan tanaman C3 yang mempunyai ciri
yang berfluktuasi dari pagi sampai sore, dari
aktivitas fotosintesisnya akan mengalami
ketiga waktu tersebut waktu sore hari suhu untuk
peningkatan jika intensitas cahayanya rendah.
pembentukan daun. Daun yang terbentuk akan
Stroberi varietas Lokal Berastagi yang paling baik
digunakan untuk melakukan fotosintesis sebagai
tanpa naungan dibandingkan dengan perlakuan
sumber energi.
yang lain, hal ini menurut Dolyna (2008) tanaman
Selain daun, stolon merupakan parameter
stroberi yang ditanam di lapang menunjukkan
pertumbuhan vegetatif. Stolon merupakan
pertumbuhan vegetatif yang paling baik.
merupakan perpanjangan tunas yang tumbuh
horizontal sejajar dengan permukaan tanah Tanaman stroberi yang merupakan tanaman
subtropis identik mempunyai 4 musim, suhu
(menjalar) yang merupakan organ perbanyakan
yang rendah, dan intensitas cahaya yang kurang
vegetatif dan bibit yang berasal dari stolon akan
(Gardner et al., 1993). Tanaman stroberi memiliki
cepat berbuah dan sifatnya sama dengan
jumlah stomata yang banyak sehingga mudah
induknya (Kurnia, 2005). Pembentukan stolon
sekali terjadi transpirasi dan banyak kehilangan
paling banyak terbentuk dalam fase vegetatif dan
air dalam selnya (Kurnia, 2005) sehingga tanaman
jumlah menurun saat fase generatif. Pertumbuhan
yang ternaungi akan menghambat transpirasi
stolon ini akan mengakibatkan persaingan
asimilat pada organ tanaman lainnya seperti pada tanaman stoberi akibatnya kandungan air
yang akan digunakan untuk fotosintesis tetap
pembentuk akar, batang dan daun (Prihadi, 2001).
tersedia didalam tanaman. Pada hasil tabel 1, 2
Varietas Berastagi yang paling banyak
dan 3 menunjukkan bahwa naungan yang
menghasilkan stolon karena karakteristik
diberikan tidak pengaruh signifikan pada jumlah
Berastagi yang menghasilkan stolon tinggi,
daun, jumlah stolon dan diameter naungan. Hal
sedangkan jumlah stolon Dorit tidak terlalu
ini dikarenakan pada tumbuhan yang ternaungi
banyak. Ukuran diameter stolon dipengaruhi oleh
mempunyai laju respirasi gelap yang sangat
beberapa faktor yaitu nutrisi yang diberikan pada
rendah sehingga tingkat kompensasi CO2 rendah
tanaman seperti pupuk dan juga cadangan energi
didalam tanaman itu sendiri. Semakin banyak saat cahayanya juga sangat rendah. Pada tanaman
yang ternaungani cahaya biru meningkat relatif
jumlah stolon yang dihasilkan maka akan
pada panjang gelombangnya tetapi perubahan
mempengaruhi diameter stolon karena nutrisi
kualitas paling jelas disebabkan oleh naungan
Noviyanti dkk.: Pengaruh Pemberian Naungan 247
 

