http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
ABSTRAK
Tanaman stroberi merupakan salah satu komoditas tanaman buah-buahan yang permintaan pasarnya cukup
tinggi di Indonesia. Lingkungan tumbuh yang dimodifikasi dengan sungkupan atau rumah plastik perlu
dipertimbangan untuk memberikan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan stroberi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian naungan dan jenis varietas terhadap pertumbuhan vegetatif
tanaman stroberi varietas Dorit dan varietas Lokal Berastagi dan untuk mengetahui varietas stroberi yang paling
baik pertumbuhannya. Penelitian bersifat eksperimental dengan RAK menggunakan 2 faktor yaitu naungan dengan
ketebalan plastik 0,17 mm dan 0,12 mm dan jenis varietas varietas Lokal Berastagi dan varietas Dorit. Parameter
yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif (jumlah stolon, diameter stolon, jumlah daun). Data dianalisis dengan
Anava 2 faktor, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan naungan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif stroberi sedangkan varietas memberikan pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan vegetatif stroberi dan varietas yang paling baik pertumbuhannya adalah varietas Berastagi.
ABSTRACT
Strawberries is one of the fruits comodity with high demand in Indonesia. The modified environment by shade or plastic
houses should be considered to provide optimal environmental conditions for strawberries growth. The purpose of this study was
to describe the effect of shade on the vegetative growth of strawberries variety Dorit and variety Local Berastagi and to determine
the best variety of strawberries that has the best growth. The research was an experimental study, using RCBD with 2 factors,
plastic shade (0,17 mm and 0,12 mm) and variety (Dorit and Local Berastagi). The observed parameters was the vegetative
growth (number of stolon, diameter of stolon and number of leaves). The data were analyzed by two ways Anova and followed by
Duncan's test. The results of this study represent that there was no significant different of shade effect on strawberries vegetative
growth, while there was significant different of variety and the best vegetative growth was revealed Local Berastagi.
.
PENDAHULUAN berbeda terhadap faktor lingkungan dan karakter
Sektor pertanian sekarang ini sangat penting sifat tanaman. Tanaman stroberi merupakan
bagi kehidupan, karena berperan untuk tanaman C3 yang membutuhkan intensitas cahaya
memenuhi kebutuhan dalam bidang pangan. yang rendah sehingga pemberian naungan dibuat
Tanaman stroberi merupakan salah satu untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai
komoditas tanaman buah-buahan yang pada tanaman, naungan juga mempunyai fungsi
permintaan pasar cukup tinggi di Indonesia untuk menghindari terpaan air hujan pada saat
(Kurnia, 2005). Stroberi merupakan tanaman C3 musim penghujan. Naungan akan mempengaruhi
yang tumbuh baik pada cahaya dengan intensitas proses-proses yang ada di dalam tanaman,
cahaya rendah. Lingkungan tumbuh yang menurunkan respirasi gelap, titik jenuh dan titik
dimodifikasi dengan sungkupan atau rumah kompensasi cahaya, kerapatan stomata, bobot
plastik perlu dipertimbangan untuk memberikan kering pada gabah giling (Fitter dan Hay, 1992).
kondisi lingkungan yang optimal bagi Tanaman yang ternaungi luas daunnya
pertumbuhan stroberi. bertambah, hal ini disebabkan kecepatan difusi
Menurut Salisbury dan Ross (1995) tiap CO2 lebih tinggi, lebih banyak klorofil per unit
spesies dan sering tiap kultivar atau varietas satuan luas daun dan peningkatan aktivitas
menunjukkan dan memberikan respon yang
Noviyanti dkk.: Pengaruh Pemberian Naungan 243
Tabel 1. Hasil rerata jumlah daun pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 20 ± 3,66 9 ± 0,87 12,40 a
Naungan 0,12 mm 14,4 ± 1,40 9,47 ± 1,10 13,40 a
Naungan 0,17 mm 15 ± 2,00 9,26 ± 1,10 12,76 a
Rerata Varietas 16,47 b 9,24 a
Berdasarkan hasil Tabel 1, dua varietas F value > F tabel (52,41 ;4,96). Naungan dan
tanaman stroberi menunjukkan respon yang interaksi varietas dan naungan tidak berpengaruh
berbeda. Pada stroberi Lokal Berastagi jumlah signifikan karena F value > 0,05 sehingga pada
daun yang dihasilkan paling banyak yaitu perlakuan varietas dilanjutkan dengan uji
kelompok kontrol 20 dan jumlah daun yang Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan jumlah
paling sedikit dihasilkan perlakuan naungan 0,12 stolon varietas Berastagi berbeda nyata dengan
mm sebesar 14,4. Pada varietas Dorit jumlah daun varietas Dorit. Pertumbuhan jumlah stolon
yang paling banyak dihasilkan yaitu naungan 0,12 varietas Lokal Berastagi lebih baik dibandingkan
mm sebesar 9,47 dan jumlah daun yang dengan varietas Dorit. Pada perlakuan kontrol
dihasilkan paling sedikit pada perlakuan kontrol tanpa naungan tidak berbeda nyata dengan
(tanpa naungan) sebesar 9. naungan 0,12 mm dan 0,17 mm. Naungan 0,12
Jumlah stolon hasil analisis varian pada taraf mm tidak berbeda nyata dengan naungan 0,17
signifikan 5% menunjukkan bahwa varietas mm.
