Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN


ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KONSOLIDASI

Oleh :
KELOMPOK 3

1. NI PUTU MITA ARDIYANTI (1607531007)


2. PUTU ADHISTY PRAJNA PUTRI (1607531030)
3. GRACIELLA IMANUELITA (1607531055)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2017/2018
ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

KONSEP KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk
induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang
dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas invidual tersebut adalah satu entitas atau
perusahaan.

Dua perusahaan dianggap perusahaan dengan hubungan istimewa jika suatu


perusahaan mengendalikan lain. Laporan keuangan konsolidasi umumnya dianggap lebih
berguna dibanding laporan keuangan terpisah perusahaan individual jika perusahaan tersebut
berhubungan istimewa.

Setiap penggabungan usaha menghasilkan satu dari dua situasi berikut :

 Aktiva bersih dari satu atau kedua perusahaan yang bergabung ditransfer ke satu
perusahaan (merger atau konsolidasi).

 Tiap perusahaan yang bergabung tetap entitas legal terpisah atau akuisisi saham.

KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi terutama ditujukan untuk kepentingan pemegang saham,


kreditor, dan penyedia dana lain ke induk perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi lebih
berguna untuk pihak-pihak dengan kepentingan jangka panjang di induk perusahaan. Kreditor
jangka panjang dari induk perusahaan juga memerhatikan pengaruh dari anak perusahaan
terhadap induk perusahaan pada saat mengevaluasi kesehatan dan profitabilitas keseluruhan
dari induk perusahaan. Kreditor jangka pendek dari induk perusahaan kemungkinan lebih
tertarik atas laporan keuangan terpisah, bukan laporan keuangan konsolidasi.

Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang berkelanjutan untuk


informasi terkini baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai
perusahaan-perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi. Manajemen induk
perusahaan menaruh perhatian pada laporan keuangan konsolidasi karena manajemen
perusahaa umumnya dievaluasi oleh pemegang saham, analisis keuangan dan pihak-pihak luar
perusahaan berdasarkan kinerja keseluruhan yang tercermin di laporan Keuangan.

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari induk perusahaan yang dimasukkan ke
dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan ; kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih
perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari perusahaan lainnya. Tidak semua
saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan karena sebagian dapat
mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan.

Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung


berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tsb tidak mewakili perusahaan manapun yang
dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan. Akun-akun dari perusahaan-perusahaan berbeda
yang digabungkan dalam konsolidasi , bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.
Informasi tambahan tentang induk perusahaan atau kelompok perusahaan yang termasuk
dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi tambahan pengungkapan
tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak.

KEPUTUSAN PELAPORAN KONSOLIDASI : KONSEP DAN STANDAR

Standard konsolidasi saat ini telah ditetapkan dalam Accounting Research Bulletin
No.51, “Consolidated Financial Statements” (ARB 51) , yang dikeluarkan tahun 1959, dan FASB
Statement No.94,”Consolidation of All Majority-Owned Subsidiaries” (FASB 94), yang
dikeluarkan tahun 1987. Berdasarkan standard tersebut, anak perusahaan harus dikonsolidasi
kecuali induk perusahaan dibatasi untuk mempunyai pengendalian.

PANDANGAN TRADISIONAL MENGENAI PENGENDALIAN

Dalam praktiknya, pengendalian ditentukan dari proporsi saham berhak suara


perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan lain. FASB
94 yang mengharuskan konsolidasi semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki
oleh induk perusahaan kecuali induk perusahaan tidak mempunyai pengendalian.

PENGENDALIAN TIDAK LANGSUNG

Pandangan tradisional dari pengendalian termasuk pengendalian langsung dan tidak


langsung. Pengendalian langsung terjadi jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham biasa
perusahaan lain. Pengendalian tidak langsung atau bentuk piramida terjadi jika saham biasa
suatu perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian
bersama.

KEMAMPUAN UNTUK MEMILIKI PENGENDALIAN


Pemegang saham mayoritas anak perusahaan mungkin tidak mampu untuk mempunyai
kendali walaupun mereka mempunyai lebih dari 50% saham berhak suara yang beredar :

 Jika anak perusahaan dalam reorganisasi legal atau dalam kepailitan, walaupun induk
perusahaan mempunyai kepemilikan mayoritas, pengendalian ada pada pengadilan
atau trustee yang ditunjuk oleh pengadilan

 Jika anak perusahaan berada di negara lain dan negara tersebut memberikan batasan
pada anak perusahaan yang mencegah pengembalian laba aktiva ke induk perusahaan,
konsolidasi dari anak perusahaan tersebut tidak sesuai karena ketidakmampuan induk
perusahaan untuk mengendalikan aspek penting dari operasi anak perusahaan

PERBEDAAN PERIODE FISKAL

Sering terjadi periode fiskal anak perusahaan yang berbeda dengan induk perusahaan
diubah untuk disamakan dengan periode fiskal induk perusahaan. Alternatif lain dengan
menyesuaikan data laporan keuangan anak perusahaan tiap periode untuk meletakkan data
tersebut dengan dasar yang konsisten dengan periode fiskal induk perusahaan.

PERUBAHAN KONSEP ENTITAS PELAPORAN

ARB 51 berfungsi sebagai sumber utama kebijakan konsolidasi tanpa adanya revisi
signifikan. Tahun 1982, FASB memulai suatu proyek yang ditujukan untuk mengembangkan
kebijakan konsolidasi yang komprehensif . Tahun 1987, FASB mengeluarkan FASB 94 yang
mengharuskan konsolidasi dari semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki,
untuk menghilangkan ketidakkonsistenan yang ditemukan dalam praktik sampai standar yang
lebih komprehensif dikeluarkan.

Fokus utama dari pertimbangan FASB adalah konsep pengendalian. FASB saat ini
sedang membahas beberapa isu sulit sehubungan dengan pengendalian. Pada akhirnya,
pengertian pengendalian diharapkan untuk lebih dari konsep tradisional pengendalian legal
berdasarkan mayoritas kepemilikan dan mengharuskan konsolidasi entitas dalam pengendalian
efektif entitas lain, walaupun entitas lain tersebut tidak mempunyai kepemilikan mayoritas.

Penentuan kriteria utama konsolidasi lebih dari sekadar kepemilikan mayoritas


mempunyai implikasi penting karena :
 Artinya beberapa perusahaan akan mengonsolidasi entitas di mana ia mempunyai
kepemilikan kurang dari mayoritas atau dalam beberapa kondisi mungkin, tanpa ada
kepemilikan sama sekali.

 Tidak hanya diterapkan untuk perusahaan tetapi juga entitas non perusahaan seperti
persekutuan dan trust.

Anda mungkin juga menyukai