yang meningkat pada cahaya merah jauh. UCAPAN TERIMAKASIH


Naungan daun sangat berpengaruh pada Ucapan terima kasih kepada Balitjestro
pemanjangan batang dan pertumbuhan kuncup terutama kepada Kepala Balitjestro Bapak Joko
samping pada berbagai tanaman (Salisbury dan Susilo Utomo yang telah memberikan ijin
Ross, 1995). penelitian dan menfasilitasi tempat dan bahan
Naungan juga menyebabkan cahaya yang penelitian sehingga penelitian ini dapat berjalan
digunakan untuk proses fotosintesis terhalang. dengan lancar, pembimbing lapangan Bapak
Tanaman yang ternaungi jumlah cahaya yang Hasim Ashari atas bimbingannya dan kepada
masuk akan berkurang, hal ini mengakibatkan Bapak Rohmat selaku teknisi lapangan tanaman
proses fotosintesis tidak dapat berjalan optimal stroberi di Balitjestro.
sehingga pembentukan organ tanaman juga
terhambat seperti daun dan stolon. Tetapi DAFTAR PUSTAKA
tanaman yang ternaungi luas daunnya akan lebih Dolyna HMD, 2008. Pengaruh Lingkungan Tumbuh
lebar dibandingkan yang tidak ternaungi karena Yang Berbeda Terhadap Kualitas Buah Stroberi.
tanaman yang ternaungi akan memperluas Skripsi. Dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian
permukaan daun supaya mendapatkan cahaya Bogor.
Elly K, Hayati dan Thamrin, 2012. Pengaruh Naungan
yang optimal. Daun naungan menggunakan lebih
dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
banyak energi untuk menghasilkan pigmen Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Dataran
penerima cahaya (Salisbury dan Ross, 1995). Rendah. Jurnal Agrista, Vol.16 No.1.
Tanaman yang ternaungi luas daun Fitter AH dan RKM Hay, 1992. Fisiologi Lingkungan
bertambah disebabkan karena kecepatan difusi Tanaman. Yogjakarta: Gajah Mada University
CO2 lebih tinggi, lebih banyak klorofil per unit Press.
satuan luas daun dan peningkatan aktivitas Gardner VR, FC Bradford dan HD Hooker, 1993. The
bagian-bagian yang melaksanakan fotosintesis Fundamental of Fruit Production. McGraw Hill Book
(Fitter dan Hay, 1992). Aktivitas cahaya yang Co.Inc. New York 778 p.
Harjadi SS, 1989. Dasar – Dasar Hortikultura.
rendah akan mengakibatkan tanaman melakukan
Departemen Budidaya Pertanian: Fakultas
suatu perubahan fisiologis. Perubahan fisiologis Pertanian IPB.
ini memberikan dampak untuk pertahanan Izsak E, Izhar S, 1992. Strawberry Plant Dorit. United
keseimbangan karbon yang akan mempengaruhi States Patent. State of Israel, Ministry of
perubahan kecepatan respirasi. Pada tanaman Agriculture, The Volcani Center, Bet Dagan,
yang ternaung ada 3 hal yang dilakukan dengan Israel.
intensitas cahaya yang rendah, yaitu dengan cara Kurnia A, 2005. Petunjuk Praktis Budaya Stroberi.
pengurangan kecepatan respirasi untuk Jakarta: Agro Media Pustaka.
menurunkan titik kompensasi, titik kompensasi Muhsanati, Reni M dan Tari GPS, 2009. Pengaruh
Pemberian Naungan Terhadap Pertumbuhan dan
merupakan penggunaan CO2 oleh fotosintesis
Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria x annasa). Jurnal
sama dengan hilangannya CO2 yang dihasilkan Jerami, volume 2 No.1.
dari respirasi, peningkatan luas daun untuk Prihadi EM, 2001. Pengaruh Pemangkasan Cabang dan
mendapatkan satu permukaan yang lebih besar Penjarangan Bunga Jantan terhadap Pertumbuhan
untuk mengabsopsi cahaya dan terjadi dan Produksi Ketimun dengan Budidaya
peningkatan kecepatan fotosintesis pada setiap Hidroponik. Skripsi. Bogor: Jurusan Budidaya
unit energi cahaya dan luas daun (Fitter dan Hay, Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian
1992). Bogor.
Rini R, Nani S dan Suwandi, 2002. Pengaruh Kerapatan
Tanaman, Naungan, dan Mulsa terhadap
SIMPULAN
Pertumbuhan dan Produksi Umbi Bawang Merah
Berdasarkan data yang diperoleh dapat Mini Asal Biji. Jurnal Hortikultura. 12(1):28-34.
disimpulkan tidak ada pengaruh naungan Salisbury FB dan Cleon WR, 1995. Fisiologi Tumbuhan
terhadap pertumbuhan vegetatif stroberi varietas Jilid 3. Bandung : ITB Bandung.
Dorit dan varietas Lokal Berastagi namun ada Soemadi W, 1997. Budidaya Stroberi di Pot dan Kebun.
pengaruh jenis varietas terhadap pertumbuhan Solo: CV.Aneka Solo.
vegetatif stroberi varietas Dorit dan varietas Sumarni N dan Rosliani R, 2010. Pengaruh Naungan
Lokal Berastagi dengan varietas yang paling baik Plastik Transparan, Kerapatan Tanaman, dan
pertumbuhan vegetatifnya ialah Lokal Berastagi. Dosis N terhadap Produksi Umbi Bibit Asal Biji
Bawang Merah. Jurnal Hortikultura, 20(1):52-59,
2010

Anda mungkin juga menyukai