berpengaruh signifikan hasil F value < 0,05 dengan
Tabel 2. Hasil rerata jumlah stolon pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 5, 8 ± 2,36 0,87 ± 0,42 2,27 a
Naungan 0,12 mm 4,6 ± 1,50 0,2 ± 0,2 3,33 a
Naungan 0,17 mm 3,67 ± 1,27 0,46 ± 0,5 2,20 a
Rerata Varietas 4,69 b 0,51 a
berpengaruh signifikan hasil F value < 0,05 dengan varietas Dorit. Pertumbuhan diameter stolon
F value > F tabel (44,47 ; 4,96). Naungan dan varietas Lokal Berastagi lebih baik dibandingkan
interaksi varietas dan naungan tidak berpengaruh dengan varietas Dorit. Pada perlakuan kontrol
signifikan karena F value > 0,05, sehingga pada tanpa naungan tidak berbeda nyata dengan
perlakuan varietas dilanjutkan dengan uji naungan 0,12 mm dan 0,17 mm. Naungan 0,12
Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan diameter mm tidak berbeda nyata dengan naungan 0,17
stolon varietas Berastagi berbeda nyata dengan mm.
Tabel 3. Hasil rerata diameter stolon (mm) pada bulan Mei perlakuan naungan dan varietas
Varietas
Naungan Rerata Naungan
Lokal Berastagi Dorit
Kontrol 13,16 ± 4,96 1,65 ± 0,84 4,41 a
Naungan 0,12 mm 9,24 ± 2,89 0,44 ± 0,47 6,27 a
Naungan 0,17 mm 5,78 ± 2,14 1,21 ± 1,24 5,07 a
Rerata Varietas 9,40 b 1,10 a
Berdasarkan Tabel 3, dihasilkan diameter naungan 0,17 mm sebesar 5,78. Varietas Dorit
stolon dari kedua varietas yang berbeda varietas pada tanpa naungan dihasilkan diameter stolon
Berastagi diameter stolon yang paling besar pada yang paling besar 1,65 mm dan yang paling kecil
kontrol tanpa naungan sebesar 13,16 mm, pada perlakuan naungan 0,12 mm sebesar 0,44
diameter stolon yang paling kecil pada perlakuan mm.
Gambar 1. Grafik hasil pertumbuhan vegetatif kedua varietas selama tiga bulan. JD= Jumlah Daun, JS= Jumlah
Stolon, DS= Diameter Stolon.
kultivar atau varietas menunjukkan respon yang yang ada pada tanaman akan terbagi (Harjadi,
berbeda karena faktor lingkungan dan karakter 1989). Varietas Lokal Berastagi pertumbuhan
sifat dari tanaman. Varietas Berastagi dan Dorit vegetatifnya lebih baik dibandingkan dengan
memberikan respon pada jumlah daun, jumlah Dorit karena Lokal Berastagi merupakan tanaman
stolon, dan diameter stolon. Pertumbuhan hari netral yang tidak terpengaruh oleh intensitas
vegetatif yang terjadi pada kedua varietas cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman.
tersebut menunjukkan kondisi lingkungan yang Pada penelitian ini naungan yang digunakan
sesuai bagi syarat tumbuhnya, Sumber brantas adalah kontrol tanpa naungan, naungan dengan
yang mempunyai ketinggian tempat 1650 mdpl ketebalan plastik 0,12 mm dan naungan dengan
sangat sesuai sebagai tempat hidup tanaman ketebalan plastik 0,17 mm. Naungan dengan
stroberi, berdasarkan Soemadi (1997) ketinggian ketebalan naungan 0,17 mm pertumbuhan
tempat stroberi lebih dari 1000 mdpl. Di daerah vegetatifnya lebih baik dibandingkan dengan
Sumber Brantas, Batu Malang tanaman stroberi naungan 0,12 mm pada varietas Lokal Berastagi
yang mempunyai daya adaptasi yang adalah hal ini dikarenakan varietas Berastagi merupakan
varietas Dorit dan varietas Lokal tanaman hari netral yang tidak terpengaruh oleh
Berastagi.Varietas Dorit yang merupakan varietas panjang penyinarannya, sehingga walaupun
persilangan Dover dan Nurit (Izsak dan Izhar, naungan 0,17 mm yang intensitas cahayanya
1992) dan varietas Lokal Berastagi yang rendah varietas Berastagi tetap dapat bertahan
merupakan tanaman stroberi yang berasal dari sedangkan pada tanaman stroberi varietas Dorit
daerah Berastagi. naungan terbaik pada ketebalan 0,17 mm
Proses pembentukan daun membutuhkan dibandingkan dengan naungan 0,12 mm. Hal ini
suhu lingkungan antara 22 dan daun akan dikarenakan varietas Dorit merupakan tanaman
dibentuk setiap 8-12 hari (Kurnia, 2005). hari pendek (Izsak dan Izhar, 1992) yang
Berdasarkan data pendukung yang didapatkan dipengaruhi panjang penyinaran kurang dari 12
dari ketiga waktu pagi, siang dan sore, suhu pagi jam, sehingga varietas Dorit tersebut lebih baik
hari rata-rata 26-28 , suhu siang hari 38-41 diberi naungan daripada tanpa naungan, hal ini
dan sore hari antara 22-25 . Berdasarkan suhu sesuai dengan penanaman tanaman stroberi yang
merupakan tanaman C3 yang mempunyai ciri
yang berfluktuasi dari pagi sampai sore, dari
aktivitas fotosintesisnya akan mengalami
ketiga waktu tersebut waktu sore hari suhu untuk
peningkatan jika intensitas cahayanya rendah.
pembentukan daun. Daun yang terbentuk akan
Stroberi varietas Lokal Berastagi yang paling baik
digunakan untuk melakukan fotosintesis sebagai
tanpa naungan dibandingkan dengan perlakuan
sumber energi.
yang lain, hal ini menurut Dolyna (2008) tanaman
Selain daun, stolon merupakan parameter
stroberi yang ditanam di lapang menunjukkan
pertumbuhan vegetatif. Stolon merupakan
pertumbuhan vegetatif yang paling baik.
merupakan perpanjangan tunas yang tumbuh
horizontal sejajar dengan permukaan tanah Tanaman stroberi yang merupakan tanaman
subtropis identik mempunyai 4 musim, suhu
(menjalar) yang merupakan organ perbanyakan
yang rendah, dan intensitas cahaya yang kurang
vegetatif dan bibit yang berasal dari stolon akan
(Gardner et al., 1993). Tanaman stroberi memiliki
cepat berbuah dan sifatnya sama dengan
jumlah stomata yang banyak sehingga mudah
induknya (Kurnia, 2005). Pembentukan stolon
sekali terjadi transpirasi dan banyak kehilangan
paling banyak terbentuk dalam fase vegetatif dan
air dalam selnya (Kurnia, 2005) sehingga tanaman
jumlah menurun saat fase generatif. Pertumbuhan
yang ternaungi akan menghambat transpirasi
stolon ini akan mengakibatkan persaingan
asimilat pada organ tanaman lainnya seperti pada tanaman stoberi akibatnya kandungan air
yang akan digunakan untuk fotosintesis tetap
pembentuk akar, batang dan daun (Prihadi, 2001).
tersedia didalam tanaman. Pada hasil tabel 1, 2
Varietas Berastagi yang paling banyak
dan 3 menunjukkan bahwa naungan yang
menghasilkan stolon karena karakteristik
diberikan tidak pengaruh signifikan pada jumlah
Berastagi yang menghasilkan stolon tinggi,
daun, jumlah stolon dan diameter naungan. Hal
sedangkan jumlah stolon Dorit tidak terlalu
ini dikarenakan pada tumbuhan yang ternaungi
banyak. Ukuran diameter stolon dipengaruhi oleh
mempunyai laju respirasi gelap yang sangat
beberapa faktor yaitu nutrisi yang diberikan pada
rendah sehingga tingkat kompensasi CO2 rendah
tanaman seperti pupuk dan juga cadangan energi
didalam tanaman itu sendiri. Semakin banyak saat cahayanya juga sangat rendah. Pada tanaman
yang ternaungani cahaya biru meningkat relatif
jumlah stolon yang dihasilkan maka akan
pada panjang gelombangnya tetapi perubahan
mempengaruhi diameter stolon karena nutrisi
kualitas paling jelas disebabkan oleh naungan
Noviyanti dkk.: Pengaruh Pemberian Naungan 247